A Secret Marriage : 03
Dalam dinginnya malam, serta hembusan angin membuat Dahyun sedikit mengigil. Ya, saat ini Dahyun belum juga pulang kerumahnya. Ia merasa harus menenangkan dirinya sebelum ia bertemu dengan Mingyu.
Saat di perjalanan pulang, langkah Dahyun terhenti didepan sebuah toko. Dahyun berdiri di depan toko yang menjual alat kosmetik. Ia menatap pantulan dirinya di kaca toko tersebut.
'Apa aku terlihat tidak menarik untuknya?' Pikir Dahyun.
"Kita sudah berjanji untuk tidak saling berdekatan saat di sekolah kan?"
"Apa aku harus berdandan untuk menarik perhatiannya?"
"Untuk apa melakukan hal yang merepotkan? "
Sebuah suara yang berasal dari belakangnya membuat Dahyun kaget.
"Ah Younghoon sunbae! "
Dahyun kaget bukan main saat melihat sosok Younghoon yang berada di belakangnya.
"Apa yang Sunbae lakukan disini? "
"Aku dalam perjalanan pulang, " ucapnya.
Dahyun menganggukkan kepalanya pelan.
"Umm sebelumnya maafkan atas kelakukan ku tadi, aku pasti sudah merepotkan mu, " ucap Dahyun.
"Tak masalah, lagi pula sepertinya kau sangat putus asa tadi. " ucapnya.
"Sunbae menyadarinya? " tanya Dahyun.
"Kau menatap ku dengan pandangan memelas tadi, " jawabannya.
Dahyun malu, ia benar-benar malu sekarang.
"Maaf kan aku, " cicitnya.
Hening di antara mereka. Hingga akhirnya Younghoon mulai melanjutkan langkahnya. Dahyun pun hanya menatapnya dalam diam.
"Apa yang kau lakukan disana? " tanya Younghoon yang kini menolehkan kepalanya.
"Eh? "
"Tidak mau pulang? Bis terakhirnya akan segera tiba, " ucap Younghoon.
Dahyun tersentak kaget, ah benar.
Dahyun pun mengikuti Younghoon dan berjalan disisinya.
"Arah rumah sunbae? " tanya Dahyun.
"Tidak, aku akan pergi kerja part time, " ucap Younghoon.
Mereka sudah berada di dalam bis, duduk berdampingan. Dahyun melirik Younghoon yang tengah sibuk dengan game di ponselnya.
"Kau tidak mau merahasiakannya? Pekerjaan mu, sekolah kita tidak mengizinkan siswanya bekerja bukan," ucap Dahyun.
Younghoon menoleh menatap Dahyun.
"Tidak akan ada yang tahu jika kau tidak mengatakannya pada orang lain, " ucap, Younghoon sembari tersenyum kecil.
Dahyun mengangguk paham, ia mengisyaratkan bahwa ia akan menjaga rahasia Younghoon.
Dahyun tersenyum kecil setelahnya. Ia bertemu dengan orang yang menyenangkan.
.........................
"Aku pulang," ucap Dahyun.
Dahyun membuka pintu rumahnya. Dan pemandangan yang Dahyun lihat saat ini adalah wajah tampan milik suaminya itu.
Kini Mingyu tengah berdiri di hadapannya.
"Eohh ada apa? " tanya Dahyun.
"Darimana saja? " Mingyu balas bertanya.
"Aku-"
"Apa kamu melupakan kewajiban mu sebagai istri?! Bagaimana bisa seorang istri pulang selarut ini?! " tanya Mingyu dengan nada sarkasme.
Dahyun kaget dengan perubahan sikap Mingyu yang tiba-tiba.
Ini bukan Mingyu yang ia kenal, kenapa Mingyu bersikap seperti ini? Kemana Mingyu yang manis, yang selalu memanjakan dirinya saat di rumah?
"Apa maksud mu, aku hany-"
"Berjalan-jalan malam dengan seorang namja? " tuduh Mingyu.
"Mwo?! " kaget Dahyun.
"Bukankah perkataan mu sudah keterlaluan? " tanya Dahyun.
Ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Berhenti mengelak, aku melihat mu bersama Jaehyun pulang sekolah tadi. Lalu aku juga melihat mu bersama Younghoon, jadi ini kamu yang sebenarnya? Gadis yang berjalan-jalan dengan lelaki lain-"
Tes!
"Kejam!" gumam Dahyun
Mingyu menatap Dahyun yang kini tengah menangis. Mingyu pun mengalihkan pandangannya karena ia tidak sanggup melihatnya.
"sudahlah aku lelah, sebaiknya kau tidur," ucap Mingyu tanpa menatap kearah Dahyun.
Mingyu meninggalkan Dahyun yang kini tengah menangis dalam diam.
.......................
Dahyun terus menghela nafasnya, ia pun hanya menatap lurus kedepan.
Lagi-lagi Dahyun duduk termenung di taman sekolahnya. Sepertinya ini menjadi rutinitas baru Dahyun saat pulang sekolah.
"Sendirian lagi? " tanya seseorang.
"Eoh? Jaehyun sunbae! " kaget Dahyun.
Jaehyun tersenyum lalu mulai duduk di sebelah Dahyun.
"Kau tampak sedih, apa yang membuatmu sedih? " tanya Jaehyun.
Dahyun terdiam karena tidak tahu harus menjawab apa.
"Mingyu? Suami mu."
Dahyun seketika menatap Jaehyun kaget. Ia pun menatap Jaehyun dengan penuh tanda tanya.
Bagaimana bisa Jaehyun mengetahuinya
"Ahh a-apa yang sunbae katakan? bagaimana bisa Mingyu sunbae menjadi suami ku," ucap Dahyun sembari tertawa canggung.
"Jangan menyangkal, aku sudah tau " ucap Jaehyun sembari tertawa.
Lagi-lagi Dahyun di buat terdiam, ia kaget. Bagaimana bisa Jaehyun mengetahuinya.
"Bagaimana sunbae tau kalau aku dan Mingyu.. "
Jaehyun mengelus Puncak kepala Dahyun.
"Terjadi begitu saja, kau tidak perlu tahu aku tahu dari mana," ucap Jaehyun masih dengan senyumannya.
Dahyun pun menganggukkan kepalanya, lalu ia mulai menghela nafasnya.
"Hahhh aku tidak mengerti apa yang dia pikirkan," ucap Dahyun murung.
"Jangan mencoba untuk mengerti, yang perlu kau lakukan hanyalah ada disisinya. Menjadi yang terbaik untuknya, dan selalu bersama dengannya " ucap Jaehyun.
Dahyun kembali terdiam, perkataan Jaehyun benar-benar membuat hatinya terbuka.
Benar sekali apa yang Jaehyun katakan, ia hanya perlu berada disisi Mingyu dan memberikan yang terbaik untuk suaminya itu.
Lalu apa yang dia pikirkan selama ini?
Kenapa ia hanya berdiam diri?
"Aku benar-benar bodoh. Ah! Terimakasih sunbae, kalau begitu aku pulang dulu! " pamit Dahyun dengan senyumannya.
Jaehyun tersenyum sembari terus menatap Dahyun yang kini mulai menjauh.
.......................
Dahyun pov
Aku menatap diriku di kaca, apa aku terlihat cantik? Ya, aku mencoba untuk berdandan dengan alat-alat make up yang kubeli kemarin. Entah apa yang ku pikirkan, aku ingin mingyu melihatku. Sebagai seorang gadis, gadis yang ia cintai tentunya.
Benar apa yang Jaehyun sunbae katakan, seharusnya aku tidak perlu terus-menerus memikirkan apa yang Mingyu pikirkan. Aku hanya harus berada disisinya, menjadi istri yang bisa berguna untuknya, dan memberikan yang terbaik.
"Kalau terlihat cantik, apa boleh?" tanyaku entah pada siapa.
"Aku pulang!"
Ah! Itu Mingyu, aku pun keluar dari kamarku dan langsung berlari menghampirinya.
"Ohh kau sudah pulang," ucapku sembari memberikan senyuman termanis ku.
Mingyu menatapku, ia tampak kaget saat melihat ku. Hatiku berdegup kencang, ahh apa penampilanku aneh? Aku menatap matanya, matanya seakan mengisyaratkan 'ada apa dengan penampilanmu?'
"Aku mencoba untuk menjadi terlihat dewasa dan cantik dengan memakai make up. Bagaimana menurutmu?" tanyaku.
Mingyu hanya terdiam.
'Aku mohon ucapkan sesuatu'
Ia berjalan mendekat, dapat kurasakan bahwa Mingyu telah berada di hadapanku saat ini. Aku menolehkan kepalaku ke atas, mencoba melihat wajahnya.
'Deg!'
Wajah Mingyu benar-benar terlihat dingin, tatapan matanya juga sangat dingin. Aku merasa terintimidasi saat melihatnya.
"Kenapa?" tanyanya.
Aku mengerutkan keningku tak mengerti arti dari ucapannya.
"Akhir akhir ini kau aneh. datang ke kelas ku dan sekarang mencoba untuk berdandan. Hal hal seperti itu sama sekali tidak cocok untukmu" ucap Mingyu dingin.
Tes!
Entah kenapa air mataku jatuh. Kenapa rasanya menyakitkan? Kenapa perkataannya sangat menyakitkan?
"Maaf kan aku," ucapku lalu berlari pergi ke kamar ku.
Braakk!
"Hiks bodoh, Dahyun bodoh!"
Aku menangis dalam diam, aku mengunci pintu kamar, tidak peduli jika Mingyu ingin masuk.
Benar, kenapa aku baru menyadarinya. Kenapa aku menjadi sangat bodoh?
Mingyu sama sekali tidak tertarik padaku.
Karena dari pertama hanya aku saja yang menyukainya. Aku malu, Aku tidak pernah mendengar kata katanya dengan jelas. Padahal sudah tau bahwa ia tak menyukai ku.
Kau bodoh Kim Dahyun.
.
.
.
-TBC-
Dudududu💤
Klik guys
⇩
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top