PART 30: Happines

Noted: karena aku nggak sanggup merevisi bagian part 26 sampai akhir. Jadi mohon maaf ya, kalau part ini sampai akhir penulisannya berantakan. Untuk sekarang aku update semua, tapi kalau ada waktu nanti aku perbaiki semuanya.

Terima kasih.

Dan selamat membaca 🍒

...

“Heh, TANGANNYA GAK SOPAN!” celetuk Jisoo, matanya melotot galak pada tangan Ren.

“Apasih berisik” timpal Ren, pura-pura tidak peduli tangannya mengandeng tangan Bapak Yu—well, gimana nyonya Yu tidak berisik melihatnya.

Jisoo makin meledak. “Tangannya yang sopan anjir!”

“Nek lampir berisik amat,” pokoknya semenjak Jisoo official nyonya Yu, Ren suka nempel-nempel Bapak Yu. Mumpung si boss mau berbaur sama kacung jadi ada untungnya juga si boss nikah sama Jisoo—kata Ren. Galaknya berkurang, gantengnya makin mempesona. “Mumpung Pak Chris mau di gandeng nih”

“IHHHHHHH BOJO SAYA ITU YANG SOPAN!!!”

“Bodo amat gapeduli!”

“Ren anjing”

Christian yang direbutkan cukup diam, mengamati dan tertawa geli. Dia sangat menikmati kebisikan istri bersama teman-temannya. Lucu-lucu menggemaskan.

“MINGGIR!” usirnya memisahkan Ren sama Christian, gantian dia memonopoli suami. Ren mendengus iri dan dengki lalu menepi bersebelahan sama Exy. “Bojo saya makanya cari bojo” nadanya galak.

“Idih Pak ceraiin saja nih orang nanti bapak nikah sama saya. Ya ya ya ya?” rayu Ren pasang muka ganteng cantik. Sial!

“Goblok ren hahahaha” tawa lainnya sungguh mereka menikmati kebisikan Jisoo sama Ren.

“Jangan mau mas,” kata Jisoo merajuk manja sama Christian.

“Najis sok-sokan manggil mas. Please muka ganteng kayak Pak Chris gak cocok di panggil mas cocokan daddy. Iya kan, dad?”

Lainnya tertawa terbahak-bahak, Christian tersenyum tipis sambil mengangguk yang artinya dia setuju sama ucapan Ren, meanwhile Jisoo mencubit lengan Christian, dia protes.

“Serah gue lah, gausah sirik!” masih dengan nada galaknya.

“Tuh kan tuh kan” jarinya menunjuk Jisoo semangat. “Udah pak ceraiin aja” ngapasih Ren.

“Bojo saya ini”

“Anjing anjing Jisoo sok-sokan jawa-ni bojo-bojo terus” celetuk Bobby.

“Anjingnya gausah ngegas dong goblok!” amuk Sowon menabok punggung suaminya, Bobby.

Fyi, after boss menikah Bobby membuat pengumuman perihal hubungannya sama Sowon dan menceritakan—sedikit saja—bahwa kebijakan perusahaan itu hanya tipu-tipuan supaya para bawahan fokus bekerja bukan fokus take me out. Seenggaknya mengantisipasi adanya ketidakakuran antar bawahan gara-gara masalah kehidupan pribadi.

Bullshit!

Ada cerita lain di balik cerita Bobby perihal kebijakan perusahaan.

“Serah!” kata Jisoo cuek. “Mas Ian aja gak nolak, wleeeeek” pokoknya setelah menikah kealayan Jisoo meningkat. Christian sedikit meragukan keputusannya menikahi istrinya ini. Kok bisa sih dia suka sama cewek bentukannya kayak gini. Jelas-jelas kelakuannya after married super absurd. Padahal dulu-dulu galaknya kebangetan.

“Rencana honeymoon gimana Pak?” tanya Jeonghan mewakili keingintahuan lainnya.

“Sama-sama enak nih, kasih kita jatah libur Pak selama bapak pergi honeymoon. Ya gak?” seru Kwangmin memprovokasi.

“Ada Exy bisa menggantikan saya”

“Yaaaah gak seru ah!” koor mereka kompakan, Exy tertawa puas melihat reaksi teman-temannya. “Udah sih dinikmati saja” ujarnya.

“Nanti kalian dapat gaji tambahan dari Bobby” ucap Christian tersenyum tipis.

Bobby terhenyak. “Kok jadi duit gue sih?” gini-gini posisi Bobby itu boss.

“Sekali-kali kamu mengeluarkan biaya tambahan buat mereka”

“Hilih ogah!” tapi langsung dihadiahi tatapan membunuh para kacung dan akhirnya Bobby mengiyakan saja.

Sebenarnya acara hari ini party kecil-kecilan after married begitu. Si pencetus jelas Ren dan kawan-kawan. Mereka ingintahu kisah si boss dan kacung satu ini yang berakhir menikah. Terlebih Ren selalu ingin tahu dan dia mencecoki Jisoo dengan banyak pertanyaan. Untungnya semua pertanyaan Ren dijawab Christian yang membuat semuanya tercengang tak menyangka.

“Jadi, mas suka aku duluan?” tanyanya usai semua orang pulang.

“Menurut kamu?” balik tanya Christian membalas pandangan ingintahu Jisoo. Belum ada respon dari perempuan itu, dia masih mengolah segala ketidaktahuannya yang secara terang-terangan disampaikan Christian kepada teman-temannya. Perihal bagaimana Christian terpaksa mencetuskan ide ‘kebijakan perusahaan’ dan terjun langsung ke lapangan menggantikan—hmm, mungkin kata kasarnya menggeserkan posisi Simon Dominic. Secara tidak langsung Christian telah menciptakan scenario kisah asmaranya, mendekati dan membuat perempuan itu menyukainya.

Karena lama tak menjawab, Christian meremas kedua tangan Jisoo merasa tidak enak. “Jika kamu berpikiran bahwa aku lelaki licik, well, aku tidak akan menyalahkanmu, Jisoo. Kamu memang benar. Suamimu terlalu licik mendapatkanmu,” helaan nafasnya terdengar berat.

Andai Christian tidak jatuh hati padanya, tidak merencanakan scenario kisah asmara mereka, kemungkinan besar Jisoo berakhir bahagia bersama laki-laki lain.

Ah, sudahlah. Bukankah mereka sudah saling mencintai sekarang? Apa yang perlu dibahas lagi? Tidak ada dan tidak perlu.

Jisoo menangkup wajah Christian lantas mencium bibir yang terkatup rapat itu. “Mas emang licik” ucapnya usai menciumnya. Ia terkekeh memandangi wajah penuh bersalah Christian.

“Mas tidak tahu soal kamu dan Simon—” penjelasannya itu terhenti karena Jisoo mengecup lagi bibirnya. Tapi Christian tidak menyerah, dia tetap bercerita. “Sampai di Landon mas baru tahu tentang kalian dan itu—” lagi, Jisoo menahan ocehan Christian.

“Jisoo, biarkan saya bercerita!” Christian merasa frutasi sendiri. Jisoo selalu menganggunya seolah tidak mau mendengar ceritanya. Padahal di sisi lain dia ingin menyerang Jisoo yang terus menerus menggodanya.

Jisoo tertawa. “Harusnya mas ngaku kemarin pas kita belum nikah, biar aku adalah alasan nolak mas hahaha” tawanya merasa lucu tapi Christian ketakutan setengah mati.

“Jisoo”

“Mas takut, ya?” godanya terhibur melihat ekspresi hopeless Christian saat ini. Astaga, sungguh moment yang jarang ia dapati dari sosok Christian. Biasanya laki-laki ini memasang muka maskulin terkesan garang layaknya Hades—iya Hades, dewa buangan yang bernasib sial menjaga dunia bawah, kedudukannya di takuti karena tercap sebagai dewa menyebalkan dan jahat, sementara saudara lainnya bercinta dengan dewi-dewi dan kedudukannya di puja-puja. “Lupakan saja” katanya, mengakhiri percakapan serius mereka. Jisoo tidak mau Christian berpikir serius tentang ini. Dia hanya ingin bermain-main dengan suaminya saja. Toh, untuk apa membahas yang sudah terjadi. Sekarang dia sudah tergila-gila dengan suaminya tidak ada yang perlu disalahkan ataupun di sesali.

Jemarinya yang telaten mengusap kerutan-kerutan pada dahi Christian membuat laki-laki itu menarik senyum lega. “Mas udah janji lho, ngajakin liburan ke luar kota” honeymoon maksudnya.

Christian mengangguk. Pilihan liburan mereka ke luar kota, Jisoo menolak ke luar negeri.

“Say it,” serunya mengalungkan kedua tangannya ke leher Christian. Lagi-lagi Jisoo menggodanya. “I love you, Mrs. Yu?” akunya sedikit bertanya.

“Serius dong!” nadanya terdengar galak namun gelak tawa tak bisa ia sembunyikan. “Masa ada tanda tanyanya,” lanjutnya.

Christian menarik pinggang Jisoo memperpendak jarak mereka. “I love you, Mrs. Yu” ucapnya menatap penuh cinta perempuan dalam pelukannya.

“....love you more, Mr. Yu” balasnya, berakhir mereka berciuman penuh cinta.

END

HIYA HIYA

bye, next.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top