PART 1: Boss maha benar

“Boss selalu benar. Kacung selalu salah”

Kepala Jisoo siap meledak kapan pun dan di mana pun. Ia hampir mati ketabrak mobil taksi yang secara kebetulan melintas di sebrang jalan. Untung gerakan refleks menyelamatkan satu nyawa berharganya.


“Kampret!” Ia mengumpat. Mengekspresikan kekesalannya, bukan untuk si pengemudi taksi yang hampir menabraknya, melainkan untuk si penghuni lantai lima. Pemilik sekaligus pendiri gedung yang menjulang tinggi tersebut. Ia yakin sekali si boss pemilik wajah super maskulin itu tengah mentertawai kesialannya di balik mata elang maha tahunya.

Rabu jam enam pagi hari kesialannya di mulai. Sepagi ini, jauh-jauh datang dari kontrakan menuju tempat kerja, yang harusnya jam kerja pukul delapan kini mendadak berubah jam sesuai perintah sang bos. Si Bos memang senang sekali menyuruh para kacung datang pagi pulang malam. Dikira kerja secara dadakan enak?!

Menginjakkan kaki di lantai paling dasar gedung DPR (Departement Production of Ralph) tempat produksi perfilman, iklan, music video, dan banyak hal lainnya. Di tempat inilah ia bekerja sebagai kacung—ralat! Sebenarnya jabatannya sebagai Asisstant Direktor, namun beralih ke kacung Director semenjak si pemilik nama Christian Yu beralih sebagai Direktor Utama DPR, Jisoo mendadak turun pangkat.

Posisinya masih sama, hanya saja ia merasa bekerja bersama Christian Yu segala hal yang dulu ia kerjakan berubah total. Jika bersama Simon Dominic—mantan boss—memperlakukan dirinya layaknya seorang Asisstant Direktor, lain halnya dengan Christian Yu. Dia mempekerjakannya bagai kacung pribadi.

Ish!

Setiap kali Jisoo protes jawaban pria di balik topeng maskulinnya itu sama, “Sudah berani menolak perintah, hm?”

Lalu Jisoo bisa apa? Selain menjawabi, “Siap Boss!” Dengan kepala menunduk patuh. Selain itu, mana sanggup ia melawan kecuali ia berani lalu setelahnya dipecat. Hellno!

Tidak ada yang bisa membantah keotoriteran Tuan Yu yang terhormat. Selain posisinya sebagai Direktor Utama, beliau juga merupakan Founder DPR alias orang yang paling ber-uang atau berkuasa di gedung tempatnya bekerja. Apapun kemauannya semua harus dituruti.

Prinsip, ‘boss selalu benar, kacung selalu salah’ berlaku.

“Jisoo!”

Langkahnya langsung terhenti di aula begitu mendengar namanya dipanggil. Jisoo menoleh cepat. Christian dengan gaya super cassual yang selalu di elu-elukan para pekerja hawa di gedung ini, duduk berkuasa di sofa putih super empuk yang selalu jadi sasaran para pekerja rodi DPR saat jam istirahat.

“Ya, Pak!” Ia bergegas menghampiri sang boss. Belum sampai sejajar, pria itu lebih dulu mengangkat pantatnya dari sofa, berjalan dengan langkah tegap dan cepatnya menyebrangi aula menuju pintu utama, yang artinya Jisoo harus segera mengekor di belakang atau dia akan kena dampratan Si Tuan Yu.

“Pak Chris hampir marah gara-gara lo telat dua menit.” Selain otoriter Christian juga tipikal boss disiplin. Dalam kamusnya, tidak ada toleransi untuk keterlambatan. Telat dua menit, “Pulang!”

Jisoo mendesis, “Gimana gue enggak telat. Dia ngasih kabar aja dadakan.” Andai pangkatnya lebih tinggi dari si boss ini, maka siap-siap Jisoo akan menyumpahinya serapah lalu mengusirnya dari gedung super mewah ini. Sayang, ia hanya seorang kacung.

Exy tertawa singkat. Mereka—Jisoo dan Exy—satu angkatan kerja, telah bekerja selama empat tahun ini. Sama-sama mantan Asisstan Direktor Pak Simon Dominic—boss dulu—yang kini diambil alih oleh Christian Yu. Jika dulu posisi Jisoo sebagai assistan pertama, kini dia beralih sebagai asisstan kedua, karena Exy telah menggantikan posisinya atas permintaan si Boss Yu. Selain rese, menyebalkan, otoriter, Christian senang mengganti posisi jabatan bawahannya.

Kampret emang boss satu ini!

“Yaudah, ayo. Nanti keburu dia ngamuk. Mau dipecat?”

“Gak mau, lah!”

Mereka kompakan menyusul Christian dengan langkah tergesa-gesa sambil membawa beberapa peralatan syuting.

“Lokasi udah siap?”

“Udah Chris cuma artisnya belum sampai,” kata Bobby, si Art Direktor kacung Christian lainnya. Bedanya posisi Bobby ini termasuk teman dekat Christian. Dari panggilan saja sudah jelas kalau mereka teman dekat. Mana pernah Jisoo mendengar Bobby memanggil Christian dengan embel-embel ‘Pak’ paling mentok juga Chris atau Barom—panggilan ini selalu keluar dengan lantang ketika Bobby menyampaikan kekesalannya pada Christian.

Christian jelas terlihat tidak suka mendengar sang artis belum sampai lokasi. Prinsip dia; artis first, boss belakangan. Baginya, artis sama juga seperti kacung, yang membedakan ialah nama sang artis akan ia besarkan lewat sebuah karya. Christian tipikal direktur galak. Dia tidak tanggung-tanggung membentak ataupun memarahi artis. Makanya, banyak artis takut kepadanya. Tapi, banyak juga artis terang-terangan menunjukan sikap suka dengannya. Selain galak, dia memiliki wajah yang memumpuni sebagai boyfriend material. Rupa yang selalu dipuja-puja oleh kaum hawa.

Semua karya Christian tidak ada yang pernah gagal. Selalu sukses di pasaran. Itulah mengapa namanya sangat dikenal banyak orang, malah kadang mengalahkan artisnya.

“Jisoo!”

“Ya, Pak!” Jisoo mendekat saat dipanggil.

Christian tanpa menoleh langsung memberinya perintah, “Sekarang kamu susul Somi ke apartementnya.”

“Sekarang?”

“Dua puluh tahun nanti! Sekarang, lah!” bentaknya. Masih pagi lho ini. “Pagi tadi kamu nggak bersihin kotoran di telinga kamu, ya?”

Jisoo mengumpat dalam hati, tapi langsung mengangguk dan memjawab, “Siap, Pak! Iya, tadi pagi saya lupa bersihin kotoran telinga,” akunya. Bisa dilihat bagaimana reaksi Exy dan Bobby diam-diam mentertawakan kebodohannya di depan Christian.

“Buruan berangkat!”

“Siap, Pak!” Baru juga selangkah, ia mendadak berhenti dan bertanya, “Naik apa?”

“Ck!” Tamatlah sudah paginya mendengar decakan pria pemilik tubuh super atletis ini, “naik kendaraan yang biasa orang-orang sebut mobil!”

“Saya, ‘kan tidak ada mobil, Pak.” Ekspresinya tampak polos. Memang benar, ia tidak memiliki mobil pribadi.

“Saya bilang naik mobil, yang artinya terserah, kamu mau mobil apa saja!”

“Di sini hanya ada satu mobil, itupun van mobil yang nanti—”

“Taksi!”

“Bilang kek daritadi,” cicitnya bergegas pergi sebelum dapat cacian Christian kesekian.

Sudah ngomel-ngomel nggak jelas, marah lagi. Dasar boss aneh!

Teruntuk kalian yang tidak mengenali Tuan Yu terhormat aka Christian Yu atau Barom Yu aka Rome.

Intinya dia ex-member C-clown ( cek geogle atau youtube) boybandnya udah lama bubar 2015 terus dia pulang ke Aussie, back lagi sebagai Christian Yu founder of DPR, director/sutradara. Pernah garap music video MOBB aka Bobby Mino, dll.

sekian dan terimakasih.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top