BONUS 2: Rumah sakit
santuy bonus chap happy-happy saja tak ada pelakor diantara crackship hiya hiya, kalo kalian nethink dan ndumel-able tidak perlu membaca.
Pacarnya GON.
Karena panik semalam suhu tubuh Jisoo mendadak tinggi, Christian terpaksa membawanya ke rumah sakit. Dengan bekal mobil sewaan serta informasi pihak receptionist Christian mendapatkan informasi tentang rumah sakit terdekat. Tidak begitu jauhlah dari hotel walaupun kecil seenggaknya dia bisa membawa Jisoo ke rumah sakit.
Jisoo paginya merasa asing melihat sekitar nuansa putih membaur dengan bau obat-obatan ciri khas rumah sakit. Saat mendapati suami tidur dengan posisi kepala bersandar di atas bantalan tangannya sendiri sementara tangan satunya berada di atas perutnya, ia menebak pasti semalam Christian tidur sambil duduk dan menungguinya.
Niatnya ingin membangunkan namun si empunya badan lebih dulu bangun dan menatapnya penuh cemas.
“Kok rumah sakit sih?” gerutunya mempoutkan bibir. “Cuma demam bentaran ngapain ke rumah sakit?!” dalam benak Jisoo berpikir, ‘buang-buang duit’ berbeda dengan Christian dia tidak mempermasalahkan duit penting sang istri baik-baik saja. Duit gampang bisa cetak lagi.
“Aku panik” akunya terpampang jelas dari mimik wajahnya kepanikannya itu.
Jisoo sedih. Astaga, gara-gara dia honeymoon mereka menjadi berantakan begini. Hm, sungguh tidak menyenangkan buang-buang duit.
:')
“Maaf ya, gara-gara aku jadi berantakan begini” please jangan mellow. Christian tidak menyalahkan Jisoo, dia memakluminya karena keadaan seseorang tidak ada yang bisa menebak. “Baru dua hari masih ada lima hari” senyumnya sembari menautkan kelima jemarinya dengan kelima jemari sang istri.
pasutri hiya hiya.
Larut dalam pandangan satu sama lain, Christian menarik kepala Jisoo menautkan kedua belah bibir mereka, menciptakan sensasi luar biasa yang selama ini dia tunda. Percaya tidak? mereka belum apa-apa.
^^
Jisoo menerima ciuman Christian penuh sukarela. Ia menikmati setiap sentuhan pada bibirnya yang terasa kenyal, bergerak-gerak dan panas di padukan gairah membara ingin meminta lebih.
Andai Christian tidak ingat mereka di rumah sakit mungkin dia lepas kendali. Syukur dia masih punya akal sehat mana mungkin dia memprawani istri di rumah sakit, yang ada malah mempermalukan diri sendiri bersama istri. Kalau suster tiba-tiba datang terus melihat secercah darah di seprai, eiy, kelihatan sekali mereka nafsu sampai bercinta di rumah sakit.
Dikira bobol keprawanan istri itu menyenangkan? Kasihan istri kesakitan. Suami enak, istri menderita gawangnya di bobol sampai jebol.
Tahan. Tahan. Tahan. Dia masih punya akal sehat, masih bisa menahan nafsu. Terimakasih sudah menciptakan karakter suami yang bisa menahan nafsu kepada istri.
baik aku kaaaaan.
Ciuman mereka berakhir usai seorang suster berdehem keras di balik pintu. Tuh kan!!!!
Mereka sama-sama canggung saat melihat kilatan geli pada tatapan suster itu. Sang suster hanya mengecek kondisi Jisoo sekaligus bilang bahwa mereka tidak usah berlama-lama di rumah sakit karena kondisi Jisoo memang membaik, semalam dia hanya demam biasa.
“Tuh kaaan!” serunya mendengus kesal pada Christian. “Dibilangin ngeyel. Aku tuh cuma demam biasa nanti sembuh sendiri. Huh! Makanya mas sebelum memperistri tanya dulu tabiat sang istri” gerutuan Jisoo itu secara tidak langsung di dengar suster yang masih ada di ruangan itu. Suster itu menggulum senyum geli sambil menggeleng iri melihat hubungan pasangan suami istri yang diketahui baru menikah ini.
Christian meringis sungkan saat tidak sengaja bertatap mata dengan sang suster. Paham kalau pasutri ini butuh waktu berdua, suster langsung pamit pergi usai mengecek kondisi pasiennya.
“Ayo pulang” rujuk Jisoo refleks ingin melepas infus—iya dia di infus padahal hanya demam biasa—tapi tidak jadi takutnya pas di cabut darahnya berceceran ke lantai. Jisoo pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri nenek-nenek mengeluarkan banyak darah sewaktu infusnya tercabut. Memang sinetron asal cabut terus cus pergi???! hmmm.
“Nunggu dokternya dulu”
“Kan suster udah bilang tadi”
“Itu suster bukan dokter” bela Christian tetap bersikukuh menahan Jisoo istirahat tenang di rumah sakit sampai dia benar-benar sehat.
Jisoo menggerutu. “Sayang ih, ada kamar hotel mewah di anggurin”
“Masih ada lima hari” ucapnya secara terang-terang memperlihatkan kelima jarinya tepat di depan wajah sang istri.
Jisoo saking gemasnya sampai mengigit salah satu jari diantara kelima jari suaminya, Christian memekik kaget.
“Salah sendiri” ujarnya membela dirinya sendiri tidak mau di salahkan. Astaga, ada apa dengan istrinya ini. Seperti kerasukan penghuni rumah sakit saja sampai mengigit jari suami. “Pulang ajaaa,” rujuknya lagi tidak sabaran.
Kali ini Christian menyembunyikan jari lainnya mencari aman. Takutnya Jisoo makin barbar.
“Nanti, Jisoo. Nanti”
“Nanti terooooos. Sekarang aja kenapasih?!”
“Nunggu dokter”
“Dih mas itu suami atau emak-emak sih, bawel amat!” kalau Jisoo sudah bebal begini pertanda kondisinya membaik. Hm, Christian malah berharap istrinya demam lagi supaya menurut dan kalem sama dia. “Bapak Yu jangan bengong aja dong, nanti kesambet penghuni rumah sakit rasain!” ujarnya terkesan mendoakan.
Christian tidak peduli. Dia hanya perlu mendengarkan kebawelan istri. Lihat saja nanti sewaktu mereka di hotel.
“PAAAK!” panggilnya setengah berteriak karena Christian diam memandangnya. “Pasti bayangin aneh-aneh” tuduhnya menatap curiga.
Christian menyeringai jahil. “Menurut kamu?” godanya mendekati Jisoo yang mendadak merinding disko. Tiba-tiba suasana ruangan berubah penuh gairah sensual, terlebih tatapan melucuti Christian yang secara terang-terangan menggodanya.
Jisoo menelan saliva dalam-dalam, ia mampu membayangkan dirinya pada sisa lima hari honeymoon mereka nanti. Bau-bau ada gencatan senjata nih.
Penampakan mas ian waktu masih KIYOWOOOOOOO
HIYA HIYA HIYAAAAA SEKARANG MAH UDAH BANGSAT
MAS IAN VERSI BANGSAT LEBIH MANTUL ✊
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top