Di Balik Kata Ibu

Detik waktu terdengar bersahaja
Menyapa di kala senja
Meramu rindu yang kian sirna
Meraba benda tak kasat mata.

Ada kata yang tertera di sana
Di atas meja kaca favoritnya
Tempat di mana ia menaruh rasa
Cinta kasihnya ada dalam sebuah fakta.

Fakta bahwasannya di balik kata ibu ada cinta
Cinta yang dulu tak pernah kurasa
Rasa yang dulu hanya sekadar menyiksa raga
Fakta yang kini hanya tinggal kenangan saja.

Di balik kata ibu
Rindu ini menggebu
Terkadang menyiksa batinku
Terlebih tat kala aku menatap kemeja berwarna biru.

Ibu
Dialah yang membuat kemeja itu
Kemeja biru yang kini sudah berdebu
Sama halnya dengan kata yang tertera di balik meja itu.

Ibu
Itulah dirimu.

Ibu
Banyak kata yang sering kali menghunjam kalbumu.

Ibu
Setiap cada dan tawa bahkan menyiksa batinmu
Merenggut setiap waktu yang telah kau beri untukku.

Ibu
Di masa lampau aku membencimu
Memaki sesukaku akan titahmu
Tak sadar semua itu menusuk kalbumu
Terus menerus kulakukan itu.

Ibu
Kata itu terngiang di telingaku
Potret bisu bertuliskan namamu bagai ampedu
Kisah kelamku akan masa lalu menjadi benalu.

Ibu
Kini, kau hadir dalam benakku
Semua tentangmu membuatku rindu
Meski begitu, aku tak bisa bertemu denganmu.

Di balik kata ibu
Ada kata penyejuk kalbu
Ada rindu dalam puisiku.

Di balik kata ibu
Kutitipkan rindu yang menggebu

Di balik kata ibu
Kutuliskan ungkapan penyesalan di masa lalu

Di balik kata ibu
Kuwakilkan kata tentang ibu dalam sebuah buku

Di balik kata ibu
Tak cukup untaian kata untuk menggambarkan tentangmu.

Ibu
Maafkan anakmu yang dulu selalu menyiksa batimu dengan lisanku
Ibu, aku menyayangimu seperti engkau menyayangiku hingga tutup usiamu.

Selamat hari ibu.
Salam rindu dan do'a kutitipkan dalam bunga di atas batu nisanmu.

[•]

Depok, 22 Desember 2018

1 [Sastra Dalam Karya]

#HariIbu
#INLISBerpuisi

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top