Curahan Hati Seorang Yang Dikhianati

Senyumku telah sirna ketika malam tiba.
Kamu yang dulu datang menyapa.
Namun, mengapa senyum ini sirna begitu saja?

Tidakkah kamu ingin mengetahuinya?

Aku kecewa dalam harap di malam gelap.
Aku terluka ketika fajar tiba.
Dan kamu di sana.
Diam saja melihatku terluka menganga karena ulahmu dan ulahnya.
Sampai kapan kamu memandangku di luar sana?

Tak ada kata atau tanda tanya.
Jika memang begitu.
Aku yang akan bertanya.

Mengapa kamu kembali datang setelah menoreh luka?

Hati yang kau bawa remuk dan tiada ketika cinta dibalas kecewa.
Sayangku tulus apa adanya.
Namun, kamu menyiksaku dengan segala tipu daya yang nyata.

Kemana hati nuranimu di kala itu?

Kalbumu bagai batu.
Logikamu telah menemu jalan buntu.
Rela melepasku demi pilihan orang tuamu serta harta itu.

Segitukah harga dirimu sebagai lelakiku?

Meninggalkan kekasih setiamu yang menanti demi dunia yang tak habis ini?

Apalah dayaku wanita sederhana yang tak bergelimang harta?

Bagi orang tuamu aku adalah benalu yang menggangu.
Bagimu anak yang kukandung pengganggu dalam hidupmu.

Namun, bagiku, buah hati ini yang kunanti dan anugrah dalam hidupku.

Sekarang kau kembali setelah kata cerai terurai bagai tirai yang menutup pandanganku dulu.

Pantaskah kubuka tirai itu untukmu setelah luka menganga sepanjang masa?

Renungkan kembali sebelum engkau kembali.

[•]

1 [Sastra Dalam Karya]


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top