Bisik Ilusi

Desir angin menerpa diri.
Membelai dan berbisik di telinga ini.
Perlahan tapi pasti.
Sang angin berlalu pergi.

Bayanganmu datang menghampiri.
Berbisik suatu hal yang pasti.
Hal yang selama ini kunanti.
Namun, semuanya hanya ilusi.

Bisik ilusi.
Kerap kali terjadi.
Menyentuh hati.
Merindu lagi.

Kapankah sang angin kembali?
Membawa kesejukan yang haqiqi.
Memberi rindu untuk kalbu yang menanti.
Menetap tanpa berbisik dalam mimpi.

Bukan bisik yang kuharap di sini.
Tapi, berbicara di depan orang tuaku nanti.
Bukan dalam mimpi apalagi ilusi.
Namun, kenyataan yang pasti di pagi
hari.

[•]

1 [Sastra Dalam Karya]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top