48 | scene fourty eight
parents
infinity war | 2018, hippoyeaa
...
Taeyong terbangun padahal dia tidur belum ada setengah jam. Dia terpaksa membangunkan istrinya dini hari. “Nyai kembar nangis”
Tangisan bayi mereka mengharuskan mereka sebagai orangtua bangun dan mau tak mau harus terjaga hingga fajar.
Selagi menunggu Jisoo bangun, Taeyong beranjak dan menemui kedua anaknya. Si kecil Hwall terbangun, dia menangis. Sebagai bapak Taeyong mengerti kemauan anak satunya ini.
Diraih dan digendongnya baby Hwall kemudian dialihkan ke Jisoo yang telah siap memberikan asi -nya. Tangisan baby Hwall memudar seusai dia merasakan asi Ibu -nya.
“Justin dijagain” seru Jisoo menepuk pundak suaminya yang hampir saja tidur.
Taeyong beranjak lagi menghampiri singgasana baby -nya, ia duduk dikursi sambil menunggui baby Justin. Kadang baby Justin terbangun jika saudara kembarnya bangun dan syukurnya baby Justin tidak serewel baby Hwall yang selalu rewel tiap malam.
Semenjak mereka dikaruniai sepasang bayi kembar dan menjadi orangtua, Taeyong maupun Jisoo kompak membagi tugas merawat anak-anak mereka. Mereka juga rela melewatkan jam tidur demi anak-anak mereka. Merawat anak tidak serewel itu jika kedua pasangan saling bekerjasama.
...
“...bentar nyai, bentar” teriaknya heboh menyiapkan semua perlengkapan mandi kedua anaknya.
“Udah belum?”
“95%” sahutnya.
Sementara suami sibuk menyiapkan perlengkapan mandi anak-anak, istri menjaga kedua anaknya.
“Udah?”
“Udah” Taeyong menyusul Jisoo kemudian mengendong baby Justin. “Hwall mandiin dulu biar Justin sama daddy”
Jisoo mengangguk dan tersenyum. Tiap pagi mereka selalu berganti tugas memandikan kedua anak mereka.Taeyong juga tak keberatan memandikan anak-anaknya. Toh, dia sebelum si kembar lahir sudah belajar cara-memandikan-bayi-dengan-benar sama papa dan mama- nya. Jisoo sendiri belajar sama mamah, nggak mungkin juga dia minta diajari papah.
“Uluh uluh sayangnya nenek” kedua mama mereka pasti kompak bertamu tiap jam 10. Jisoo-Taeyong tidak mempermasalahkan kedatangan kedua mama mereka. Dengan bertamunya mama, maka beban mereka sedikit agak terangkat.
Sebagai suami penuh pengertian, Taeyong memijati pundak Jisoo, selagi kembar di gendong kedua neneknya.
“Bawah dikit yong” ucapnya memberi arahan bersamaan dengan tangisan si baby Justin. Jisoo menghela nafas panjang kemudian menatap baby Justin yang menangis di gendongan mamah.
“Jam segini Justin memang suka rewel mah” ujar Taeyong menyudahi pijatannya. “Kebalikannya Hwall”
Mamah Tangwei mengerti, kemudian menyerahkan baby Justin ke putrinya dan Jisoo siap memberikan asi ke putranya.
“Ngelihatnya biasa aja yong. Kamu kayak gak pernah ngerasain istri kamu aja haha” ujar mama Yoona savage sekali.
Taeyong melongos, mendengus kesal. “Mama apaansih”
“Halah sok-sokan malu”
“Mamaaa”
“Papa kamu malu Hwall” kekeh mama Yoona mengadu ke cucunya.
“Papah kemana mah?” Jisoo bertanya, bukan maksud mengalihkan perhatian, dia memang ingin tahu. Tumbenan sekali kedua papa nggak ikut kedua mama.
Mamah Tangwei menyahut. “Papah sama Changmin di mall”
“Ngapain?”
“...katanya sih belanja” sambung mama Yoona yang sudah tidak mengendong baby Hwall. Bayi dua bulan itu sudah pindah tangan ke bapaknya.
“Bapak-bapak ngemall njir” gumam Taeyong pelan namun masih bisa didengarkan kedua mama -nya.
Yoona tertawa sambil bersedekap, menatap dalam putranya. “Taeyong kamu juga bapak-bapak. Tuh anak kamu ada dua. Kembar lagi.”
“Gak ada niatan buat nambah?” sambung mamah Tangwei menatap penuh arti anak sama menantunya.
....waduh!
Jisoo terdiam sambil senyum miris sedangkan Taeyong; loading.
“....mamah masih mau cucu?”
“Yaiyalah!” jawab mamah Tangwei semangat tanpa ragu. “Semakin banyak cucu mamah semakin bahagia”
Diam-diam Jisoo menelan air ludahnya.
“Mama gimana?” Taeyong nanya ke mama Yoona dan mama kandungnya itu terlihat sedang berpikir. “Untuk sekarang sih mama udah cukup tiga cucu”
“Lucas tuh coming soon” ujar mamah Tangwei, lalu dibalas mama Yoona. “Jomblo satu itu nggak usah diharapkan. Palingan juga enam tahun kedepan dia baru mau nikah”
“PERJAKA TUA DONG HAHA” tawa mamah Tangwei heboh. Jisoo meringis sendiri ngelihat mamanya ketawa gaje.
“....gak masalah juga sih, kalian nambah dua mama juga terima”
“Tiga gimana, ma?” rayu Taeyong mengerling sok iya. “Cucu mama nanti ada 6 ditambah anaknya teh Irene”
“Tim futsal kali haha” sambung mamah Tangwei terbahak-bahak lagi. “Buat cewek biar bisa mamah dandani.”
“Gamau ah! Nanti mamah jadiin mannequin” Jisoo menolak.
“Nggak kok, palingan mamah jadiin boneka.”
“Mamaa!”
“Canda sayang” ucapnya tertawa lagi.
Dua anak saja agak kesusahan ngerawatnya gimana anak banyak, makin susah kali. Hadeuh.
“Apa lihat-lihat?” serunya melotot galak kala mendapati Taeyong memandangnya dengan serius. Dan suaminya itu semakin kelihatan aneh juga mencurigakan ketika dia mesem-mesem nggak jelas. “Nyai siap reproduksi dedeknya kembar?”
“Ha ha ha ha” tawa kedua mama mereka meledak kompak, lain halnya sama Jisoo yang langsung menabok mulut Taeyong. “DIAM!”
×××
Haruskah saya buat lapak baru untuk season 2-nya? karena disini mereka udah nggak infinity war wkwk
Infinity war akan berakhir pada part 50 👌
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top