39 | scene thirty nine

private
infinity war | 2018, hippoyeaa

...

Bali, Nusa Dua | 08 AM

Pagi itu, seperti pagi biasanya selama satu minggu mereka di Bali. Nggak kerasa mereka sudah genap seminggu disini - yeaaay! nanti sore jam enam mereka comeback home. Jisoo udah nata semua pakaian dimasukin koper, koper Taeyong juga udah tertata rapi, dan oleh-oleh buat orang dirumah sudah aman.

fyuuuuuh~

Ternyata cepat juga acara bulan madu mereka. Bulan madunya cepat, hubungan mereka belum seharmonis pasutri lain.

Kemarin malam, pas Taeyong jalan-jalan di sekitar villa. Dia nggak sengaja ketemu pasutri bule dari Inggris. Bah, mereka mah pasangan serasi yee - jauh dibandingin pasutri kita. Kata romantis mah cuma 31,76% lainnya halah mboh.

Taeyong miris ngelihat si bule pamer kemesraan di umum. Bule sih wajar, toh negara meraka telah mengajarkan hal sewajar itu. Betul tidak? Mau mereka pangku-pangkuan, cipok-cipokan, ndusel-nduselan, jungkir balik juga mereka nggak bakal malu di lihatin para netijen masa kini - EBP lah, emang bule pikirin weeeh enggak, sorry. Mereka pamer paha sama dada juga EBP.

Taeyong miris bukan jijik atau -wow high quality, eh ada sih dikit live streaming. Dia natap miris karena bulan madunya nggak seindah pasutri bule. Nyai terlalu galak Taeyong gagal merayu.

"How pity you are" gitu kata bule prihatin sama curhatan Taeyong.

Senyum sedihnya langsung menghilang kala melihat Jisoo berdiri di pinggir kolam renang - oiyaa, villa tempat mereka bulan madu ada private swimming pool bukan outdoor tapi indoor. Taeyong heran ngelihat Jisoo ceburin kedua kakinya ke kolam sedangkan dia duduk di pinggir bibir kolam sambil nyanyi nggak jelas. Padahal cuaca pagi ini Bali lumayan agak dingin.

'coz dunno what should he do, akhirnya Taeyong milih nyamperin Jisoo. Dia berdehem pelan membuat perhatian Jisoo teralihkan sesaat namun berakhir sama saja. Dicuekin.

"dih ngapa lu disitu!" sungut Jisoo saat Taeyong tiba-tiba ikutan duduk, bukan di sebelahnya tapi di belakang Jisoo. Ikut-ikutan juga ceburin kaki di kolam. "Minggir sana. Banyak tuh kosong"

Taeyong menolak. Dia tetap duduk disana sambil memperpendek jarak mereka.

"Yong gausah macem-macem" ancemnya lebih dulu. Take action aja belum. "Kita pulang nanti sore gausah tunda kepulangan"

Bukannya dapat jawaban, dia malah dapat ciuman basah di sekitar telungkupnya.

"Yong" Jisoo berseru, menyenggol lengan Taeyong. Tetap saja lelaki yang mencumbui lehernya tak beraksi. "Taeyong!"

"Gue denger gausah teriak" sahutnya menyudahi ciumannya dan mencibir.

Jisoo mendesah pendek. "Kita pulang nanti sore gausah aneh-aneh"

"Lagian nyium doang"

"Pertama nyium. Nanti kedua nyosor semua terus bablas ya, kan? Udah kebaca."

"Bagus dong, bablas ke gawang. Goooal" girangnya berlagak ala suporter sepakbola pas ngelihat tim kebanggaannya sukses masukin bola ke gawang lawan. "Siapa yang untung? Kita berdua nyai"

"....ck!" decaknya mencubit kecil paha Taeyong hingga membuatnya mengaduh sakit. "Terus habis itu kita keasyikan, ketinggalan pesawat. Siapa yang rugi? Kita."

"Banyak aplikasi menyediakan tiket pesawat online" serunya nggak mau kalah argument. "Pernah nonton tv gak sih?"

"...lagian yang beli tiket mama bukan kita. Hari ini gagal pulang yaudah minta lagi. Yang penting kita kasih mereka cucu"

"Hih! Tangannya gausah main gitu dong, geli nih" protesnya menepuk tangan Taeyong yang sedari tadi masuk di balik kaos merah Jisoo.

"Lama-lama gue ceburin nyai ke kolam"

Jisoo melotot galak. "TAEYOOONG!" pekiknya keras saat kelima jemari Taeyong meremas salah satu payudaranya.

Tubuh Jisoo beraksi tak nyaman berada di dekat suaminya yang mulai berani menelusupkan tangan kirinya dan memainkan benda warna cokelat tua bagian teratas payudaranya. Giliran tangan kanan Jisoo menekan paha suaminya saking menggilanya karena aksi main-main kelima jemari Taeyong.

"...let's start a game, baby" bisiknya sensual

Muka bibir lembut dan basahnya terasa begitu sensual kala bertemu kulit lehernya, menari-nari , mengecup, meninggalkan bekas kiss mark dan menuruni garis pundak yang perlahan terekspose ketika pakainnya sengaja Taeyong tarik ke bawah.

Jisoo menggeliat tak nyaman, merasakan ciuman sekaligus permainan kelima jemari Taeyong di balik bajunya. Ia terpaksa mengigit bibir bawah kuat-kuat, dan kedua kakinya bergerak di dalam air diikuti kedua kaki Taeyong mengunci dan menggesek kakinya yang dingin menyatu bersama air kolam.

"Akhhhh" erangan Jisoo memekik tertahan saat tangan kanan Taeyong merambat masuk ke dalam celananya. Jisoo semakin menggelihat menikmati ketiga permainan Taeyong di waktu bersamaan. Bibirnya terasa hampa minta dijamah tapi Taeyong belum mengabulkan permintaannya.

Lalu dengan cekatan dan tak sabaran Taeyong melepas pakaian Jisoo, membuangnya ke segala arah kemudian mengangkat tubuhnya dan memindahkan ke pangkuannya. Jisoo bisa merasakan kebanggaan Taeyong mengeras di dudukinya.

"...ini bagian terakhir" bisiknya menyapu bibir Jisoo dengan jempol kanannya penuh lembut.

Bibirnya menyapu tiap inch bagian punggung Jisoo yang terekspose bagai pahatan cantik dewi helena. Sementara kedua tangannya dengan pandai melepas dan menyingkirkan BH hitam dari kulit Jisoo.

Taeyong mendudukan Jisoo lagi di tepi kolam, melebarkan kedua kakinya dan mengunci kembali sepasang kaki jenjang tersebut. Kaos hitam yang dipakai Taeyong juga telah lepas dari tubuhnya.

Lalu, dia merundukan tubuh Jisoo disusul kedua tangannya mengusap-usap sensual punggung mulus sang istri. Diusap terus kemudian di ciumi hingga meninggalkan bekas merah yang basah di bagian titik tertentu.

"....aaakhhhhh"

Jisoo menyenderkan punggungnya ke dada Taeyong, tangan kirinya meremas rambut lebat Taeyong ketika sentuhan sensual kedua tangan suaminya yang mengusap-usap kedua payudaranya dan meremasnya. Hal itu terjadi berkali disusul ciuman Taeyong di pundaknya.

"tae.....yoooong" bibirnya kering minta dicumbu tapi Taeyong hanya memberinya desisan pendek karena dia masih ingin bermain. Bibir adalah bagian terakhir yang akan dia rasakan sebelum permainannya dimulai.

Okaay, game belum di mulai.

Kala sentuhan Taeyong berhenti, Jisoo menarik nafas dan menatap agak kecewa ketika Taeyong bangkit dari posisinya. Dia pikir permainan mereka selesai, ternyata Taeyong menceburkan dirinya ke kolam.

"Come here, love" ucapnya mengangkat tubuh Jisoo dan memindahkannya ke dalam air kolam.

"Wanna try sex in a pool?" bisiknya tepat di telinga Jisoo.

Jisoo menarik kepala dan menatap agak ragu dengan bisikan suaminya. Entahlah melihat Taeyong dengan segala visual yang dimilikinya membuat Jisoo tidak bisa berkonsentrasi dengan baik apalagi bibir tipis sensualnya telah mencuri perhatiannya. Jisoo ingin mencumbu bibir tipis sensual-able milik suaminya. Terlalu sayang kalau dia melewatkan bibir ini.

"...eh, nggak boleh" seru Taeyong menahan bibir istrinya dengan jari telunjuk. "Sabar okaay," ucapnya sembari menarik celana pendek yang sedari tadi dipakai oleh Jisoo, lalu membuangnya ke permukaan daratan.

Meanwhile, Taeyong masih memakai celananya dan Jisoo masih tersisahkan celana dalamnya.

"Don't move!" ujarnya, lalu menenggelamkan diri dibawah air kolam.

Jisoo tenang, menunggu sampai dia merasa dingin - yeah, bertelanjang dada masuk ke dalam air dengan cuaca yang lumayan agak dingin.

"Yong?" panggilnya, hampir membeku dan berniat membekap tubuhnya tapi kedua tangan Taeyong mencegahnya.

Yang tadinya dia merasa dingin kini dia merasakan geli yang merasang berkepanjangan. Jisoo ingin bergerak tapi Taeyong memaksanya diam. Suaminya itu keasyikan bermain dibawah air, mengerjainya. Pelan-pelan kepalanya naik ke permukaan diikuti bibir dinginnya menciumi kulit perutnya.

Taeyong berhenti diantara kedua payudaranya, Jisoo menaikan alisnya, sementara itu, sebuah seringai nampak di sudut bibir suaminya.

"Sorry for my future baby" ucapnya disambung dengan mulutnya melumat bagian terpenting payudaranya. Jisoo semakin menggila, dia terangsang dan merasa basah di bawah. Desahannya semakin panjang ketika tangan Taeyong bermain dengan bagian intimnya.

"...hurry up, please!" eluhnya sudah tidak sanggup bermain lagi.

Taeyong berhenti melumat, ia mendongak menatap ekspresi tak tahan istrinya lalu terkekeh. "One more time" sahutnya kemudian berganti melumat si kembar lainnya yang telah menunggu dan menggeras.



×××

dan udah segitu aja

sore / malam aku update lagi - double update buat part 40, gak private kok.

privatenya cuma part ini doang 👌

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top