30 | scene thirty

bucin gang
infinity war | 2018, hippoyeaa

...

Jisoo menatap Seolhyun cukup lama. Ekpresi sahabatnya itu terlihat jelas campur adu antara sedih dan kecewa. Yaiyalah perempuan mana yang nggak kecewa dapat cowok diajak nikah malah nggak mau.

“...sama dia mau?” kata Bona nyodorin foto pemuda ganteng — Johnny lewat, bye! ampuuuun. “Dia temannya sekop”

“Iya ih ganteng”

“Ehkm! tetep gantengan daddy kan nyai” Taeyong nyahut sambil lewat nggak jelas di ruang tamu.

Jisoo bodo so much, terus ngeluarin hape dan nyari foto-foto temannya di instagram. “Temannya dowoon nih, namanya Brian. Mau gak?”

“Ah gantengan daddy.” kata Taeyong tiba-tiba nongol belakang Jisoo terus menyet layar hape diganti deh fotonya Brian sama foto dia sendiri. “Nah ini ganteng nyai!”

“huh!” dengusnya jengkel sama sekali nggak ngebantu.

Bona tertawa ngelihat interaksi Jisoo sama Taeyong, sama sekali nggak akur tapi enak di pandang. Dan Seolhyun yang masih diam menghela nafas panjang.

“Atau gue putusin aja ya?”

“Ja—” aksi bicara Taeyong berhenti, dia mencicit nggak jelas terus mundur jauh-jauh dari obrolan para wanita. Dia bersembunyi di balik dinding, lalu tergesa-gesa menghubungi Johnny. “John gawat!”

Gawat sekali mas Johnny kalau kamu tidak take action mbak Seolhyun bakal say goodbye to you.

...

Kini giliran Johnny, Scoups, Yuta, dan Taeyong meeting bucin gang — bucin gang bucin gang bucin gang — di rumah mertuanya Taeyong. Mumpung mamah papah bulan madu diadain aja deh meeting bucin gang di rumah mertua.

eeeeey bucing gang -minus one. Taeyong nggak mau ngaku kalau dia bucin. Dasar!

“Terus gue kudu gimana?” tukas Johnny frustasi. “Lo tau gue mau nikah tapi belum siap, gue takut”

Syndrome takut menikah itu wajar. Bukannya nggak mau menikahi, dia siap lahir batin menikah namun tidak berani alias takut. Dan bukan juga dia maunya kawin ena-ena tanpa menikah. Think smart, hal begitu wajar ketika perempuan dan laki-laki terkena syndrome takut menikah. Dont judge people, lihat dari sisi psikologisnya.

“CARI CEWEK LAIN!” Taeyong ngegas tapi langsung bisik-bisik sambil lirik belakang, takutnya si nyai nguping terus di aduin ke Seolhyun kan kacau. “Yang mau diajak nikah nanti sampai syndrome lo sembuh.”

“wah ide gila!” protes Yuta nggak setuju. “Seolhyun pasangan ideal coooy. Mau lo buang kayak sampah? Mending buat gue aja.”

Lirikan mata Johnny langsung melaser Yuta yang cekikikan nggak jelas.

“Psikolog sana biar di kasih pencerahan” ujar Scoups memberi saran.

“wow kali aja psikolognya cantik lumayan john!” Taeyong terus ngegas nggak penting. “Gausah disia-siain” bisiknya lagi

“Jis lo nyesel gak sih nikah sama Taeyong?” teriak Yuta menengok ke dalam rumah.

“Nggak lah” sahut Taeyong berbeda sama sahutan Jisoo. “Sadly, yes”

“BHAK!” Yuta tertawa puas ngedengar jawaban Jisoo sementara itu Taeyong manyun bete.

...

Jisoo ngelirik Taeyong yang diam-diam tersenyum menatapnya. Rasanya aneh saja membayangkan dulu mereka nggak pernah jalan bareng, say hi, ketemu juga dalam hitungan seminggu sekali atau dua kali itupun nggak sengaja ketemu, misal teman-teman mereka kumpul terus ketemu deh mereka. Tiap ketemu juga Taeyong pasti gonta-ganti cewek, beda-beda coy cewek yang di gandeng. Dan semenjak itu Jisoo selalu mikir kalau cowok kayak Taeyong itu perlu dimusnahkan.

well, cowok yang seharusnya di musnahkan malah berakhir jadi suaminya. Yang tiap hari dia lihat dari bangun tidur sampai mau tidur dia mulu. Kemana-mana juga sama dia, yang diteriaki, yang di omeli, ujung-ujungnya juga dia. Nyesel? Gak juga kok. Jisoo merasa beruntung dapat suami kayak Taeyong yang tiap hari nggak selalu serius pasti ada hal yang menarik. Makin sayang saja dia sama suami — eeey, nggak mungkin Jisoo bilang langsung ke Taeyong. Bisa-bisa tuh laki sebulan nyengir nggak jelas.

“Jatuh cinta sama daddy nyai?”

“Huh, nggak!” tampik Jisoo, mengalihkan pandangan dari suaminya. “Lo ngapa sih ngelihatin mulu.”

Taeyong senyum lebar, kemudian berkata. “Nyai makin cantik aja sih”

“Bilang aja lo mau sesuatu”

“Nah itu!” serunya beralih posisi menempeli istri. “Nyai tau kan kalau Johnny sama Seolhyun lagi gitu lah.” iya dia tahu sekali.

“...menurut nyai, Johnny bisa gak sih dapatin cewek selain Seolhyun?”

“Jadi maksudnya lo nyuruh Johnny buat pisah?”

“Habisnya Seolhyun bilang mau mutusin Johnny”

“Taeyong”

“Daddy nggak mau teman daddy broken heart.” lanjutnya ngegas. “Mencegah terjadinya broken heart daddy mau bantu Johnny ketemu jodoh”

“Terus lo ngebiarin Seolhyun patah hati. Gitu?”

Dengan polosnya dia anggukin kepala membuat Jisoo berdecak tak karuan.

“Gausah lagi ngomong sama gue!” kesalnya sama keputusan Taeyong. Perempuan mana yang setuju sama keputusan suaminya? yang jelas Jisoo bukan tipe perempuan yang bakal setuju sama keputusan Taeyong.

“Lah nyai kok ngambek?”

...

Jisoo beneran nggak mau ngomong sama Taeyong. Sedangkan Taeyong ngerasa — dia juga bisa kok nggak ngomong sama nyai. Yaudahlah jadinya diam-diaman pasutri satu ini. Selama buka puasa juga mereka diam terus nggak ada yang ngajakin ngobrol.

Nyai vs Daddy

Siapakah yang menang?

Taeyong mencibir begitu melihat Jisoo angkat kaki dari dapur terus ngintilin si nyai. Jisoo yang ngerasa diikuti, berhenti terus balik badan mau protes nggak jadi kan dia lagi aksi bungkam. Taeyong sih bodo so much dia langsung masuk kamar mandi ngeduluin Jisoo.

“Huh!” dengusnya jengkel kemudian ngikut masuk ke kamar mandi. Ada suaminya sedang bersiap-siap menggosok gigi, dia pun ikut bersiap-siap gosok gigi.

Ada kebiasan baru akhir-akhir ini, mereka kerap menggosok gigi bareng. Karena itu, walaupun mereka diem-dieman Taeyong tetap berada di posisi belakang Jisoo pas mau start gosok gigi.

Selesai gosok gigi Taeyong nyengir depan kaca sedangkan Jisoo ngelihatin ekspresi idot suaminya di depan kaca. Lalu dirasanya toelan di pundaknya, Jisoo noleh dan sedetik kemudian Taeyong mencium bibirnya.

“Wangi” serunya seusai mencium bibir istri terus pergi gitu aja. Jisoo tetap menang coooy. Taeyong kalah.

Tetap saja mereka diam-diaman nggak ada obrolan atau adu mulut. Taeyong mulai asyik main game sedangkan Jisoo susah payah mau benerin lampu dapur sambil naik meja.

“Yong!” panggilnya menyerah daripada dia frutasi nggak selesai-selesai benerin lampu dapur. “Benerin lampunya mati nih”

Dalam hati dia mesem-mesem nggak jelas pas Jisoo manggil dia. Langsung aja dia gantiin posisi istri benerin lampu dapur.

Dan tiba-tiba saja Taeyong mengejutkan Jisoo dengan jeritannya yang katanya dia kena sengatan listrik. Jisoo terbeliak kaget, dia hampir mau nyentuh tangan suaminya ketika Taeyong malah berujar. “Wlekk super trap” tawanya menggelegar puas.

Jisoo udah hampir jantungan malah dibercandain. “Nggak lucu”

“Lucu itu ngelihat ekspresi nyai”

“Udah buruan diselesain”

“Iya ya sabar”

Yang namanya pasutri niatnya mau diam ujung-ujungnya juga ngobrol. Diam lama bagi pasutri itu nggak afdol merasa ada yang kurang dari mereka.

“Selesai deh” serunya terus duduk gitu aja di atas meja. Melihat istri yang hanya diam berdiri di sebelah akhirnya Taeyong turun lalu meraup pinggang Jisoo, mengangkat dan mendudukan istrinya itu ke atas meja.

“Gini kan enak” tuturnya mengunci sisi meja dengan kedua tangannya dan memandangi sang istri penuh sayang. “Nyai nyesel gak sih nikah sama daddy?”

“Kalo nyesel udah dari lama lo gue tinggalin” jawabnya jujur.

“Kenapa?”

Jisoo mendesah. Ia luluh begitu melihat tatapan suaminya yang begitu teduh dan menyenangkan. Tanpa sadar tangannya bergerak menyentuh wajah Taeyong merabanya penuh sayang.

“Kamu tuh nyebelin suka gonta-ganti cewek. Sok ganteng, sok dingin, apalagi pas ketemu dijalan sok-sokan tebar pesona.” jujurnya mengakui ketidaksukaan Jisoo sama Taeyong diawal-awal mereka ketemu dan nikah.

“...daddy kan emang ganteng nyai. Bukan sok dingin juga emang daddy begitu kok young and cool.” koreksinya membuat Jisoo mencubit gemas pipi suaminya.

“Young and cool tiap hari gonta-ganti cewek”

“Lebih baik daripada gonta-ganti kondom. Hayo sereman mana?”

“Taeyong ih!” gemasnya mengacak ekspresi suaminya yang nyebelin pas nyebut ‘gonta-ganti kondom’. “Emang kamu pernah?”

“Ya enggaklah!” Taeyong geleng kepala. “Daddy mainnya sehat”

“Oh berarti mainnya gak pakai kondom?” matanya memicing curiga.

Taeyong nyengir. “Main sehat sama nyai lah. Gak pernah kan daddy pakai kondom? Biar langsung goal.”

“Aku serius nanyanya”

“Daddy juga serius jawabnya” responnya. “Pertama sama nyai, kedua sama nyai, ketiga sama nyai, keempat sama nyai...... jutaan kali juga sama nyai.”

“Yakali jutaan kali”

“Ibaratnya sampai tua gituan terus gak kehitung jumlah nya —”

“Konyol pikiran lo!” protesnya berdecak heran sama pikiran suaminya. “Udah ah aku mau beres-beres dulu”

“Nanti aja belum selesai” ujarnya menahan Jisoo duduk lebih lama di meja. “Mau tau sesuatu gak?”

“Apa?”

“Nyai tau kalau dulu daddy hampir berhasil deketin nyai”

“Maksudnya?”

“Ingat gak pas awal kuliah nyai suka kena telephone asing tiap malam?”

Jisoo anggukin kepalanya. Ingat bangetlah dia sama nomer nggak jelas yang tiap malam suka nelpon dia terus obrolannya juga nggak jelas tapi berhasil buat Jisoo ketawa.

“Itu daddy lho”

“Huh?” siapa kira suara cowok asing yang nggak dia kenal itu suaminya sendiri. “Kok bisa?”

“Daddy ty gitu” banggannya menggulum senyum lebarnya. “Tapi sebentar doang soalnya nyai punya pacar.” hanya beberapa minggu saja Jisoo diteror nomer asing setelah itu dia nggak pernah dapat panggilan suara tiap malam.

“...nah sekarang nyai istrinya daddy jadi ayo tidur!” serunya meraup tubuh Jisoo menggendongnya.

“bentar deh, aku masih bingung”

“gausah bingung.obrolannya dilanjut bercocok tanam” ujarnya sembari mencium singkat bibir istrinya.

Sesampainya di kamar, Taeyong langsung rebahin Jisoo di kasur dan meraup bibirnya, menyesap bibir ranum bawah Jisoo yang terasa kenyal bagai jelly, tangan kanannya bergerak mengelus-elus kepala sedangkan tangan kirinya bergirlya menyikap kaos Jisoo.

Kala kulit jemarinya bersentuhan dengan perutnya, Jisoo merasang oleh sentuhan jemari Taeyong memainkan pusar perut; menggelitikinya.







ehehe peek a boo 🙈

btw aku akan menjawab pertanyaan kalian yg heran, biasanya taeyong di ff itu cool, ganteng dan gk tolol tp disini kok beda malah kebalik sama jisoo.

mungkin lapak lama ff taesoo yg aku buat ty aku buat kayak karakter kebanyakan org cool, ganteng, pinter dan blah blah tapi disini aku buat different.

awal ide tercetusnya begitu pasutri war gitu — ehehe, karena aku gk ngikutin nct jd gak terlalu tau kelakuannya gimana, jadi ini gara-gara aku nonton cuplikan taeyong di youtube demi kesejahteraan lapak ini, disitu aku ngelihat taeyong off stage sama on stage jauh sekali bagiku 99% berbeda. taeyong yg kelihatan ganteng tapi mentel ke ten/yuta/jaehyun trs pas ngerengek ke jaehyun gemesin dan aku bayangin “oh gini gini” wkwk trs cara dia ngomong — btw aku suka sama bibir-able nya taeyong 🙊 — huhu gemesin. jadilah di ff kubuat taeyong seperti taeyong off stage

lalu jisoo? sebenarnya kalau kalian jeli pas ngelihat blackpink house, jisoo itu 4D ya memang tapi sisi lain jisoo bisa buat karakter yg kuat. dia itu strong women yang bisa bedain kapan dia jdi cewek galak, tegas, lucu, kalem, dan absurd. pokoknya dia tahu sisi mana yang perlu dia tunjukin dan dikondisi apa. nah sama kayak di lapak ini, kalo on stage kan dia pasti sexy jisoo 🙊

fyi ini part terpanjang sampai 2k 😌 terimakasih buat kalian semua ❤❤❤ next part tgl 13/14 trs 15 nanti bakal ada special part ❤❤ hehe

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top