14 | Scene fourteen

“Nyai sini.”

“Mau ngapain?”

“Udah duduk sini aja,” ujarnya menyeret jisoo duduk di sebelahnya. “Bentar lagi puasa.”

“Iya, kenapa?” tanyanya sambil melirik suami. “Tetap nggak boleh macem-macem!” anjutnya seolah menebak isi kepala Taeyong.

Taeyong langsung protes, “Nyai, sih, banyakan syarat. Nunda lagi nih, momongan sebulan.”

“Dasar biji ketumbar!” hinanya
“Momongan aja lo pikirin.”

“Mau jadi hot Daddy biar makin banyak yang lirik, sekarang kan, jamannya hot daddy direbutin pelakor.”

Jisoo memutar bola mata ke atas. “Hot Daddy kok, cungkring.”

“Nyai, mau Daddy pinjami kaca?”

Jisoo tersedak kala Taeyong menyebut dirinya “Daddy” Astaga terlalu menggelikan. Sangat tidak cocok sekali. Sejak kapan laki-lakinya jadi too much jayus begini?

Semenjak cerita ini dibuat, wassalam.

“Nyai juga tepos. Bokong tepos, dada tepos apalagi perut lebih tepos!” ucapnya pedas sekali sambil melihat bentukan istri dari atas sampai bawah. “Mau gede? Sini Daddy Ty siap membantu.”

“Apaan sih, daddy-daddy geli tahu!”

Meski Jisoo mengomentati panggilan buat dirinya sendiri, Taeyong cuek malah bangga dengan diri sendiri.

“Ingat ya, Nyai. Program pelatihan reproduksi masih tetap jalan meksipun puasa.”

“Lo mau puasa kita batal?”

“Kalau cium sama bercumbu nggak dosa, Nyai. Asal gak keluar air mani.”

“Tahu dari mana lo?”

"Daddy gitu lho, tau segalanya.”

Jisoo makin geli mendengar Taeyong menyebut dirinya “Daddy” lagi.

“Serah lo aja, deh!” ujarnya menyerah. “Buruan mandi sana. Jam tujuh kita harus sampai bandara.”

“Nggak mau ah, mandi sendiri. Maunya berdua.”

“Taeyong!” protesnya. “Ngga usah kayak anak kecil, deh.”

“Nggak mau, Nyai.”

“Lo aja kayak gini gimana mau punya anak? yang ada ntar lo rebutan sama anak lo sendiri.”

“Ntar gue ngasih jadwal buat anak kita.”

“Jangan bilang lo nggak mau ngalah,” tudingnya.

Dengan mantap Taeyong mengiyakan. “Delapan puluh persen Nyai is mine, sisanya buat anak-anak,” katanya penuh percaya diri mengakui hak milik. “Kalau anak rewel kasih ke Mama biar diurus sama Mama. Gampang, ‘kan? Kita gak ada yang ganggu.”

“Bener-bener suami nggak ada akhlak!” decak Jisoo tak habis pikir dengan isi kepala Taeyong. “Habis itu lo gue cerain. Gue cari hot Daddy lain yang mau ngehidupin anak gue.”

“Eh, anak gue punya aja belum,” ledeknya. “Boro-boro punya reproduksi aja belum.”

“BODO TAEYONG, BODO SO MUCH!” Jisoo mendengus kesal, lantas pergi. Pusing lama-lama menanggapi ke-gaje-an Taeyong.

Hai, sebelum puasa aku mau ngucapin maaf ya kalau aku selama di wattpad sering update terus unpub story ehehehe dan buat kalian semua yang menjalankan puasa - besok - semoga berkah dan lancar buat puasanya.

fyi, cerita infinity war tercetus gegara 'infinity war' - GUE MAU PROTES KE MARVEL KENAPA LOKI MATI? PDHL FAVORITE AKU MESKI BUKAN HERO - trs infinity war tercetus juga karena sengaja mau buat cerita taesoo buat bulan ramadhan wkwk

tp kadang aku bingung di lapak ini taesoo kubuat pasutri war, lapak casper kubuat taesoo itu hantu vs hell boy, trs lapak sah kubuat taesoo berjuang untuk sah wkwkwk dan semua cerita muncul begitu saja malahan ingin tercetus cerita baru tapi nanti ajalah wkwkwk

buat kalian yg punya ide cerita dan mau berbagi sama aku, yo silahkan berbagi ide cerita kalian ke instagram fangirl aku ya >> @hippoyeaa

udahlah sekian dan terima kasih, tertanda kekasihnya Lee Byounggon; Tira

taesoo in your area

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top