09 | Scene nine
“Pelan-pelan, dong!” gerutunya sepagi ini. Tepatnya pukul sembilan pagi di kamar mandi.
Jisoo di depan Taeyong sambil memegang sikat gigi—bukan miliknya, itu milik suami—dia diminta tolong untuk menyikatkan gigi suaminya.
“Yang atas bagian belakang belum.”
“Sabar,” sahutnya galak sambil memperhatikan gerakan tangan menyikati gigi suami.
Seperti anak kecil yang sedang disikatkan oleh ibunya.
Di balik kemauannya menyikatkan gigi Taeyong karena kedua tangan suaminya kram. Taeyong menyalahkan Jisoo telah meniduri tangannya, padahal salah Taeyong sendiri menyerahkan tangan dengan sukarela buat jadikan bantal istri.
Beruntung tak ada insiden teriakan di pagi hari. Taeyong dan Jisoo sudah menebak kalau berpelukan pasti terjadi. Jadi, mereka enggan berkomentar.
Selesai mengurus gigi suami, mereka kompak keluar.
“Giliran lo,” katanya sambil duduk di depan kaca lantas menyerahkan sisir rambut. Sebenarnya tangan Taeyong tidak begitu kram hanya nyeri saja.
Giliran Taeyong merawat sang istri. Pagi tadi Jisoo mencuci rambutnya, jadi tugas Taeyong mengeringkan dan menyisiri rambut istrinya. Meskipun laki-laki, urusan hair dryer rambut dia tahu. Dulu Taeyong sering menggantikan tugas papanya mengeringkan rambut mama.
Sambil menunggu rambutnya kering, Jisoo diam-diam mengamati keterampilan Taeyong mengerikan rambutnya. Sempat ia tersenyum, namun senyumnya langsung hilang kala Taeyong membalas tatapannya melalui kaca besar tersebut.
Tumben, kan, mereka akur?
...
Taeyong mengetukkan kaki ke lantai sambil melirik gadis yang sedari tadi tidak berhenti mengaca dan menata wajahnya dengan trampil.
“Buruan!” komentarnya bosan menunggu.
“Bentar kenapa, sih.”
“Nggak usah dandan. Cari makan doang, ngapain dandan segala?” Lagian jadi cewek ribet banget.
“Dandan itu perlu, biar gue makin cantik, biar cowok pada naksir terus gue ajakin nikah,” balasnya tak kalah sinis.
“Sok cantik. Palingan juga duda yang doyan sama lo!”
“Iya, duda ganteng, kaya raya, hot daddy!” balas Jisoo semakin sinis. “Emangnya lo. Udah cungkring, pantat tepos lagi.”
Taeyong terhina. “Tepos gini sekali pake ntar lo juga ketagihan,” katanya.
“Mimpi lo ketinggian!” sahutnya, lalu beranjak berdiri dan sempat menatap galak sang suamo. “Ayo makan!” ia berjalan mendahului diikuti Taeyong di belakang.
...
Di sinilah mereka, di salah satu restauran yang tempatnya tidak terlalu jauh dari villa. Mereka telah sepakat tidak akan pergi jauh-jauh selama tangan masih keborgol. Besok Kamis mereka sepakat pergi ke tempat terkutuk, yang mana seorang wanita asing memborgol tangan mereka.
“Hai, Jisoo!” Seseorang lelaki menyapa Jisoo, menepuk pelan bahu gadis itu hingga membuat mereka—Jisoo dan Taeyong—kompak menoleh padanya.
Jisoo sumringah begitu mengenali si lelaki bertubuh atletis yang menyapanya. “Hai, Ken!” Lantas memberi ciuman pipi sebagai balasan.
Taeyong sampai dibuat melongok. Dalam hati mengomentari istrinya yang asal cium pipi lelaki lain sementara dia belum pernah dibegitukan. Curang!
Lantas menelisok penampilan lelaki asing tersebut dari atas sampai bawah. Dia tinggi, hidung mancung bibir penuh, tubuhnya berotot dengan kulit coklat eksotis. Dibandingkan dirinya ... hm, Taeyong seperti tidak ada apa-apanya.
Ken menoleh dan mendapati Taeyong sedang melihatnya. Dia pun tersenyum, lalu mengulurkan tangan. “Hi, I’mm Ken,” sapanya memperkenalkan diri.
Hendak menolak, tapi melihat ekspresi wajah Jisoo selintas ide terbesit di kepala. Taeyong berdehem, lalu menerima jabatan tangan Ken dan tersenyum licik.
“Gue Taeyong,” ia membalas dengan seringai di bibir, “suaminya Jisoo.”
Refleks Jisoo menoleh, mata coklatnya membulat tak menduga bahwa Taeyong akan mengakui dirinya sebagai suaminya. Memang sih, lelaki itu suaminya, tapi ... Ken tampak kaget, lantas memandang Jisoo meminta dia menjelaskan.
Taeyong smirk. Ia dengan santai merangkul bahu Jisoo, menariknya mendekat kemudian tanpa izin mengecup pipi Jisoo. “Kita baru menikah beberapa minggu dan di sini dalam rangka bulan madu.”
Ekspresi wajah Jisoo kian tak berekspresi setelah Taeyong dengan tenang tanpa berdosa menjelaskan status mereka.
Damn!
Kalo kayak gini dia gagal dapatin suami kedua.
_____________
btw ini yg namanya Ken member Vixx
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top