SoniSakuGol 15 : Menghancurkan rudal sihir

[ Author POV ]

Bunga-bunga sakura yang bertebaran di dekat Sakuragi melenyapkan syal dua ekor itu menjadikannya cuma satu, warna syal bertambah lebih cerah dari biasanya.

Kirikage :
Sakura no Blossom

Terpaan bunga sakura meluas ke segala arah yang ada di aula lantai dasar. Ada beberapa daun bunga sakura yang terbang henti ditempat Gubernur Groe berdiri.

"Bunga ini jangan-jangan yang--??!"

Ia refleks memiringkan kepalanya saat daun sakura menggores pipinya. "Sudah aku duga, ini yang menyerangku tadi.." bisiknya.

"Untuk orang yang suka sembunyi kau mempunyai intuisi bagus. Bagaimana kau mengenal Oroshi-san? Jawab aku.!"

"Anak-anak seperti kalian tidak punya urusan dengan orang dewasa. Seharusnya kalian diam di rumah dan tidak terlibat masalah.."

"Itu memuakkan. Sepertinya cara paksa adalah yang sesuai denganku.."

"......"

Sakuragi bergabung jadi bunga sakura, menguasai aula lantai dasar. Gubernur Groe mengaktifkan sihir 'Tubuh Baja' menahan setiap serangan bunga sakura yang sangat sulit ditebak.

Slash, slash..

Dan setiap serangan langsung Sakuragi menghasilkan luka tebasan pedangnya. Sihir penguatan tidak dapat menahan amarah Sakuragi.

Kirikage :
Tousen Sakura

Bayangan diri Sakuragi dari kumpulan bunga jadi banyak dan mengepung gubernur Groe. Penciptaan pedang sakura nampak nyata memberi intimidasi pada lawan.

"Argh! Ini membingungkan. Biar aku lenyapkan kalian semua--"

Gubernur Groe memusatkan mana sihir dikedua tangan yang terangkat itu mengumpulkan kekuatan yang besar.

"........"

Aku sudah menduga itu.

"!??"

Sakuragi tiba-tiba sudah ada dibelakang bagian samping gubenur Groe. Pedang ia arahkan terbalik ke belakang tepat di punggung jantung, semua bunga sakura menyala terang dan menembakan laser merah muda.

Semuanya terkumpul di tempat gubernur berada dan menusuknya. Sakuragi memanfaatkan kelebihan dari lawannya agar berfokus pada kekuatan dan melemahkan pertahanan. Hasilnya dapat dikira, Sakuragi berhasil mengalahkan lawannya yang kini jatuh berlutut sembari muntah darah.

"Bunga-bunga ini adalah chakra yang aku pertajamkan membuat seperti sebilah mata pisau yang dapat melukai kulit. Dengan pertahanan minimmu itu tidak akan dapat melawannya. Kau sudah kalah.."

"H-hehehe, benarkah begitu? Aku masih punya kartu as---rudal sihir.." Gubernur Groe menekan tombol yang tersembunyi di telapaknya, suara gemuruh terdengar jelas dari luar.

"Apa yang kau lakukan?!" kaget Sakuragi, yang menindih gubernur Groe dengan tumpuan bunga yang berat. Sakuragi berlari ke arah jendela melihat semacam roket tertembak ke udara dibelakang halaman gedung.

.T.H.U.N.D.E.R.

[ Iksan POV ]

Aku merasakan kehadiran Sakuragi dan Sonia tepat dibawah kakiku(lantai bawah), serta kehadiran beberapa orang yang tak kukenal. Mereka sepertinya bertarung dan selesai dengan cepat saat Sakuragi datang(?). Ada tiga aura keberadaan asing yang aku rasakan, mereka tidak sadar sekarang.

Drrtt.?! Brruusss...

"Getaran?"

"S-suara apa itu?!" Jaek dan Nancy terkejut dan sontak menanyakan kedua hal itu.

Aku juga. Kenapa tiba-tiba terjadi gempa? Dan suara ini berasal dari belakang gedung.?

Aku langsung berlari ke jendela yang menghadap ke belakang, ada cahaya tercipta dan asap yang masuk lewat sana. Saat aku keluarkan kepala ada lintasan asap yang terbang tinggi ke atas. Itukah rudal sihir? Kenapa mirip roket??

Kakak sialan itu pernah mengatakan jika ada senjata berbentuk mirip ini yang dapat melenyapkan satu daratan penuh. Apa itu senjatanya??

"Bocah... Apa kau mendengarku? Hei!"

"Aku dengar. Dan jangan panggil aku itu.!" Sakuragi tiba-tiba menghubungiku menggunakan kristal komunikasi yang aku dapatkan. Aku terkejut ia masih memilikinya dan aku bersyukur mengambil benda ini waktu itu. "Maaf aku kurang waspada. Gubernur Groe berhasil menggunakan rudal sihir dan senjata itu aktif.!" katanya.

"Ya, aku melihatnya.." balasku santai.

"Kenapa kau tenang sekali??!"

"Panik tidak ada gunanya juga.!"

"......."

"......."

"Kau ada cara menghentikan senjata itu? Kerajaan ini bisa hancur oleh ledakannya.."

"Ada.."

"B-benarkah--"

"--Tapi itu terlalu tinggi. Aku tidak bisa menggapainya.."

"........"

Tinggi senjata itu kira-kira 50 meter dari daratan. Seranganku yang paling jauh cuma 35 meter. Diam juga bukan pilihan bijak. Mengevakuasi?

Tidak ada waktu. Setidaknya jika ada cara agar aku mendekat, paling dekat 20 meter.?

"Kita bisa melakukannya.."

""??""

Nancy tiba-tiba berdiri dibelakangku, ditangannya ada kristal komunikasi yang sama dengan milikku.

"Bagaimana?" tanyaku. "Kita bisa menggabungkan teknik. Pertama benang baja ini kemudian hempasan bunga milik Sakura, dan seandainya tidak cukup tuan Iksan bisa menciptakan ledakan petir saat melesat."

"Itu... Hmm. Bagaimana, Sakuragi?"

"...... Ayo kita lakukan!"

.T.H.U.N.D.E.R.

Aku dan Jaek berdiri di atap gedung memperhatikan Nancy yang tengah merangkai pondasi trampolin karet dari benang baja yang ia tebalkan hingga sangat nampak dengan mata telanjang.

"Aku sudah selesai.." beritahu Nancy memustuskan benang lalu menanamkannya ke lantai menggunakan paku kecil. Aku lihat Sakuragi membagi dirinya jadi sangat banyak dan merepotkan untuk dihitung.

"Gunakan 'Tubuh Baja' agar kakimu tidak terpotong, tuan Iksan.."

"Akan kuingat.." akan lucu jika aku kehilangan kaki sebelum beraksi nanti.

"Berjuanglah.."

"Kau juga istirahat. Lukamu lumayan.." tepukku ke Jaek yang masih berkeringat.

"Hei Sakuragi..!" panggilku.

"Hm?"

"Jangan berlebihan.."

"......."

Aku memberinya peringatan supaya ia tidak menggunakan kekuatan yang berlebih. Bisa-bisa nanti aku terbang terlalu tinggi. Bukannya sombong tapi aku ini kuat, jadi aku tahu jika gadis ini juga kuat. Makanya---

Smile...

"He? Kenapa dia tersenyum?? Aku merasakan firasat buruk sekarang.."

"Tuan, tidak ada waktu lagi. Cepat?!" seru Nancy tiba-tiba berteriak.

Argh, sial!

Melawan waktu aku langsung melakukan 'Kecepatan Petir' dan menempel di trampolin benang baja buatan ini. Sensasi lentur dapat aku rasakan saat kedua kaki ini menekannya, sengaja aku beratkan ke bawah dan mengisi petir dikedua kakiku. Saat aku terpantul ke atas disaat yang sama petir menyambar di kakiku membuatku melesat seperti roket.

"Berjalan lancar. Tinggal-???!"

Aku dikejutkan oleh kumpulan bunga merah muda yang mengikat badanku

Terbang, bocah!

DASH!!

Dorongan angin yang sangat kuat menerbangkan diri ini ke atas dibantu hembusan bunga merah muda yang dari awal terus menipis karena ledakan paksa dari energi bernama chakra.

"......."






























Sakuragi sialan!

Aku tahu kenapa dia tersenyum. Itu karena dia bermaksud menjahiliku disaat bersamaan juga dia ikut membantu. Kini aku dan rudal sihir berada di ketinggian yang sama. Yang benar saja?!!

Jika aku menghancurkannya maka aku juga kena efek ledakannya. Dasar, gadis sok polos!

"Tuan.!" suara Sonia lewat kristal komunikasi yang aku bawa.

"Anda pasti bisa. Saya percaya pada kekuatan tuan!"

Hmph. Dia bisa saja.

Aaaaaah! Sekarang aku harus melakukan hal yang keren deh. Si Sakuragi itu bisa-bisanya ia menempatkanku di dalam posisi ini. Apa dia tidak tahu aku juga bisa ragu.?

"......."

Tapi... Yang namanya laki-laki itu memang harus keren ya~~

Infineted One : Burst Thunder

BZZT!!

Pelindung petir menguasai bagian dalam diriku membuatku dapat mengeluarkan petir darimana saja. Inilah teknik rahasia pertama yang aku kembangkan untuk menghadapi Raja Iblis Ardian(bwahahha).

Dimana aku menciptakan petir di dalam bukan diluar tubuh, teknik ini dapat memacu adrenalin pada tubuh hingga melewati batas. Semua batas fisik yang aku miliki akan lenyap digantikan kekuatan yang luarbiasa. Batas pemakaian paling lama 30 menit setelah itu aku pasti kesemutan disetiap sendi karena memaksakan batas tubuhku.

Kalau begitu mari kita selesaikan. Aku tidak mau berlama-lama dalam teknik ini kecuali menghadapi kakak sialan itu.

Brusss..!

Rudal sihir aku biarkan menjauh. Itu rencananya.

Petir meledak di samping dua arahku membentuk bundaran tipis dari percikan, kedua lengan tertarik membuat siku. Bersamaan dengan itu jaring-jaring petir biru berkumpul dibelakangku.

Ayo kita hancurkan!

Maximum Moves All Thunder :
Double Rocket

DOOM!

Tinju dua tangan menciptakan akselerasi paksa berbentuk tombak besar, terpisah jadi dua menjadi rudal yang sama tapi lebih kecil. Seranganku menembus kulit luar rudal itu dan melubanginya.

Ia meledak setelah serangan itu menembusnya. Ledakannya menciptakan kejutan angin yang menghantamku, membuat aku terpaksa jatuh ke bawah.

Huuusss!!

Aku mendarat sedikit kasar di atap gedung. Pendaratanku lumayan menciptakan sentakan angin yang dapat mendorong tubuh.

""......."" tapi aku heran melihat yang lainnya cuma diam.

"Apa??"

"Kau..menghancurkan rudal itu?"

"H-hebat.."

"Tuan.."

"Hoi, bukankah kalian yang memintaku untuk menghancurkan!?"

"B-bukan itu. Aku cuma terkejut kau bisa melakukan serangan sehebat itu, Iksan.." kagum Jaek. "Jaek benar. Kau kuat sekali, tuan Iksan!" sambung Nancy.

Hm. Jadi mereka memujiku.?

"Kerja bagus. Anda hebat sekali tadi.."

"Aku juga kagum kau masih tersenyum dengan luka itu, Sonia.."

"Serangan yang mantap. Lain kali aku mau lihat lagi ya.?"

"Benar juga, Sakuragi.! Ngomong-ngomong kenapa kau menerbangkanku sampai bersamaan dengan rudal sihir itu!? Kau ingin membuatku bunuh diri, ha?!"

"Benarkah~? Padahal aku sudah melakukan hal yang aku bisa disini.."

"Dasar sok polos. Sini kau.!"

"Aku minta maaf~~"

"Katakanlah dengan nada jujur, gadis sialan.."

"Aku tidak mau, dasar bocah.!"

"Argh! SAKURAGI!!"







































# Bonus - Sakuragi Yamatoyami #

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top