CROSSCOVER VI : Pertarungan2
[ Iksan POV ]
"U..rgh..?"
Kenapa semuanya gelap?
Onii-chan..!
"Miko..?!"
Perlahan kedua mataku terbuka. Aku mendengar seseorang mendengus dan tiba-tiba saja aku dipeluk.
"Miko.." panggilku. Syukurlah dia baik - baik... Saja?
"Miko, kau terluka-- Urgh!"
"Berkacalah pada dirimu sendiri, Iksan.." kata Likyter. Ia duduk disisi kananku, aku dapat melihat aura ungu baru saja menghilang dari badannya.
Apa yang dia barusan lakukan? Dia tidak menciumku'kan?
"Kenapa kau menatapku seperti itu??"
"Bukan apa-apa.."
"Onii-chan! Onii-chan sudah sembuh?"
"Tidak Miko, mana mungkin.." Miko terlihat sedih tapi aku senang dia tidak menangis.
"Iksan, kita harus kembali.." aku mengangguk setuju.
Aku membuka mataku karena aku merasakan perasaan aneh tadi. Kekuatan asing yang tidak aku kenal, kuharap Yuliana dan lainnya tidak apa.
.T.H.U.N.D.E.R.
[ Author POV ]
"Hyaaa..."
Yuliana menerjang ke depan pria berambut merah dengan jenggot merah bak rumput laut itu, ia memiliki badan yang tinggi membuat Yuliana harus melompat saat sudah dekat. Sayangnya pria itu membaca niat Yuliana. Ia menghindar ke samping dan mengangkat kedua lengannya, menahan kaki Yuliana yang tiba-tiba terayun.
"Cih.." Yuliana menendang lagi dan menjaga jarak dengan roll ke belakang.
"Dia hebat.."
"Mio, pastikan kau tidak ikut campur. Kalian berdua juga..!" tunjuk Yuliana ke Elyna dan Tiana.
Mio hanya mengangguk dan keduanya meringis.
"Kurasa aku harus menggunakannya. Iki juga tidak ada disini.."
Yuliana berdiri tegap, pria itu mencabut pedang yang sedari tadi tersarung dipinggang.
"Keluarkanlah 'petir'mu, gadis manis.." seringainya.
"Sesuai keinginanmu!"
Bzzzz...!?
Petir ungu menyambar dari bawah kaki Yuliana. Yuliana mengangkat kodachi disamping kanan dan memegangnya dengan kedua tangan.
Violet Thunder :
Purple Cut
Dash.! Truang..?!
Yuliana melesat sangat cepat dan berniat menusuk tapi pria itu memotong jalur tusukan dan membelokkannya.
"Gawat--!"
Yuliana terjatuh disamping kanannya, sedangkan pria itu menatap bengis Yuliana.
"Kurang cepat, gadis manis.." seringainya.
Slash...
"........."
"........"
Bang!!
Pedang yang terayun ke badan Yuliana terpental setelah suara tembakan mendekat. Pria itu refleks melompat jauh ke belakang menghindari hujan tembakan lanjutan.
"Tcih. Tidak kena.." kesal seseorang.
Seorang lelaki tinggi dengan kacamata memasuki area pertarungan. Ia mengenakan kaos merah darah, blazer hitam bergaris merah dan celana jeans warna hitam, ada mini shotgun ditangan kirinya.
"Jadi kau yang berani menculik adikku, Hongse..!" teriak lelaki itu murka.
Yuliana mengambil kesempatan itu dengan menjauh. Ia menatap mereka berdua bergantian.
"Anak pertama Akise-- Akise Onikun, dan orang yang pernah bertarung dengan Tuan Jrecious-- Hongse Nuedai Kuang!" batin Yuliana.
Onikun dengan cuek berdiri dihadapan Hongse, shotgun ia taruh di pundak kiri dan sebuah katana hitam ditangan kanan.
"Hongse, aku dengar kau menghilang. Kukira kau mati, dasar bandit.."
"Tuan Manja ternyata.." dengus Hongse geli.
"Katakan dimana adikku sekarang.."
"Entah. Mungkin dia sudah mati sekarang.."
"Kau..!"
Onikun langsung menembak, Hongse menebas pelan ke depan membelah peluru menjadi dua, akibatnya pintu rumah yang ada dibelakangnya berlubang.
"Ini tidak adil saat kau menggunakan senjata mesin, Tuan Manja.." sindirnya.
"Diam kau!" Onikun kembali menarik pelatuknya.
Kali ini Hongse menghindar dan perlahan mendekat. Hongse menjauhkan shotgun yang sudah terarah padanya ke langit, menusuk cepat ke muka. Onikun menghindar walaupun pipinya tergores. Lalu mereka saling beradu pedang, saling menekan.
Onikun mengarahkan shotgun ke Hongse tapi ditahan oleh kaki sang lawan. Onikun juga mencoba menebas tapi ditangkis horizontal oleh Hongse.
"Mudah ditebak.." senyum Hongse mengejek.
"Diam..!"
Onikun melepas shotgun dari tangan kirinya, dan dengan cepat mencekik kerah jubah Hongse, pedangnya menghalau pedang Hongse menjauh.
Buaggh..!
Onikun menghantamkan kepalanya sampai berdarah.
"Dengar, jika Miko terluka sedikit saja aku akan menyiksamu.."
"Huuuh~~aku takut~~"
Hard Hand
Onikun melepaskan cekikkannya, tinju kirinya tergempal kuat dan memukul. Hongse yang menahan dengan mata pedang terdorong 5 meter ke belakang.
Onikun menginjak shotgun yang ada dibawah kirinya, shotgun itu terbang dan kembali ketangannya.
Hongse de Fennu Fengge
Hongse tiba - tiba merubah kuda-kuda bertarungnya agak rendah, pedangnya tertuju ke belakang dengan badan agak condong ke depan.
Hongse de Dianji
Dash!
Hongse melesat seperti laser merah yang dilepas. Onikun menembakinya beberapa kali, sampai pelurunya habis Onikun bergerak ke depan dan menebas.
Praang..!
"Kuh..?!" Onikun tersentak ke belakang, melayang di udara.
Hongse de Fennu Fengge :
Long de Hongming Sheng
Cahaya merah menghantam telak Onikun saat Hongse bergerak. Onikun terlempar jauh ke belakang sampai ke tempat Mio berada.
"Sekarang!"
Syuuut...
"!!" Hongse melirik ke belakang dimana Yuliana menusuk tepat di punggungnya, disaat yang sama juga Leon berada di samping telah menebas.
"Kena kau..!"
"Haaaa..!"
.T.H.U.N.D.E.R.
Iksan, Likyter dan Miko yang ada di punggungnya tengah berlari ke tempat Yuliana dan lainnya berada. Sampai angin yang kuat menghantam mereka.
Dhuar..!
Suara gelombang kejut melesat dari gerobak dan lainnya berada, diikuti kabut putih dan aura merah yang terbang di langit.
"Asalnya dari Vanili dan lainnya.." cetus Likyter.
"Onii-chan, Miko takut.."
"Perasaan apa ini??!"
.T.H.U.N.D.E.R.
Di detik - detik terakhir sebelum Hongse terkena dinginnya besi, aura kekuatannya meledak. Leon serta Yuliana yang berada paling dekat spontan langsung terlempar paksa, mengakibatkan otot mereka membeku.
"Haaah! Aku tidak percaya akan menggunakan 'ini' hanya untuk tidak terluka oleh serangan anak - anak tadi.." keluh Hongse.
Jubah yang ia kenakan lenyap menjadi butiran cahaya dan menyatu dengan pedang yang kini menjadi sebuah clymore yang berwarna emas. Percikan biru terlihat jelas mengelilingi tubuh berotot Hongse yang penuh otot.
"Apa kau ingin berencana menganggu mengamuk disini?" seru Onikun yang kembali dengan debu dan luka gores.
"Hmph. Aku kagum kau bisa berdiri setelah terkena seranganku.."
"Ck. Kau itu memuakkan..!" Onikun membersihkan mulutnya yang lumayan kotor, kemudian ia melipat lengan blazer-nya.
Mana Armored
Onikun mengangkat kedua tinjunya yang sudah diselimuti cahaya biru alam. Dan tanpa menunggu ia langsung berlari ke tempat Hongse dan melancarkan beberapa tinju. Onikun menghantamkan pukulan yang menghancurkan tanah dan tendangan yang dapat menyeret berat angin. Hongse selalu menghindar dan menangkis serangan yang tidak dapat ia hindari. Hasilnya sama, Onikun dibuat kelelahan.
Mana Burst
"Sudah cukup, Tuan Akise. Kau tidak akan bisa menang.."
"Diam kau..!" potong Onikun dengan ekspresi kalemnya.
Hongse mendengus geli dan menggelengkan kepalanya. "Keras kepala.."
"Haaaa..!" raung Onikun. Dibelakang tinjunya ada pusaran cahaya berkumpul.
Fennu Quzhujian : Long Fang
Percikan cahaya biru tercipta di depan Hongse, membentuk dua taring yang sangat tajam. Hongse menerjang melewati Onikun, meninggalkan dua taring tersebut menancap di Onikun. Ledakan api biru bersama merah membakar Onikun sampai tidak benar-benar gosong.
Tap!
Onikun menahan badannya dan kembali menggunakan 'Mana Burst'. Tapi saat berbalik ia ditebas langsung tanpa ampun.
Slash.. Bruk!
Onikun terkapar dibelakang samping Hongse sambil bersimbah darah.
"Dengan ini aku memiliki jaminannya.." senyum Hongse puas. "Tapi.."
Kemudian ia menatap Mio dan lainnya.
"Saksi mata harus dimusnahkan..!"
Mio bergidik takut, spontan ia menggunakan sihirnya kepada semua orang. Hongse dengan cepat memotong alur Mio dengan menusuk salah satu pundaknya, Mio memegangi pundaknya yang mengeluarkan darah.
"Mio!!"
"L - Likyter.."
"Mati...kau--!!"
Hush..!!
".........."
".........."
Maximum Moves All Thunder
Bzsz..!
Hongse bergidik saat seseorang berbisik dibelakangnya, disana ada Iksan yang sudah mengunci dirinya.
Fistbullet
Dhuar!
Tinju Iksan mementalkan Hongse ke udara, Iksan melanjutkannya dengan 'Double Rocket' membuat Hongse semakin terbang tinggi.
Dibawah ternyata sudah berlari Likyter. Ia berlari sangat kuat, lengan kanannya penuh dengan kegelapan.
Black Skills : Ultirage Kurohandou
Likyter meninju ke depan, puluhan tangan hitam melesat terbang tinggi ke atas, memukul Hongse secara bergantian dan menambahkan ketinggian melewati awan - awan.
"Hmph. Terbang sana jauh-jauh.." dengus Likyter.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top