Chapter 42 : Sihir Cahaya dan Kematian
[ Author POV ]
Burn...
Lahan kosong yang ada di kanan Ram seketika terbakar oleh nyala api saat tangannya mengibaskan pedang besar ke sana. Tatapan serius dan datar memenuhi ekspresi Ram saat ini.
"Kau pikir aku akan gentar dengan itu, Ram..." remeh Hellsing.
Hell Drag
Hellsing mengangkat telapak kirinya ke depan, seketika dibawah Ram muncul lubang merah darah yang mengeluarkan bau amis serta tangan, bahkan mayat yang telah mati.
Api menyala dibawah kaki Ram, membakar semua benda mati serta lubang yang menghubungkan dengan 'kematian' itu.
"Itu juga berlaku padamu..." cetus Ram.
Sring...
Suara bising tercipta saat Ram mengangkat pedangnya dengan cepat ke depan.
"Aku mulai..."
Ram melesat ke tempat Hellsing dengan cepat, kedua tangannya memegang ganggang pedang bersamaan.
Deahtling Shield
Holy Flames :
Slash Attack
Burrr...
Tebasan menyilang ke atas Ram terhenti saat dinding hitam yang terbuat dari tumpukan mayat muncul di depan.
Hellsing melompat ke kanan, menembakkan peluru hitam yang mengeluarkan aura merah itu. Ram menangkis tembakan tersebut tapi tembakan lain datang setelah itu. Ram melarikan diri dari hujan peluru yang menghentikan pergerakannya itu.
Holy Flames :
Dragon Shoot
Blast!!
Tebasan api besar melesat cepat, mengalahkan semua peluru hitam yang melawannya. Melihat itu Hellsing menghentikan tembakannya.
Black Hole
Sisi bagian kiri Hellsing tiba - tiba memudar, berputar seperti pusaran lalu muncul sebuah lubang hitam. Awalnya tebasan api Ram menghantam kuat Hellsing tapi lubang hitam tersebut menghisap tebasan api tanpa tersisa sedikit pun.
Tentu Ram yang menyaksikan kejadian itu dibuat terkejut.
"Teknik baru?!" batin Ram lengah.
Ram menggenggam kuat ganggang pedangnya, matanya seperti meminta jawaban atas kejadian tadi.
"Jangan terlalu terkejut, Ram. Sudah hal biasa saat seseorang menjadi kuat, dia tentu membutuhkan teknik baru. Persis seperti yang aku lakukan..." seru Hellsing melakukan sesuatu.
Dark Gate > Summon
Trek?! Prang!!
Bagaikan sebuah layar yang pecah, seperti itulah yang dilihat oleh Ram. Dibelakang Hellsing sudah berdiri sebuah gerbang hitam kemerahan dengan ukiran kepala tengkorak yang disentuh oleh beberapa tangan di sekelilingi alas.
"Apimu dapat memusnahkan sihir negatifku, tapi apa kau bisa terus memurnikan mereka semua yang keluar tanpa akhir..." ucap Hellsing yang tersenyum licik.
"Buka gerbangnya!" titah Hellsing.
"Hell!!" teriak Ram.
Bruak!!
"Oooaarrrgh...!" puluhan mayat hidup berlari keluar dari dalam gerbang.
Sudah terlambat.
Ram menggerutu kesal terhadap Hellsing dan juga dirinya sendiri karena lambat bereaksi. Ram mengangkat pedangnya, menyerang lautan mayat hidup yang berlari ke arahnya, setiap ayunan menciptakan tebasan, dan setiap tebasan menciptakan api yang membakar 'mereka' semua sampai habis.
Holy Flames :
Phoenix Down
Dhuar!!!
Api keluar dari dalam tanah dan membakar semua mayat hidup.
Ram mencabut pedangnya yang ia tancapkan tadi. Ram kembali menyerang 'mereka' yang menyerang tanpa pikir, membakar, memurnikan atau membantai.
Semua itu sama saja bagi Ram. Seluruh hidupnya ia buat hanya untuk memusnahkan aura negatif yang mengancam dirinya, keluarganya dan juga... Sahabatnya.
"Hahaha... Terus Ram. Menarilah di atas telapak tanganku sampai kau puas, Hahahah!"
"Hellsing!!" teriakan kesal(?), benci(?), murka(?) tersalurkan dalam satu emosi yang memuncak.
Di kesempatan itu, kegelapan mendekat.
Angel Impurty
Hush!!
Cahaya biru melenyapkan semua mayat hidup sampai habis.
Hellsing terdiam.
"Hebat..." bisiknya tersenyum(?).
"Hell..." Ram bangkit dari jatuhnya.
Api milik Ram menghilang, digantikan aura biru yang mengelilingi dirinya. Pakaian Ram juga berubah, hanya mengenakan kaos biru lengan panjang dan jubah putih empat ekor.
"Aku akan mengalahkanmu..." sambung Ram. Matanya menyala biru bersama angin yang warnanya biru mengelilingi badannya.
"Haha... Itu adalah kalimatku!" kata Hellsing.
Kedua aura pria itu meningkat dratis. Hellsing mengangkat pistolnya ke depan, dimana angin merah darah berputar di ujung moncong. Ram memposisikan pedangnya yang mengecil tadi dan menjadi kayu ke belakang pinggang. Hellsing dan Ram saling mengangkat telapak kiri mereka ke depan.
Manaball
Duuar...
Bola biru dan merah beradu kuat kemudian meledak, menciptakan gelombang angin yang sangat kuat.
Diwaktu yang sama mereka berdua saling berlari ke hadapan lawan masing - masing.
Dor...
Sebuah bor raksasa yang terbuat dari darah itu berputar sangat cepat, mencipratkan cairan yang dapat melelehkan tanah.
Slash....
Tebasan horisontal biru ke depan, menerangi pandangan keduanya.
Death Magic :
Blood Driller
Holy Magic :
Light Sign
"........."
"........."
Waktu seakan berhenti dan cahaya putih itu menutupi semuanya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top