Chapter 41 : Pertarungan Yang Terulang Kembali
[ Author POV ]
Hellsing berhasil berlari keluar dari jembatan yang menyatu dengan menara itu. Tidak ada seseorang pun yang mengejarnya, kecuali si bocah rambut hitam. Hellsing menyeringai memikirkan rencana jahatnya.
Semantara itu Iksan...
"Tinggal sedikit lagi..." batin Iksan yang mengikuti tidak jauh dibelakang Hellsing.
"?!?" Iksan tiba-tiba berhenti dan refleks melompat ke belakang.
Juuuzzz...
Pada saat bersamaan asap merah darah muncul di depan Iksan, dari dalam asap menerjang keluar tentakel hitam yang menjijikan.
"Benda apa ini??" seru Iksan melihat kaki kirinya berhasil ditangkap.
Iksan menyerang tentakel itu dengan petirnya tapi tentakel itu kembali tumbuh.
"Sebenarnya ini benda apa sih??!" tanya Iksan menggeram.
"Bermainlah dengannya selama aku bekerja..." bisik Hellsing lalu menyimpan pistol putih.
"Hei tunggu..!" panggil Iksan tapi Hellsing hanya mengacuhkannya saja.
"Sial...."
Hellsing telah pergi jauh dari tempat Iksan berada, hanya tinggal beberapa meter lagi sampai ia ke tempat Breaker.
"Apa ini??" Hellsing tiba-tiba berhenti saat cahaya kuning itu terbang di atasnya dan mendarat di depan dirinya.
"Selalu membuat masalah..." ucap seseorang yang ada di dalam cahaya itu.
Hellsing yang mengenali pemilik suara, tanpa sadar mengukir seringaian menakutkan.
"Ram..." tatap Hellsing senang.
Di depan senjata bernama Breaker itu berdiri seorang pria tua berambut coklat keputihan dengan mantel coklat terangnya.
"Sepertinya benda ini sulit untuk dihancurkan..." pikir Ram saat melihat bentuk Breaker.
"Ram!" panggil Hellsing lagi. Hellsing mengeluarkan satu pistolnya.
"Apa kau akan bermain curang seperti dulu lagi, Hell?" tanya Ram seraya mengalihkan pandangannya.
Ctek..
Hellsing mengangkat pistol yang ada ditangan kirinya.
Dor!
Asap merah darah terbang melesat ke tempat Ram berada, bayangan hitam yang menjijikkan keluar dari dalam asap membentuk taring yang sangat tajam.
Ram menutup satu matanya.
First Steps : Holy Thrust
Dari badan Ram, keluar sulur-sulur kuning pucat. Ram menggerakkan, mengibaskan tangan kanannya ke depan seketika taring hitam itu lenyap.
"Kau tahu sendiri'kan jika sihir menjijikan itu tidak akan mempan jika bertemu dengan sihir yang suci..." cetus Ram menyimpan kedua tangannya dibelakang.
"Oho~sihirmu lebih kuat dari sebelumnya. Apa kau berlatih, Ram?" Hellsing semakin antusias dengan pertarungan ini(?).
"Ya. Untuk menghentikanmu!"
Ram mengangkat kedua tangannya yang telah diselimuti cahaya kuning pucat tersebut. Hellsing mengeluarkan pistol satunya, aura merah dan hitam keluar dari kedua senjata itu.
.T.H.U.N.D.E.R.
[ Iksan POV ]
Jdar!!
"Hah, Hah, Hah..."
"Sudah berapa kali benda menjijikan ini tumbuh kembali..." batinku mengeluh.
Benda aneh dan menjijikan ini terus tumbuh seperti tidak pernah ada habisnya. Aku tidak punya waktu lagi.
Hush!!
Angin yang sangat kuat tiba - tiba menerjang diriku. Arahnya dari depan.
Apa yang terjadi?
.T.H.U.N.D.E.R.
[ Author POV ]
Bast...
Benda hitam itu kembali lenyap saat menyentuh salah satu tangan Ram. Bukannya mundur, Hellsing malah mendekat.
Asap merah derah mengelilingi bagian samping Hellsing sepenuhnya, begitu juga Ram. Mereka melakukan pertarungan jarak dekat. Hellsing mencoba mengenai Ram dengan tembakannya, dan Ram berusaha menyentuh Hellsing walaupun cuma sedikit.
Pertarungan dua kubu yang saling mengetahui kemampuan lawan masing - masing, adalah pertarungan yang sangat lama.
Dark Hell Prison
Daar!
Dari dalam tanah keluar bayangan hitam yang menjijikan, berbau busuk, penuh darah dan juga memiliki mata.
Melihat itu, sontak saja membuat Ram cepat - cepat menyentuh tanah menggunakan kedua tangannya.
Purification Field
Cahaya kuning yang sangat menyilaukan menghilangkan semua bayangan hitam disekitar.
"Kena kau..!"
Bruag!!
"Akh?!!"
Ram terpental ke belakang saat Hellsing menendang wajahnya tanpa merasa berdosa.
"Tenggelamlah ke dalam kegelapan dunia, Ram!" teriak Hellsing sambil menyeringai.
Ram berdecak.
Second Origin
Hell Plasma
Dor!!
Bayangan hitam menerjang kuat tubuh Ram ke belakang, masuk ke dalam semak belukar dan meledak. Walaupun meledak tapi tidak ada api disana.
Seringaian Hellsing sedikit menurun saat dirinya masih dapat merasakan aura Ram.
"Benar juga. Tidak akan menyenangkan namanya bila berakhir secepat ini..." cetus Hellsing menggerakkan kedua bahunya santai.
Tap... Tap...
Sosok Ram keluar tanpa luka. Ram berpenampilan serba putih dengan sedikit campuran orange kemerahan, serta sebuah pedang disalah satu tangannya.
Holmesz Necro
Sulur-sulur putih keluar sedikit demi sedikit dikedua pundaknya, manik emas Ram menatap serius Hellsing.
Ram menjadi muda kembali.
Hellsing berdengus geli.
Second Origin
Asap hitam mencuat dari bawah Hellsing, mengelilingi dirinya. Bayangan hitam itu merambat mendekat ke Hellsing, ada beberapa mata dan taring yang tajam disekitar Hellsing.
Penampilan Hellsing seperti mayat hidup saja sekarang.
Hell Gatekeeper
"Bwahahahah... Menarilah bersamaku, Ram. Mari kita ukir pertarungan di masa lalu disini. Dan selamanya!!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top