Chapter 29 : Rencana Mengembalikan Suasana
[ Author POV ]
Yumi mengenakan kaos hitam dengan jaket coklat yang melapisi tubuhnya, rok hitam, stocking coklat dan boot putih. Di sampingnya ada Iksan yang mengenakan pakaian biasanya, yaitu jaket hitam dan celana hitam.
"Begini Yumi, aku minta maaf..." kata Iksan canggung seraya menggaruk bagian pipinya.
"K - Kakak tidak salah, k - kakak--" Yumi menghentikan kalimatnya. Dia takut menyinggung Iksan.
Suasana canggung mendatangi mereka.
"Onii-chan..." panggil Miko dari belakang.
Mata Iksan membulat melihat Miko bersama Yuliana. Miko mengenakan pakaian yang sama dengan Iksan, kaos hitam, jaket hitam yang kepanjangan tangan, cuma rok hitam saja yang membedakan mereka. Sedangkan Yuliana hanya sweater putih dengan garis ungu di depan dadanya, celana pendek putih bergaris ungu vertikal di samping paha serta sepasang sepatu ungu biasa.
"Apa kami lama?" tanya Yuliana lembut.
"Yuliana, ternyata kau menggunakan yang simpel ya..." kata Iksan memperhatikan seluruh bagian Yuliana.
"Kakak, jaga matamu..." tegur Yumi di samping Iksan, Yumi mencubit perut Iksan.
"Ouch, ouch..." pekik Iksan dengan ekspresi sakit.
Miko memandang Iksan bingung dan Yuliana tersenyum kosong.
.T.H.U.N.D.E.R.
Sejak malam kemarin, setelah Iksan menangisi kepergian Sonia, Yuliana mengajak Iksan untuk jalan-jalan esok harinya bersama Miko dan Yumi. Iksan bingung harus menjawab apa tapi Yuliana terlihat agak memaksa, dengan menyadari hal itu Iksan menerima saran Yuliana untuk 'Istirahat'.
Sekarang mereka berada di keramaian kota, tepatnya di Guild(?).
"Aaaaaa... Kenapa kita ke sini??" tanya Iksan memecahkan keheningan.
Manik kosongnya menatap mading.
"Jalan-jalanlah. Biasanya saat aku sedih aku akan mengambil beberapa quest dan menjalankannya!" jawab Yuliana dengan santainya.
"A - Aku tidak keberatan tapi Miko..." rutuk Yumi, kemudian dia menatap Miko.
"Jadi, kita akan memilih quest yang mana?" tanya Miko semangat(?).
Iksan maupun Yumi langsung tersentak, beda dengan Yuliana yang memberikan senyuman.
.T.H.U.N.D.E.R.
[ Iksan POV ]
Kau pasti bercanda?!
Aku baru dengar ada hal seperti ini yang dapat menghilangkan kesedihan??
"Hmm..." Yuliana berjalan mendekat ke papan mading.
Aku menghela nafas. "Kita akan memilih quest apa?" tanyaku, membuat Yumi terkejut.
"Kakak?" tatapnya kaget.
Aku menyungging senyuman. "Tidak salahnya mencoba'kan..?" sahutku.
Yumi terdiam lalu sejenak menatapku kemudian tersenyum.
"Ya..."
"Aha! Ketemu..." pekik Yuliana.
Aku alihkan pandanganku ke Yuliana. Yuliana, dia tersenyum dan memperlihatkan sebuah quest.
Quest ; Di cari petualang yang kuat, yang dapat memburu daging Dourtas.
Hadiah : Masakan Daging Dourtas
Aku, Miko maupun Yumi terdiam mematung.
""Makanan???""
.T.H.U.N.D.E.R.
[ Author POV ]
Di dalam salah satu ruangan di kantor Kota Band, ada Ardian yang tengah sibuk dengan beberapa berkas yang dapat membuatnya pusing. Tangan ia mengambil salah satu kertas berkas.
"Ini'kan?!" kata Ardian terkejut.
"Agus!" panggil Ardian agak berteriak.
Tidak lama kemudian seorang pria berjubah putih masuk ke dalam ruangan.
"Ada apa, Tuan Ardian?"
"Hubungkan aku dengan Akise Honda!"
.T.H.U.N.D.E.R.
Iksan dan lainnya kini berada di dalam hutan yang lebat dengan Iksan sebagai pemimpinnya, dibelakangnya ada ketiga gadis cantik... Mungkin.
"Jadi Dourtas adalah seekor ikan?" tanya Iksan dengan sedikit melirik ke belakang.
"Benar. Kata requester daging Dourtas sangat enak jika di panggang ataupun di masak..." jawab Yuliana memberitahu.
"Entah kenapa aku jadi lapar..." batin Iksan terliur.
Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di sebuah danau yang lumayan besar. Danau itu besar dan tenang, banyak burung - burung terjun ke air untuk berendam.
"Danau ini terlalu damai untuk monster Rank - A..." kata Yumi khawatir.
Iksan maju dan menenggelamkan setengah kakinya.
"Onii-chan..." panggil Miko agak cemas.
Iksan berjongkok lalu memasukkan tangannya ke dalam air, Iksan memfokuskan petirnya ke tangan kanan yang dia celupkan.
"A - Apa kakak mau menyerang Dourtas dengan petir? T - Tapi itu akan membuat..." perkataan Yumi terhenti saat Yuliana menyentuh kepalanya.
"Percayalah pada Iki..." bisik Yuliana.
Pss...
Petir biru menjerit di tangan kanan Iksan tapi Iksan tidak tersetrum.
Iksan memfokuskan petirnya ke tengah danau dan...
Blaaar!!!
Terjadi ledakan dari sana. Sesosok ikan sepanjang 8 meter keluar dari ledakan itu dan terbang ke tempat Iksan.
Iksan menyilangkan tangannya membuat pelindung petir sebelum Dourtas menghantam dirinya. Iksan terseret ke daratan tapi Dourtas masih dapat bergerak.
"Kakak..." panggil Yumi, Iksan menoleh sedikit. "Aku... Juga akan membantu!"
Iksan dan Yuliana tersenyum.
.T.H.U.N.D.E.R.
[ Iksan POV ]
Kata - kata Yumi bagaikan sihir energi yang meningkatkan tenagaku. Aku campur aura petir di kedua tanganku dan terjadi ledakan kecil yang mendorong Dourtas ke belakang.
Fireball
Sebuah bola api menghantam bagian kiri Dourtas membuat ia terjatuh di kiriku. Saat aku lirik ke samping kanan ada Yuliana yang baru saja menggunakan sihir api.
"Jangan kau kira aku akan diam saja, aku juga salah satu anggota party..." katanya.
Dhuar....
Satu bola api lagi menyerang Dourtas, membuat ia terpaksa masuk ke dalam air.
"Aku tidak akan kalah.." cetus Yumi.
"Berjuanglah, semuanya!" seru Miko dengan senyuman.
Tanpa sadar aku tersenyum. "Terimakasih Yuliana..."
Terdengar suara percikan air yang keras di depanku, di sana terlihat ada Dourtas yang melompat-lompat ke air dan dia mengarah kepadaku.
"Baiklah..."
""..........""
"Yuliana, kau tahan Dourtas dengan bola apimu dan Yumi buat air di sekitarku menyetrum..." seruku.
Bzzzz...
Petir biru menyelimuti sekujur badanku, Yumi menyambarkan petirnya ke bawahku seketika 4 meter di depan, kanan, kiri dan belakangku mengeluarkan pancaran petir yang siap menyetrum.
Yuliana, dia terus menembakkan bola apinya tapi tidak satu pun yang berhasil mengenai Dourtas. Tapi itu sudah cukup.
Petir biruku berkumpul di tangan kananku membentuk gumpalan biru.
Blue Thunder : Distributed Breath
Dhuaaar.....
Gelombang biru menghantam Dourtas saat dirinya keluar dari air dan menyerangku. Gelombang yang dipenuhi petir biru itu menghanguskan Dourtas sampai menjadi ikan bakar.
Bruk...
Badan besar Dourtas mendarat di depanku dalam keadaan telah dibakar.
"Hah, Hah...."
Quest ini telah selesai.
"Kakak..."
"Onii-chan..."
Miko maupun Yumi langsung berlari ke tempatku, menyerang perut dan leherku.
Aku bisa mati.
""Kita berhasil, Onii-chan/Kakak""
.T.H.U.N.D.E.R.
[ Yuliana POV ]
Aku hanya bisa tersenyum dan diam melihat euphoria mereka bertiga. Aku senang rencanaku untuk mengembalikan sifat mereka berhasil.
Yah... Walaupun aku melakukannya tanpa 'tangan kosong' sih. Hihihi...
"Hei Yuliana..." panggil Iki, membuatku kembali dari lamunanku.
Aku memandangnya bingung.
"Kemari dan bergabunglah..." pintanya.
Eh?
"Kita'kan party..." sambungnya.
Aku tersentak dengan diam tak berkata. Apa dia baru saja mengatakan 'kita'?
Aku hanya orang asing yang baru mengenal mereka bertiga, terutama kau Iki.
"Ayo Onee-san..." Miko.
"Bergabunglah dengan kami Kak Yuliana..." Yumi.
Miko dan Yumi tersenyum polos kepadaku, niat mereka jujur.
Aku mengigit bagian bawah bibirku. Aku ingin menolaknya, aku tidak bisa bersama mereka. Aku...
Ayo!
Bersamaan dengan itu angin berhembus di tempatku. Bayangan mereka yang memberikan tangan mereka kepadaku terbayang.
"Ayo..."
Entah berapa lama aku tidak merasakan perasaan seperti ini.
Aku senang.
"Ya..."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top