The Proxy
Johnson sedang duduk di kursi yang sudah disiapkan oleh anak buahnya tepat di depan hutan sambil menyerut teh panasnya.
"Tidak ada yang lebih enak daripada buatan sendiri...." gumam Johnson sementara jauh di dalam hutan sedang terjadi pertarungan sengit antara Brain dan Toby. Mereka berdua tidak mau kalah, mereka saling balas serangan masing - masing menbuat pakaian mereka robek.
"Aku baru saja membelinya..." ujar Brain melihat sobekan di perutnya.
"Itu masalahmu...." Toby berlari ke depan sambil mengayunkan kapak ke depan Brain, Brain berhasil menahan serangan Toby dengan katana kanannya (posisi horizontal). Toby tidak berhenti, dia melanjutkan serangannya dengan cara mengayunkan ke samping kanan Brain namun nihil Brain menahan serangan Toby yang ini juga (posisi vertikal). Brain mendorong dirinya ke depan membuat Toby berjalan mundur, Brain melepaskan aduan senjata dengan Toby lalu dia menyerang Toby secara beruntung hingga tebasan horizontal dari katana Brain menebas perut Toby, dan Toby pun mengeluarkan darah dibalik topeng maskernya.
"Saatnya tidur...." sesuatu yang gelap menyelimuti katana Toby, kemudian dia tusukan kedua katana bersamaan ke perut Toby. Brain tarik katana miliknya keluar dari badan Toby lalu dia tendang Toby hingga tersungkur ke tanabh, darah menyebar ke rerumputan tidak lama kemudian tiba - tiba muncul api biru dari dalam badan Toby dan membakarnya.
"Tadi sangat melelahkan...... Aku harus menuju ke tempat yang lainnya!" setelah mengusap keringat Brain berlari ke arah selatan dimana Slide dan Hoodie berada.
¥
"Apa - apaan pisau itu?" pekik Masky melihat pisau Elina memotong batang pohon yang bisa dibilang besar dengan mudahnya.
"Kau tidak usah tau karena kau akan segera mati..." Elina menusukkan pisaunya ke arah Masky tapi di tahan oleh pisau Masky.
"Bukan kau saja yang memiliki senjata...!!!"
¥
Hoodie dan Slide cuma diam dan bertatap balik, tidak ada yang bergerak cuma manatap satu sama lain.
"Kenapa kau tidak menyerangku?" tanya Hoodie.
"Aku yang seharusnya bilang begitu?" balas Slide.
"Bukankah kau dan anggotamu yang duluan masuk ke hutan ini..!!!" cetus Hoodie.
"Kau yang duluan menyerang kami.." balas Slide. Entah kenapa topeng Hoodie bergeser sedikit ke atas.
"Mana senjatamu?" tanya Hoodie lagi.
"Apa kau menyembunyikan senjata lain?" tanya balik Slide.
"Akan ku bunuh pria ini..."
"Seharusnya aku yang bilang begitu..." Hoodie dibuatnya terkejut dengan perkataan Slide.
"Apa dia bisa membaca pikiran? Tapi kenapa pada saat itu dia tidak menghindar dan malah berdiam???"
"Aku tidak memiliki kekuatan seperti itu kok..." potong Slide ditengah pemikiran Hoodie.
"Aku cuma melihatnya!"
"Melihatnya?"
"Aku Proxy sama sepertimu...." perkataan Slide membuat Hoodie terkejut, dia melompat ke belakang dan bersembunyi dibalik semak - semak.
"Aku diberi kekuatan sama sepertimu. Kekuatanku adalah 'dapat melihat masa depan'.... Maka dari itu...." Hoodie menyiapkan magnum miliknya pada saat bersamaan Slide berlari ke arahnya.
"Apa??? Dia mengetahui keberadaanku!"
"......... Aku tau apa yang akan kau lakukan!" tangan Slide dengan kuat menembus bagian tengah badan Hoodie.
"J - jadi ini yang kau bilang dengan 'melihat'???" ujar Hoodie seraya memuntahkan darahnya.
"Aku dapat melihat masa depan dan merubahnya, dan cuma takdir yang dapat melawannya....!!!"
¥
Brain terus berlari ke depan, dia bingung dengan jalan hutan ini, terlalu luas. Brain berhenti dimana dia pertama kali istirahat.
"Kenapa aku disini lagi?" tanya Brain bingung seraya melihat kepala - kepala milik anggotanya.
"Kau kembali?" ujar Toby yang sedang duduk, dia terlihat sedang mengasah kapaknya.
"Kau masih hidup???" tanya Brain bingung. "Itu mustahil. Api Kematianku tidak mungkin gagal..." ujar Brain sambil melihat katananya.
"Jadi itu kekuatanmu! Api Kematian. Api yang dapat membunuh seseorang walaupun orang itu sudah mati sekali pun...." ujar Toby berdiri.
"Aku harus menggunakannya lagi..." tiba - tiba katana Brain diselimuti api biru dan menerangi di kegelapan.
"Kekuatan yang diberikan Slenderman kepadaku adalah kekuatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dengan kekuatan ini aku dengan leluasa mengontrol semua sistem kerja tubuhku termasuk berapa cepat kekuatan penyembuhku....." ujar Toby sambil menunjukkan bekas tusukan yang hilang.
Toby berlari ke arah Brian sambil menyerangnya tapi serangan Toby berhenti setelah melihat api biru menyelimuti seluruh tubuh Brain.
"Mari kita lihat seberapa cepat kau bisa sembuh...." api biru yang menyelimuti Brain tiba - tiba membakar kulitnya dan membuat ledakan besar disekitarnya, bahkan Elina dan Masky yang sedang asik bertarung terpaksa berhenti.
¥
"Api biru?"
"Brian sialan itu sudah kalah, ya..." ujar Elina kesal.
¥
"Apa itu?" tanya Hoodie bingung.
"Salah satu temanku sudah kalah, begitu juga dengan temanmu yang sedang melawannya...." jawab Slide lalu melepaskan tangannya.
"Thanks..." seru Hoodie.
"For what?"
"For this!" tiba - tiba seluruh tubuh Slide terasa terbakar.
"AAAAAAAA..... A - apa yang telah kau lakukan?" tanya Slide kesakitan.
"Kau memiliki kemampuan yang luarbiasa tapi kau salah memilihku sebagai lawanmu. Kekuatanku adalah berpindah satu tempat ke tempat yang lain dan juga........"
".......... Aku dapat memindahkan sesuatu yang ku sentuh ke tempat lain...." bersamaan dengan itu Slide memuntahkan banyak darah, perutnya seperti tertusuk.
¥
"Sialan kau Hoodie, memindahkan tubuh ku tanpa memberitahuku...." ujar Toby yang berdiri di atas Brain yang hangus terbakar.
¥
'Ting' dentuman pisau Elina dan Masky terdengar di kesunyian malam, mereka terus menyerang satu sama lain.
"Hei kekuatanmu apa?" tanya Masky disela pertarungan mereka.
"Kau tidak memiliki cukup waktu untuk mengetahui kekuatanku..." seketika itu juga Elina menghilang tepat pada saat Masky menusukan pisau.
"Kau dapat menghilang??" ujar Masky tidak percaya sebuah senyuman terukir dibalik topeng.
"Kebetulan sekali. Kurasa kekuatan kita berdua sangat cocok...." ujar Masky, dia dapat mendengar suara langkah sedang berlari ke sana kemari.
"Nama kekuatanku adalah Mata Iblis. Aku dapat melihat segala sifat jahat dengan kemanpuan ini, dan juga kemampuan ini dapat mengetahui semua perbuatan jahat jadi......."
".......... Kau tidak bisa bersembunyi!" tusuk Masky kebelakang dan berhasil mengenai leher Elina.
"Karena kau memiliki keinginan untuk membunuh!"
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
"Oooh tidak...." ujar Johnson berdiri dari kursinya.
"Aku kehabisan gula...." ujar Johnson lalu pergi ke sebuah toko kemudian membeli beberapa gula kotak.
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
"Bila aku bertemu dengan Hoodie, aku akan membalasnya....!!!" gumam Toby lalu menghentikan langkahnya setelah mendengar suara langkah kaki disampingnya.
"Kau mencariku...." ujarnya.
"Hoodie kau...." Toby ingin sekali menghajar Hoodie setelah keluar dari semak - semak tapi bukan Hoodie yang keluar melainkan sebuah katana yang sudah siap menusuk Toby, beruntung dengan kemampuan yang dia dapatkan dari Slenderman, Toby meningkat kecepatannya dan melompat ke belakang.
"Ku kira kena...." ujar Tendo yang keluar dari semak - semak.
"Siapa kau?" tanya Toby.
"Aku adalah Tendo, Butler Nona Monica...!!!" jawab Tendo.
"Monica! Itu adalah nama wanita yang diceritakan Slenderman kepada kami...!!!"
"Mana temanmu???" tanya Tendo.
"Itu bukan urusamu..." jawab Toby cepat.
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Masky sedang berlari menuju tempat dimana dia melihat Tendo dan Toby bertarung. Baru setengah perjalanan, Masky dikejutkan oleh kedatangan Hoodie secara tiba - tiba.
"Kau membuatku jantungan saja, Bray..." ujar Masky mengelus dadanya.
"Eh? Bukankah kau memiliki Mata Iblis? Kenapa kau tidak melihat kedatanganku???" tanya Hoodie bingung.
"Aku sedang sibuk dengan pencarian Toby..." jawab Masky.
"Dimana dia sekarang?" tanya Hoodie.
"Dia bersama dengan seseorang di utara..." jawab Masky.
"Apa yang kita tunggu?" Hoodie mulai bergerak tapi dia dihentikan oleh Masky. "Ada apa Tim?" tanya Hoodie bingung.
Masky. Kau pergilah ke tempat Slenderman bersama Hoodie, dia dalam bahaya! Pria yang ada di depanku mengatakan bila ada sekelompok pasukan penuh senjata ke arah barat hutan, dimana Slenderman dan lainnya berada!!!
Cepatlah Masky!
"Kita ke barat!" ujar Masky membuat Hoodie terkejut.
"Bukankah di utara tadi kau bilang..." balas Hoodie dengan wajah bingung dibalik topengnya.
"Aku melihat beberapa pasukan musuh ke bagian barat, Mereka menuju tempat Slenderman...." ujar Masky sambil menggunakan kekuatan Mata Iblisnya.
"Hei apa kau bercanda, Tim? Slenderman itu kuat..."
"Aku tau tapi aku merasakan sesuatu dibalik senjata mereka, sesuatu yang tidak bisa ku lihat...." Masky melihat aura ungu mengelilingi beberapa senjata yang dibawa pasukan musuh.
"Kalau kekuatanmu bilang begitu...... Apa boleh buat? Ayo kita pergi!" Toby kembali berlari kali ini ke arah barat hutan.
"Toby...... Kalahkan dia..."
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top