Slenderman Down
Cahaya bulan malam tidak bisa masuk ke dalam sebuah hutan yang diselimuti keheningan dibalik kegelapan. Seorang pria berbadan jangkung sedang berdiri ditengah terangnya cahaya bulan, di depan dan belakangnya terdapat orang yang lain.
"Lama sekali..." ujar pria yang mengenakan setelan hitam warna - warni.
"Kurang hajar kau, Johnson..." Tendo berdiri dibelakang Johnson dengan beberapa luka disekujur tubuhnya.
"Auw? Kau masih hidup..."
"Akan ku bunuh kau sekarang juga.." Tendo mengambil katana yang tergeletak di tanah dan berlari ke arah Johnson. Namun Tendo yang malah terbunuh, setelah tentakel hitam Johnson menembus dada kirinya.
"Monica pasti marah kepadaku karena telah membunuh anjingnya..." ujar Johnson seraya mengeluarkan tentakel dari tubuh Tendo.
"Kemana Slendy pergi? Dia lama sekali!" gumam Johnson sedikit kesal.
'Dor' sebuah peluru meleset ke wajah Johnson dengan cepat tapi Johnson dengan mudah menghindari peluru itu, pada saat bersamaan Johnson merasakan sesuatu yang dingin menembus punggungnya itu adalah pisau milik Masky. Tentakel Johnson keluar dengan sendirinya dan di ujungnya memiliki beberapa gigi tajam, Masky yang melihat itu melompat menjauh tapi tentakel itu bergerak dengan sangat cepat, beruntung Hoodie menembak tentakel itu sebelum mengenai Masky.
"Thanks Bray..." seru Masky.
"YW Tim..." balas Hoodie.
"Slendy melatih kalian dengan sangat baik. Ku akui itu..." ujar Johnson sambil menjilat darahnya sendiri. "Sudah lama aku tidak melihat darahku sendiri..."
"Heh?" pekik Hoodie, dia tidak sadar bila Johnson telah berada dibelakangnya dari tadi.
"Kau terlihat berbahaya, Nak..." seketika itu juga tentakel Johnson menembus dada kiri Hoodie, dan Hoodie memuntahkan darah dibalik topeng ski hitamnya.
"Brian!!!!" teriak Masky melihat Hoodie yang baru jatuh. "KAU!!!" tatap Maksy tajam.
"Kau seharusnya tidur juga..." Johnson mencengkeram kepala Masky lalu dia hantamkan ke pohon. Topeng Masky retak diikuti jatuhnya Masky. "Kalian masih terlalu lemah untuk melawanku...!!" seru Johnson.
'srek' sesosok bayangan jangkung keluar dari belakang hutan, dibelakangnya menjalar beberapa tentakel hitam kemana - mana.
"Slendy!!!" seru Johnson tersenyum melihat kedatangan Slenderman.
"Johnson!!" tiba - tiba tentakel yang ada dibelakang Slenderman melesat maju mementalkan Johnson jauh. Slenderman bergerak dengan cepat berpindah kebelakang Johnson lalu menendangnya hingga mengeluarkan darah.
"My turn..." Johnson mengelap darah yang ada dimulutnya, tiba - tiba Slenderman terpental jauh setelah terkena tentakel Johnson. Slenderman dengan sigap kembali berdiri tapi sama seperti kejadian sebelumnya, dia kembali terpental terkena pukulan Johnson hingga menghantam pohon sampai hancur. Johnson tidak berhenti sampai disitu, Johnson menarik Slenderman keluar asap dengan tentakelnya lalu dia lempar sampai menghancurkan pohon lagi.
Johnson mendekat lalu mengangkat Slenderman dengan kedua tangannya.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau begitu lemah? Kau bahkan lebih lemah dari pelayanmu, Slendy!!!" lempar Johnson hingga membuat Slenderman menghantam pohon lagi.
"Kau yang terlalu kuat, Johnson!" seru Slenderman.
"Aku kuat?" tunjuk Johnson ke dirinya sendiri. "Hahahahahah" tawa Johnson. "Aku kuat?" Johnson mendekat ke arah Slenderman kemudian mengangkat ke atas dengan tentakelnya.
"..............."
"Apa karena aku adalah saudaramu? Karena kita bersaudara dan kau tidak bisa melukaiku, kakak!!!!" seru Johnson. Wajah putihnya memperlihatkan emosi kemarahan, berbeda dengan Slenderman, Johnson memiliki mulut dan mata.
"Persaudaraan kita tidak ada hubungannya dengan ini semua..." seru Slenderman tanpa mulut dan emosi.
"Kalau begitu matilah, Slendy!!" Johnson melempar Slenderman ke atas kemudian dia mementalkan Slenderman dengan cara menghantamkan tentakelnya. Slenderman terpental jauh dan dan mendarat kasar di atas tanah dengan wajah pertama menghantam tanah, Johnson mendekat menarik kepala Slenderman yang plontos itu dengan kuku panjangnya.
'Bag' hantaman keras dibelakang kepala serta tekanan keras pada wajah Slenderman membuat kepala Slenderman terluka parah.
"Selamat tidur, Slendy!!!" dengan cepat tentakel Johnson menusuk bagian kiri punggung Slenderman.
Darah mengalir dimana - mana membasahi tanah dan membuat sepatu hitam dan setelannya kotor.
"Aku kecewa padamu, Slendy!"
*********
".............."
"Apa yang kau lakukan, Junior?" tanya pria bertopeng pikachu itu kepada temannya yang mengenakan pakain putih dan sebuah tali tebal mengikat seluruh tubuhnya, dia menggunakan topeng dan masker dan terlihat cuma mata kanannya saja.
".............."
"Junior?!!" panggil pria itu lagi.
"Kau salah bila berbicara dengan Junior..." seru pria tua bersetelan hijau dan topi sulapnya.
"Terus aku harus bicara dengan siapa? Monica sedang pergi..." lanjut pria bertopeng pikachu itu.
"Mana ku tau..." balas pria tua itu.
"..........." pria bertopeng pikachu itu cuma diam mendengar jawaban temannya itu.
"Kalian berdua hentikan..." perintah pria bersuara parau itu, dia sedang duduk di singgahsana miliknya dan beberapa selang tertancap disekujur tubuhnya.
"Maafkan kami Master!!!" tunduk pria tua itu.
"Aku juga Master!!" lanjut pria bertopeng pikachu itu.
"Oh~ Monica, Apa yang membuatmu datang kesini?" tanya seseorang yang dipanggil Master itu kepada Monica yang baru datang.
"Kita mendapatkan Slenderman!!!" ujar Monica membuat mereka semua yang ada disana terkejut mendengar perkataan Monica.
"Apa itu benar, sayang??" tanya pria tua itu memastikan.
"Itu benar Tuan Dark!" jawab Monica mantap.
"Aku ingin Slenderman segera dibawa kesini. Aku tidak ingin sampai Pak Tua itu mengambilnya dariku!!!" perintah Master.
"Yes Master!!!!"
**********
"Apa yang kita lakukan di dalam sini?" tanya Jeff yang berjalan seiringan dengan Jane. Jane baru sampai dari New Davenport untuk mengecek sesuatu, sekarang mereka semua berada di hutan hitam.
"Oh iya aku hampir lupa. Kenapa kau kembali ke New Davenport?" tanya Jeff penasaran.
"Nanti ku beritahu setelah kita bertemu dengan Slenderman..." jawab Jane membuat Jeff kesal, di depannya telah ada Jack yang menggandeng tangan Sally dan Ben yang berjalan disamping kirinya.
"Apa ada yang lebih buruk dari ini?" gumam Jeff.
Mereka berlima berhenti tepat di depan ketiga tubuh pelayan Slenderman.
"Mama Paman Slendy?" tanya Sally bingung.
"Hey apa kau masih hidup?" tanya Bem sambil mendorong - dorong tubuh Masky.
"Apa mereka mati???" tusuk Jeff menggunakan pisaunya ke tubuh.Hoodie.
"AAAAAAAA" teriak Jeff terkejut melihat tangan Hoodie menyentuhnya tiba - tiba.
"S - sakit tau..." seru Hoodie lalu kembali pingsan. Jack dan lainnya terdiam setelah mendengar teriakan Jeff dan menatapnya.
"Apa yang lucu?????" teriak Jeff mendengar mereka semua tertawa kecil.
"Kak Toby!!" panggil Sally menggoyangkan tubuhnya.
"T - Tolong Sally jangan goyangkan tubuhku!!!" pinta Toby hampir menangis, setidaknya itulah yang mereka dengar.
"Kak Jacky!!!" pandang Sally ke arah Jack dengan membuat wajah anak - anaknya.
"Ayo Jeff bantu aku membawa mereka..." seru Jane mengangkat tubuh Hoodie.
"Sial!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top