Hoodie and Masky

"Berita terbaru, ditemukan mayat sepasang suami - istri dan anak perempuan mereka di sebuah rumah di kota Midwest. Polisi saat ini masih memburu pelaku yang berhasil kabur pada saat kejadian, pelaku menggunakan pistol untuk menghabisi nyawa korbannya tapi korban wanita meninggal akibat hantaman benda tumpul di belakang kepalanya. Untuk para penduduk segera mengunci pintu Anda bila tidak ingin mengalami hal yang sama seperti mereka..."

"Cepat cari barang bukti yang dapat menguatkan pelaku.." perintah seorang kepala polisi berkumis itu, Pak Thomas.

Anak buah Pak Thomas sedang sibuk mencari - cari sesuatu yang dapat dijadikan barang bukti untuk menangkap sang pelaku. Menurut pemeriksaan setempat, pelaku ada 2 orang pria menggunakan topeng. Pak Thomas juga ikut menyusuri setiap ruang yang ada disana, pada saat masuk ke tempat kejadian tanpa sengaja Pak Thomas menginjak sebuah kamera tangan. Pak Thomas mengambil kamera itu menggunakan sarung tangan agar sidik jarinya tidak membekas, bisa gawat nanti bila dia yang di tuduh menjadi pelaku pembunuhan, begitulah pikir Pak Thomas.

Jam 4 sore, Pak Thomas masuk ke dalam ruangannya dan menyalakan putaran video yang ada di dalam kamera. Di dalam kamera memperlihatkan seorang remaja, kira - kira berumur 17 tahun yang mengenakan jaket orange.

***

"Apa ini menyala???" kata seorang pria yang mengenakan jaket orenge itu.

"Ehm, namaku adalah Brian. Aku bersekolah di Highwest School yang ada di suatu kota kecil yang bernama Midwest.." kata Brian berbicara di dalam kamera.

"Aku merekam video ini karena ada alasannya, itu semua karena-" kata Brian terpotong setelah seorang pria tegak mendobrak pintu kamarnya.

"Apa yang kau lakukan anak haram?" teriak pria itu yang merupakan ayah tiri Brian.

"Saya sedang mengerjakan tugas harian saya...." balas Brian.

"Kau itu cuma membuang waktu, lebih baik belajar atau bekerja daripada membuang waktu untuk sesuatu yang tidak penting..." jelas ayah Brian membanting keras pintu kamar.

"Seperti kalian ketahui, dia adalah ayah tiriku. Sebelum aku lahir Ibuku mengandung janin pria lain, tapi ayah tiriku itu tetap menikahi ibuku (pria yang baik). Pada saat aku lahir dan beranjak dewasa, aku selalu dimarahi, dipukuli dan banyak hal lainnya. Aku mempunyai seorang adik perempuan, dia sangat cantik dan manis, umur kami cuma berjarak 1 tahun tapi aku sadar di dalam dirinya ada darah ayah tiriku. Aku sangat membenci ayah tiriku tapi tidak dengan adikku..."

Bagian pertama video itu telah selesai, Pak Thomas terlihat tertarik dengan video itu maka dia lanjutkan ke bagian 2 dan selanjutnya.

***

"Bagian ke -10...  Hari ini aku sedang tidak melakukan apa - apa, tugas sekolah dan rumah sudah aku selesaikan berkat bantuan adik perempuanku yang cantik ini..." kata Brian seraya mengarahkan kamera kepada seorang perempuan berambut coklat gelap, dengan bagian belakangnya diikat ekor kuda.

"Hentikan Brian, aku sedang sibuk..." perempuan itu sedang sibuk dengan sesuatu yang dia lakukan pada dapurnya itu.

"Come On Sar!"

"Alright - Alright!"

"Thanks Sarah. Jadi apa yang kau buat untuk makan malam nanti??"

"Aku akan membuat sup ayam dan kue cheesecake..!"

"Wow... Itu terdengar sangat lezat," bisik Brian ke arah kamera. Ketokan pintu di belakang Brian membuatnya meletakkan kameranya di dapur yang sedang menyoroti Sarah yang sedang memasak.

Good Night, Brian! Kata seorang pria.

"Good Night, Tim. Ayo masuk!"

Apa aku menggangu kalian???

"Tidak sama sekali..!"

***

Brian menyalakan kameranya, dibelakangnya telah ada seorang pria yang lebih pendek dari Brian berambut coklat gelap, Tim.

"Good Night All!!" sapa Brian ke dalam kamera.

"Apa yang sedang kau lakukan, Bray?" tanya Tim menghampiri Brian dan kemeranya.

"Aku cuma merekam apa yang perluku di rekam..." Jawab Brian.

"Kamera ini bagus, Bray. Ini mungkin berguna untuk mematai Sarah.." seru Tim dengan nada jahil.

"Aku tidak mau mati, Tim..." kata Brian mengambil kembali kameranya. Pada saat yang sama Sarah datang membawakan sup ayam dan cheesecake.

***

Seorang pria menyalakan kamera tangan itu, tapi kali ini bukan Brian melainkan Tim.

"Namaku Tim, aku baru saja meminjam kamera ini dari sahabatku Brian. Brian adalah orang yang baik sekaligus humoris, dia adalah seseorang yang sangat berharga bagiku... Kedua orangtuaku telah meninggal sejak aku berumur 14 tahun, dan sekarang aku di asuh oleh bibiku yang gemuk itu..." Tim menghentikan kata - katanya sebentar kemudian lanjut setelah meminum sebuah bir. "Aku selalu dibully oleh teman - temanku pada saat kecil, sekarang pun juga, tapi aku bertemu dengan Brian di Highwest School dan berteman baik dengannya karena kami memiliki sifat yang sama. Brian juga dibully tapi tidak ada yang berani menyakitinya karena tinggi badannya itu, dan sebagai gantinya mereka semua mengejek Brian dengan sebutan 'Anak Haram'..." cetus Tim kemudian meminum birnya kembali. Bibinya tiba - tiba memanggil Tim dari bawah dan memintanya untuk segera turun.

"Kurasa sampai disini saja perkenalannya!"

"TIM cepat turun!!"

"Baik Bibi Mona!

Pak Thomas menghentikan akitivitasnya melihat video itu karena kepalanya terasa sangat pegal, setelah nyaman Pak Thomas kembali melihat kamera itu tapi kali ini Pak Thomas memilih untuk mempercepat video hingga berhenti dibagian menarik perhatian.

***

"Selamat Malam Hollowen!" seru Brian, Sarah dan Tim di depan kamera.

"Hari ini kita bertiga berencana untuk menakuti anak - anak yang lewat di Hutan Hitam..." jelas Tim. Brian mengenakan jaket orenge dan sebuah topeng ski hitam bermata merah, Sarah cuma mengenakan pakaian biasa karena dia tidak ikut dalam hal takut - menakuti, sedangkan Tim mengenakan jaket coklat dan sebuah topeng putih dengan mata dan mulut berwarna hitam.

Mereka bertiga telah sampai di dekat Hutan Hitam, diseberang mereka ada Hutan Hitam yang gelap selalu menatap mereka dalam kegelapan. Brian dan Tim memulai rencana mereka pada saat sekumpulan anak - anak sedang berjalan, sementara Sarah merekam kejadian itu. Anak - anak itu mempercepat jalan mereka setelah merasa tidak enak, pada saat bersamaan Brian dan Tim keluar dengan teriakan buatan mereka. Alhasil sekumpulan anak - anak itu lari sambil menangis, sedangkan Sarah terkekeh melihat perbuatan kakak dan temannya itu.

"Kalian ini keterlaluan banget..!" kata Sarah yang keluar dari persembunyian.

"Hahahahahah.." tawa Tim di balik topeng.

"Bagaimana penampilan kami tadi?" tanya Brian seraya melepaskan topengnya.

"Mantep!" Sarah memberikan satu jempol.

"Ayo pulang. Bisa gawat nanti bila orang tua anak itu tahu jika kita pelakunya..." kata Sarah masih terkekeh.

Mereka bertiga berjalan pulang dengan ekspresi senang tapi Sarah lupa mematikan kameranya, dan pada saat kamera menghadap ke belakang kamera itu menangkap sesosok bayangan jangkung yang mengenakan setelah hitam. Pak Thomas yang melihat itu sangat terkejut dan menghentikan video itu, Pak Thomas mengambil nafas dalam - dalam kemudian dia lanjutkan. Slenderman terus mengikuti mereka, anehnya orang - orang yang melewati Slenderman tidak mengetahui akan keberadaannya. Mungkin ini adalah salah satu kemampuan Slenderman.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top