Eyeless Jack : Revenge Jack
Di suatu tempat yang bisa di bilang sudah tua, beberapa pria sedang sibuk mengerjakan sesuatu di suatu ruangan.
"Tolong jangan! Jangan!!!!" teriak gadis itu tapi apa daya, mereka telah membelah perut gadis itu dan mengambil ginjalnya.
"Akhirnya selesai juga...!" kata pria berbadan kurus.
"Dengan ini semua selesai...!" kata pria berbadan sedang yang merupakan boss mereka semua.
"Apa yang akan kita lakukan dengan gadis ini?" tanya pria berbadan tinggi itu.
"Kita biarkan saja, tinggalkan dia disini hingga mati...." kata boss itu dengan kejam.
"Tuan. Mobilnya sudah siap..." kata pria yang ada di belakang mereka berlima.
"Bagus Lie..."
Mereka semua berjalan keluar dari tempat itu meninggalkan gadis itu sendirian di ruangan itu.
"Lie, hilangkan semua bukti disini, bakar semuanya..." perintah sang boss.
"Baik Tuan...." pria yang merupakan pelayan sang boss masuk ke dalam seraya membawa stang penuh minyak, dia mulai menyiram ke berbagai tempat tidak tertinggal ruangan sang gadis.
"Kami akan menunggumu di kota, Lie.." seru sang boss. Lalu mereka berlima pergi meninggalkan Lie sendirian.
Lie menyalakan korek api yang ada di tangannya, dia lemparkan ke dalam tempat tua itu. Tempat itu terbakar dengan hebat, sementara Lie berjalan santai ke mobil yang dia parkirkan di dekat pohon besar itu.
Srek, Srek...
Suara semak membuat langkah Lie berhenti.
"Siapa disana? Keluarlah pengecut!!!" teriak Lie tapi tidak ada tanggapan sama sekali.
"Mungkin seekor tikus..." kata Lie membuka pintu mobilnya dan bersiap pergi. Mata Lie terhenti setelah melihat sesosok bayangan hitam di belakangnya, bayangan itu mengeluarkan sebilah pisau dari sakunya dan dia tusukkan ke pundak Lie. Lie berteriak kesakitan dan keluar dari mobil, Lie berteriak minta tolong tapi apa daya dia dia tengah hutan jauh dari kediaman penduduk.
Sosok bayangan itu keluar dari mobil dan mendekati Lie. Bayangan itu mengenakan jaket hitam dan sebuah topeng biru tua yang tidak memiliki mulut, tapi Lie dapat melihat matanya yang berwarna hitam dan mengeluarkan cairan hitam itu.
"Jangan mendekat..."
"Lepaskan aku! Lepaskan!!" teriak Lie seraya menangis.
Sesosok bayangan itu berhenti tepat di depan Lie, lalu berkata,
"Itu adalah kataku dan teman - temanku pada saat kalian menyiksa kami....!" tanpa lama - lama bayangan itu mengeluarkan gunting di saku satunya, dan dia tusukkan ke bagian perut Lie. Lie mengeluarkan banyak darah di mulutnya, sosok itu tidak berhenti, dia melepaskan pisau yang ada di pundak Lie lalu dia robek perut Lie hingga terbuka. Sosok itu memasukan tangannya ke dalam perut Lie dan mengambil ginjalnya secara paksa, dan sebagai akhirannya.
Sosok itu menusukkan gunting ke mata kiri Lie hingga dia tidak bergerak lagi. Lie tidak bernyawa lagi tapi sosok itu tetap menusukkan guntingnya ke mata Lie secara terus menerus hingga dia kelelahan.
***
Sosok bertudung hitam itu meletakkan seorang gadis di suatu perumahan dekat hutan.
"T - Terimakasih..." kata gadis itu. Sosok itu lalu pergi meninggalkan gadis itu setelah mendengar langkah kaki mendekat.
"Siapa kau?" tanya gadia itu.
"Eyeless Jack (Jack tanpa mata)!!!!
***
2 Tahun Kemudian
West Arknern. 14.00
"Sebuah insiden pembunuhan telah terjadi tadi malam di Rumah Sakit West Alberto, sang korban yang diketahui sebagai Kepala Rumah Sakit Alberto Gomes diberitahukan telah meninggal dengan perut robek dan ginjal kiri hilang serta kedua matanya. Polisi memberitahu bila pembunuh menggunakan senjata tajam seperti pisau dan sebuah gunting, polisi belum dapat menangkap pelaku ini jadi dimohonkan kepada para warga untuk berhati - hati di malam hari....."
"Siapa yang melakukan hal seperti ini kepada Alberto?" tanya pria berbadan tinggi itu dengan nada marah.
"Tenangkan dirimu, Jezz..." pinta pria berbadan kurus.
"Bagaimana aku bisa tenang, pertama Lie sekarang Alberto!" bentaknya keras.
"Apa kalian berdua bisa diam?" kata seorang pria berbadan sedang yang duduk di depan mereka.
""Maafkan kami boss!!""
"Hmph!!"
"Apa ada kabar dari Micheal dan Gao?" tanya boss itu.
"Mereka bilang akan datang ke West Arknern besok malam, boss.." jawab pria berbadan kurus.
"Bagus. Kita harus bersama jika ingin melawan pembunuh ini..." seru sang boss.
"Aaaarghhh!! Sial!!" teriak Jazz menendang meja yang terbuat dari kaca itu hingga pecah.
"Aku tidak akan tinggal diam, sementara pembunuh itu mengincarku!" kata Jazz seraya keluar dari ruangan.
"Tunggu Jazz.."
"Biarkan dia Loris!"
***
West Arknern, Hotel Six. 16.56
"Selamat Datang Di Hotel Six, silahkan masuk..!" kata seorang perempuan berambut pirang lurus mengenakan pita di buah orenge.
Sementara para pengunjung membalas senyumannya yang manis itu lalu masuk ke dalam.
"Hari yang berat, benarkan Annie?" seru perempuan berambut hitam pendek, yang mengenakan seragam yang sama seperti perempuan berambut pirang lurus itu.
"Ini bukan apa - apa. Aku tidak akan menyia - nyiakan pekerjaan ini..." kata perempuan itu tegas.
"Annie, Rina, cepat kemari..!" panggil seorang pria yang merupakan pemilik penginapan ini.
"Baik Tuan Joss..!" jawab mereka berdua cepat.
***
Airport Arknern. 21.00
Dengan cepat sore berganti malam, cahaya mulai menyinari jalan - jalan dan tempat - tempat yang ada di West Arknern.
"Kemana perginya Si Sialan itu..." kata seorang pria berbadan gedut yang kelihatan kesal itu.
"Tuan Micheal..." kata seorang perempuan cantik berambut pirang dan berbadan langsing itu.
"Angelina.?!" pria itu terlihat terkejut melihat kedatangan perempuan itu, dia sekisaran 20 -an.
"Saya mau mengabarkan jika Tuan Gao sedang sibuk, jadi Tuan Gao akan datang besok pagi..!" seru perempuan bernama Angelina itu.
"B - Benarkah?!" kata Michael gugup, lalu dia mulai memperhatikan setiap detail tubuh perempuan itu mulai dari rambut sampai bawah kaki.
"Ini akan nikmat..." kata Michael pelan.
"Anda bilang apa tadi, Tuan?" Tanya perempuan itu bingung.
"T - Tidak ada. Mari kita cari penginapan..." ajak Micheal dan memulai rencana kotornya.
***
Hotel Six. 22.02
"Tadi cukup melelahkan, ya..." kata Rina yang ada di samping Annie.
"Tidak juga kok!"
"Annie?? Apa kau sedang sakit?" tanya Rina sedikit takut.
"Apa yang kau bicarakan? Aku benar - benar sehat, Aku tidak ingin menyia - nyiakan kehidupan yang tenang ini setelah kejadian 2 tahun yang lalu...!"
"Kau benar. Maaf..."
".............."
"Apa yang sedang kau pikirkan, Annie?" tanya Rina.
"Aku bertanya - tanya. Bagaimana keadaan Jack sekarang, ya..." jawab Annie melihat langit - langit makan.
"Semenjak kejadian 2 tahun yang lalu itu, kita tidak pernah bertemu dengan Jack lagi. Aku harap dia baik - baik saja..." seru Rina, pada saat yang bersamaan datang mobil hitam bermerak BMW di depan mereka.
"Annie, ada tamu..!" seru Rina.
Seorang pria gemuk dan perempuan turun dari mobil hitam itu.
"Selamat -----" kata Annie terhenti setelah melihat wajah pria gemuk itu.
"Annie?"
"Kita pesan kamar dulu..." kata pria gemuk itu melewati Annie dan Rina.
"Annie? Annie? Hoi Annie??!" teriak Rina, membuyarkan lamunan sahabatnya itu.
"A - Apa?
"Kenapa denganmu?" tanya Rina cemas.
"Rina..." kata Annie dengan ketakutan. "Itu dia!"
"Itu dia? Siapa???
"Dia? Dia yang membedah Jack 2 tahun lalu..!!"
"Apa, yang benar saja???" teriak Rina tidak percaya.
"Aku tahu itu dia..!"
"Annie. Kau cuma kelelahan saja, kau ingat di antara mereka berlima tidak ada yang gemuk..." jelas Rina mencoba menenangkan Annie.
"Tapi Rina.."
"Sudahlah Annie! Sebaiknya kau pulang duluan, nanti akan kuberitahu kepada Tuan Joss bila kau sedang tidak enak badan..." pinta Rina lembut dan berhasil membuat Annie tenang.
Diseberang jalan, terlihat sesosok bayangan bertudung hitam dan mengenakan topeng biru tua tersenyum di balik topeng itu.
***
22.32
"Naaaa~ Nana~ Naaaa~" Angelina sekarang berada di kamar mandi sambil menyanyikan sebuah lagu. Terlihat sesosok bayangan menyelinap masuk ke dalam kamar.Angelina.
Trang..
Suara kaca pecah membuat Angelina menghentikan aktivitas mandinya dan beranjak keluar dengan cuma dilindungi handuk setengah tubuhnya.
"Siapa disana?" Angelina keluar dari kamar mandi, baru keluar dari tempat tidur sesuatu memukul kepala Angelina dengan keras dari arah belakangnya dan membuatnya pingsan seketika.
***
Annie berjalan keluar dari Hotel, dia merasa ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya. Tapi dia tidak melihat ada seorang disekitarnya cuma kegelapan malam.
"Annie..!" satu sentuhan di pundak berhasil membuat Annie terkejut.setengah mati.
"Ralph??!" pekik Annie melihat seorang pria berambut coklat itu, yang merupakan kekasihnya.
"Hahahaha...."
"Jangan membuatku terkejut seperti itu. Bagaimana jika aku jantungan?" kata Annie seperti anak - anak.
"Itu berarti kau sudah tua!" seru Ralph tersenyum jahil.
"Hmph!!" Annie cuma terdiam tidak percaya kekasihnya sendiri yang mengatakan hal itu, tapi kekesalan Annie hilang sementara setelah Ralph memeluknya.
"Aku cuma bercanda kok sayang..." katanya masih memeluk Annie.
"Ehem..." Batukan Tuan Joss membuat Ralph melepaskan pekukannya.
"Maaf menggangu adegan romantis kalian tapi aku memerlukan Annie untuk mengantarkan paket ini ke nomor ruang 213..." pinta Tuan Joss seraya memberikan sebuah paket yang telah diikat dengan pita biru tua.
"T - Tapi ruangan itu'kan milik Nona Angelina?!" kata Annie cemas, Ralph yang ada disampingnya mengerti apa yang sedang dirasakan oleh Annie. Dengan cepat Ralph mengambil paket itu dari tangan Annie.
"Aku akan membantumu, sebagai imbalannya aku boleh mencicipi masakanmu.." goda Ralph.
"Bagus kau dapat bodyguard gratis, cepat antarkan paket itu. Aku takut nona Angelina telah menunggunya..." kata Tuan Joss sebelum pergi meninggalkan Annie dan Ralph.
"Ayo!
***
"Nggh!!!" Angelina merasakan sakit teramat sangat dibagian belakang kepalanya dan mendapati Micheal yang baru masuk.
"Angelina, apa yang terjadi padamu?" tanya Michael.
"Aku tidak tahu, tiba - tiba ada seseorang yang memukul kepalaku dari belakang..." jawab Angelina masih kesakitan.
"Benarkah??" kata Michael terkejut tapi keterkejutan berhenti setelah melihat tubuh Angelina tanpa perlindungan apa pun cuma sehelai handuk mandi.
"Tuan Micheal, bisa tolong aku. Aku tidak bisa berdiri.." pinta Angelina.
"Akan kubantu..." kata Michael dengan senyuman kotornya, bukan membantu Angelina dia bermaksud untuk menikmatinya.
"Apa yang anda lakukan???" tanya Angelina terkejut melihat Michael ingin melepas handuknya.
"Tenanglah sayang, aku akan membantumu!
"Menjauh dariku!" teriak Angelina tapi mulutnya telah di sumbat oleh tangan Micheal yang besar itu.
"Nikmati saja sayang..." kata Michael semakin mendekat hingga sebuah bayangan menerjangnya dari belakang.
"TIDAAAAAAKKK!!"
***
10 menit yang lalu
"Apa kau yakin itu adalah penjahat yang menyiksa kita dulu?" tanya Ralph tidak percaya.
"Sudah kuduga kau juga tidak percaya.." kata Annie mendengus.
"Bukan begitu, maksudku untuk apa mereka kembali? Bukankah mereka sudah enak dengan kehidupan mewah mereka sekarang???" kata Ralph bingung.
"Aku juga tidak tahu tapi ini mungkin ada hubungannya dengan kematian Alberto Gomes..." seru Annie.
"Maksudmu Alberto Gomes yang itu, Kepala Rumah Sakit Alberto!" pekik Ralph hampir teriak.
"Ya.."
"Jadi maksudmu Kepala Rumah Sakit Alberto adalah salah satu dari penjahat yang menyiksa kita dulu?" kata Ralph.
"I - Itu cuma tebakanku saja tidak ada faktanya kok.." kata Rina.
"TIDAAAAAAKKK!!!!" sebuah teriakkan terdengar di depan mereka berdua.
"Bukankah itu dari kamar 213?" kata Ralph.
"Ayo Ralph..!" Annie berlari mendahului Ralph di belakang.
Sesampainya di depan pintu 213, Annie mencoba membuka pintu tersebut tapi pintu itu terdorong keluar dan menghantam Annie.
"Annie!!" teriak Ralph melihat Annie terjatuh tepat di depan pintu, tepat di depannya sesosok bayangan bertudung hitam keluar dan berlari ke arah sebaliknya.
"Annie kau tidak apa - apa?
"Aku baik - baik saja. Bagaimana dengan Nona Angelina?
"Entahlah. Biarku periksa..." Ralph masuk ke dalam kamar 213 dan di suguhkan pemandangan yang mengerikan. Perut Micheal robek dan terlihat ginjal yang ada di sebelah kiri hilang serta kedua mata yang berdarah.
"Jangan lihat Annie..." kata Ralph menghentikan Annie melihat pemandangan yang mengerikan itu.
"Ada apa?" teriak Tuan Joss dari belakang dan diiringi petugas yang lain, lalu dia tanpa sengaja melihat tubuh Michea yang telah rusak itu.
"Panggil polisi! PANGGIL POLISI!!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top