Eyeless Jack : Escape From Death Part 3
"Katakan padaku Mark. Ada berapa sudah kita kehilangan orang?" tanya Johnson yang sedang asik dengan sampel darah Jack.
"1 pasukan. 'kruk'...!" jawab Mark sambil memakan batang coklat.
"Eh banyak juga..."
"Mr. Mark..." panggil asistennya.
"Kau sudah menemukannya?"
"Hmm." jawab asisten Mark dengan cara mengangguk.
"Kenapa kau tidak mampir ke tempat mereka, Mark???" usul Johnson.
"Tanpa bantuan...!!"
"Apa kau tidak bisa melakukannya???" tanya Johnson tajam.
"Ya, ya, ya,... Jangan tatap aku seperti itu...." kata Mark sedikit ketakutan.
"Good luck~~~."
Old Alfred Place, 02.12
"Aku tidak menyangka bila ada bangunan disekitar tempat ini...." kata Ralph seraya melihat keluar, ada puing - puing bangunan yang habis.terbakar.
"Tempat itu membuatku mengingat masa lalu...." cetus Mana melihat puing - puing bekas bangunan yang menyekap mereka semua.
"Oh iya Eve. Bagaimana kau tahu ada bangunan disekitar sini???" tanya Ralph heran.
"Pada saat kami melarikan diri, tanpa sengaja aku dan Mana melewati bangunan ini...." jawab Eve lirih.
"Apa disini kita aman?" tanya Annie khawatir.
Ralph dan Eve meletakkan Jack disebuah ruangan agar tidak ditemukan oleh seseorang.
"Oke langkah selanjutnya kita--- 'gruk'" kata Ralph terpotong setelah perutnya bersuara tanda bensin hampir habis.
"A - argh!!!!"
"Kau membuat malu saja, Ralph..." seru Mana.
"Aku dan Annie akan pergi ke tempat sekitar membeli makanan...!!!" cetus Eve.
"T - tapi---" kata Ralph dipotong oleh Annie, "Kami akan baik - baik saja kok." jelas Annie.
"Percaya pada mereka berdua, Ralph.." kata Mana menepuk pundak Ralph pelan.
"M - Mana!!!" panggil Annie.
"Hmm."
"Jangan berbuat macam - macam ketika aku tidak ada...." kata Annie dengan muka merah.
"Apa maksudnya tadi?"
"Entahlah."
***
"Mereka lama juga, ya..." kata Mana bicara sendiri sementara Ralph keluar mencari sesuatu di mobilnya.
"Bagaimana keadaan Jack ya?" tanya Mana. "Mungkin aku harus memeriksanya..." Mana beranjak dari tempatnya berjalan ke pintu yang ada di ujung kiri. 'krek' Mana membuka pintu dimana Jack ada, pada saat telah terbuka cairan hitam berada dimana - mana itu hampir membuat Mana berteriak.
"Maaf membuatmu ketakutan...." kata Jack parau yang ada di kegelapan.
"Kenapa kau bersembunyi?"
"Aku tidak ingin membuatmu ketakutan...."
"Come on ~~." balas Mana denabn suara lembut, suara lembut itu berubah menjadi teriakkan yang keras, membuat Ralph berlari masuk.
"Apa yang terjadi???" teriak Ralph.
"Hei Ralph, aku bukan hewan yang ingin diburu..?!!?" kata Jack melihat shotgun ditangan Ralph.
"Maaf tadi tidak sengaja berteriak..." kata Mana yang bersembunyi di belakang lemari.
"Kenapa kau bersembunyi disana?" tanya Ralph.
"Jack menakutiku...!!!" jawabnya malu. Sontak Ralph pun menatap Jack.
"Bukan salahku. Dia yang minta...!!!" kata Jack polos (polos~~).
"Maaf kami terlambat...." seru Eve yang baru datang. Dia membawa sekantong buah - buahan dan beberapa bungkus yang lainnya.
"Darimana kau mendapatkan uang sebanyak ini???" tanya Ralph lalu muncul suatu pikiran di dalam otak Ralph.
"A - aku tidak mencurinya...." bantah Eve, dia seperti tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Ralph. "Iyakan Annie..." dan dibalas anggukan kecil oleh Annie.
"Terus darimana kau dapat uang sebanyak ini???" tanya Ralph masih tidak percaya.
"Dari ini...!!!" jawab Eve sambil mengeluarkan sebuah dompet kulit.
"Itu punyaku!!!!!" teriak Ralph.
"Hahaha. Mereka mencurinya..." kata Mana dalam hati, tanpa sengaja Mana melihat Jack tersenyum kecil.
"Annie itu apa???" tanya Mana melihat Annie sedang memegang sebuah kantong dengan erat.
"Ini untuk Jack. Ku lihat pakaiannya robek - robek, makanya aku membelinya di kota tadi..." jawab Annie lirh.
"Aku tidak memerlukan pakain baru kok...." cetus Jack.
"Sudah terlanjur!!!!" Annie memberikan jaket hitam, syal biru dan sebuah topeng biru tua.
"Aku mengerti tapi syal ikut juga???" kata Mana bingung.
"Soalnya harganya murah...." jawab Annie malu - malu.
"Cobalah Jack..." seru Ralph. Jack pun masuk ke dalam ruangannya dan menegakan pakaian yang diberikan oleh Annie.
"Wah... Apel ini terlihat sangat segar..." kata Ralph hampir terliur.
"Masing - masing dari kita mendapatkan 2 apel dan 1 roti bungkus...." cetus Eve seraya membagikannya, tidak lama kemudian Jack keluar dari ruangannya dengan penampilan baru.
"Tidak ada yang beda..." kata Ralph lirih.
"Hei Jack duduk disini...." pinta Mana kepada Jack untuk duduk ditengah.
"Ini Jack..." kata Eve memberikan apel dan roti bungkus.
"Thanks..." mereka semua makan dengan lahap walaupun cuma 2 buah apel dan sebungkus roti, itu sudah cukup untuk mereka menikmatinya. Bukan karena rasanya melainkan kebersamaanlah yang membuatnya nikmat.
***
Canggung itulah yang terjadi sekarang, tidak ada yang berani bicara. Mereka berlima cuma diam, dan membuat hening malam merasuki mereka.
"Apa Rina baik - baik saja?" tanya Annie memecahkan keheningan.
"Nice Annie" kata bayangan pikiran Eve.
"Kau tahu?!! Rina adalah wanita yang kuat, tidak mungkin dia bisa mati maupun kalah seperti itu...." jawab Ralph yakin.
"Ralph benar, Annie. Rina pasti akan baik - baik saja..." tambah Eve.
"Maaf membuat kalian menjalani hal ini...." seru Jack menbuat semuanya terdiam.
"I - ini bukan salahmu kok, Jack..."
"Tapi tetap saja aku telah mengacaukan malam dan kehidupan kalian. Seandainya aku tidak terlalu memaksakan diri untuk membalas dendam, mungkin hal seperti ini tidak pernah terjadi....!!!!" jelas Jack membuat Annie, Eve, Mana dan Ralph terhenyak.
"Kau salah Jack..." seru Annie. "Buktinya kita semua dapat berkumpul bersama lagi, dan itu berkatmu Jack...." kata Annie lembut.
"Annie benar, Jack. Ini semua berkatmu..!!!!" tambah Mana.
"Sesama teman harus saling membantu, itulah gunanya teman...." lanjut Eve.
"Dan sekarang waktunya untuk kami membantumu Jack..." kata Ralph seraya menepuk pundak Jack.
"Guys~~"
"JACK. Dimana kau?????" teriak seorang pria berpakain setelan putih diiringi asistennya di belakang, dan wanita lain.
"Itu Rina...." kata Annie melihat Rina digiring menggunakan tali yang diikat di tubuhnya.
"Setidaknya dia hidup...." tambah Ralph.
"Untuk sekarang..!!!!" kata Jack membuat semuanya menatapnya. "Apa yang salah???"tanya Jack.
"Kau yang salah Jack..." Ralph mundur ke belakang mengambil shotgunnya.
"Annie pegang ini..." kata Eve memberikan pistol dan amunisinya.
"T - tapi aku tidak tahu cara menggunakannya...." kata Annie mencoba menolak.
"Sama seperti di dalam game..." kata Eve lalu berjalan bersama dengan Jack dan Mana.
"Ini bukan game, Eve!!!!"
"Kaluarlah Jack. Bila tidak temanmu yang satu ini akan mati...." teriak Mark. Pada saat yang sama Jack keluar bersama dengan Eve dan Mana. "Disitu kau rupanya!"
"Lepaskan dia atau kau akan menerima akibatnya..." ancam Jack dingin.
"Uuu~~ menakutkan sekali..." kata Mark mencoba untuk takut.
"Jangan dengarkan kata - katanya Jack. Ini jebakan!!!!" bersamaan dengan itu datang beberapa orang (8) dibelakang Mark, 4 orang memiliki senjata tembak dan 4 lainnya menggunakan samurai.
"Selamat tidur cantik..." kata Mark kepada Rina seraya menembak Rina tepat di depan dada kirinya.
"Maju!!!" perintah asisten Mark. Pada saat yang sama, 4 orang yang menggunakan samurai maju dan 4 lagi berpencar.
"RINA!!!!" teriak Annie, bersamaan dengan itu, 2 orang yang menggunakan senjata tembak terkena peluru Ralph.
"Aku akan melindungi kalian..." kata Ralph seraya menembaki 2 orang yang bersenjata lainnya.
"Mereka akan menerima akibatnya...." kata Mana kesal, lalu entah darimana Mana mendapatkan sebuah golok ditangannya sementara Eve cuma menggunakn pisau lipat, dan Jack............ Dia???
"Kalian akan mati semuanya..." kata Jack menerjang ke arah Mark tapi 2 bawahannya menghalangi Jack. 2 orang itu mengayunkan samurai mereka horizontal lurus di 2 arah berbeda, mengelilingi Jack sebelum samurai itu mengenai Jack. Dia menusuk tenggorokan kedua orang itu menggunakan pisau bedah yang disembunyikan di dalam tangannya, sementara 2 lainnya berlari ke arah Eve dan Mana.
Semenatara di tempat Annie, dia sedang melindungi Mereka semua dari atas. Tentu orang - orang ditembaki tidak tinggal diam, mereka membalas tembakan Annie dan berhasil mengenai lengannya.
"Annie" teriak Ralph lalu membalas serangan dan mengenai satu.
Thanks Ralph! Kata Annie yang ada di atas.
Kembali ke tempat Jack. Dia sekarang berhadapan dengan asisten Mark, dia sangat lincah semua serangan Jack di hindari dengan sangat mudah. Terbalik dengan Jack, dia tidak bisa menghindari serangan asisten Mark.
"Ada apa Jack?" tanya Mark. Jack merasa kesal menyimpan pisau bedahnya di dalam sakunya.
"Apa kau akan melawan Jamaica dengan tangan kosong???" Tanya Mark tidak percaya, dengan cepat mata Mark terbelalak melihat Jack dapat menyentuh Jamaica dengan mudahnya. Jack terus memukul tangan Jamaica yang sedang melindungi wajahnya, hingga Jamaica tidak tahan lagi dan terkena pukulan Jack tepat wajahnya.
"Menjauh dari asistenku...." kata Mark yang telah berada di telah berada di belakang Jack. Mark memukul Jack di pipi kirinya dan membuat Jack terpental. "Kau tidak apa, sayang???" Tanya Mark lembut.
"Thanks Mr. Mark!!!" balas Jamaica menjabat tangan Mark.
Sementara Jack terdiam menerima pukulan di bagian kirinya, dia merasakan sakit dan pusing di waktu bersamaan.
'Daar' peluru itu menghantam keras tepat dikepala Mark tapi cuma asap yang keluar dikepala Mark, bukan cairan merah segar.
"Dia manusia, bukan...." kata Annie tidak percaya melihat Mark masih hidup walaupun peluru telah mengenai kepalanya.
"Tembakan yang bagus cantik...." kata Mark membalas Annie dengan pistol peraknya, peluru berhasil mengenai perut Annie dan membuatnya menjatuhkan senjatanya.
Ralph marah besar. Dia mendekat ke arah Ralph tepat dibagian kepalanya, jarak Mereka sangat dekat. Mark dengan cepat menggenggam erat ujung senjata Ralph dan diarahkan ke samping. 'Duar' suara tembakan keras dapat terdengar di samping Mark dan Ralph.
"Kau baru saja kehilangan tanganmu..." kata Ralph tersenyum puas.
"Itu lebih baik daripada kehilangan nyawa, dan juga......... Aku sudah lama kehilangan tanganku......" setelah asap habis, mata Ralph dibulatkan dengan tangan Mark yang masih utuh. Tangan itu dilapisi kulit agar tidak terlihat bentuk aslinya, bentuk tangan besi Mark.
"Kau kurang beruntung, Ralph..." kata Mark memukul Ralph mundur ke belakang. Ralph memuntahkan darah, tulang dadanya telah hancur cuma sekali pukulan saja.
"Sejak kecil aku Sudah kehilangan tanganku, Ralph. Tapi Ceiwne datang dan memberikanku tangan ini...." kata Mark seraya memperhatikan tangan besinya.
"Memangnya aku peduli apa????" teriak Ralph menembaki Mark secara terus menerus, Mark cuma berlari ke sana kemari menghindari tembakan Ralph.
Pindah ke Jack. Sekarang Jack cuma terduduk merasakan pusing teramat sangat dikepalanya, tepat di depannya telah ada Jamaica dengan samurainya. Pada saat Jamaica mengayunkan samurainya, golok Mana tiba - tiba menangkisnya diiringi terjangan Eve disamping. Jamaica melompat ke belakang lalu kembali maju membalas Serangan, pertarungan mereka bertiga sangat berimbang walaupun Jamaica sendirian. Hingga Jamaica berhasil menendang tangan Eve dan membuat pisau lipatnya terbang, hal itu dimanfaatkan oleh Jamaica untuk menyerang beruntung Mana datang memotong datangnya serangan Jamaica. Alhasil senjata mereka berdua patah bersamaan, dengan cepat Jamaica menendang Mana mundur dengan tendangan baliknya, Eve tidak tinggal diam. Dia membalas tendangan Jamaica dengan pukulan telak di wajah dan menbuat Jamaica jatuh tersungkur, Eve maju ingin menendang wajah Jamaica tapi tiba - tiba sesuatu yang tajam keluar di sisi lengan Jamaica dan menyayat paha Eve hingga mengeluarkan darah.
"Urgh" pekik Eve menahan sakit. Jamaica tidak berhenti, dia menyayat pergelangan kaki Eve dan membuatnya jatuh. Sebuah benda tajam keluar di ujung sepatu Jamaica lalu dengan gerakan cepat, dia tusukkan benda tajam itu ke perut Eve.
"EVE!!!" teriak Mana menendang wajah Jamaica. "Hei Eve kau baik - baik saja?" Tanya Mana. Eve cuma tersenyum, dia tidak bisa menjawab pertanyaan Mana tiba - tiba Jamaica mencekik leher Mana dan menekannya keras, Mana beronta tapi tekanan pada lehernya sangat kuat. Mana melirik ke patahan samurai milik Jamaica yang di dekat, Jack yang melihat itu berkata dalam hati, "Jangan lakukan itu..." seolah tahu apa yang dikatakan oleh Jack, Mana mengambil patahan samurai itu.
"Maafkan aku Jack... 'craaaassss'!!" patahan mata samurai menembus tubuh Mana di dada dan Jamaica di perut, sontak saja Jamaica melepaskan genggaman kemudian memegangi perutnya. Darah terus mengalir di perut Jamaica begitu juga Mana, mereka berdua tersungkur di tanah pada saat nersar dengan patahan samurai tetap di dada Mana.
Sementara Ralph yang melihat itu cuma terdiam membisu.
"Ke arah mana kau melihat?!!!" kata Mark yang telah di depan Ralph, dia melancarkan pukulannya ke dada diri. Beruntung Ralph menahannya dengan badan shotgun sehingga pukulan Mark tergeser, akibatnya shotgun milik Ralph patah 2. Ralph merasakan rasa sakit hebat tepat di dada kirinya, seharusnya tidak mengenai dada kirinya.
"Sepertinya tulang yang melindungi jantungmu hancur...." kata Mark kembali menyerang, kali ini dibagian perut. 'trak' tulang rusuk Ralph patah dan membuatnya memuntahkan banyak darah.
"Apa yang telah kau lakukan, Mana???" tanya Jack yang telah mencabut patahan pedang di dada Mana.
"Aku senang kau menyebut namaku, Jack...." kata Mana tersenyum sipu. Jack meletakkan Mana disamping Eve yang telah tidak bergerak.
"Maafkan aku..!!!" kata Jack seraya meninggalkan kedua sahabatnya yang tidak bernyawa lagi itu, menuju ke tempat Mark yang telah selesai dengan Ralph. Terlihat dada kiri Ralph membengkak berwarna biru dan merah.
"Temanmu ini kuat, Jack...." kata Mark tanpa rasa bersalah sedikit pun. Mark dapat merasakan kemarahan Jack walaupun wajahnya tertutup oleh topeng biru tua itu, semuanya sahabatnya telah mati dan membiarkan Jack sendirian. Sebuah senyuman iblis terukir di mulut Jack, bersamaan dengan itu keluar cairan kental di mata dan mulut Jack.
"D - darah!!!!" kata Mark terbelalak melihat darah merah keluar dari mata dan mulut Jack.
"Kau akan MATI!!!!!!" kata Jack dingin dan menekan tinggi kata MATI. Sebuah angin melewati badan Mark, angin yang dingin. Entah kenapa Mark merasakan sesuatu menjalar di sekujur badannya, dapat dilihat wajah iblis hitam di atas Jack, iblis itu tersenyum kepada Mark. TANDA KEMATIANNYA.
EPILOG
Johnson sedang asibuk dengan sampel darah milik Jack, dia tersenyum melihat darah Jack berubah menjadi merah pekat.
"Sungguh indah dunia ini....!!!!" kata Johnson senyum - senyum sendiri hingga seorang waniat datang dari belakang Johnson bersama dengan pengawalnya.
"Monica. Apa yang membawamu datang kesini???" Tanya Johnson. Pria terlihat sangat tertarik dengan kedatangan wanita bernama Monica ini.
"Tetua memintaku untuk mengambil sampel darah yang kau ambil dari Jack...." jawab Monica santai.
"Aku bahkan belum mengetahui sepenuhnya rahasia sampel darah ini....." kata Johnson dengan nada kecewa.
"Ini perintah!!!!" tekan wanita itu.
"Jangan seenaknya membentakku seperti itu, Monica....!!!" beberapa tentakel hitam keluar dibelakang pria berbadan jangkung itu dan melilit setengah tubuh Monica.
"Lepasan Nona Monica...." ancam kedua pengawal Monica, kedua katana mereka telah menyentuh leher Johnson.
"................" keheningan terjadi beberapa saat hingga Johnson melepaskan Monica.
"Katakan kepada Tetua. Aku akan mengirim sampel darah ini setelah mencobanya pada kelinci percobaan..." pinta Johnson.
"Waktumu satu minggu!!!!"
"Itu sudah cukup bagiku..." kata Johnson tersenyum kecil.
"Ryuto, Tendo, ayo kita pergi!!!" perintah Monica, mereka bertiga pun keluar dari ruangan Johnson dengan keadaan kesal.
"Kenapa kita tidak membunuhnya saja???" Tanya Ryuto di luar ruangan.
"Iya Nona. Kenapa???" lanjut Tendo.
"Kita tidak bisa membunuhnya, belum saatnya. !!!!" jawab Monica. "Tunggu perintah dari Tetua.!!!"
"Yes Mom"
"Sial. Dia melilitku kuat sekali, gara - gara itu dada jadi sakit..." gerutu Monica kesal tanpa sengaja membuat wajah kedua bawahannya itu merah tomat.
"Dasar Saudara Slenderman"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top