Ben Drowned : Terror In Game

"Apa gunanya hidup?....... Kalian bisa bahagia bila ikut bersamaku!" kata seorang bocah laki - laki berambut pirang berpakaian hijau tua seperti Majora Mask. Dia ada di dalam sana menjulurkan tangannya keluar kepada anak - anak yang ada di depannya, anak - anak itu berjalan ke arahnya masuk bersama.

Fear Is Fun

¥Restaurant¥14.00

"Breaking News ; Diberitahu 4 anak - anak menghilang di rumah mereka.sendiri, 1 perempuan dan 3 laki - laki. Saat ini masih dilakukan pencarian, bila menemukan anak - anak dengan ciri - ciri dibawah ini mohon beritahu kami....."

"Jadi bagaimana menurutmu?" tanya laki - laki berambut hitam kerebo yang ada di depannya.

"Apa maksudmu?" Tanya perempuan pirang itu balik.

"Game..."

"Game?" pikir perempuan itu bingung.

"Tomas mempunyai game baru katanya..." ujar laki - laki kerebo itu.

"Apa kalian bisa berhenti bermain game terus. Lebih baik belajar..." ujar perempuan itu memakan batang coklat vanila.

"Belajar terus bosan..." balas laki itu.

"Kalau begitu cari perkerjaan lain selain bermain game...!!!" cetus perempuan itu.

"Apa?"

"Mana ku tau!"

¥Street¥17.00

"Gara - gara Jane aku tidak nafsu bermain game..." ujar laki - laki kerebo itu kesal. "Apa yang harus ku lakukan?" tiba - tiba ada seseorang yang memanggilnya dari belakang, dia adalah Tomas.

"Tester, kau mau kemana?" tanya laki - laki berambut hitam pendek yang ada di depannya.

"Aku juga tidak tau..." jawab laki - laki kerebo yang bernama Tester itu.

"Ayo kita main aku ada game baru.." ajak Tomas.

"Benarkah!" jawab Tester lesu.

"Ada apa denganmu itu Tester?" tanya Tomas bingung dengan tingkah laku sahabatnya itu, mereka berdua berteman sejak kecil yaitu umur 8 tahun hingga sekarang berumur 14 tahun.

"Tadi Jane.....

"Apa. Apa yang telah dikatakan Jane?" tanya Tomas serius.

"Katanya bila aku terlalu banyak bermain game maka aku akan ketinggalan nanti..." jawab Tetser.

"Hei bro.... Jangan terlalu dipikirkan bila kau ketinggalan maka aku juga..." ujar Tomas.

"Aku tidak ingin selamanya di dekatmu..." ujar Tester dengan tatapan jijik.

"T - tapi kita ini sahabat..." ujar Tomas tidak percaya apa yang baru Tester katakan.

"Nanti aku juga memiliki keluarga baru, aku tidak mau terjebak terus denganmu...." Tester lalu beranjak meninggalkan Tomas.

"Tester!!!!!" panggil Tomas tapi tidak dihiraukan oleh Tester. "Dasar penghianat awas nanti kau akan merasakan akibatnya, Tester..." Tomas berjalan pergi dari sana, sepasang mata sedang melihat Tomas sedari tadi dia tersenyum melihat Tomas lalu menghilang dari kegelapan.

¥Tomas House¥21.00

"Sialan tuh Tester, seenaknya saja meninggalkanku..." ujar Tomas sambil merebahkan dirinya di atas ranjang.

"Lebih baik aku main game..." Tomas beranjak dari tampatnya menuju tv yang ada di depannya, Tomas mencolokkan kabel sesuai warna dan fungsinya masing - masing dan mulai memilih permainan.


"Hmm?.. Sejak kapan aku punya game ini...???" ujar Tomas melihat sebuah game dengan cover laki - laki berambut pirang mengenakan pakaian serba hijau. "Ng, siapa peduli?" Tomas memasukkan kaset game itu ke dalam PC. Tomas membuat character dan mengisi nama karakter dengan namanya, game dimulai dimana tokoh berjalan ditengah ramainya malam.


Oh ini sama seperti lingkungan tempat tinggalku..." ujar Tomas melihat area yang ada di game. Tomas melanjutkan game dan telah sampai disebuah rumah, dia diperintahkan untuk masuk ke dalam.

"Itu seperti rumah Tester. Apa Tester ada juga ya??" Tomas mengelilingi setiap ruangan yang disana, dia naik ke lantai dua masuk ke dalam kamar. Dimana Tester sedang tertidur, "Apa yang harus ku lakukan???" pikir Tomas lalu dia menekan tombol merah yang ada di kanan, pada saat bersamaan keluar sebuah pisau.

"Aku sedikit kesal dengan Tester tadi jadi aku akan membunuh karakter yang mirip dengan Tester ini..." ujar Tomas tersenyum, dia maju lalu menusuk - nusuk tubuh Tester terus menerus hingga darah keluar diseluruh tubuhnya.

"Saatnya kabur..." Tomas keluar dari rumah Tester dengan cara melompat dari jendela dan berlari ke pembuangan sampah. "Lelah juga bermainnya..." ujar Tomas mengelap keringat di atas kepalanya. Tomas melihat jam yang ada di dekatnya (21.55). "Lama juga aku main ya..." Tomas keluar dari kamarnya menuju kamar dan membuka kulkas untuk mengambil sesuatu. Tiba - tiba Tomas mendengar sirene mobil polisi melewati depan rumahnya, Tomas keluar dari rumah dan ingin melihat ke arah mana mobil polisi itu menuju tapi pada saat telah sampai diluar Tomas tidak melihat satu pun mobil polisi maupun suaranya.


"Apa aku salah dengar?? Ibu dan Ayah mana sih...." Tomas kembali masuk ke dalam rumah kembali ke kamarnya.


"Kenapa game ini masih menyala?" ujar Tomas lalu dia mencabut kabel yang menghubungkan tv dan game itu pun mati. Tomas beranjak masuk ke dalam selimut dan tidur.............

----------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------




Tv itu kembali menyala dan memainkan game itu kembali.







"Tomas kami pulang..." ujar kedua orang tua Tomas yang baru datang.

"Kenapa lampu masih nyala???" tanya Ibu Tomas sedikit kesal. "TOMAS" teriak Ibu Tomas naik ke atas.

"Biarkan dia istirahat sayang..." ujar Ayah Tomas.


"Bila dimanja terus nan----


".................."



"Ibu?" panggil Ayah Tomas mendengar Ibu tidak bersuara lagi. "Ibu!!!"

"................."


"Mana sih Ibu? Ibu!!!!" Ayah Tomas jalan ke arah di mana kamar Tomas berada. "Ibu jang----" mata Ayah tertuju ke potongan badan Ibu, pada saat bersamaan sesuatu yang tajam menebas kepala Ayah dari belakang.




Di dalam kamar Tomas, tv sedang menayangkan karakter utama sedang mengalahkan kedua lawannya.


Fear Is Fun

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top