Bagian 13. Ekspedisi Felly

Ikh POV

Jalanan. 15.40














Aku berjalan sembari melihat ke layar HP. Aku tidak takut menabrak seseorang atau ada seseorang yang mencuri HP ku karena ada J bersamaku saat ini. Aku dapat mengandalkan J jika ada hal semacam itu terjadi, dan kuharap hal itu tidak benar-benar terjadi.

"Ikh~kau lumayan cepat juga.. " sapa Felly yang menunggu.

Ya, hari ini aku ada janji dengan temanku dari kelas berbeda ini yaitu menemani ke suatu tempat. Sebenarnya aku di ancam menggunakan foto mistis yang ia ambil ketika pertarungan di Siring.

"Yah. Aku tidak mau terlambat karena kau bisa melakukan apapun dengan foto itu.. " balasku malas namun tetap aku sahuti Felly.

"Janji tetaplah janji, Ikh. Jika kau menemaniku hari ini maka foto itu bakal aku hapus kok.. "

"B-beneran?? "

"Tentu. Apalagi aku bisa mengambil foto yang lainnya juga.. "

"Ugh.! "

"Jadi, kali ini kita mau kemana? " tanyaku dengan malas.

"Aku suka kau bertanya. Hari ini kita akan ke tempat urban yang banyak dirumorkan masyarakat.. "

"Kau suka sekali yang beginian ya.. "

"Siapa yang tidak suka. Terlebih ada seseorang yang sepertimu yang bisa aku andalkan.. "

"M-mm.. " aku sedikit ketika Felly memujiku.

Disaat yang sama J menarik kaosku, kami saling tatap tapi aku bisa mengerti tanpa J harus bicara. Ya, aku tidak memiliki kekuatan lagi hanya sisa-sisa dari sihir Satan yang bisa dibilang lemah itu. Namun ada J bersamaku.

"Aku mengandalkanmu.. " bisikku. J tersenyum lalu menarik tudungnya agar ekpresi tidak ketahuan.

"Hm? Hm? Sama siapa kau bicara, Ikh?? "

"Sial.!?" pekikku.

Felly mengeluarkan kamera mistis nya, menggunakan nya untuk melihat J. "Ah. Ada anak kecil. Siapa dia, Ikh? "

Mau tidak mau aku memperkenalkan J. "Dia J.. "

"Hooh. Salam kenal J.. "

"F-Felly, kurasa kita harus pergi sekarang. Tidak enak dilihat o-orang.. "

"Hm. Aku setuju.. "

Aku dan Felly keluar dari wilayah sekolah kami ke daerah pusat kota. Memanggil angkot untuk dinaiki.

"Ini menuju ke mana? "

"Sungai Tiram.. " jawab Felly.

"He? Kenapa kita ke sana? " ya, pasalnya itu berada di belakang sekolah, lebih tepatnya jauh di seberang dibutuhkan perahu agar dapat melewati sungai yang lebar itu sampai ke daratan.

"Kemarin malam aku mendapat situs horor yang menceritakan hilang nya orang-orang sekitar. Mereka baru ditemukan 1 minggu setelah hilang, berita yang aku baca mereka diculik oleh hantu atau roh penunggu sekitar sebagai tumbal.. "

"Tumbal? Darimana kau tahu itu tumbal?? " bingungku penasaran.

"Mana aku tahu, tulisan yang kubaca begitu.. "

"O-oh.. "

"Jadi, kau mau mengambil foto untuk mencari bukti kebenaran situs yang kau baca? "

"Tentu. Dan aku mau mempublikasikan nya ke situs milikku sendiri.. "

"Kenapa?"

"Sebagai konten, Ikh.. "

"Konten? Apa itu?"

"Kau tidak tahu apa itu konten? " Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Penyampaian konten dapat dilakukan melalui berbagai medium seperti internet, televisi, CD audio bahkan acara langsung seperti berita dan konferensi. Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menguantifikasi beragam format dan genre informasi sebagai komponen nilai tambah media... "

"K-kau sangat tahu sekali soal begituan ya? Aku tidak mengerti sama sekali!!?"

"Mah walau aku jelaskan begitu mana mungkin kau akan mengerti langsung.. "

"K-kenapa k-kau berpikir seperti itu? " tanyaku sedikit terkejut atas perkataan Felly. Apa dia memiliki kemampuan tersembunyi seperti membaca pikiran gitu.?

"Ikh, bidangmu berada di hal mistis. Tipe sepertimu mana mungkin mengerti dalam hal bidang komunikasi internet dan TI.. "

"H-hahaha.. "















Author POV














Felly dan Ikh turun di dermaga kapal, menunggu perahu yang biasanya berangkat pada siang sampai sore hari. 15 menit mereka menunggu, Felly melakukan sesi foto di sekitar mereka berharap menemukan sesuatu lewat kamera mistis nya dan 15 kemudian mereka berangkat melewati Sungai Tiram.

Keduanya sampai ke seberang dataran Tiram. Biaya perahu cuma 5 ribu untuk satu orang, total keduanya 10 ribu.

"Kenapa harus uangku? " tatap Ikh ingin menangis.

"Dengar Ikh, seorang lelaki itu harus selalu bisa membantu perempuan.. "

"Kau pasti membohongiku.. "

"Aku tidak. Ini adalah takdirmu sebagai seorang lelaki. Kau harus mentraktir, menolong dan siap selalu untuk perempuan, Ikh.. "

"Entah kenapa itu sulit untuk dipercaya. Terlebih darimu.. "

"Maksudku aku dan kau baru kelas 1 SMP. Bagaimana kau tahu soal yang begituan, Felly? " batin Ikh berpikir.

"Hmm? Bukannya itu... "

"Ada apa? " tanya Ikh. Felly menunjuk ke depan, mata Ikh menangkap satu sosok familiar.

"Itu'kan.? "

"" Bariyah??! ""

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top