Bagian 11. Permintaan

Author POV

Dalam Mobil. 14.40














Rio mengemudikan mobilnya keluar dari lingkungan sekolah Ikh menuju ke daerah perkotaan utama, yang sering disebut sebagai 'ibukota'. Banjarmasin memiliki banyak sungai yang membuat jalanan disana terbagi-bagi jadi banyak agar aliran sungai tak terganggu jadinya. Akibatnya Banjarmasin lumayan mengalami macet walau cuma sebentar, dan tak separah yang ada di Jakarta. Mungkin.

Mobil Rio melewati daerah Ibukota menuju ke daerah beda lain, tepat nya ke tempat bernama Veteran. Mobil hitam sedan itu memasuki pekarangan rumah hitam, di sebelah kirinya ada gedung kecil bertingkat tiga yang mana seseorang bisa melihat beranda yang di lantai 3 dengan jendela tembus pandang.

"Kita sudah sampai.. " ucap Rio.

Ikh mengikuti Baidia dan Rio ke gedung itu. Ada tulisan kecil yang tak dapat dilihat, seketika mata spritual milik Ikh aktif dimana tulisan itu berubah kalimat menjadi 'Pengumpul Jiwa'.

"Kau bisa melihat nya, Ikh? " tanya Rio mendekat.

"Kenapa kalimat nya berubah? " heran Ikh.

"Bukan berubah, Ikh. Tapi kalimat ini disembunyikan dengan kata-kata palsu. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat kalimat sebenarnya tempat ini. Di Indonesia kami menyebut nya Perkumpulan Eksorsisme.. "

"Perkumpulan Eksorsisme? Dilihat dari artinya apa eksorsis sepertiku berkumpul disini? "

"Benar. Dan kita mengerjakan tugas yang diminta oleh pemerintah untuk menghadapi masalah gaib yang ada di dalam negeri ini.. "

"Itu artinya... Di gajih? "

"Ya.. "

Ketiganya memasuki gedung, di lantai dasar ada meja makan yang menyatu bersama dapur. Di dekat pintu masuk ada tempat sepatu. Naik ke lantai 2 terdapat beberapa kamar tersedia, dan cuma satu yang berisi yaitu kamar bertuliskan nama Baidia. Toilet juga ada di lantai ini, naik lagi ke lantai 3 dimana kantor Rio.

Rio adalah ketua atau Guru Eksorsis yang memimpin di Perkumpulan Jiwa ini. Rio mengatakan ada lagi anggota yang lainnya dan cuma anggota-anggota yang tak memiliki tempat tinggal saja boleh menginap di sini. Seperti Baidia.

"Ini seperti tempat kost, tapi lebih bagus... "

"Jika mau kau boleh tinggal disini, Ikh.."

"Heh? Itu artinya... Aku jadi anggota? "

"Mungkin.. " balas Rio sembari tertawa. Guru Eksorsis ini memberikan sebuah buku tebal kepada Ikh. "Coba buka halaman depan tulisan Spesial, " titah Rio.

Ikh mencari halaman yang diberitahukan. Terkejut nya pemuda ini mendapati namanya ada disana.

"Ini aku? Alamat rumahku juga. Kak Rio, apa maksudnya ini? Aku tidak ingat mendaftarkan diri.. " bingung Ikh.

"Kau memang tidak. Namun pemerintah yang menulis data ini.. " jelas Rio mengambil buku itu kembali. "Seorang Eksorsis akan tercatat di dalam buku ini sesaat ia memiliki kekuatan spritual. Entah itu sadar atau tidak. Dalam kasusmu pemerintah sudah memperhatikan kehidupanmu, bahkan sebelum pindah ke sekolah SMP, "

"O-oh. Begitu. A-aku tidak tahu.. "

"Ikh, apa aku boleh minta bantuanmu? Saat ini banyak anggota dari Pengumpul Jiwa sedang bertugas dan kami kekurangan. Aku tahu ini sedikit memaksa kepadamu.. "

"T-tapi.. " Ikh berpikir keras. Dia tidak tahu harus berkata apa, Ikh juga memiliki masalah saat ini yaitu ia harus membantu Huda dan Haudia.

"A-aku... Tidak tahu, kak. Aku bingung.. "

"..... "

"Aku ingin membantu temanku tapi aku tidak tahu harus melakukan apa.. "

"Temanmu? "

"Namanya Huda.. "

"Huda? Huda. Huda... Aresliana? "

"K-kak Rio tahu? "

"Nama keluarga nya terdaftar di dalam data pemerintah beberapa tahun lalu.. "

"Kak Rio, aku ada permintaan..! "

"? "

"Aku mau membantu kakak asal kakak juga membantuku. Aku ingin kak Rio memberiku sedikit informasi tentang keluarga Huda. Mungkin itu bisa membantuku dalam menolongnya.. "

"Entahlah, Ikh. Aresliana bukanlah sembarang orang, mereka berada di kehidupan berbeda. Tapi akan aku usahakan.. "

"Benarkah itu?"

"Ya.. "

"Makasih, kak! "

"Selamat ya. Mohon kerjasamanya, Ikh.. " sorak Baidia.

"Heh? Kau juga ikut, Baidia? "

"Baidia adalah pengecualian. Dia memiliki kemampuan yang unik untuk melihat yang tidak bisa kita lihat. Ikh, aku ingin kau bersama dengan Baidia dalam menjalankan tugas kali ini. Tidak perlu khawatir aku tidak akan membahayakan kalian. Kalian cuma akan berjaga bila ada roh jahat atau hantu yang gagal disucikan dan kabur.. "

"Cuma itu? K-kurasa aku bisa.. " terima Ikh agak pesimis.

"Bagus. Kau boleh beristirahat sampai aku memanggilmu.. "

"Baik, kak... "

Ikh pergi menuruni tangga, ia sempat heran kenapa Baidia cuma diam disana, gadis muda itu tersenyum sambil melambaikan tangannya ke Ikh yang turun ke lantai 2.

Air keringat jatuh lumayan banyak di kulit Baidia.

"Kau tidak apa? " cemas Rio melihat kondisi dari anggota muda nya ini.

"S-saya baik kok, k-kak.. "

"Aku tidak yakin. Aku baca Ikh memiliki 3 roh yang mengikutinya, tapi aku tidak melihat mereka.. " periksa Rio.

"Tadi ada satu. Jin perempuan yang memiliki rupa sesosok Kuntilanak, ia sangat menyeramkan. Saya tidak tahu pasti apa benar itu jin atau roh lainnya. Tapi bukan itu yang membuat saya takut.. " tangan Baidia tidak bisa berhenti gemetaran mengingat apa yang dia lihat. "Saya mencoba melihat inti kekuatan Ikh seperti yang kak Rio minta, "

"Lalu? "

"A-ada s-sesuatu di dalam sana. S-sesuatu yang sangat menakutkan. Saya tak bisa percaya bahwa Ikh masih hidup sampai sekarang dengan sosok menakutkan itu ada di dalam tubuhnya.. "

"Maaf memaksamu melakukan ini.. " Rio mencoba menenangkan Baidia dengan cara memeluknya.

"Pemerintah memasukkan Ikh ke dalam Peringkat Spesial. Itu pasti ada alasannya. Aku juga tidak percaya dia hidup dengan normal seperti yang aku lihat. Ada sesuatu yang aneh. Entah kenapa aku merasa akan ada sesuatu yang terjadi kepada bocah itu.."

"Dan misi hari ini akan membuktikannya. Aku tidak suka melakukan ini kepada anak-anak seperti Ikh. Tapi kekuatan itu bukanlah sesuatu yang harus dimiliki manusia. Semoga saja tidak terjadi apa-apa.. "

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top