3. 'S'

Miya tiduran di kamarnya. Dengan baju atasan terbuka dan celana pendek kesukaannya. Jadwal syutingnya yang padat membuat anak itu merasa lelah. Belum lagi setelah menerima laporan dari [Name] bahwa ada tugas mencatat sekitar 2 bab tiap mata pelajaran hari ini.

Pemuda yang masih tiduran itu langsung mengambil ponselnya. Lalu membuka aplikasi chat dan mengirim pesan pada [Name] untuk datang ke rumahnya. Setidaknya untuk sekarang dia butuh babu pijit.

Gubrak!

[Name] menendang pintu rumah Miya setelah tau kalau Miya kecapean. Langsung menerobos masuk ke ruang tengah dan teriak ke bunda Miya

"BUNDA! AKU MASUK YA!! "

Bunda Miya hanya mengangguk tersenyum dan mengacungkan jempol ke [Name] yang sudah ada di depan kamar Miya. Gadis itu membuka pintu kamar Miya perlahan lalu menempelkan minuman yang dia bawa ke pipi Miya yang tertidur.

Seketika Miya merinding hebat. Dan [Name] yang cekikikan.

"Bangun babi. Lu ngapa?"

"Dateng dateng ngagetin terus misuh anjing."

"Gua nanya baik baik loh bangsat. Mau gelod lu?"

"Hayu lah gas. Tapi lomba skateboard "

"ANJING MANA ADIL BABI. MASA MILIH KEAHLIAN LU."

Miya langsung tertawa dan duduk di samping [Name]. Gadis itu menawarkan minuman dingin yang dia bawa dari apartemen nya.

"Lu ngapa g pake baju atasan?"

"Panas"

"Lebih panas lagi api neraka. Tu aurat kebuka anjing."

"Lah, kan kalo sama lu gpp."

"MANA BISA GITU TIKUS CODET!"

"Bisa bisain aja. Btw bantuin gua nyatet yak. Cape bener gua. Mo ngeladenin lu bacot aja gabisa."

[Name] terlihat berpikir. Lalu mengangguk cepat. "Goput dulu"

"Iyedah pilih terus pesen sendiri pake hape gua noh. Duitnya di dompet. JANGAN LU ABISIN DUIT JAJAN GUA YE ANJING"

"Kagak. Selo paling belanjanya sekitar 70k"

"Hadeh sarap"

Miya mengeluh. Jika bukan karena [Name] mau membantunya mencatat. Dia sudah gelod dengan ni perempuan satu. Belum lagi kemarin dia di palak eskrim

~o0o~

Miya melanjutkan rebahannya. Sedangkan [Name] masih sibuk mencatatkan buku Miya sambil makan jajan yang dia pesan dari goput tadi.

"[Name]?"

Sang pemilik nama hanya berdehem ria sambil memakan coklat. Menghiraukan panggilan Miya

"Jancok. Gua manggil baik baik asu."

"Diem babi gua lagi nyatet!!"

"Iye iyee. Btw lu mau ikut gua ga? Tapi Malem." Jelas Miya. [Name] menatap Miya bingung. Lalu mendekat dan melepaskan buku yang dia tulis tadi.

"Ha? Malem? Kemana? Ngebegal?"

"Lu kalo nanya bisa satu satu gasi anjing."

"Hooh bangsat. Maap kepo neh."

Miya berdehem. Pemuda itu langsung berdiri memakai baju juga memberikan [Name] sebuah jaket hitam dengan topi.

"Heh? Apaan anji?"

"Ikut aja. Lu kepo kan? Sekalian kita cari akses buat kesana."

[Name] bengong. Hanya mengiyakan lalu mengekori Miya dan ikut anak itu keluar rumah dengan skateboard. Sedangkan [Name] dia naik sepeda karena tak bisa naik skateboard.


Mereka sampai di sebuah taman yang sudah dijanjikan. Dengan [Name] yang masih bingung dan mencerna apa yang terjadi.

"Woi Miyanjing ngapain kita kesini?"

"Lu tau 'S' ? "

Gadis itu menggeleng tak mengerti apapun. lalu Miya menggandeng [Name] duduk dikursi. Tiba tiba seorang pria besar lewat dibelakang Miya dan menepuk pundak keduanya membuat [Name] langsung merinding.

"M-miya ada yg megang! "

"Iya gua tau. Ayok pulang nanti gua jelasin dirumah.. lu tidur di rumah gua aja jadi enak mau ngebangunin lu pas waktunya."

"Soal catetan lu?"

"Besok minggu ogeb! Lagian itu tinggal dikit kan?"

"Ngomong anjing kalo minggu. Dasar cebol."

"Gua sumpelin apel nih mulut lu kalo ngomong lagi."

"Babi"

[Name] mengumpat. Lagian bisa bisanya Miya tiba tiba memegang sebuah apel yang sudah diarahkan ke mulut [Name] untuk menyumpal mulut gadis itu.


" Deket gua aja. Ada banyak cowo disini yang bisa pegang lu sembarangan karena ini tempat bebas. Gua g mau lu disentuh orang lain."

"Cie perhatian cieeeeee"

"Jangan lupa kalo lu gatau jalan pulang. Gua tinggalin mampus lu bangke."

"Hueee! Miyaaa maap anjing"

~o0o~

A/n : hola! Vote yaaa:3 next chapter udah ada langa sama Reki

Dadah!<3

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: AzTruyen.Top