5 : 1

Seminggu kemudian

" come "

Jimin menarik pergelangan tangan Yuha saat dia keluar daripada kereta Chevrolet Corvette miliknya . Yuha jadi seram sejuk bila tengok terdapat 30 orang lelaki bersut hitam berdiri sebaris sebelum masing - masing menundukkan kepala .

Yuha menjengketkan kakinya sedikit sebelum dia berbisik di telinga Jimin , " Presiden Korea ada dekat sini ke ? "

Jimin tergelak kecil . Kepalanya digelengkan sekilas . Yuha pelik .

" Trust me "

Bahu Yuha dipeluk erat oleh Jimin sebelum mereka bergerak seiring masuk ke dalam sebuah bangunan gah di mata orang yang melihatnya .

" Welcome back , sir "

Wajah Jimin dingin , tiada senyuman tergaris di bibir . Yuha mengecilkan matanya memandang ke arah nametag lelaki berambut biru itu .

Eh ?

" Jangan menyetan dekat sini Tae "

Taehyung melepaskan tawanya diikuti oleh Yuha . Taehyung memandang Yuha sekilas lalu dia menguntumkan senyuman .

" Kau ni , makan ubat darah tinggi ke dekat hospital ? Marah je kerja kau " perli Taehyung selamba . Dia memasukkan kedua - dua tangannya ke dalam poket , nampak berkarisma .

" Aku , bukan kau " jawab Jimin sambil merengus kecil . Taehyung terhibur bila tengok Jimin punya marah tu melebih sangat .

Yuha berdiri di belakang Jimin , memerhati sahaja perbualan mereka berdua . Dia masih takut nak tegur Taehyung , abang dia sendiri walaupun Taehyung nampak seperti biasa .

Seperti tiada apa yang berlaku .

Mereka bertiga masuk ke dalam lif kemudian Taehyung menekan butang tingkat 7 . Sepanjang tunggu lif sampai , masing - masing diam tak buka mulut .

Bila dah sampai , Jimin menarik Yuha untuk keluar dahulu meninggalkan Taehyung di belakang .

Yuha pandang Taehyung , lelaki itu seperti ada urusan di kaunter pertanyaan .

Dia mula fokus dengan keadaan sekeliling . Berbeza dengan hari itu , melalui pandangan mata kasarnya kelihatan bangunan itu seperti sebuah syarikat besar apabila melihat ratusan pekerja sedang membuat tugasan masing - masing .

Yuha terhibur sendiri bila tengok ada orang mengamuk sebab kalkulator hilang , komputer taknak hidup , dan macam - macam lagi .

Mereka mula masuk ke dalam satu bilik yang kelihatan seperti sebuah pejabat seluas padang golf . Fuh .

" Wuaw sunbae - sunbae sekalian . Hi ! " sapa Yuha saat melihat Hoseok , Namjoon dan Seokjin turut berada di dalam pejabat tersebut .

Mereka menghadiahkan senyuman manis buat Yuha . Semuanya duduk di atas sofa baldu di bilik itu kecuali Jimin .

Dia berjalan bergerak ke arah almarinya sebelum dia mengambil sesuatu dari dalam laci .

Yuha memerhatikan sahaja gelagat Jimin itu sebelum dia jadi nervous bila Jimin mendekatinya lalu mencapai tangan kanannya .

Sebuah cincin harga jutaan won itu jelas terpapar di dalam sebuah kotak yang dibuka oleh Jimin . Bagaikan kena renjatan elektrik , Yuha menjerit kecil ,

" I DO ! "

Semua orang termasuk Jimin memandang Yuha dengan penuh persoalan di minda .

Yuha jadi janggal lagi - lagi bila dirinya sedang diperhatikan oleh lima jejaka hot sekaligus .

" Apa yang I do ni tetiba ni ? " Seokjin yang pertama menyoal Yuha bila dia berdiri paling dekat dengan Yuha . Mestilah dia paling terkejut , hampir terkeluar jantung dia dibuatnya .

" Kahwin dengan Jimin ? "

" Pfft " Hoseok menahan gelak , sedaya upaya dia mengetap bibirnya agar tidak ketawa dengan situasi sekarang .

" Kenapa ? Kan Jimin bagi cincin ini ? "

Hoseok tak tahan , akhirnya dia tergelak besar . Namjoon beberapa kali dia menepuk dahinya tanda tidak percaya dengan apa yang berlaku .

" Haih Yuha Yuha "

" Yuha , innocent sangat dah ni " tegur Taehyung sambil dirinya turut tergelak kecil .

Seokjin jangan cakap , hampir menangis dibuatnya sebab terhibur teruk .

" Jimin , dia bebetul tak sabar nak kahwin dengan kau " ujar Seokjin sambil mengelap air matanya yang terkeluar menggunakan hujung tali lehernya .

Jimin tersenyum kecil . Dia melipatkan lengan kemejanya sampai ke paras siku sebelum dia berjalan menghampiri Yuha .

" Saya tahu awak tak sabar , tapi kita masih dikira pelajar kan sayang ? "

Pipi Yuha ditariknya manja . Wajah Yuha menjadi kemerahan . Malu tak terhingga dibuatnya AGAGAGAGA .

Nak cover malu , Yuha terus mencebik geram . " Habis awak boleh je kerja walaupun sedang belajar ? Dengan sunbae semua ni sekali "

Jimin mendekatkan wajahnya ke muka Yuha dengan beberapa inci sahaja lagi tinggal . Yuha tergaman dibuatnya . Terserlah eyesmile jejaka itu yang berjaya mencuri ribuan hati orang melihatnya .

" Mestilah saya kena kerja keras , demi masa depan awak juga " kepala Yuha digosok perlahan . Yuha mengalah .

Jimin ni bebal , ada je jawapan dia nak bagi . Tak boleh nak lawan . Dia ini pendebat terbaik masa sekolah rendah agaknya .

" Jadi cincin ini untuk apa ? " Yuha meneliti cincin itu dengan teliti . Gila ! Harga satu rumah banglo pun tak dapat nak tandingi harga cincin itu !

" Hadiahlah sayang oi "

Yuha tersengih manja . Tahu dah Jimin geram dengan perangai dia yang agak blur itu .

Yuha mengekek sendirian sebelum dia melompat lalu memeluk Jimin erat . " Gumawo Jimin-ah "

Jimin tersenyum lebar . " Anything for you , babygirl "

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top