2 : 0
Aku menutup buku nota setelah selesai menghiasnya dengan pen berkilat yang berbagai - bagai warna . Comel hape !
Kemudian , aku bersandar di kerusi . Pemandangan malam melalui tingkap aku pandang . Tenang sedikit rasa resah yang aku hadapi .
Disebabkan nak hirup udara malam gitu untuk respirasi , aku bangun lalu berjalan menuju ke arah balkoni .
Sliding door aku buka . Aku melangkah setapak keluar . Kedua - dua tanganku menggengam pagar yang menjadi halangan .
Kepala aku dongakkan ke langit . Aku tersenyum sendirian saat melihat bintang - bintang di atas sana . Aku memejamkan mata buat seketika .
" Abang ! Tengok ! Ada bintang ! " jeritku riang namun diabaikan oleh si abang . Ish !
" Abang ! Dengar tak ni ? Ada bintanglah ! Jomlah tengok sama - sama ! " sekali lagi aku menggesa dirinya , tangannya aku goncangkan namun ditepis kasar olehnya .
" Semak ah kau ni ! Blah sana ! " tengkingnya sebelum menolak aku ke tepi . Hati mudah rapuh . Air mata pun jatuh .
Aku tersenyum tipis . Abang aku sekalipun tak pernah tengok bintang dengan aku . Sampailah satu hari tu ,
" Cantiknya bintang ! Bestnya kalau boleh tengok dengan abang ! Tangkap gambar sama - sama erm " aku menyepak batu kecil di hadapanku .
Suasana di taman permainan amat sunyi pada waktu itu . Hanya lampu jalan menyinari kegelapan malam .
Saja aku ambil keputusan nak keluar sekejap tenangkan fikiran , bukan nak lari rumah pun .
Dah eomma dan appa asyik gaduh , abang lagi dengan perangai dingin dia tak sudah tu heh .
Sedang aku menikmati pemandangan malam yang indah itu , kedengaran bunyi tapak kasut menghampiriku . Badanku mulai menggigil apatah lagi saat melihat susuk tubuh yang datang ke arahku .
" Ab- abang , adik minta maaf . Adik tak berniat nak keluar pun , cu-cuma nak tenangkan fikiran je " suaraku sedikit menggeletar . Takut aku dimarahi olehnya .
Namun sebaliknya yang berlaku . Abangku tergelak kecil . Tangannya dimasukkan ke dalam kocek . Dengan suara yang lembut , dia berkata , " Kenapa keluar seorang diri ? Bahaya tau tak ? "
Aku jadi kaku . Abang aku tak pernah ambil berat sekalipun tentang aku . Kenapa malam ni ?
Tiba - tiba aku berasakan tubuhku terasa hangat . Aku melihat abangku sedang menyarungkan jaketnya di tubuhku .
" Sejuk malam ni . Boleh demam kalau pakai begini tau ! "
Entah mengapa aku jadi sebak . Cubalah abangku berperangai sebegini sejak dulu , pastinya aku rasa bahagia , bahagia sangat .
Butir - butir jernih jatuh mengalir di pipi membuatkan si abang berasa risau melihat adiknya sebegitu . Lantas terus dia memeluk diriku erat .
" Shhh , janganlah nangis " pujuknya lembut . Aku tersenyum tipis .
" Abang , nak tengok bintang ! " rengekku manja . Sesekali dahinya berkerut , kemudian dia mengangguk kecil .
" Boleh , tapi jangan lama sangat ok ? Malam dah ni ! " aku mengangguk kecil . Tanganku menggengam tangannya erat .
" Benda dah jadi , buat apa nak pertikaikan lagi " aku melepaskan keluhan . Bila lagi agaknya aku akan bersama dengan abangku semula ?
Bahuku dipeluk seseorang secara mengejut daripada belakang . Aku menjerit kecil . " Eomma ! "
Eomma tergelak . " Ala eomma je pun , tu pun terkejut macam jumpa Godzilla ! "
Aku mencebik . Pandai dah eomma buat loyar buruk eh ?
" Ni kenapa tak masuk lagi ni ? " eomma berdiri bersebelahan denganku . Aku memberikan senyuman tipis buat eomma sebelum aku membuang pandanganku ke arah langit semula .
" Nak tengok bintang " jawabku ringkas . Eomma hanya mengangguk kecil .
" Ha lepas tengok bintang , tutup balik pintu tu . Kamu ni , kalau bukan sebab Jimin tak bagitau kamu dekat luar , takdenya eomma tahu "
Aku memusingkan badanku saat eomma seakan - akan menyebut nama Jimin .
" Jimin ? " ulangku semula bagi mendapatkan kepastian . Eomma mengangguk lagi .
" Ya , namchin kamu . Dia ada tadi dekat bawah jumpa eomma sekejap , just sebab nak bagitau kamu ada kat luar dari tadi macam orang gila dia nampak "
dia panggil aku orang gila guys ;-;
Tanpa aku sedar , aku tersenyum lebar .
" Ha senyum - senyum . Suka ah tu namchin dia datang rumah sebab care pasal dia " usik eomma membuatkan pipiku menjadi merah .
Ey pipi mengada nak merah bagai !
" Mana ada lah eomma ni ! "
" Hm yelah budak bahagia . Dah eomma nak tidur , jangan lupa tidur " pesan eommaku sebelum melangkah meninggalkan perkarangan bilikku .
Aku memerhatikan gerak langkah eomma sampai ke muka pintu sebelum aku kembali tersengih seorang diri .
" Asal Jimin tak jumpa aku je terus ? Aku rindu ah erk-- ARHHH APE NI ?! " aku meroyan tak tentu pasal seorang diri .
Tiba - tiba aku terdengar bunyi tembakan . Luluh jantung aku sia ! Apalagi berdesup aku masuk ke dalam bilik kunci sliding door semua .
Terus aku bersembunyi di bawah selimut . Ish ! Baru nak imagine tentang Jimin !
" Shushhhhh " pistol yang diguna ditiup perlahan . Ada karisma sikit .
" Bodohlah kau , takyah acah gila . Sekarang kau dah buat bising dekat kawasan perumahan orang . Nanti kena report polis satgi ni "
Taehyung menampar kepala Jimin yang ikut suka hati dia je lepaskan tembakan . Nasib tengah malam . Kalau tak , memang dah ada siren polis kedengaran .
Jimin tergelak besar . " Yeochin aku bebal sangat . Eomma dah suruh masuk pun taknak masuk . Ha padan ah muka dia . Tau kecut "
Taehyung ikut gelak sama . Jimin punya tahap kebodohan tu sukar dijangka .
" Don't become a loser Jimin " getus hati Jimin perlahan . Pistol putih itu disimpannya di dalam kocek sebelum dia mula memandu Lamborghini Aventador Sv Coupe berwarna hitam yang mulai hilang di kegelapan malam .
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top