Prolog🥀

Aku hanya ingat satu hal. Kisah Seorang Pangeran misterius dan Putri yang cantik. Kisah ini menceritakan seorang putri kerajaan menikah dengan pangeran misterius dari kerajaan seberang. Putri itu selalu mengharapkan cinta dari sang pangeran.

Sampai akhirnya, hidup si putri berakhir dengan tragis. Ada yang mengatakan Putri itu bunuh diri karena tidak dicintai oleh pangeran, ada juga yang mengatakan Putri di bunuh oleh seseorang yang tidak menyukainya.

Hal itu menimbulkan perdebatan di antara dua pihak. Satu adalah pihak dari pangeran dan satu dari keluarga si putri. Mereka bertanya kenapa pangeran tidak mencintai si Putri? Pihak Pangeran menjawab si Putri adalah istri tidak berguna.

Mendengar hal itu, pihak dari Putri tidak menerima itu dan hampir menyatakan perang pada Pihak Pangeran. Tapi, Pangeran meredakan kemarahan pihak dari Putri dengan memberikan kompensasi yang layak dan menjelaskan Putri meninggal bukan karena semua rumor itu, tetapi karena penyakit yang di deritanya.

Mereka tak percaya, tapi mau tak mau mereka harus pergi dari tempat Pangeran itu. Setelah beberapa masalah dihadapi nya, semuanya berakhir dengan ending bahagia antara Pangeran misterius dan Putri titisan Dewi yang berhasil meluluhkan hati Pangeran.

Kisah itu sangat buruk menurutku. Kenapa harus si Putri cantik itu yang berakhir tragis? Kalau begitu tidak usah nikahkan dia dengan Pangeran misterius itu. Setelah Putri mati, malah Pangeran itu mencintai Putri titisan Dewi itu.

Kalau semisal posisi Putri cantik itu adalah aku....

Aku akan...

... melupakan Pangeran misterius itu dan tidak ada rasa untuk Pangeran itu!

~🌷🌹~


Saat ini juga, aku terjebak di tempat yang aneh. Sekeliling ku hanya ada kegelapan saja. Tiba-tiba ada cahaya yang di depan ku. Seakan cahaya itu ingin aku mengikutinya.

Aku pun mengikuti nya. Lagipula ini adalah pilihan ku di tempat penuh kegelapan tanpa batas. Sesampainya, aku disambut dengan wanita berambut putih dengan pakaian gaun putih memanjang dari ujung tangan sampai ujung kaki.

"Halo, kau Clara bukan?" tanyanya dengan nada lembut.

"Iya, antar aku ke tempatmu." Aku mengatakan hal itu dengan tegas.

Wanita itu tersenyum tipis dan memegang kedua tanganku.

"Clara Nidwaja, kau hanya gadis berusia 19 tahun dengan masa lalu yang menyedihkan. Kau yakin akan menyerah dengan semua ini?" Wanita itu melepaskan kedua tanganku. "Kau tidak boleh menyerah, apapun hal yang sulit dalam hidup mu."

Aku terdiam mendengar perkataan wanita itu. Aku tidak tahu harus berkata apa.

"Aku..."

"Lihatlah didepan mu." Aku melihat ke arah depan sesuai perkataannya. Seorang bangsawan misterius sedang berkeliling melihat taman bunga lavender. Dia memetik salah satu tangkai bunga lavender dan menciumnya.

"Kau pikir dia tidak mencintai mu? Dia selalu memikirkan mu loh," bisik wanita itu kepada ku.

Tiba-tiba, air mataku mengalir begitu saja. Seperti ada rasa rindu pada bangsawan itu. Padahal aku baru saja melihat bangsawan misterius itu. Apa ini? Aneh. Aku belum pernah bertemu dengan dia.

Aku menyelam ke dalam ingatanku, untuk memastikan apa aku pernah bertemu dengannya atau tidak. Tapi hasilnya nihil.

Bangsawan sadar dengan ku yang sedari tadi memperhatikannya. Aku panik dan melihat ke belakang, wanita itu sudah tidak ada. Aku beralih ke bangsawan itu perlahan berjalan menuju ku.

Sesampainya, ia memperhatikan ku dan langsung menyekat air mataku. Ia tersenyum kecil dan memberikan setangkai bunga lavender yang ia petik kepadaku.

"Terima kasih," ucap ku sambil melihat tangkai bunga lavender itu.

"Kau tak perlu berterima kasih, yang penting kau senang." Ia mengelus kepala ku dengan lembut. Bangsawan itu sedikit menunduk dan membisikkan sesuatu padaku. "Kau tidak boleh menyerah. Kalau kau menyerah, aku tidak tahu harus berbuat apa tanpa mu."

Ia berdiri ke posisi semula dan lagi-lagi mengelus kepalaku dengan alasan yang tidak aku ketahui.

"Apa maksudmu? Apa kita pernah bertemu?" Kalimat itu terucap dari bibir ku begitu saja.

"Kau tak perlu memikirkan nya, karena kau tahu sendiri. Cepat atau lambat, suatu kebenaran akan terungkap, bukan?" Ia menyunggingkan senyuman misterius. "Kita pernah bertemu saat-"

Aku belum selesai mendengar perkataan nya, semuanya perlahan menjadi buram dan akhirnya gelap seketika. Di dalam kegelapan itu, ada sebuah lentera. Tidak. Ada seseorang yang membawa lentera diantara kegelapan itu.

Aku tidak bisa melihat jelas siapa orang itu. Kenapa dia repot-repot membawa lentera untuk menerangi kegelapan total ini? Ya, aku tak perlu memikirkan itu.

"Kau harus berhati-hati! Karena dia akan membawa kegelapan total dalam hidup mu!" Teriakan orang itu seperti pesan yang diberi khusus untuk ku.

Setelah semua kejadian itu, aku terbangun dalam sebuah ruangan putih dengan aroma khas obat-obatan. Aku berada di rumah sakit?

"Clara, akhirnya kau bangun!" Terdengar suara wanita yang senang bahwa aku bangun. Aku melihat siapa wanita itu. Wanita itu tak lain adalah kakak tiri ku, Mulan. "Ya ampun! Kau ini, suka membuat kakak mu khawatir!"

"Haha, maafkan aku, Kak. Memang ada orang yang membunuh ku, tapi beruntung aku tidak pergi ke dunia lain," kata ku dengan sedikit tawa.

"Huft! Kau ini, masih bisa tertawa di saat seperti ini! Clara, jadi benar ada yang membunuh mu? Saat aku menemukan mu, kau dalam posisi dengan bekas tusukan di perutmu. Katakan siapa yang ingin membunuh mu?" Kakak menjadi sedikit serius.

Aku tersenyum kecil. "Aku tidak sempat melihat wajah pelakunya. Tapi, aku beruntung aku masih hidup."

"Jangan berkata seperti itu. Kau selalu menyembunyikan rasa sakit mu selama bertahun-tahun kan? Kau bisa menceritakan itu pada ku. Kau masih tidak mempercayai ku sebagai kakak mu?" Ekspresi kakak menjadi muram. Ia menatap sedih ke arah ku.

"Itu... Aku tidak menceritakannya pada kakak karena aku takut membuat kakak khawatir. Tapi perlahan akan kuceritakan pada kakak. Salah satunya, aku masih sedih dengan kejadian yang menimpa papa dan mama kita. Dan ya, aku kadang berpikir bagaimana mempunyai teman."

Mendengar perkataan itu, ia mengelus kepalaku. "Kau seharusnya mengatakan hal itu, Clara. Kau tidak boleh bersedih dan fokus untuk kesembuhan mu. Semangat!" Semangat dari kakak ku membuat ku tersenyum.

"Baiklah, aku pergi keluar sebentar ya."

"Oke." Aku melihat kakak pergi keluar dan menutup pintu denga perlahan. Aku beralih melihat pemandangan dari luar jendela. Terlihat langit cerah berwarna biru serta gumpalan-gumpalan putih yang menghiasinya.

Ya, aku harus fokus untuk kesembuhan ku. Kantukku mulai menyerang ku. Perlahan aku menutup mata ku dan semuanya menjadi gelap. Aku pun tertidur nyenyak

~🌷🌹~

To be continued•••

✿✿✿

Hallo guys! Aku kembali! Setelah lama aku hiatus, aku kembali membuat cerita ini dengan konsep yang berbeda😊. Bagaimana reaksi kalian dengan ceritaku ini? Komen ya!

Jangan lupa vote👇⭐ dan tambah di favorit ya💓.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top