05
Hari yang di tunggu-tunggu oleh gadis bernama (Name) akhirnya tiba
Gadis bersurai hitam ini sudah satu jam lebih berpose di depan cermin sambil memuji diri sendiri
"Wihhh... Gela, anak siapa sih ini cantik banget"
"Ya anaknya emak gue lah, cantik begini tapi kok ga ada yang suka ye"
Meski hanya memakai celana panjang berwarna hitam dan kaus berwarna putih polos karna (Name) belum sempat membeli banyak baju, kepercayaan diri nya bisa meningkat pesat. Biasalah kepedean
"Let's go!" Dia mengambil jaket yang tergantung di balik pintu sebelum berlari keluar dari apartment menuju festival yang diadakan di kuil Musashi
(Name) tidak pernah pergi ke acara seperti ini karna masalah ekonomi sebelumnya, jadi dia harus memuaskan diri sekarang. Ditambah hari ini rencananya dia akan muncul di hadapan anggota Touman itu
Berbeda dengan gadis lain yang terlihat cantik memakai yukata mereka. (Name) terlihat seperti orang nolep yang baru saja keluar dari sarang
Tapi tentu dia masa bodo dengan hal itu. Toh, dia kan kesini hanya untuk membeli semua makanan yang tersedia
"Ah! Takemi-" Niat (Name) untuk menghampiri Takemichi harus sirna saat melihat laki-laki tinggi yang berdiri di sebelah Takemichi
Itu Draken. Tidak tidak, dia sudah berniat akan muncul seperti pahlawan nanti. Dia tidak boleh ketahuan sekarang
"Enak banget ya punya pacar, bisa diajak uwu uwu. Takemicchi sialan, aku iri" Gumam (Name) mengutuk Takemichi dalam hati ketika melihat Takemichi jalan berdampingan dengan Hina
"Ck, udahlah" (Name) memutuskan akan membeli banyak makanan dan menunggu di tempat kejadian perkara, dan sebisa mungkin menghindari Draken dan Emma
***
Setelah memastikan persediaan makanannya cukup untuk menyaksikan pertunjukan yang akan terjadi sebentar lagi, (Name) berjalan ke tempat parkir belakang kuil Musashi tanpa memperdulikan tatapan aneh orang-orang yang tertuju padanya
Gimana enggak? Di saat orang lain berteduh karna hujan, gadis ini justru bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa dan dengan santainya berjalan di tengah-tengah derasnya hujan
Tidak sengaja (Name) melewati Hina yang sedang berteduh di bawah pohon seorang diri
"Loh, Hina? Takemicchi mana?" Tanya (Name) menghentikan langkah di depan Hina
"Ah, (Name)-chan. Dia buru-buru pergi setelah menerima panggilan telefon dari seseorang"
(Name) mengangguk singkat, sebenarnya (Name) sudah tau kalau sekarang Takemichi sedang dihajar oleh Kiyomasa dan teman-temannya
"Tapi (Name)-chan..."
(Name) menoleh lagi pada Hina mendengar perkataan yang keluar dari gadis itu
"Aku tidak memberitahu mu kalau aku bersama Takemichi-kun"
Detik itu juga rasanya (Name) ingin menampar mulutnya sendiri. Sekarang dia harus lebih berhati-hati kalau berbicara
"Oh~ tadi aku melihat kalian berdua jalan bersama, lagian dimana ada Hina disitu ada Takemicchi kan. Haha..." Dia tidak bisa memikirkan jawaban yang lebih masuk akal lagi, otaknya terasa buntu
"Ini, jangan sampai kau masuk angin" (Name) memberikan payung yang ia temukan di jalan pada Hina. Entah payung milik siapa yang ia ambil
"(Name)-chan sendiri? Kau hanya memiliki satu payung kan"
"Aku sengaja memberikannya untuk mu kok, kau tidak perlu mengkhawatirkan ku"
Hina berniat menolak, tapi (Name) segera memaksa Hina menerimanya hingga membuat gadis itu tidak mempunyai pilihan lain. Lagipula (Name) tidak setega itu membiarkan gadis cantik kehujanan sendirian
"Sudah ya, jangan sampai sakit loh!" (Name) kembali melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda
Sesampainya di tempat yang dituju, (Name) memperhatikan sekeliling yang masih sepi. Draken maupun Emma belum terlihat, ini membuat (Name) bisa mempersiapkan diri
Dia naik ke salah satu pohon yang tidak jauh dari sana lalu duduk di dahan besar, cukup besar sampai (Name) bisa menaruh semua makanan yang ia beli. Daun nya yang tumbuh lebat menutupi sebagian tubuh (Name), jadi dia tidak akan mudah terlihat
Tidak berselang lama, (Name) bisa melihat Draken muncul bersama Emma. Di belakang mereka ada Pehyan yang memakai seragam Touman
(Name) Pov
"Ugh... Pasti sakit" Draken yang di pukul kenapa aku yang merasa sakit
Untungnya dia bisa menjaga keseimbangan dan tidak terjatuh meski kepalanya sudah mengeluarkan darah
"Oho~ sudah mulai seru nih" Anggota Moebius yang lain datang mengepung Draken
Selagi meniup Takoyaki panas yang ku beli, aku menonton Draken yang sedang asyik-asyiknya menghajar banyaknya anggota Moebius
Padahal dia sendiri sudah terluka, tapi masih bisa menumbangkan banyak orang? Dia monster kah?
"Ah! Itu dia Takemicchi dan Mitsuya!" Aku melihat dua laki-laki itu berlari menghampiri Draken
Asik, ada si ganteng Taka-chan wakwkakwk. Kalo gini kan seru
"Kau curang Pehyan! Tiba-tiba menyerang pakai pemukul, lalu membawa pasukan sebanyak ini. Apa kau masih menyebut diri mu pria!?" Seru Emma, suaranya terdengar seperti ingin menangis
Tau tuh Pehyan, maennya keroyokan wuuuu gembel. Gebukin aja gebukin!
Ku bantu tidak ya? Ngeliatnya kasian, tiga orang melawan gerombolan pengecut yang beraninya rame-rame
Tapi nanti siapa yang menjaga makanan ku
"Hm?" Samar-samar aku mendengar suara motor yang semakin mendekat
Oh, Mikey ya
Aku menganga lebar melihat kedatangan Mikey yang terlihat lumayan keren
Buset dah damage nya nambah kalo rambutnya basah anjrot, seriusan anak smp tuh? Mana sempet-sempetnya pristel pas ngerem
Mikey turun dari motornya lalu berjalan mendekati Pehyan and the genk
Memang keputusan yang tepat aku memilih pohon ini sebagai tempat bersembunyi. Selain tidak ketahuan, aku juga masih bisa mendengar percakapan mereka
"Rupanya begitu"
"Alasan ku dipanggil ke tempat yang berbeda, supaya Kenchin bisa diserang ya?"
"Lalu, aku bakal di salahkan kalau Touman terbelah menjadi dua"
"Aku hanya ingin membebaskan Pachin!" Bantah Pehyan
"Ini bukan cara mu!"
Lancar juga otak Mikey-sama, ku kira dia hanya bisa bergelut dan makan dorayaki
"Eh~ tidak disangka" Suara yang sudah tidak asing bagi ku membuat ku menoleh
"Otaknya Mikey encer juga ya"
Laki-laki tinggi bersurai hitam dengan sedikit gradasi pirang di depannya berjalan mendekat, tangan kirinya memegang rokok dan di belakangnya ada orang yang basah kuyup karna harus memayungi laki-laki itu
Heh, muncul juga si ngabers satu ini
Aku tidak terlalu perduli apa yang dua orang itu bicarakan, sudah pernah liat juga
Aku lebih tertarik saat tendangan andalan Mikey berhasil di hentikan oleh Hanma
"Asik gelut" Karna semakin seru, aku juga jadi semangat sambil memakan permen apel karna takoyaki sudah habis
Sisa antek-antek Hanma datang dari arah belakang, sekarang jumlahnya jadi lebih banyak
"Moebius! Jumlahnya seratus orang! Sedangkan Touman empat orang!"
"Jangan bengong seperti sebelumnya keparat!" Hanma menoleh ke belakang dimana para anak buahnya berdiri
"Karna aku tidak selembek Osanai"
"Siap!"
"Kalau kabur kalian akan ku buru, dan akan ku tinju sampai gigi kalian lepas semua!"
"Siap!"
"Baik Mikey maupun Draken, akan ku bantai keduanya!" Ucap Hanma menyeringai
Beuh ada abang jago, ampun bang jago
Jujurly Hanma itu ganteng, apalagi kalo rambutnya basah. Tapi mungkin kegantengan itu agak sedikit ketutupan sama sifatnya yang biadab
Tapi pas rambutnya turun... Kok dia mirip libero dari anime sebelah?
Dan ngomong-ngomong wajah kebingungan Takemicchi lucu banget hahahaha, dia pasti lagi mikirin tentang tawuran ini
Suara motor terdengar lagi, kali ini lebih banyak
Dari kejauhan aku bisa melihat anggota Touman datang, ada yang membawa bendera juga
Nahhhh ini dia yang gua cari brayyy
Semua anggota Touman yang datang berjalan santai menghampiri pemimpin mereka
Kyaaaaa Smiley lucu banget men, minta di karungin! Itu juga si Baji, maksudnya apa ngegigit ikat rambut begitu? Sengaja bikin mleyot kah!?
Sini rambutnya aku kuncirin Baji, oemji
Salah satu alasan kenapa aku sengaja memanjangkan taring ya karna pengen kaya Baji walaupun akhirnya malah terlihat freak
"Ah!" Tunggu-tunggu, ini harus di dokumentasikan
Aku mengambil handphone dari saku celana lalu bersiap merekam tawuran para makhluk gepeng ini
"Ayo mulai!!" Teriak Mikey lalu berlari menuju gerombolan Moebius di susul anggotanya di belakang
Wah sialan, jiwa semangat ku menggelora. Aku juga pengen ikutan
Tahan (Name) tahan, jangan napsu. Kau kan sudah punya rencana sendiri, untuk sementara kau harus menahan untuk tidak bergabung kesana
Tapi kalo ada yang melukai muka salah satu husbu ku ya... Lain cerita
Karna gemas melihat Takemicchi yang luntang-lantung ga jelas, aku melambaikan tangan memberinya tanda
Beruntung Takemicchi cepat peka dan menyadari keberadaan ku. Aku menunjuk ke tempat dimana Draken terkapar karna sudah di tusuk
Ekspresinya sangat terkejut melihat Draken bersimbah darah. Perlu waktu bagi Takemicchi untuk mengangkat tubuh Draken yang lebih besar dari tubuhnya sendiri
"Ganbarre ganbarre Micchi, ganbarre ganbarre Micchi" Aku menyemangati Takemicchi yang sedang kesulitan
Aku harus memastikan Takemicchi sudah benar-benar pergi dari tempat ini sebelum menjalankan rencana ku
Yosh, ini sudah saatnya aku ke tempat itu
Tapi saat aku ingin melompat turun dari pohon, teriakan seseorang membuat ku tidak bisa berkata-kata
"Hoi gadis yang disana! Kau mau kemana!?"
Suara ini...
Aku menoleh ke asal suara dengan ragu. Bajingannya ketakutan ku benar, Hanma tersenyum licik kearah ku
Bangsat, jadi daritadi dia tau aku ada disini??
Dan teriakan tadi juga membuat Mikey yang sedang bergelut dengan Hanma ikut melihat ku
Hanma brengsek, kau benar-benar ga berakhlak
"Ck" Aku tidak ada waktu untuk hal konyol begini
Aku berlari menjauh dari tempat ini dan menyusul Takemicchi
Soal tadi akan ku pikirkan lain kali saja
💮💮💮
Author Pov
"Bangsat, ini dimana" (Name) harus memakan waktu cukup lama untuk menemukan Takemichi dan Draken karna dia sendiri tersasar
Derasnya hujan serta minimnya penerangan di tempat yang ia datangi semakin membuatnya emosi
"Ya elah! Kenapa harus ke sasar sih! Sial!"
Namun sepertinya dewi keberuntungan sedang berada di pihaknya. (Name) mendengar teriakan Takemichi yang tidak jauh
"KARNA AKU... HANAGAKI TAKEMICHI!"
Tidak ingin membuang waktu, (Name) berlari secepatnya mengikuti arah teriakan Takemichi
(Name) berdiri diatas atap rumah orang, dia bisa bernafas lega saat melihat Takemichi sudah menaklukkan Kiyomasa
"Kau hebat, Takemicchi" Gumam (Name) tersenyum
"Lalu..." (Name) beralih pada empat teman Takemichi yang baru datang membantu
"Maaf, karna sekarang aku yang akan ambil alih!"
"Ooooiiii! Babi-babi gendut!" Tanpa ragu (Name) melompat ke salah satu bawahan Kiyomasa, dia menggunakan pundak laki-laki itu sebagai pijakan untuk berdiri
"Mati sana!"
Siapa yang tidak shock melihat ada gadis yang turun dari atas dan menghajar lima laki-laki yang jauh lebih besar darinya seorang diri?
Siapapun yang melihat (Name) saat ini pasti akan berpikir kalau berat badan gadis itu seringan kapas karna bisa melompat ke sana-sini tanpa hambatan
"Dasar hewan ternak!! Jangan belagu kalau mental masih patungan! Goblok!" (Name) memukuli wajah bawahan Kiyomasa satu persatu hingga tak berbentuk
Deru nafas (Name) terdengar berat, dia masih mencengkram kerah baju laki-laki yang tidak sadarkan diri karna sudah babak belur
Sengaja (Name) menyisakan satu orang. Dia adalah orang yang selalu berada di samping Kiyomasa
"Terutama kau..." (Name) menatap nyalang pada laki-laki itu
"Suara mu membuat ku ingin muntah"
Tanpa gadis itu sadari, aksinya barusan membuat enam laki-laki yang menonton jadi bergidik ngeri. Pengecualian untuk Draken
Teman-teman Takemichi saja belum bisa mengalahkan bawahan Kiyomasa, tapi dengan mudahnya (Name) bisa membuat bawahan Kiyomasa pingsan
"Takemichi, dia yang waktu itu ada di kamar mu kan" Tanya Akkun yang dijawab anggukan oleh Takemichi
"Gadis pendek itu... Yang tempo hari berkata aku akan mati" Gumam Draken
"Mulai sekarang jangan muncul di hadapan ku lagi, brengsek!!" (Name) menendang alat vital laki-laki di depannya dengan kencang
Euh... Mateng dah tuh telor
"Kenalan mu mengerikan, Takemichi..."
"Apa-apaan, kenapa aku ikut ngilu..."
"Sama..."
"Halah ternyata berani nya emang pas keroyokan doang, dasar preman yupi" Ucap (Name) lalu membersihkan wajahnya yang terkena darah lawan
"Ng?" Merasa diperhatikan, (Name) menoleh pada enam pemuda yang terdiam di tempat karna masih kagum pada apa yang (Name) lakukan. Yah mungkin Draken pengecualian
(Name) menatap Draken balik, dia harus menahan tawa karna melihat penampilan laki-laki itu yang menurutnya lucu
"Pffft- ambulan nya sudah datang tuh, kau pura-pura pingsan biar semakin mendramatisir sana"
"Hahh?"
"Bercan-" Perkataan (Name) terpotong oleh Hina dan Emma yang datang
"(Name)-chan? Kau juga ada disini?" Tanya Hina khawatir
"Oh, halo"
Ekspresi senyum polos (Name) membuat Hina sedikit kesal. Kenapa dia tidak pernah memperhatikan dirinya sendiri?
"(Name)-chan wajah mu berdarah, kau tidak apa-apa?" Hina memegang wajah sebelah wajah (Name)
"Gapapa, ini bukan darah ku kok" Jawab (Name) dan mengelap wajahnya menggunakan punggung tangan
"Sebaiknya kau dan Emma mengurus Draken sana, tidak perlu mengkhawatirkan ku" (Name) tersenyum sebelum menjauh dari orang-orang yang masih menatapnya
"Aku akan menyusul nanti, ada yang harus ku lakukan dulu!"
Dan sesuatu yang ia maksud adalah membeli obat, (Name) tau Takemichi dan Draken bukanlah satu-satunya yang terluka
Disinilah dia sekarang, berada di dalam satu-satunya toko obat yang masih buka
"Anu... Aku mau beli obat untuk luka luar ada?" Tanya (Name) pada wanita yang ada di hadapannya
Tadinya (Name) tidak akan di biarkan masuk karna penampilan nya yang kotor. Tapi seperti yang sudah-sudah, wanita ini mengira (Name) anak kecil dan akhirnya membiarkan (Name) masuk
"Oh iya, yang paling bagus ya" Biar cepet sembuh, (Name) tidak mau husbu-husbu kesayangannya terluka
"Ini, ada lagi?"
"Sudah, kembaliannya ambil saja" (Name) menaruh segepok uang di hadapan perempuan yang melayani nya dan mengambil kantung plastik berisi obat
***
"Huft... Oke santai (Name)" Satu tangannya yang memegang kantung obat gemetar
Kalau bukan karna rencananya mendekatkan diri pada Mikey, (Name) tidak akan sudi datang kerumah sakit
Ketenangan, ruangan serba putih, dan bau obat-obatan membuatnya kembali mengingat kenangan lama bersama sang ibu yang sudah lama tewas
'Ck, aku tidak mau berlama-lama disini' (Name) segera mempercepat langkah menemui Mikey dan yang lain di depan ruang operasi
Kedatangannya membuat (Name) menjadi pusat perhatian dalam sekejap, seluruh pasang mata kini tertuju padanya
"Kenapa muka kalian tegang? Tenang saja, Draken tidak akan mati" Ucap (Name) sesantai mungkin sambil memakan Taiyaki
"Kau... Yang waktu itu bilang padaku Draken akan ditusuk kan" Tanya Mitsuya, kedua iris matanya sedikit melebar melihat (Name)
"Kan sudah ku bilang perutnya hanya akan bolong sedikit, kau tidak percaya sih"
"Bukankah kau gadis yang waktu itu muncul di tengah-tengah rapat Touman? Dan kau juga berkata bahwa Draken akan mati" Kali ini Pehyan yang bertanya, raut wajahnya sama seperti yang lain. Terkejut
"Iya, itu aku. (Full Name), tapi si rambut kepang itu masih hidup kok. Orang sepertinya mana mungkin mati muda"
Tidak lama setelah (Name) hadir, dua perawat yang menangani Draken keluar
"Nyawa nya berhasil di selamatkan, operasinya... Berhasil"
Orang-orang yang ada di sana langsung berteriak senang, terutama Takemichi dan teman-temannya
Alih-alih ikut berbahagia dengan yang lain, (Name) justru diam-diam mengikuti Mikey. Dia tau anak itu akan memilih ke tempat sepi untuk menangis sendirian
Sesuai dugaan (Name), Mikey terduduk lemas selagi bersandar pada tembok
"Eleuh eleuh, ada sad boi" (Name) berjalan pelan menghampiri Mikey lalu berjongkok di depannya
"Apa yang kau inginkan, anak kecil" Tanya Mikey, pandangannya masih tertunduk
"Sembarangan, aku bukan anak kecil. Nama ku (Name)" (Name) meletakkan tiga kantung plastik di hadapan Mikey sebelum memberitahu apa saja isinya sembari menunjuk satu-persatu
"Nih untuk mu. Yang ini Dorayaki, yang ini Taiyaki, lalu yang ini obat"
"Cukup basa-basinya, katakan yang sebenarnya. Siapa kau dan apa yang kau inginkan" Mikey sama sekali tidak tertarik pada apa yang (Name) bicarakan, dia lebih ingin mengetahui identitas (Name) yang masih belum ia ketahui
"Aku (Full Name), aku hanya ingin membahagiakan kalian"
"Huh?" Mikey belum bisa mencerna apa yang gadis di hadapannya katakan
"Mungkin ini terdengar tidak masuk akal bagimu. Tapi aku jago memasak, aku bisa membuatkan Dorayaki ataupun Taiyaki terenak untuk mu. Aku juga pintar berkelahi, jadi aku bisa membantu mu melindungi orang-orang yang kau sayang" (Name) membuka salah satu plastik berisi obat, selembut mungkin ia mengobati luka di kaki kiri Mikey
"Karna ada aku, sekarang kau bisa bebas bercerita. Semua kesedihan, keluh kesah, maupun hal yang membuat mu tidak senang. Kau bisa menceritakannya pada ku, jangan memendam semuanya sendiri lagi" Terakhir, ia menempelkan plester berwarna biru muda diatas luka yang sudah diobati
"Lebih bergantung lah padaku, ya?" (Name) tersenyum manis, satu tangannya bergerak mengelus rambut Mikey
"Kau itu milik ku. Makanya baik beban mu maupun penderitaan mu, semuanya adalah milik ku. Kau sudah bilang begitu pada banyak orang, sekarang akulah yang akan mengatakannya padamu"
"Kau bisa memberikan semua penderitaan mu pada ku, kau tidak perlu memikul segalanya sendiri" (Name) merogoh sesuatu di kantung jaketnya
"Mikey, mau berteman?" (Name) menyodorkan sebungkus permen coklat pada Mikey sambil memasang senyum
Sang lawan bicara terdiam memikirkan semua perkataan (Name). Pertemuan pertamanya dengan (Name) saja sudah diluar akal sehat, sekarang gadis itu dengan mudahnya menceritakan tentang dirinya di depan orang yang belum terlalu ia kenal. Siapa yang tidak curiga?
Kalau kalian berpikir Mikey menganggap semua perkataan (Name) adalah hal konyol diluar akal sehat, kalian benar. Tapi ada sesuatu yang menyuruh laki-laki pendek itu untuk percaya pada gadis yang baru dikenalnya
Terjadi keheningan lumayan lama sebelum akhirnya gelak tawa terdengar dari sang lawan bicara
"Seharusnya aku yang bilang begitu, dasar gadis aneh" Mikey mengambil coklat pemberian (Name) sambil tertawa
"(Name)-cchi, mulai sekarang kau teman ku"
Tbc
❣️Buabye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top