【Memory 11】
✏Si pria gila🗿
Semoga gak menguras emosi:)
Selamat membaca🙏
______.______
“Hah!! Hosh... hosh!”
Renna terbangun dari tidurnya kali ini penyakitnya kumat lagi yaitu tentang ingatan sang pendahulu pemilik Titan Pendiri yang muncul lewat perantara mimpi.
Sudah beberapa tahun berlalu kilasan ingatan itu kembali menghantui Renna.
Dia pikir dia akan bebas dari ingatan atau tragedi yang pernah terjadi di pulau Paradis, nyatanya sekarang tidak:)
“Plis!!! Aku tak mau melihat ingatan menyeramkan ini lagi!!” gumam nya sambil melihat ke sekitaran kamar dia sudah menginjak usia lebih remaja.
Ia melihat masa lalu yang kelam yang sama seperti cerita di buku yang dia temukan di perpustakaan milik Arkan sahabatnya.
“Paradis, Survey Corps, Titan, kebebasan dan pemusnahan...” gumam Renna sambil menyentuh kepalanya.
* Begini, saran buat si Renna lebih baik kagak usah di inget, takutnya elu nanti kena mental macam si Kakek Buyut a.k.a anak gold:)🗿
***
Di sebuah taman penuh bunga nampak gadis kecil yang tengah berlari-lari mengejar kupu-kupu yang terbang.
Gadis kecil itu nampak sangat riang gembira sesekali meloncat-loncat mencoba untuk menggapai kupu-kupu indah tersebut. Tapi percuma aja kupu-kupu nya malah terbang lebih jauh:')
“Upu-upu ancik!! Cini!!! Angan telbang auh-auh!!” Teriak suara cadel itu tetap berusaha mengejar sang kupu-kupu.
“Bocil!!! Jangan lari terlalu jauh entar malah ngilang!” teriak Luvi yang sedari tadi sibuk memperhatikan atau ikutan lari dengan si Bocil.
“Buset dah... ni Bocil lincah bet lari kesana-kemari kagak capek apa?” gerutu Luvi terus memperhatikan Eila yang sudah berusia ±3 tahun *Kagak terasa:')
“Mama!! Eila au tancap upu-upu! Antuin!”
Teriak si Bocil sambil berlari menuju emak nya yang lagi duduk.
“Eila... jangan lari-lari terus nanti kau bisa jat—” ucapan Luvi terpotong karena suara jatuh.
*Brukk!! (。´>д<)っ彡
Sfx: Ugh!🗿
“Hiks... hiks, hwaaaaa!!! Atid Mama!”
Tangis Eila sambil menyentuh bagian lutut yang lecet juga sudah berdarah. Sepertinya tergores tanah yang kasar.
Sontak sana Luvi langsung terbelalak kaget juga khawatir berlari menuju anak nya yang tengah menangis kesakitan.
“Aduh sayang cup-cup~ kan Mama sudah bilang tadi jangan lari-lari terus, harus hati-hati... sini kita pulang untuk obati.”
Luvi pun mengendong anak nya berjalan menuju rumah mereka. Nampak Eren yang sedang menulis sesuatu menoleh ke arah keduanya.
Sontak saja Eren kaget saat melihat Eila nangis sesenggukan dengan lutut yang nampak lecet juga berdarah. Dengan cepat dia pergi mencari kotak p3k.
Luvi pun mendudukkan anak nya di kursi Eila nampak tak berani menatap luka nya yang berdarah, kayaknya ni bocah bakal phobia darah deh:')y.g🗿
“Kenapa bisa luka begini hm?” tanya Eren kepada putrinya sontak saja Eila menatap wajah sang ayah dengan mata berkaca-kaca juga hidung yang memerah.
“Hikd, Eila atuh tadi....” gumam Eila menunduk takut kena marah:)
Eren tersenyum tipis melihat kelakuan anaknya yang kadang mirip seperti dirinya versi kecil:)
“papa... Ini melah-melah apa?”
Tanya Eila begitu polos menunjuk darah nya sendiri, Eren yang akan membersihkan luka itu dengan kapas berhenti sebentar menatap darah Eila dimana di dalam sel darah anaknya ada darah dirinya dan Luvi.
*Hikd, si Eila polos bet oy darah nya sendiri aja kagak tau😭
“Cairan warna merah ini namanya darah. Darah yang mengalir di tubuh kita... kalau terluka maka darah ini akan keluar.” Jelas Eren membersihkan darah itu pelan-pelan dibantu oleh Luvi yang memberikan cairan Povidone iodine (Betadine).
“Jadi... Eila harus hati-hati ya, apalagi saat lari. Lari boleh-boleh saja asalkan tetap hati-hati ingat!” Nasihat Luvi mencium kening putrinya yang dibalas dengan senyuman juga anggukan patuh.
“Iya... Eil bakal ati-ati! Telima kacih papa, Mama!” Riang Eila sambil mencium pipi ayah dan ibunya bergantian.
Kedua orang tua itu tersenyum lalu membalas ciuman putrinya tepat di pipi tembam itu.
Lihatlah keluarga kecil ini nampak harmonis nan bahagia, tapi... tak selamanya kebahagiaan itu bisa selalu menyertai:) //Plak!
______.______
Sementara Eldirc yang ada di tempat lain tengah berdiri menatap datar juga dingin seorang pria yang selalu mencoba untuk mendekati dirinya. Seakan-akan pria ini ingin memanfaatkan Eldirc demi sebuah rencana yang entah apa itu.
“Apa yang Anda inginkan? Sebenarnya??”
Tanya Eldirc.
Bocah yang dulunya terlihat biasa-biasa saja, tapi sekarang nampak berbeda dia sudah tumbuh lumayan dewasa dengan pemikiran yang lebih maju juga.
Bahkan dia mewarisi semuanya yang ada pada diri sang ayah, termasuk ketampanan juga pesona nya. Kalo soal wanita... dia punya banyak fans:)
“Eldric Yeager... kau harus jadi salah satu pion ku... ah mari kita berkenalan, nama ku Zovan. Teman lama ibumu:)”
Ucap si pria yang tak lain dan tak bukan ialah Zovan_- tak lupa dengan seringaian licik menyebalkan itu. *Kagak jera dia udah kena Bogeman dari Eren🗿
Eldric mengangkat sebelah alisnya heran dan berpikir mengapa pria di hadapannya ini ingin sekali dirinya menjadi pion dan mengaku sebagai teman lama ibunya?
“Maaf saja, tapi saya tak punya minat_-” setelah itu Eldric pergi menjauh tak menyadari seringaian Zovan makin lebar.
“Hahahaha!!! Kau sangat mirip dengan kedua orang tua mu! Termasuk ayahmu itu!!” Tawa jahat nya menggelegar menatap remeh punggung Eldric.
Dari sini Eldric baru tau kalau si pria mengenal kedua orang tuanya.
“Kau tau kan? Mereka sudah lama meninggal? Tapi dengan sebuah keajaiban mereka di hidupkan kembali! Aku penasaran~ kalau aku bunuh keduanya apakah mereka akan dihidupkan lagi??”
Tanya Zovan dengan nada main-main juga mengejek sontak saja langkah kaki Eldric berhenti menoleh kebelakang. Si Zovan malah menyeringai lebih lebar saat melihat tatapan tajam Eldric yang ditujukan kepada dirinya.
“Jangan berani-berani kau melukai keluarga ku! Aku tak segan-segan langsung membunuh mu sekarang juga!!!” tegas Eldirc dengan penekanan juga aura hitam menahan geram dan amarah.
Bukannya takut si Zovan malah tertawa lagi sampai-sampai perutnya terasa keram.
“Benar-benar!! Hahahhahaha!!!! Darah lebih kental ya daripada air!!! Kau sama seperti ayah dan ibumu! Sama-sama pembunuh!!!” Teriaknya kesetanan sambil tertawa juga menangis(?)
Namun sedetik kemudian...
“Hiks, ayahmu... dia sudah membunuh adikku(Zofia)! Kau pikir aku senang melihat adikku terbunuh? Apa aku senang!? Jawabannya Tidak!!!”
Teriak nya berubah frustasi juga depresi mengingat kembali saat Zofia mati tergeprek reruntuhan bangunan di Liberio:')
Dia sebenarnya mau mengubah takdir Zofia tapi udah terlanjur dan gak sempat:')
Eldirc terdiam melihat kondisi Zovan yang sekarang nampak kacau meraung-raung penuh kesedihan juga amarah. Mental nya benar-benar sudah jatuh, mungkin menyamai si anak emas:')
Eldric sebenarnya kasian saat mendengar nya, tapi dia tak ingin pria gila di hadapannya ini sampai-sampai nekat melukai keluarganya! El sudah paham apa tujuan si pria ingin menjadikan dirinya sebagai pion.
“Kau menyimpan dendam? Apakah itu baik untuk dirimu sendiri? Lihatlah... kau sudah sama persis seperti orang gila!_-”
Seperti biasa omongan Eldric kadang selalu menusuk tepat di hati menembus jantung g.y🗿
Zovan terdiam menunduk menatap kosong kedua tangannya, ya benar yang dikatakan El itu benar dia sudah menyimpan dendam lebih bertahun-tahun juga sudah menjadi gila. Hanya saja dia bisa mengendalikan diri selayaknya jadi manusia normal.
“Ya... dan akulah yang sudah memprovokasi mereka semua untuk menyerang balas ke Paradis!!!”
Ujar nya menatap tajam sambil tersenyum miring sementara Eldirc terbelalak kaget tak menyangka hanya dengan sebuah provokasi dari si pria gila, hasilnya sukses membuat Paradis di luluh-lantahkan begitu saja.
Kalau Eren dan Luvi tau auto bakal jadi daging cincang si Zovan:')
“Kau... benar-benar sudah gila_-”
Setelah itu Eldric balik badan pergi meninggalkan Zovan sendirian tak mempedulikan si pria gila yang kembali meraung-raung.
—TBC—
“Gimana chapter yang kali ini?:D maaf🙏 kalau terkesan gaje, menurut kalian gimana si Eila dan juga si Eldirc:)? Kalo ada yg kurang bilang aja yak:D”
Eilaria Yeager⤵
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top