୧ *·˚ Berburu eskul┆↰
: ̗̀➛ domum adverb ;house, to the house, home, at home, homeward
: ̗̀➛ casa noun ;Casa, cottage, hut, cabin, bower
Warning!! OOC, Typo dan lain sebagainya.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
● Bahasa Jepang
○ Bahasa Indonesia
◆ Membatin
⋆꒷꒦‧₊˚𓆩♡𓆪˚₊‧꒦꒷⋆
Acara penyambutan pun sudah selesai. Kini Wafa menunggu Rui untuk berkeliling melihat-lihat ekstrakurikuler yang dipromosikan di sepanjang jalan menuju kelas.
"Wafa?"
Wafa menoleh kearah sumber panggilan itu. Dengan mata yang berbinar, ia menghampiri orang yang memanggil nya tadi.
"Yu-chan!" Wafa langsung memeluknya tanpa ragu.
Gadis yang dipanggil 'Yu-chan itu menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. "Kamu tidak bilang akan sekolah disini." Ujarnya.
Hasegawa Yukie namanya. Dia adalah teman Wafa saat masih dibangku sekolah dasar. Mereka terbilang dekat karena sering bermain.
"Jii-sama yang memasukkan ku kesini." Ujar Wafa. Gadis yang dipeluk hanya mengangguk mengerti.
"Menunggu siapa?" Tanya Yukie yang sudah tidak dipeluk lagi.
"Rui!"
Alis milik Yukie terangkat sebelah, "Rui? Pacarmu?"
"Bukan! Pacaran itu haram! Lagipula aku tidak diperbolehkan untuk pacaran." Wafa menyanggah.
"Lalu?"
"Em... Pengawal? Butler? Ya mungkin begitu sebutannya." Jawab Wafa takut salah sebut.
"Sejak kapan kamu mempunyai butler?" Lagi-lagi Yukie bertanya.
"Dua bulan setelah aku sampai di Jepang, saat kabur waktu itu. Yu-chan memang gak pernah liat, soalnya dia dikirim ke tempat kemiliteran." Jawab Wafa panjang sambil mengingat-ingat lagi.
Yukie hanya mengangguk dan ikut menunggu, menemani Wafa.
"Maaf membuat ojou-sama menunggu lama."
Yang ditunggu pun akhirnya datang. Rui mengatur napasnya, keluar dari kerumunan orang membuat nya menjadi sesak.
Wafa menutup mulutnya, "Waw, Rui jadi terkenal dihari pertama masuk."
Yang dipuji hanya menatap datar majikannya. Lalu matanya melihat kesamping sang majikan.
"Anda, Hasegawa Yukie-sama, bukan?" Tanya Rui ramah.
"Ya, benar. Bagaimana kau bisa tahu? Dan tolong jangan panggil aku dengan embel-embel itu, aku kurang nyaman."
"Ah, maaf membuat Anda tidak nyaman." Rui membungkukan badannya. "Ojou-sama selalu menyebut nama anda dalam ceritanya dan hanya anda lah yang mau berteman dengan ojou-sama, jadi saya bisa tahu orang itu adalah anda." Jelas Rui.
Yukie menolehkan kepalanya ke arah Wafa dengan alis yang diangkat sebelah meminta penjelasan. Wafa hanya tersenyum lebar sebagai jawaban.
Yukie menghela napas, "Begitu ya."
"Yosh! Ayo kita lihat pameran club didepan!" Seru Wafa dengan semangat.
⋆꒷꒦‧₊˚𓆩♡𓆪˚₊‧꒦꒷⋆
"Yu-chan mau masuk club apa? Aku dengar club olah raga sekolah ini bagus, baik itu yang putra atau yang putri." Tanya Wafa.
"Entahlah, mungkin aku akan masuk club basket." Jawab Yukie seadanya.
"Kalau Rui?" Wafa menoleh kearah Rui.
"Saya akan mengikuti ojou-sama saja."
"Huh? Kok? Yaudah deh."
"Wafa sendiri?"
"Hum... Entahlah, aku lihat jadwal dulu, takut bentrok."
Yukie mengangguk. Ia tahu alasan kenapa temannya itu berbicara begitu. Mereka mulai melihat-lihat club yang ada disepanjang mata memandang. Tak lupa Wafa menanyakan jadwal latihan pada club yang menarik perhatiannya.
Namun, dari sekian banyak club yang ia datangi, tak ada satupun club yang tidak berbentrokan dengan jadwalnya diluar.
"Kayaknya aku masuk club basket aja deh." Gumam Wafa. "Itupun kalau gak bentrok."
Yukie dan Rui tak mendengar gumaman Wafa karena sekitar situ sangat berisik.
❝Basket! Ayo masuk club basket!❞
Mereka bertiga menoleh kearah suara, terlihat kakak kelas mereka sedang mempromosikan club basket, dan itu perempuan.
"Sepertinya itu club basket putri, mau kesana?" Ajak Yukie.
Wafa hanya mengiyakan. Lantas, mereka bertiga menghampiri kakak kelas yang mempromosikan club basket tadi.
"Permisi, apa ini club basket putri?" Tanya Yukie.
"Ah! Ya benar! Apa kalian mau mendaftar?" Jawab kakak kelas itu. "Ini formulirnya!" Lalu menyodorkan selembar kertas.
"Sebelumnya aku mau bertanya, jadwal latihannya hari apa saja ya?" Tanya Wafa sebelum mengisi formulir yang dikasih tadi.
"Hm? Oh! Hari selasa dan kamis. Tapi saat mendekati hari pertandingan, bisa sampai setiap hari!" Jawab kakak kelas itu lagi.
Mata Wafa terlihat berbinar, "akhirnya ada yang gak bentrok!"
"Baiklah, aku ikut!" Lalu Wafa mengisi formulir pendaftaran clubnya.
"Ano, apa saya boleh minta formulirnya juga? Saya akan masuk sebagai manajer." Pinta Rui dengan sopan.
Para kakak kelas yang menjaga stand club basket saling tatap sebelum memberikan formulir nya.
Yukie sudah selesai mengisinya duluan, ia menunggu dua temannya yang sedang mengisi formulir pendaftaran club. Tak perlu menunggu lama, Wafa dan Rui sudah selesai mengisi formulir itu.
"Baiklah, jangan lupa besok datang ke gedung olah raga 2 setelah sekolah usai, ya!" Ujar kakak kelas itu mengingatkan.
Mereka bertiga mengangguk dan berpamitan untuk mencari kelas mereka.
‧˚₊•┈┈┈┈୨To be continued୧┈┈┈┈•‧₊˚⊹
『 ↳🔓・゚ Unlocked character ;
Hasegawa Yukie
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top