4: Alasan


" Ikut gua!!" agam menarik tangan azkia keluar dari kantin. Seketika semua siswa diam mematung, tidak percaya bahwa itu adalah agam.


Tiba lah mereka di taman belakang sekolah.

"Kakak kenapa bawa azkia kesini?" Tanya gadis itu yang tangan nya masih di gengam oleh Agam.

Pria itu menarik nafas dalam, dan perlahan menatap sendu ke arah azkia.

" Gua enggak suka lu dekat dekat sama cowok lain selain gua" ucap nya lembut, sungguh berbeda dengan Agam yang orang kenal, dingin dan juga kasar.

" 𝘺𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘢𝘻𝘬𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘤𝘰𝘱𝘰𝘵" batin azkia melihat sikap Agam yang sangat berubah.

" Ke-kenapa kak, kenapa azkia enggak boleh dekat dekat sama cowok lain?".

"Lu dengar ya!! Gua enggak suka perintah gua di bantah !! Paham ?".

Agam kembali ke sikap nya, membuat azkia penasaran dengan nya.
Kini sebuah tangan kekar menyentuh pundak mungil azkia. Yah itu tangan Agam.

" Dan stop buat gua merindu !! Gua enggak suka wajah dan perkataan lu muncul di setiap tidur gua, gua benci itu!!". 

Hati azkia semakin bertanya-tanya , sungguh, dia sama sekali tidak mengerti dari ucapan Agam.

" Kenapa hmm?, Lu binggung dengan ucapan gua? Intinya adalah, lU MILIK GUE!!". Ucap Agam dengan penuh penekanan.

"Azkia binggung mau ngomong apa, tapi azkia kan bukan siapa-siapa nya kak Agam. Jadi kak Agam enggak berhak ngatur hidup azkia".  Gadis itu mendongak ke atas karena tubuh tinggi Agam.

Agam tersenyum lalu menunduk, dan mensejajarkan tinggi nya dengan azkia, menatap mata azkia dalam, dan kembali tersenyum.

" Gua pastikan , gua akan jadi salah satu bagian dari hidup lu".

👉💓👈

Kini azkia kembali ke dalam kelas, seisi kelas menatap nya penuh tanya, yah apalagi kalau bukan ke jadian di kantin tadi.

" Azkia lu ngapain aja sama Agam" tanya intan tanpa basa basi.

" Azkia enggak ngapa ngapain kok intan"

"Ah yang bener" selidik intan.

" Nih ya, Agam tuh enggak pernah kayak gitu ke cewek cewek, apalagi gengam tangan cewek, kayak nya Agam suka deh Ama lu"

Azkia tidak menghiraukan ucapan sahabat nya itu, ia  masih saja memikirkan perkataan Agam tadi.


Waktu pun berlalu, kini seorang gadis cantik sedang menunggu supir nya .

" Belum pulang?" Tanya Agam dari belakang , tentu saja dengan muka datar nya.

" Kakak Agam kagetin azkia aja, untung jantung azkia enggak copot" gadis itu mengelus dada nya.

"𝘭𝘶𝘤𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘺𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘩𝘢𝘯" batin Agam

" Alay" jawab Agam singkat.

" Neng azkia ayok masuk" ucap pak galih supir azkia.

" Kak Agam , azkia pulang dulu ya, kakak Agam hati -hati ya bawa motor nya, dahh" gadis itu pun masuk kedalam mobil tak lupa dengan lambaian tangan nya.





" Anjir jantung gua kenapa sih" ucap Agam lirih .

    👉💓👈

Sesampainya azkia di rumah , ia langsung bergegas ke kamar nya dan membaringkan badan nya kasar ke kasur , sungguh iya masih bingung dengan perkataan Agam, ketika hendak memejamkan mata melepas kelelahan, tiba tiba hp nya berdering.

" SV Agam"

" Kak Agam dapat nomor azkia dari mana?".

" Perlu banget lu tau gua dapet nomor lu dari mana?"

"Heheh
   Oke kak azkia simpan ya nomor nya, kak Agam juga simpan nomor azkia".

"Y"

Begitulah pesan singkat dari Agam.

"Azkia bener bener binggung Kiki, maksudnya kak Agam itu apa sih?" Berbicara dengan boneka nya .

" Lagian azkia juga enggak tau kenapa muka azkia bisa muncul di setiap tidur kak Agam, azkia aja enggak tau rumah kak Agam, kan enggak mungkin azkia muncul di setiap malam. Aneh kan Kiki, atau jangan-jangan azkia ngigau ya, terus kerumah kak Agam?".

Kelewatan polosnya 😌

Sementara di tempat lain, Agam tersenyum sambil menutup matanya, muka azkia beserta ucapan nya terus saja membuat bibir pria itu melengkung.

" Anjing!!! Kayak orang gila gua karena tuh anak"

Agam bangun dan mengacak-acak rambut nya kasar. Setelah beberapa menit kemudian dia tatap nya hp berwarna hitam itu.

" Pakek alasan apa ya biar bisa telponan sama azkia".

Sungguh aneh , dikala wanita yang sibuk menelepon nya , lain hal nya dengan Agam Sekarang.

" Atau gua pura pura salah tekan aja ya?" Gumamnya.

Di ambil nya handphone itu lalu menelpon azkia.

"Halo kak Agam"  senyuman pun langsung terukir di pipi pria itu setelah mendengar suara dari gadis yang menggangu tidur malam nya.

" Maaf gua salah tekan"

" Ohh gitu ya, azkia kira ada apa. Kalau gitu azkia matiin ya kk".

Senyum Agam pun pudar setelah mendengar itu, secepat mungkin ia mencari topik pembicaraan agar obrolan mereka dapat terus berlanjut.

" Jepit rambut lu ketinggalan tadi".

" Perasaan azkia tadi enggak pakek jepit rambut deh ke sekolah"

" Pikun lu ya, jelas-jelas tadi lu pakek jepit rambut ke sekolah".

" Ohh gitu ya, mungkin azkia nya lupa.
Ehmm kakak belum tidur?".

" Gua biasanya begadang".

" Ihhh, enggak boleh tau"

" Kenapa hmm?".

" Begadang itu enggak baik untuk kesehatan, nanti kakak Agam bisa sakit tau"

Agam yang mendengar itu tak henti-hentinya tersenyum bahagia.

" Bawel lu, dah gua mau mabar".

" Oke kk selamat malam, semoga menang ya main game nya".

"Iya".

Setelah mematikan handphone nya, Agam langsung loncat-loncat kegirangan dan tak henti-hentinya tersenyum.

"Anjir jantung gua Kenapa sering deg degan sih, apa gua sakit ya?" Gumam nya.

"Lama banget sih pagi, enggak sabar ketemu sama tuh bocah" ucap Agam mulai menidurkan badan nya





Gimana guys ? Bagus kagak?.
Semoga bagus ya , dan jangan lupa ninggalin jejak kalian dengan vote dan komen.
Oke see you di part selanjutnya.




         

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top