Everything For You Both

Apapun demi kalian berdua
.
.
.
Himawari project: mommy challenge
reikoaishita present:
>FUTARI<
Pair: Hiiragi Shinya X pregnant reader
Genre: slice of life, romance maybe (?)
Warning! OOC, aneh, garing, romance gak sampe, typo everywhere.
ENJOY!
.
.
.

"[Name]-chan, kenapa tidak kau habiskan makanannya?" Shinya menatap sisa makanan, lebih tepatnya sayuran di piring [Name].

"Aku tidak mau makan sayur, rasanya aneh." alasan [Name] membuat Shinya menghela napas untuk kesekian kalinya.

"Kora Shi-kun! Jangan kebanyakan menghela napas, itu tidak baik!" [Name] berseru.

"[Name]-chan, bagaimana aku tidak menghela napas kalau kau susah sekali diberi tahu seperti ini." Shinya menatap jeri istrinya itu.

[Name] menggembungkan pipi kesal "jangan melarangku Shi-kun, aku tidak mau memakannya." ucap wanita itu lagi.

Shinya hanya bisa diam ditempatnya. Menjadi seorang suami dari istri yang tengah hamil muda seperti saat ini memang sangat merepotkan. Di usia kandungan yang baru sekitar 3 bulan ini [Name] banyak berubah. Emosinya cepat berubah, susah sekali diatur, dan yang agak parah, [Name] yang tengah dalam masa-masa ngidam ini suka meminta hal yang aneh-aneh.

"Shi-kun~" [Name] yang tengah duduk sofa depan televisi menyebut nama sang suami perlahan.

"Shi-kun~" dua kali.

"Shi-kun!" [Name] gemas akhirnya.

"Iya, ada apa [Name]-chan?" Shinya yang baru selesai mencuci piring mendekati istrinya yang sudah menggembungkan pipinya kesal.

"Aku mau makan yang manis-manis! Aku mau crepe!" ucap [Name] masih dengan wajah cemberutnya.

"Crepe? Tapi kau baru saja makan seloyang strawberry shortcake tadi pagi setelah sarapan." sahut Shinya mengerutkan keningnya.

"Mou! Pokoknya mau!" rengek [Name] lagi.

"Aa, wakatta, wakatta, jaa [Name]-chan tunggu disini saja ya, akan kubelikan." Shinya kembali kembangkan senyum.

"Um." [Name] menganggukan kepalanya pelan.

"Jaa aku pergi..." Shinya baru saja kembali dari kamar untuk mengambil dompetnya dan ingin berpamitan saat dapati sosok sang istri sudah tak ada lagi di sofa depan televisi.

"Shi-kun, ayo cepat!" suara [Name] mengejutkan pria itu.

"[Name]-chan kau mengagetkanku, bukankah sudah kubilang untuk menunggu dirumah saja? Kenapa sekarang mau ikut?" Shinya menatap sosok [Name] yang tampak manis dalam balutan sweater berwarna soft pink dan celana panjang putih polos. Rambut [hair colour] nya dibiarkan terurai seperti biasa.

"Uhm, tidak tau, tiba-tiba saja aku merasa ingin menemani Shi-kun." [Name] tersenyum dengan polosnya, membuat Shinya tak tahan mencubit pipinya gemas.

"Uh, Shi-kun! Ayo cepat berangkat." [Name] menarik-narik lengan sang suami tak sabaran.

"Iya, iya, ayo." tanggap Shinya akhirnya.

.
.
.
.
.

"Shi-kun gak jadi crepe! Aku mau es krim." [Name] kembali mengubah kemauannya kala dirinya dan sang suami sampai di sebuah taman dimana banyak stan-stan makanan.

"[Name]-chan, kau mau apa, katakan yang benar." ringis Shinya.

"Aku mau es krim! Yang rasa stroberi trus toppingnya dikasih bubuk kopi! Oh sama dikasih lemon biar rasanya asam gitu, ya? ya?" dengan riangnya [Name] mengatakan hal tidak lazim itu.

Shinya sweatdrop "[Name]-chan, mana ada es krim yang seperti itu, lagi pula bagaimana rasanya nanti?"

"Rasanya enak! Manis, pahit, sama asam! Wahh, pasti sangat enak." [Name] menjawab dengan ringannya.

"Beli yang biasa saja..."

"Shi-kun, itu, itu! Aku mau itu!" kini [Name] menunjuk stan penjual cokelat panas.

Musim gugur memang udara cukup dingin, pastikan syal dan teman-temannya selalu melindungi dirimu.

"Oke, itu ya, tidak berubah lagi." Shinya akhirnya membawa [Name] menuju stan tersebut.

"Wahh, oishi!" seru [Name] selepas meneguk cokelat panasnya.

"Kau suka [Name]-chan?" Shinya mengulas senyum lega kala melihat wajah senang [Name].

"Um! Arigatou Shi-kun, aishiteru~" [Name] menyandarkan kepalanya ke bahu Shinya dengan jemari masih melingkar di gelas cokelat panas.

"Boku mo [Name]-chan..."

"Oniichan?" sebuah suara menginterupsi kalimat Shinya.

"Are, Aka-chan?" manik biru milik Shinya mengerjap kaget.

"Aka-chan!" [Name] segera bangkit dan memeluk adik dari Shinya itu.

"Oneechan, hisashiburi." gadis berambut dan bermanik senada dengan milik sang kakak itu tersenyum imut.

"Kawaii! Aku merindukanmu Aka-chan! Kuharap anak kita nanti se imut dirimu, ya kan, Shi-kun?" toleh [Name] cepat.

Shinya hanya mengangguk singkat dan tersenyum "Ngomong-ngomong apa yang Aka-chan lakukan disini?" tanya Shinya.

Gadis bernama lengkap Hiiragi Akakihara itu membulatkan matanya sejenak lantas kembangkan senyum nan kawaehnya "aku kangen oneechan dan oniichan, awalnya aku mau kerumah, tapi aku melihat oneechan tadi, ya sudah aku datangi saja."

"Hmm... Begitu." Shinya anggukkan kepala tanda paham. Memang domisili Shinya dan [Name] sejak menikah pindah dari Nagoya ke ibu kota, Tokyo.

"Shi-kun, ayo pulang, diluar dingin." [Name] bersedekap.

Shinya mengalihkan pandang kearah sang istri "baiklah, kita pulang, Aka-chan, ayo."

"Ha'i oniichan."

.
.

"Aka-chan, kau mau keponakanmu nanti laki-laki atau perempuan?" [Name] bertanya pada Akakihara saat mereka telah sampai di rumah.

"Eh? Kalau aku sih tidak masalah mau laki-laki maupun perempuan." jawab gadis itu sekenanya.

"Aka-chan, kau mau makan apa untuk makan malam?" tanta Shinya mendekati mereka berdua.

Akakihara mendongak "ah, apa saja oniichan, tidak usah repot-repot." ringis Akakihara.

"Ayolah tidak usah malu-malu Aka-chan, kau pikir aku ini siapa" Shinya tertawa samar.

"Shi-kun, aku mau makan lemon cake!" seru [Name].

"[Name]-chan kau sudah banyak makan yang manis hari ini, apalagi kau tidak mau makan sayuran, itu tidak baik untuk kandunganmu." peringat Shinya.

"Ah, oniichan benar, oneechan harus perhatikan kesehatan adik bayi didalam sana." Akakihara membenarkan.

"Aku akan masak sup untuk makan malam, kau harus makan sayurannya dan minum susu nanti [Name]-chan, HARUS." Shinya menekankan kata terakhirnya, membuat wajah [Name] berkerut kesal.

"Shi-kun jangan memaksaku, aku tidak mau." [Name] menggelengkan kepalanya keras kepala.

"Aka-chan, bisa kau bantu aku memasak?" Shinya mengacuhkan perkataan [Name].

"Oh, tentu saja oniichan." Akakihara segera beranjak dari duduknya dan mengekor sang kakak tersayang ke dapur.

[Name] hanya bisa ber misuh-misuh ria. Selain akibat dari perkataan sang suami tadi ia juga sebal perkataannya diacuhkan. Akhirnya [Name] pun hanya duduk di depan televisi sambil memeluk boneka panda kesayangannya.

Sesekali manik milik [Name] melirik kearah dapur. Terdengar suara kakak beradik yabg nampaknya sedang asyik melakukan aktivitas masak-memasak disana. Rasa iri mencuat. Ya, [Name] bukanlah tipe yang andal dalam urusan memasak, hampir setiap hari yang memasak untuk merek berdua adalah Shinya. Ingin rasanya [Name] ikut nimbrung kesana, pasti asyik, pikirnya. Tapi ujungnya [Name] hanya bisa mendengar dan sesekali melirik dari ruang tengah. Emosi seorang ibu hamil apalagi yang tengah hamil muda seperti [Name] memang sangat labil.

"Oneechan." sebuah suara membuyarkan [Name] yang larut dalam imajinasi.

"Oneechan ayo makan, sup nya sudah jadi." ucap gadis tersebut riang.

"Baiklah." [Name] bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur.

"Itadakimasu~" secara kebetulan [Name] dan Akakihara mengucapkan 'selamat makan' secara bersamaan.

"Bagaimana sekolahmu Aka-chan?" Shinya memulai pembicaraan di meja makan.

"Aku sangat sibuk sejak kelas 12 ini, dan apa oniichan tau? Sejak oniichan lulus, fans dan stalkerku makin banyak, aku lelah oniichan." jelas Akakihara.

"Jelas saja, kau memang punya banyak fans sejak masuk SMA dulu Aka-chan, apalagi umurmu sekarang masih 16 tahun, masih sangat imut." goda Shinya.

"Mou oniichan!"

"Hahaha, gomen Aka-chan."

[Name] hanya bisa makan dalam diam, ia merasa teracuhkan. Dua kakak beradik yang sudah lama tak bertemu nampak asyik bercengkrama, [Name] tak sampai hati menganggu.

"Ah, oneechan memakan sayurnya!" ucap Akakihara.

Cepat [Name] melirik mangkuk sup nya. Habis, sayurnya pun tak bersisa.

"Akhirnya kau memakannya [Name]-chan." Shinya tersenyum lebar.

"Um." [Name] mengangguk singkat.

"Minumlah oneechan." Akakihara menaruh segelas cairan berwarna putih diatas meja makan. Minuman yang paling [Name] benci.

Susu ibu hamil!

"Shi-kun aku tidak mau meminumnya..." rengek [Name].

"Oh iya, apa kau sudah punya pacar Aka-chan?" Shinya kembali acuhkan sang istri.

"Eh?" surai putih gadis itu tersibak kala kepalanya menoleh cepat kearah Shinya.

"Uh, belum, habisnya sulit sekali mencari cowok seperti oniichan, cowok zaman sekarang sangat menyebalkan!" ketus Akakihara.

"Begitukah?" pancing Shinya lagi.

"Iya, masa waktu itu..." dan Akakihara kembali sibuk dengan Shinya.

[Name] tak tahan lagi, ia merasa benar-benar diacuhkan sang suami, ia tak suka itu. Ayolah [Name] kalau itu dengan adiknya apa salahnya sih? Ibu hamil memang sulit dimengerti. [Name] menyambar gelas susu diatas meja dan meminumnya dalam sekali teguk. Lantas ia beranjak gusar meninggalkan ruang makan.

"BLAM!" suara pintu yang ditutup dengan kasarnya terdengar dari ruang makan.

"Oniichan, kurasa kita berlebihan." Akakihara menatap kepergian [Name] khawatir.

"Tak apa Aka-chan, aku akan menjelaskannya nanti." ujar Shinya.

"Oniichan jahil pada oneechan!" kata Akakihara lagi.

"Jangan menuduhku Aka-chan, ayo kita bereskan dulu ini semua." ujar Shinya beranjak dari duduknya.

"Stop! Oniichan bujuk saja oneechan sana, biar aku yang bereskan ini semua." cegat Akakihara.

"Tapi Aka-chan..."

"Tidak ada tapi! Cepat sana!" usir Akakihara.

Apa boleh buat, akhirnya Shinya pun melangkahkan kaki menuju kamar dimana sang istri pasti sedang ngambek sekarang.

"Kreekk..." Shinya membuka pintu kamar perlahan.

Terlihat sesuatu yang tengah bergelung dibawah selimut diatas ranjang, dan itu pastilah [Name], pikir Shinya.

"[Name]-chan." Shinya duduk di pinggir ranjang.

Makhluk yang bergulung dalam selimut tak menanggapi, sukses membuat Shinya gemas.

"[Name]-chan kau marah? Aku tidak akan membelikan hal-hal yang kau inginkan lagi loh." goda Shinya.

Segera tubuh [Name] yang bergulung dalam selimut menyembul keluar "mou, Shi-kun hidoi!"

"Ahaha jodan da yo, jodan, itu tidak mungkin kan." Shinya menarik tubuh [Name] kepelukan.

"Shi-kun jahat, Shi-kun mengabaikanku." rengek [Name] dalam pelukan Shinya.

"Aku tidak mengabaikanmu [Name]-chan, itu hanya karena aku kesal kau selalu membantahku, aku hanya ingin kalian berdua baik-baik saja, makanya aku menyuruhmu makan sayur dan lainnya [Name]-chan." jelas Shinya lembut.

"Shi-kun." lirih [Name].

"Ya?"

"Maafkan aku yang begitu egois, padahal Shi-kun selalu mengkhawatirkanku demi anak kita." lanjut [Name] perlahan.

"Baguslah kalau kau paham [Name]-chan, aku memang selalu mengkhawatirkan kalian berdua, dirimu, dan tentunya anak kita." balas Shinya.

"Mulai sekarang jangan cerewet lagi kalau dibilangi ya." ujar Shinya setengah bercanda.

"Uh Shi-kun jangan menggodaku!"

"[Name]-chan, aishiteru, terima kasih atas semua kebahagiaan yang kau berikan dalam hidupku, termasuk kau yang ada didalam sana." kalimat Shinya membuat [Name] terdiam.

Sebuah senyum tergambar di wajah cantiknya "arigatou Shi-kun, sudah mencintaiku apa adanya, aku berjanji akan merawat dan membesarkan anak kita nantinya dengan seluruh cinta dan kasih sayang." bisik [Name].

"Ya, dia akan tumbuh menjadi anak yang dipenuhi perhatian kita berdua."

"Apapun untuk kalian berdua..."

"Wahai malaikat hidupku..."

[END]

.
.
.
.
.

[OMAKE]

"Shh... Makoto! Aku sedang bersenang-senang disini!"

"Heh, apa yang kau lakukan disana Aki."

"Makoto, kau menelpon disaat yang tidak tepat!"

"Jangan bilang kau berani macam-macam dibelakangku hm? Dasar."

"Gah, Makoto, itu tidak benar, aku..."

"Tunggu Akakihara, aku akan menjemputmu pulang ke Nagoya, aku tidak bisa membiarkan cowok lain bermain-main dengn kekasihku di Tokyo sana."

"Makoto, aku tidak..."

Telpon terputus.

"Haaahh!! Nani yo kono baka kareshi! Narumi Makoto no baka!" Akakihara hanya bisa misuh-misuh sendiri di dekat pintu kamar, yang pastinya didengar oleh Shinya dan [Name].

"Aka-chan berbohong" pikir mereka bersamaan.
.
.
.
.
.

Jeng, jeng, apa inii?!!!

Panjang beut jadinya, semoga gak pada bosan bacanya T_T. Typo dan aneh yang hqq, ah sudahlah~

Kalau kalian tau anime owari no seraph pasti hapal charanya ya~/g
OC ku nyelip jadi adeknya Shinya xD, walau kenyataannya emang gitu/heh/ juga pacarnya Narumi, btw Narumi nya OOC, ah bodo :"

Terima kasih pada kak Hima a.k.a writerlatte yang sudah mengizinkanku ikut dalam challenge ini, ini hal baru buatku, arigatou gozaimasu!!! *bungkuk*

Sekian, senang kalian dapat menikmati cerita gaje ini! Sampai ketemu di cerita gaje milikku lainnya! :'v

Regards
Shalom Keinth Vangerald Steinmay

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top