⿻⃕ 卍 02. He Better ☁︎︎.⋆

Angst Week Day 02
Fears
Bakugou × Readers
Boku no Hero Academia
©Kōhei Horikoshi

UA merupakan sekolah nomor satu di Jepang dan di sinilah (y/n) berada, sekarang sudah masuk pertengahan tahun keduanya bersekolah di sini. Ia siswi kelas A.

"Kacchan!" seru (y/n) sembari menghampiri meja seorang pemuda berambut ash blonde dan mata merah yang yang tak lain adalah Bakugou, kekasihnya.

"Ayo ke kantin!" ajaknya dengan suara keras sembari merangkul leher Bakugou. Mumpung Bakugou masih duduk, jadi pemuda itu tidak terlalu tinggi. Kalau sudah berdiri sih mana sampai tangan standar (y/n) ke leher Bakugou.

"Jangan teriak di telingaku, sialan!" Bakugou balas berteriak. Bisa dibilang mereka adalah pasangan yang paling ... ah, begitulah. Terkadang merekaa saling melontarkan kata kasar satu sama lain. Sepertinya pertengkaranlah yang menyatukan dua insan itu.

"Supaya kedengeran!!!" sahut (y/n).

"Aku tidak tuli, bodoh!! Sudahlah, ayo!" Bakugou berdiri dari kursinya, kemudian menyambaar tangan (y/n) dan menyerrt gadis itu bersamanya, ke kantin.

Saat ini (y/n) serang berjalan sendiri di Koridor sekolah, ia habis mengembalikan buku yang dipinjamnya ke perpustakaan.

"Hei, aku dengar semalam Bakugou mengantar Uraraka pulang," ucap salah satu siswi yang baru saja (y/n) lewati. Ia pun menghentikan langkahnya karena penasaran.

"Benarkah? Bukannya Bakugou berpacaran dengaan (y/n)?" tanya siswi yang satunya. Ada tiga siswi di sana.

"Setahuku juga begitu, tapi kemarin Bakugou dan Uraraka terlihat sangat dekat," kata siswi yaang tadi bicara duluan.

"Uraraka?" gumam (y/n) pelan. Beberapa hari lalu Iiya beredar rumor bahwa Bakugou dan teman sekelasnya yang bernama Uraraka itu sedang dekat, tapi Bakugou sudah menjelaskan kalau itu hanya salah paham, sebenarnya mereka sedang tugas kelompok. Yahh... pada saat itu (y/n) tidak satu kelompok dengan Bakugou, ia sekelompok dengan Todoroki.

Semakin hari, semakin beredar rumor tentang hubungannya dengan Bakugou yang katanya menyukai Uraraka.

"Hei, menurutmu kira-kira kapan Bakugou akan putus dengan (y/n)-chan?" bisik salah satu siswi penggosip.

(Y/n) menatap tidak senang pada siswi-siswi yang membicarakannya itu. Kemudian ia melanjutkan jalannya, iaa ingin menemui Bakugou.

"Kacchan!" panggilnya sembari menghampiri si rambut blonde yang berada tak jauh di depannya. Bakugou sedang bersama Kaminari dan Kirishima, sepertinya mereka mau ke kantin.

"Kacchan!" panggilnya sekali lagi sembari merangkul tangan kanan Bakugou. "Kau mau ke mana?" tanyanya basa basi.

"Ke kantin," jawab Bakugou.

"Kau mau ikut?" Kaminari yang bertanya.

"Mau!" (Y/n) menganggukkan kepala. "Oh iya, Kacchan, mm ... kau tau kan hubungan kita sedang banyak dibicarakan orang, jadi ... aa ... jadi-"

"Sudahlah, (y/n)-chan! Itu hanya rumor, netizen memang kerjanya membicarakan orang. Tidak usah dipusingkan!" Seperti biasa Bakugou selalu berbicara dengan suara keras. Ya ... (Y/n) tau itu, tapi, entah kenapa ia merasa kurang suka dengan sikap Bakugou sekarang.

"Ya memang, tapi apa kau tidak ingin menjelaskan pada mereka bahwa ..." (Y/n) menggantungkan ucapannya, ia yakin Bakugou pasti tahu maksud perkataannya.

"Kalau begitu kau jelaskan saja sendiri. Aku lapar." Bakugou mempercepat langkahnya, ia berjalan paling depan.

Dapat dilihat raut wajah (y/n) sedang kesal sekarang. "Sabar saja, (y/n)-san, dia memang begitu," kata Kirishima.

"Ya ... aku tau, dia memang menyebalkan."

Kicau burung itu menjadi meelodi di sela-sela keramaian orang-orang yang berlalu-lalng di taman. Saat ini (y/n) serang, menunggu Bakugou, rencananya mereka akan jalan-jalan, tapi ... sudah 1 jam ia menunggu dan Bakugou masih belum menampakkan hidungnya.

Gadis itu melihat alrojinya yang terpasang cantik di pergelangan tangan kirinya. Sekarang pukul 9 lewat 10 menit, padahal mereka janjian jam 8.

"(Y/n)-san!" Seseorang memanggilnya. (Y/n) menoleh, ia kita yang datang Bakugou ternyata bukan. Itu Midoriya Izuku.

(Y/n) melambai sembari tersenyum sebagai sapaan balik pada pemuda berambut brokoli itu.

"Kau sedang apa?" tanya Izuku yang kini sudah berada di depan (y/n). "Boleh aku duduk?"

"Tentu," jawab (y/n). Kemudian Izuku duduk tepat di samping (y/n). "Kau dari mana?" tanya (y/n).

"Aku habis ke toko buku, membeli komik All Might volume terbaru!" jawabnya dengan semangat.

(Y/n) sedikit tertawa, kemudian berkata, "Kau memang sangat mengidolakan All Might ya."

Midoriya ikut tertawa. "Oh iya, (y/n)-san."

"Iya?"

"Apa hubunganmu dengan Kacchan baik-baik saja? A-aku tidak bermaksud ikut campur, mm ... l-lupakan saja pertanyaanku tadi, maaf."

(Y/n) terdiam sejenak. "Tidak apa-apa. Sebenarnya soal itu aku juga tidak tau ..." Izuku masih mendengarkan. "Aku dan Kacchan memang masih menjalin hubungan, aku juga tau Kacchan memang orang yang kasar, tapi ... tidak bisalah dia bersikap lebih lembut padaku? Bersikap manis atau semacamnya, bukankah aku orang yang spesial baginya?"

Kini wajahnya terlihat sedikit murung. "Dia bahkan tidak mau meluruskan rumor itu. Seharusnya dia bilang pada semuanya kalau pacarnya itu aku! Seperti tidak ingin mengakuiku saja ..."

"A-aku, mengerti itu. Kau pasti kesal dengan sikapnya, terkadang aku juga bingung sebenarnya apa yang ada dalam kepalanya."

"Belakangan ini kami tidak pulang bersama, berangkat memang bersama, tapi setiap pulang sekolah ... kau lihat sendiri, kan? Dia pulang buru-buru sekali, begitu juga dengan Ochako. Apa mungkin mereka pergi ke tempat yang sama? Berdua? Tanpa aku? Apa yang mereka lakukan?"

"Tenangkan dirimu, (y/n)-chan. Aku ngerti perasaanmu, tapi percayalah, aku yakin Kacchan tidak mungkin menduakanmu." Izuku berusaha menenangkan.

"Aku juga sudah menunggunya dari tadi, mana? Kenapa dia belum datang juga?! Apa dia sedang pergi dengan Ochako?!"

"(Y/n)-san! Jernihkan pikiranmu!" Izuku menyidorkan sebotol minuman pada (y/n). Kini gadis itu terdiam sejenak, berusaha mengendalikan pikirannya yahh mulai tidak karuan.

"(Y/n)-chan ..." Kali ini Bakugou. Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba.

"Kacchan?" Sebenarnya Bakugou sudah sampai dari tadi, ia mendengarkan pembicaraan (y/n) dan Izuku.

Pemuda berambut ash blonde itu tengah berlari melewati kerumunan. Ia terlambat.

"Sial!" Kenapa tempat kursusnya jauh sekali sih? Pakai acara hakpen hilang segala!" gerutu pemuda itu yang tak lain adalah Bakugou.

Ia baru keluar dari kursus merajut bibinya Uraraka, hakpen yang dimaksud adalah salah satu alat merajut. Benar, inilah alasan Bakugou selalu pulang cepat. (Y/n) pernah bilang kalau dia menyukai benda-benda rajutan. Jadi Bakugou mempelajari dan membuat sesuatu di sana untuk (y/n).

Setelah berlari cukup jauh, akhirnya Bakugou sampai ke taman tempat ia janji bertemu dengan (y/n). Sial! Dia sudah sangat terlambat. Gadis itu pasti marah padanya.

Matanya mengedar ke kanan dan ke kiri, me cari sosok yang disayanginya. Ah, ketemu! (Y/n) sedang duduk di bangku taman dekat air mancur.

"(Y/n)-san!"

Baru saja Bakugou hendak menghampirinya, Midoriya yang juga merupakan teman sekelas sekaligus teman masa kecilnya sudah lebih dulu menghampiri (y/n).

Ia tidak jadi menghampiri kekasihnya, entah kenapa ia memilih untuk mengamati dan mendengarkan dari jauh.

"Kau memang sangat mengidolakan All Might ya." Terdengar suara tawa (y/n) yang akhir-akhir ini jarang didengarnya. Bakugou terus mendengarkan percakapan mereka, sampai di mana (y/n) mengutarakan pikiran buruknya tentang Bakugou.

"(Y/n)-chan ..." Akhirnya Bakugou menampakkan diri.

Izuku menatap (y/n) dan Bakugou bergantian. "A-aa ... sebaiknya aku pergi, sampai jumpa di sekolah!" Tidak ingin menjadi orang ketiga atau menjadi nyamuk di antara orang pacaran, Izuku memutuskan untuk pulang.

"Di sini saja!" Bakugou menarik tangan Izuku dan membuat pemuda itu kembali duduk di samping (y/n).

"Ini." Bakugou meletakkan sebuah kotak kado ke pangkuan (y/n).

"Apa ini?" tanya (y/n).

"Anggap sajaa itu hadiah terkahir dariku ... sebagai pacarmu."

Gadis itu sangat terkejut dengan perkataan Bakugou. 'Terkahir sebagai pacar'? Apa setelah ini mereka bukan lagi sepasang kekasih?

"Apa maksudmu, Kacchan?" tanya (y/n) dengan suara gemetar.

"Maksudku adalah ..." Pemuda ash blonde iti menjeda kalimatnya. "Kita putus, (y/n)-chan."

Seketika (y/n) terbelalak. Ucapan Bakugou kali ini benar-benar menyakitinya. Padahal kata kasar yang biasa pemuda itu lontarkan biasanya tidak berpengaruh baginya.

"Tidak ... kau bercandakan?"

"Aku serius, (y/n)-chan. Sepertinya kau lebih cocok dengan Deku."

"Apa?! Kacchan, kau jangan bercanda, aku dan (y/n)-san ti-"

"Diam, Deku! Aku tidak bicara padamu!" Izuku langsung bungkam. Ia sendiri heran, jika ia tidak boleh bicara, lalu kenapa ia juga tidak boleh pergi? Untuk apa dia di sini?

Bakugou kembali menatap (y/n) dengan tatapan acuh tak acuhnya seperti biasa. "Kita akhiri saja hubungan kita, (y/n)-chan."

"Tidak ... aku tidak mau! Aku tidak mau ...." Bakugou sama sekali tidak mendengarkan, ia justru pergi begitu saja, meninggalkan (y/n) dan Izuku yang masih terkejut dengan perkataannya.

"Kacchan! Kau mau ke mana?!" (Y/n) berusahengejar Bakugou, ia menahan pergelangan tangan pemuda itu dengan kedua tangannya.

"Lepaskan (y/n)-chan. Bukankah kau tidak suka orang kasar sepertiku? Bagaimana jika kau pacaran dengan Deku saja? Dia lebih ramah daripada aku."

(Y/n) menggeleng cepat. "Aku tidak menyukainya!"

"Kalau begitu berusahalah untuk menyukainya." Bakugou melepas genggaaman (y/n) secara paksa, kemudian lanjut berjalan.

"Apa kau sudah tidak menyukaiku, Kacchan?!" tanyanya dengan suara parau.

Bakugou menghentikan langkahnya, terdiam sejenak dan tanpa berbalik, ia menjawab, "Tidak."

Langit yang tadinya cerah entah kenapa menjadi mendung. Yah ... mungkin memang sekarang sudah waktunya hujan, lagi pula bulan ini memang sudah masuk musim penghujan.

"Maaf ... aku juga masih menyukaimu, (y/n)-chan ...," kata Bakugou dalam hati. Kini ia benar-benar meninggalkan gadisnya.

Hari itu menjadi salah satu hari terburuk bagi, (y/n).

.

.

.

End

Aaa ... Hi to day 2!
Ide part ini dari seseorang, sebenernya dia req buat chr tr, tapi kuubah jadi bnha

See you on day 3!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top