Bab 9. Masalalu yang terungkit

Saat penyegelan Herobrine Malik tiada dan di dorong Misel ke hybale, Malik yang ga bernyawa sekarang sadar dan duduk sejenak,
Malik melihat sana sini bingung

"Bukannya gw udh mati ya?" Ucap Malik

Setelah mengatakan itu terlihat seorang pria tua, sepertinya dia thabib disini

"Sudah bangun toh ndo?" Tanya thabib tersebut

/Thabib e jowo -Author

"Ya siapa kau?" Tanya Malik

"Aku orang yang biasa merawatmu sebulan ini"

"Sebulan!?" Teriak Malik

Lalu pak tua itu menceritakan, mereka menemukan Malik di tepi jurang dekat hybale, melihat sebenarnya jantungnya udh ga berdetak namun kayaknya dewa masih berpihak padanya, jadi masih bisa hidup, namun bagian tangan dan mata Malik ga bisa di selamatkan, dan untung gaada organ bagian dalam yang rusak, jelas pak tua itu

Malik yang mendengar itu hanya terdiam lalu berdiri, kepalanya terasa sakit, pak tua itu bergegas mengambil obat, setelah itu ingin di berikan ke Malik

"Akh, tidak perlu terima kasih, aku harus pulang ke kerajaan ku segera" Malik bergegas berjalan keluar di kejar oleh thabib itu karna sudah malam

"Tunggu nak!" Ucap pak tua itu lalu menceritakan kalau banyak warga yang hilang karna keluar pada saat malam hari

Malik yang ga percaya tahayul langsung pergi meninggalkannya, jujur Malik juga sedikit takut, namun rasa penyersalan saat mendengar itu membuat Malik harus tetap pulang, dan terdengar bunyi semak semak, menandakan ada seseorang, Malik mengambil sebuah pedang batu lalu mengancam orang itu

"Kaluar atau ku penggal kepalamu" ucap Malik

Setelah mendengar suara itu, seseorang muncul di balik semak, ternyata itu Calvin, orang yang membawa Malik ke komplotan mereka

"Calvin?" Kaget Malik

"Ya, kenapa lu disini?" Tanya Calvin

"Seharusnya gw yang nanya lu ngapain disini?" Tanya Malik balik

"Lagi neror orang!, Engga juga sih, gw cma ngumpilin beginian" ucap Calvin dan memperlihatkan batu Quartz

"Hah apa itu?" Tanya Malik

"Ini adalah magic dalam batu, gimana hebat kan?, Yaiyalah gw gituloh!" Ucap Calvin bangga pada ide pintarnya

"Jadi bener, lu yang neror desa ini!" Tanya Malik ga santai

"Tunggu gw punya alasan yang bagus untuk itu" ucap Calvin

"Mana ada alasan yang bagus, untuk ngambil nyawa orang!" Jawab Malik

"Gimana kalau gw bilang kalau gw bisa hidupin Daimon kembali!" Ucap Calvin ga santai

Malik terdiam mendengar itu, dan bertanya tanya pada dirinya sendiri lalu menyimpulkan kalau itu adalah tahayul

"Tahayul!" Ucap Malik yang ga percaya

Calvin ga perduli lalu lalu memberikan pelacak untuk Malik, Malik menerima itu lalu pergi ke Vermillion dia melihat Liko sedang bersedih atas kepergian ayahnya

Di pikiran Malik adalah hidupnya blane kembali

Oke bentar, ini di saat sebelum Misel kembali dan nenangin Liko ya Misel 1 tahun sesudah Malik

Malik terus memikirkan kata kata Calvin lalu pergi ke tempatnya

Setelah itu terlihat 3 orang duduk di kursi mejanya, lalu datang Malik yang ingin ikut dengan mereka

1 tahun kemudian

mereka menyelinap ke kastil dan ingin mengambil mahkota Diamon, namun tanpa sengaja Nafa datang mengira Malik adalah penyusup

"Hah penyusup!... Penjaga!" Ucap Nafa lalu di halangi oleh Malik

"Tunggu aku bukan penyusup!" Ucap Malik karna panik

"Orang yang tak ku kenal masuk ke ruangan raja apa lagi kalau bukan penyusup?" Tanya Nafa

"Aku kesini hanya untuk mengambil sesuatu lalu pergi" ucap Malik dengan lembut

Nafa yang mendengar suara lembut Malik mengingatkannya pada Malik yang selalu bersikap dan bersuara seperti itu kepadanya

"Tunggu suara ini? Kau Malik!?" Tanya Nafa

"A aku tidak kenal siapa itu" ucap Malik

"Jangan coba coba membohongiku! Kau pikir aku tidak kenal dengan suara suamiku sendiri!" Ucap Nafa

Malik hanya terdiam mendengar itu

"Di dalam hatiku aku yakin, kau belum tiada, di dalam hatiku aku sangat sakit hati mendengar kau kembali hanya dengan nama" ucap Nafa sambil mengeluarkan air matanya yang sedikit demi sedikit membasahi pipinya yang mulus

"Sekarang bukan saatnya tunggulah sebentar lagi!" Ucap Malik ga tega ninggalin mereka, yaitu keluarganya

Nafa memegang tangan besi Malik, dan tersenyum, Malik barjalan pergi, Nafa terus memegang tangannya sehingga

Braghh

Nafa terjatuh karna sihirnya telah di ambil oleh tangan besinya Malik
Malik yang melihat itu hanya terdiam dan menangis

"Lho kamu kenapa?" Tanya Malik sedih karna istrinya sudah tiada

"Ga ga ga, ini pasti bercanda kan!" Ucap Malik melihat tangan besinya dan melihat ada sihir berwarna magenta terserap

Malik murka dan mengetahui pelakunya adalah Calvin
Malik mendatangi Calvin lalu melampiaskan semua amarahnya namun

"Berhenti kau!"

Marvel datang dan terlihat sangat marah Misel juga datang setelah itu, Malik pergi menghilang dengan asap bersumpah kalau sampai kata kata Calvin bohong dia akan membunuhnya,
Skip di tempat lain

Tighrinna

Malik ada di sana menyaksikan semua kejadian namun tak ingat tentang dark karna ingatan semua yang melihat dark dan Starla sudah di hapus
Di Lush Paradisa, kuil Marduk Malik menggunakan alat milik Alesia
Setelah di tahur muncul lah sebuah portal menuju void dan Malik memasuki portal itu
Skipp

Terlihat 5 orang melihat kondisi Marvel lalu terlihatlah Steve

"Hahh untunglah ga pada mati ya haha" ucap Steve yang ga kenal waktu

Misel sejujurnya marah namun dia ingat kalau dia marah auranya akan semakin meluap mau ga mau dia harus diam
Via melihat sebuah gelang di pasangkan di tangan Steve, lalu via bertanya

"Itu di tangan lu, gelang apaan?" Tanya via heran

"Oh ini? Ga tau!, Dari kemaren orang orang disini selalu manggil aku cermin.... Rat-... Cermin Rat-ja begitulah" jawab Steve juga bingung

"Cermin raja, owhh gw tau kok, tapi tanya kak Azre aja" ucap Misel yang masih bingung kenapa bisa orang bertopeng itu ke void

"Cermin sang Rat-ja" jawab Azre dari jauh dan mendekat ke Steve

"Rat-ja atau raja artinya sebuah harapan" lanjutnya

"Jadi maksudnya aku ni, aku ni sebuah harapan gitu?" Tanya Steve kebingungan

"Ga, lu mikir lah, semua yang ada di cermin itu pastinya kebalik, kebalikannya harapan apa?" Tanya Azre

"Owhh, oke oke, aku paham" jawab Steve

Misel mendekatinya lalu menepuk nepuk pundaknya

"Sabar ini ujian" ucap Misel lalu kembali ke tempat semula ada di tempat duduk

"Gimana kondisinya zre?" Tanya genah

"Hahh, sekarang ini kondisinya baik baik aja, alasan dia masih bisa bertahan karna dia punya dua sihir yaitu kegelapan dan cahaya, sekarang sihir cahaya ada di tubuh Marvel dan memang masih ada sedikit sisa sihir kegelapannya membuatnya ga terlalu parah" ucap Azre

"Tapi zre.... Apa mungkin ini bisa?" Tanya Misel memperlihatkan sihir gelapnya

"Maksudnya?" Tanya Azre

"Gw bisa transfer sihir gw ke Marvel?, Itu bisa bertahan bukan?" Tanya Misel

"Memang bis, tapi itu juga bakalan membahayakan nyawa lu, sihir lu juga diambil sama dia kan?" Jawab Azre

"Tapi ini cma satu satunya cara biar dia cepet sadar?" Ucap Misel yang mendekat

Fisik Misel memang kuat, namun sedikit sensitif jadi apapun yang melukainya, itu akan menjadi malam petaka bagi tubuh Misel

"Tapi-"

Misel membungkam mulut Azre menggunakan rantai emasnya dan merantai mereka semua seperti tidak mau di ganggu

"Maaf tapi ini satu satunya cara, jujur gw juga ga mau bahayain nyawa gw, tapi jika udah mepet mau gimana lagi, oh iya jangan lupa ya kalau gw pingsan batu gw pasangin lagi" ucap Misel dan menyalurkan semua energinya ke Marvel

Misel bener bener harus menguras tenaganya lagi, dan kali ini bener bener ga bisa, jantungnya bener bener sakit, rasanya seperti di cabik cabik, namun dia tidak peduli dan tetap melanjutkan mentransfer sihirnya ke Marvel dan tak lama berlalu aura dahsyat keluar menandakan akan keluar dark

"Ukh, dark jangan sekarang!" Ucapisel menahannya

Misel terus menerus mengalirkan tenaga dan sihirnya ke Marvel lalu selesai, Misel pingsan dan rantai yang mengikat mereka lepas karna pingsannya Misel,
Misel hanya bisa memberikan tenaganya tapi tidak dengan sihirnya, akhirnya Misel di dudukkan di kursinya lagi membuat semua orang jadi panik karna sihir milik Misel melemah, Azrella yang tau semuanya dari dark keluar dengan mode invisible

"Astaga anak satu ini!, Ini siapa sih yang nyuruh begini!" Ucap Azrella ke Misel yang keras kepala

"Haduh pekerjaan banget buat gw" ucap Azrella

Azrella membuka separuh titik sihir milik Grizella karna terpaksa, dan kan membuatnya merasakan aura yang dahsyat

"Hahh.... Bentar itu siapa!?" Tanya Misel yang kehabisan nafas

"Lho kak Azre, genah, Samsul, Rafel, via, Steve Marvel mana? Tanya Misel

Mereka melihat Misel yang baru bangun

"Jadi gimana sekarang keadaannya zre?" Tanya genah

"Keadaannya mulai membaik, dan ini bisa aja Marvel bangun" ucap Azre yang masih khawatir

"Oh iya zre, misalnya orang masuk ke void apa dia bisa balik lagi?" Tanya via

"Secara teori, ga bisa sih" jawab azre

"Jadi ada kemungkinan orang itu masih ada di void kan?" Tanya via lagi

"Iya" jawabnya

"Engga, ada kemungkinan dia bisa keluar!" Ucap Misel yang hanya bisa termenung

"Maksud nya sel?" Tanya genah

"Kan itu secara teori! Pasti mereka gaada lagi void ini, siapa tau mereka pergi ke tempat atau sudah mempersiapkannya sebelum kita" ucap Misel masuk akal

"Ada benernya juga tapi gw juga masih bingung kenapa mereka bisa ada disini" ucap Azre

"Jujur zre... Gw mantan informan bayaran" ucap Misel

"Apa hubungannya dengan cara mereka kesini?" Tanya Samsul

"Ada satu rahasia yang kalian semua ga tau dari gw, gw pernah nge informasiin mereka, dan informasi yang mereka cari adalah lu kak Azre" ucap Misel

"Hah apa lu bilang!" Teriak Azre

"Masalahnya kenapa lu ga kasih tau kita semua dari awal!" Tanya genah nge gas

Misel terdiam dan berkata

"Asalkan kau tau ya, aku juga sedang tidak bisa memikirkan apa apa! Satu masa lalu, dua masalah Marvel, sekarang apa? Hah, Masalah orang bertopeng, lu kira gw orang paling op yang tau masa depan?, Engga, kau pikir aku ini apa?, Aku ini dimata kalian apa!?" Tanya Misel meneteskan air matanya

Sebenarnya Misel selalu mencoba berfikir namun hasilnya zonk, Misel selalu saja jadi tempat berlindung orang lain Misel selalu jadi tameng

"Kita selama ini nganggep lu sahabat Misel, kita ga pernah mikirin yang engga engga ke lu" jawab Rafel

"Sahabat macam apa, yang ga percaya sahabatnya sendiri?, Bahkan apa?, Gw selalu merasa jadi tameng dari semua masalah" ucap Misel yang makin lama langisannya menjadi darah lagi, yang artinya penyakitnya kambuh

"S sel mata lu berdarah" ucap genah panik

Misel terus menitikkan darah tersebut, dia tak bisa tenang, dia hanya mengingat masa lalu, masa lalu yang kelam, masa lalu yang menindasnya, masa lalu itu lah yang di takuti Misel, takut itu terulang

Tanpa dia sadari dirinya di peluk oleh Azre, itu membuatnya nya tenang, Misel lama kelamaan mulai berhenti menangis, air matanya yang tadinya berwarna merah darah menjadi bening seperti pada umunya, Misel tertidur di pelukan Azre

Semuanya merasa bersalah, terutama genah yang membentak Misel
Genah ingin minta maaf saat Misel bangun namun dia bertengkar lagi dengan Azre

"Jika gini terus trauma Misel bisa kumat dan Marvel belum mendapatkan sihirnya" ucap Azre

"Jadi, apa kita bisa cari mereka zre?" Tanya via

"Iya, tapi intuk sekarang jangan gegabah" jawab Azre

"Gegabah!? Justru kalau kita biarin kesempatan ini lewat itu baru namanya gegabah, nyawa yang mulia ayon dalam bahaya zre!, Gw harus cepet kembaliin serpihan sihirnya dia!" Jawab via yang ga tenang

"Gw tau lu semua panik tapi dengerin gw-" genah memotong kata kata Azre

"Bilang aja lu ga peduli kan!?"

"Maksud lu?"

"Sebenernya, selama ini lu bisa bantu kita tapi lu ga pernah bantu sama sekali kan!... Saat penyegelan Herobrine pertama, lalu pas saat konflik 5 tahun lalu juga!, Andai lu bisa bantu kita dulu mungkin PepPey ga perlu nhorbanin nyawanya, mungkin Speade dan Heart masih hidup sekarang! Bilang aja lu ga peduli kan!" Ucap genah memang benar dan Misel baru saja bangun mendapatkan trumanya kembali

"Ga gitu gen jujur gw udh bantu lu semua" jawab Azre

"Bantu? bantu apa, dengan cara ngilang gitu aja pas kita lawan Herobrine?" Ucap genah

"Lah waktu dulu, lu sendiri yang minta gw diem dan bantu jaga spadia kan?" Ucap Azre

"Jika dulu gw tau idenrritas asli lu, gw gaakan minta lu buat diem di spadia zre!"

"Trus apa? Itu juga alasan lu nolak jadi Clover? Karna itu lu bebanin Clover ke gw!" Ucap genah

"Ga gitu gen, gw pilih lu karna gw percaya sama lu" jawab Azre dengan lembut

"Trus pas PepPey kehilangan hidupnya ksrna Herobrine lu bisa terima itu kak?, Gimana kalau Herobrine bangkita lagi dan the ribort terjadi lagi, lu mau, semua manusia hilang semuanya dari dinua ini?" Ucap Samsul yang ikut ikutan mojokin Azre

Misel milihat itu seperti dia yang dipojokkan

Dulu saat masih SD

"Heh lu cupu, siniin diut lu"

"Jangan ini duit jajan ku"

"Heh pembunuh lu denger ya, lu itu hanya monster kecil lemah dan hanya bergantung pada orang lain!"

"Hahahaha monster kok sok kuat, hahahaha"

Di masa sekarang

"Maaf tapi yang terjadi sama PepPey itu takdir, gw memang personafikasi takdir, tapi bukan berarti gw bisa ngubah takdir!" Tegas Azre ke Samsul

"Ga bisa, atau ga mau!" Ucap genah

"Trus lu mau bilang kalau ini takdir dan lu ga bisa ngubah ini!" Tanya genah ga santai sama sekali

'masa lalu, masa lalu, haha, lucu... Aku dikelilingi itu, kenapa selalu ada itu... Kapan aku akan bahagia tanpa adanya konflik!' batin Misel menjerit ingin pergi dari konflik ini

"Kalian berantemlah disini gw bakal cari orang itu sendiri" ucap via pergi menjauh

Misel hanya diam memeluk lututnya, dia hanya tercengang, dia menganggap dirinya monster, benak pikiran wanita ini kemana mana, Misel hanya bisa pasrah pada hidupnya, dia ingin bahagia, rasanya pedih harus melihat perpecahan antara teman
Pedih, kecewa, rasa di khianati itulah yang dirasakan Misel, hal yang benar benar menjadi jalan hidupnya adalah menjadi pendiam
Misel terus menerus memikirkan hal itu, namun seseorang memanggilnya

"Misel udh bangun" ucap Samsul

"Hah!?, Oh Samsul, ya saya sudah bangun" ucap Misel formal

"Tumben lu formal? Biasanya pakai gw lu, kok pakai saya sekarang?" Tanya Samsul

"A ohh, engga ga kenapa napa"

Misel berdiri seperti ingin pergi ke tempat yang tenang padahal semua sedang marah dan panil

"Misel lu gapapa?" Tanya genah

"Ya saya tidak apa apa, tidak usah khawatirkan saya" ucap Misel karna depresi melandanya

"Hahh aku rasa Misel sedang depresi karna mengingatkan masa lalunya yang kelam" ucap Rafel yang peka

Via keluar menyusul Misel, Misel di luar dia berada di taman depan kerajaan Misel merasa kalau dirinya monster

"Aku pembunuh, aku pembunuh!! Ga mungkin, ini ilusi, kumohon hilangkan ini!" Jerit Misel sambil menangis

"Hiks.... Kumohon hentikan!... Aku, aku monster!" Ucap Misel yang hanya duduk dan memeluk lututnya

"Misel?" Ucap via dengan sedikit khawatir

"Hah, k kenapa anda bisa ada disini?" Ucap Misel sangat lah formal, bisa diartikan kalau dia sedang terkena jeratan rantai masa lalu

"Lu gapapa?" Tanya via

"Kamu gapapa?"

"H hah, s saya gapapa, saya hanya duduk" ucap Misel merasa sedikit asing dengan itu

"Owhh oke, gimana kalau kita bermain saja" ucap via mengingatkan nya pada anak pembully

"Kamu tidak apa apa?, Heh anak bodoh!"

"Ayo kita ber main saja, pasti menyenangkan"

"J jangan ku mohon, waaa"

Masa lalu

"S saya mohon jangan!, Tolong tinggalkan saya sendiri!" Ucap Misel mulai takut dengan orang sekitarnya

".... O oke kalau sudah kembali ke dalam ya" ucap via lalu meninggalkan Misel sendiri

Misel terdiam, dia hanya merasa depresi lalu mendengar suara, Misel berlari ke dalam melihat Azre di borgol, itu sepertinya yang diikat di gudang yang gelap lalu di pukul oleh pembully itu, yang terus terusan menggangu pikirannya

"H hah!? G ga m mustahil, ga mungkin bisa kayak gini!" Ucap Misel berlari ke Azre namun di halangi oleh Ereskigal dan ishkur

"Jangan mendekat atau ku bunuh kau" ucap Ereskigal

"Hah, ga saya gaakan biarin ini terjadi lagi!" Ucap Misel menggunakan sihirnya yaitu pemanggil

"Bulan yang terang datang lah jangan biarkan malam yang gelap ini kelabu"

Muncul makhluk panggilannya seperti anak kecil namun kekuatannya sangat lah dahsyat

"Tuan tidak apa apa?, Kenapa baru memanggil saya?" Tanya makhluk itu yang bernama Fajar

"Ya saya tidak apa apa, apa ada yang terluka disini?" Tanya Misel

"Tuan semua aman kecuali tuan, saya rasa anda harus minta bantuan ke Darkside, atau Grizella tuan" ucap nya

"Grizella? Siapa itu" tanya Misel

"Kontrak anda tuan, apa anda tidak ingat?" Tanya Fajar

"Tidak terserahlah, Dark, alam dari kegelapan, raja dari kematian, datanglah... Darkside!!"

"Matilah kalian, makhluk tidak berguna"

"Dark saya ga bisa bawa mereka apa anda bisa panggil seseorang?" Tanya Misel

"Hahhh kalau begini situasinya, moga aja masih sempat!" Ucap Rafel ingin ikut membantu

"I call upon lord of the damned (wahai penguasa alam terkutuk)"

"Whe who jugde the afterlife (hakim alam kematian)"

"And whe who guide the lost (pembimbing jiwa yang hilang)"

"Heed my call and come fort (dengarkan panggilanku, dan datanglah)"

"Annubis"

"Babylonia, patheon yang menyedihkan"

TBC

Oke auth capek
Sayonara maaf kurang menghibur kalian

09 Mei 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top