5 : 6
Jimin masuk ke dalam rumah . Tinggallah aku bersama Young , Seulha dan Soomi .
Aku pandang diorang , diorang pandang aku . Uish , janganlah aku seram ini . Korang bertiga , aku seorang .
" Puan muda Park nak apa - apa tak ? " soal Soomi membuatkan aku dekah tak ingat dunia .
" wEY JANGANLAH HAHAHHAHAH SEGAN THO HAHAHAHAHHA "
Hampir berguling aku dibuatnya bila dengar Soomi panggil aku puan muda Park . Terhibur wey duh .
Mereka bertiga saling berpandangan antara satu sama lain . Aku masih lagi terhibur , siap tekan perut bagai .
Sumpah wey , sepanjang aku hidup tak pernah orang panggil aku puan muda . Aku tak pernah jangka dan terbayangkan benda ini .
Selepas lima minit dua saat aku ketawa , barulah aku bertukar serius . Aku pandang ketiga - tiga mereka silih berganti .
" Soomi ? " kataku sambil pandang Seulha . Seulha menggelengkan kepalanya .
" Em Seulha ? " cuba nasib lagi , Young pula aku pandang . Young menggelengkan kepalanya .
" Aik ? Salah lagi ? Em Young ? " Soomi juga menggelengkan kepalanya .
" Saya Young , sebelah kanan ini Seulha dan sebelah kiri saya Soomi "
" Tahu , saja je nak test "
Berkerut sia dahi diorang bertiga melayan kehanatan seketul Yuha ini . Aku tergelak seorang diri .
" Puan muda ok ke ? "
" Saya geli wey . Janganlah " air mata yang terkeluar aku lap guna lengan baju . Mereka diam , menunggu pernyataan seterusnya daripada aku .
" Ok , minta maaf . Saya mental sikit tadi . Sebenarnya , saya cuma nak hilangkan situasi janggal antara kita . Saya bukannya seperti seorang diva , cuma insan biasa yang penuh dosa waiseh "
Aku seorang je ke terhibur ?
" Macam ini , Jimin suruh buat apa yang saya suruh buat kan ? "
Mereka bertiga mengangguk serentak . Amboi , sehati sejiwa .
" First , haramkan perkataan puan muda Park itu . Panggil Yuha je ok ? Lagipun , belum sah lagilah Jimin jadi suami saya . Tapi doakan jelah eh ? Bahagia sampai ke anak cucu cicit cacat eh tak salah - salah , abaikan yang last itu . "
Young akhirnya tergelak . Fuh finalleh , aku yang seksa tengok korang tahan gelak .
" Seulha , Soomi , kalau nak gelak , gelak je . Gegarkan rumah Jimin pun tak apa "
Dan mereka berdua ikut arahan aku . Bagus bagus . Boleh dah aku masuk maharaja lawak mega .
" Tapi itu arahan tuan muda Jimin , takpe ke ? " soal Soomi , masih risau jikalau Jimin murka nanti .
" Bab Jimin bagi saya settle . Korang panggil dia tuan muda , tapi saya tetap Yuha ok ? Kalau dia tanya kenapa , biar saya backup korang "
Mereka menguntumkan senyuman . Alalala comelnya . Ini aku rasa sesuai ini untuk hyung - hyung Jimin , Namjoon , Seokjin dan Hoseok ini .
" Okay then , saya nak tahu umur korang berapa ? "
" 18 " jawab mereka serentak .
LAH SAMA UMUR RUPANYA .
" Serius ? " mereka menganggukkan kepala sekali lagi . Aku menepuk dahiku , tanda tidak percaya .
" Macam mana korang boleh-- jap , saya penat . Duduk jom "
Kami pun bergerak menuju ke ruang di mana terletaknya kolam renang . Lain kali aku datang , aku kena bawa pelampung ini .
Aku duduk di kerusi berdekatan pondok ala - ala rupa bentuk campuran Inggeris - Francis itu . Pondok je dah lawa , apatah lagi dekat dalam rumah .
Aku duduk , mereka bertiga berdiri . Dey , janganlah biar aku rasa ragu - ragu nak duduk .
" Kenapa tak duduk ? Duduklah "
" Err , kami tak pernah duduk dekat sini " beritahu Seulha jujur . Masa mereka kebanyakan dihabiskan berdiri sepanjang masa . Hanya tidur sahaja boleh baring .
" Hari ini korang duduk , teman saya " walaupun ragu - ragu , mereka tetap akur .
" Ok berbalik kepada soalan saya tadi , macam mana korang boleh berada dekat sini ? Keluarga korang ? "
Soomi tersenyum tipis , " Kitorang tiada keluarga "
" Ah mianhae " serba salah pula aku jadinya .
" Takpe " Seulha tersenyum tipis . Begitu juga dengan Young dan Soomi .
" Eomma Jimin yang ambil kami enam tahun yang lalu . Masa itu , kitorang di bawah jagaan rumah anak yatim dekat Incheon . Eomma Jimin cakap , dia kesian tengok anak perempuan dia , June tiada kawan . Sebab itu , dia ambil kami bertiga " terang Young .
" June ? Kakak Jimin ? "
Soomi mengangguk mengiakannya . " Park Junhye , satu - satunya adik - beradik Jimin tapi dia dah tinggalkan rumah ini sebaik sahaja puan Park tinggalkan mereka lima tahun yang lalu "
Terus aku teringat bila Jimin bawa aku pergi pusara eomma dia , teruk gila Jimin menangis hari itu .
Mesti dia rasa terluka sangat bila terpaksa hadapinya sendiri .
Jimin , how can you be very strong alone ?
" Eomma dia sakit ke ? "
Seulha menggelengkan kepalanya , " Kemalangan dan kemalangan itu berlaku betul - betul di hadapan mata Jimin dan June "
Tiba - tiba perasaan yang sama aku alami semasa ternampak appa dan eomma mati di depan mata aku datang menebak hatiku .
" Yuha ? Awak ok ? " mereka jadi risau . Terus mereka memelukku erat membuatkan aku jadi semakin sebak .
Kehilangan ibu bapa di hadapan mata adalah perkara yang paling melukakan hati seseorang anak .
" Kenapa ini ? " suara dingin Jimin membuatkan Seulha , Soomi dan Young memberi ruang kepada Jimin untuk mendekatiku . Mereka bertiga menundukkan kepala , bersedia untuk dimarahi oleh Jimin bila - bila masa sahaja .
Jimin menarik aku masuk ke dalam dakapannya . Rambutku dia usap perlahan . " Kenapa ini sayang ? "
Aku diam , semakin kuat esakanku bila teringatkan appa dan eomma .
" APA YANG KORANG DAH BUAT DEKAT DIA ? " suara Jimin naik dua oktaf , jelas dia bengang bila tengok aku menangis . Bahu mereka terinjut ke atas dek kerana terkejut dengan suara Jimin yang tiba - tiba tinggi .
" Ja-jangan marah di-diorang . Di-diorang ta-tak sa-salah . Sa-saya cu-cuma rindu-kan appa dan eom-eomma " ujarku sambil tersedu - sedan .
Jimin terdiam . Dia memandang mereka bertiga sekilas sebelum dia mengeratkan pelukannya terhadapku .
" When I see you cry , it will break my heart dear "
Same goes with me ,
When I see you smile , it will hurt me because it remind me how can you became strong by your ownself Park Jimin .
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top