#𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐕𝐈𝐈

MALAM SUDAH TIBA, kini mereka sedang berada di tempat perkemahan dan makan malam di depan tenda bersama dengan para pengunjung lain.

Untuk makanannya mereka bisa mengambilnya di kantin, walaupun jalur yang mereka lewati sedikit menantang, tapi mereka masih bisa melewatinya, karena di setiap jalan akan ada beberapa lampu yang akan menerangi jalan menuju kantin.

[Name] dan Kaoru sedang memasak mie dengan menggunakan kompor portabel yang mereka sewa untuk memasak makanan.

"Ini lama banget matengnya"Kaoru menatap bosan terhadap kompor portabel yang sedang memasak mie miliknya dan [Name].

"Sabar cog, baru aja dibikin"Ucap [Name] sambil mengaduk-aduk mienya pakai sendok, entah karena gabut atau apa.

Di samping mereka, ada Koga lagi makan ikan bakar yang dia beli dari kantin, Adonis lagi makan ayam bakar sama nasi Padang, wihh enak banget tuh pasti. Rei? Minum jus tomat doang.

"Wagahai bingung mau makan apa, jadinya minum jus tomat saja"

Itu perkataan Rei saat ditanya ingin makan apa, saat mereka berempat pergi menuju ke kantin, alhasil dia cuman pesen jus tomat saja. Sampai-sampai ditanyain sama penjual warung yang jualan di kantin.

"Sakuma-san serius gak mau makan malam? Nanti tengah malam malah kelaparan"Tanya Kaoru memerhatikan Rei yang sedari tadi sedang meminum jus tomatnya dengan nikmat.

"Gak usah, minum jus tomat aja udah cukup"

"Serius? Gak mau nih nasi Padang sama ayam bakarnya?"Rei menggelengkan kepalanya menolak tawaran Adonis, sudah cukup nak, Rei mual makan nasi Padang. Karena itu bukan selera makanannya.

"Ikan bakar mau?"

Lagi dan lagi Rei menolak tawaran Koga, dibilang jus tomat saja udah cukup untuk dirinya, masih aja ditawarin. Lelah sudah Rei.

"Kalau mie mau gak? Ditas masih ada beberapa mie yang bisa kamu makan kalau kamu lapar"Ucap [Name] sambil menyodorkan sebuah cup mie yang didalamnya mienya sudah ia masak.

"Mie? Bolehlah"Rei menerima tawaran produsernya, ia mengambil cup mie yang berada di tangan produser.

"Gimana sih, tadi katanya cuman mau jus tomat doang"

Kaoru menatap jengkel kearah Rei yang sedang memakan mie yang [Name] masak. Sedangkan yang ditatap hanya bodoamat, menikmati memakan mienya dengan tenang.

"Enak tau makan mie di kondisi seperti ini"

Kaoru menghela nafas panjang mendengar ucapan Rei, memang benar makan mie saat malam itu sungguh nikmat. Terlebih lagi jika sedang berkemah di dekat area pegunungan.

"Minggir kamu, ini tempat aku"Koga menatap sinis terhadap Kaoru yang sedang tiduran di dalam tenda.

"Hah? Ini tempat aku lah, siapa cepat dia dapat"Balas Kaoru tak terima mendengar perkataan Koga, wong dia daritadi udah nempatin tempatnya.

"Gak mau, itu tempat aku!"Seru Koga tak terima sambil menunjuk Kaoru, karena tempat buat dia tidur sekarang ditempatin sama Kaoru.

Kaoru yang mengernyitkan dahinya, ia terus menolak untuk berpindah tempat, padahal di dalam tenda tempatnya masih luas, masih aja di ributin.

"Ngapain sih kalian ribut-ribut, berisik tau di dengerin tetangga sebelah"Bisik [Name] yang mendengar keributan di dalam tenda mereka.

Sudah larut malam, tapi masih ada saja anggotanya yang ribut, emang gak kapok-kapok di omelin. Malu tau udah larut malam masih aja ribut.

Nanti penunggunya ngamuk loh, gara-gara berisik.

"Dianya gak mau ngalah! Padahal itu tempat aku buat tidur"Koga menunjuk ke arah Kaoru yang sedang bersiul pelan, bodoamat.

[Name] yang mendengarnya menatapnya datar, dia kira ada ribut-ribut apaan di tenda, ternyata cuman ributin masalah tempat doang.

"Udah tidur di tempat yang ada aja, kasian Adonis lagi enak-enak tidur malah kebangun nanti"

[Name] menunjuk ke arah Adonis yang sudah tertidur pulas di sisi tenda, entah sejak kapan dia sudah tertidur. Yang pasti dia kelelahan.

Mau tak mau Koga harus mengalah saat ini agar tidak membangunkan temannya, ia langsung saja mengambil selimut yang berada di sampingnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, pergi menuju ke alam mimpi.

Kaoru? Dia tertawa melihat Koga yang harus mengalah, sebelum kepalanya dijitak oleh [Name]. Sebelum akhirnya ia memutuskan untuk tidur, daripada nanti kena omel sama produsernya lagi.

Kini hanya tersisa [Name] yang masih terjaga di depan tenda, memandangi bintang-bintang yang bertaburan di langit.

Rei? Dia pergi entah kemana, palingan sedang mencari mangsa.

[Name] memutuskan untuk tidur diluar, menggunakan kantung tidur yang ia sewa. Kalau ditanya kenapa gak di dalam saja tidurnya? Males dia tidur dempet-dempetan.

Lumayan tidur di luar biasa lihat bintang-bintang yang menyala di atas langit.

"[Name] kamu kok belum tidur?"Tanya Rei bingung melihat produsernya yang masih terjaga.

"Gak bisa tidur, mau lihat bintang-bintang dulu"Ucap [Name] yang masih menatap bintang-bintang bertaburan dilangit, tak mengalihkan pandangannya ke Rei.

"Boong kamu, bilang aja biar kamu bisa liat matahari terbit tanpa kesiangan"Rei menatap [Name] datar yang sekarang sedang cengengesan.

'Yah ketahuan deh'Batin [Name] sedikit kesal karena rencana yang dia bikin kebongkar sama Rei.

Rei menghela nafas panjang, ia mengelus surai [Your hair color] milik produsernya, membuatnya kebingungan.

"Tidur dulu, kamu pasti kelelahan daritadi ngurusin kita, nanti aku bangunin kalau udah subuh"

[Name] menganggukkan kepalanya, ia segera menuju ke kantung tidurnya dan meresletingkannya, tak lupa juga mengucapkan selamat malam kepada Rei sebelum menuju ke alam mimpi.

Rei tersenyum melihat wajah damai produsernya saat tertidur.

'Maaf ya [Name] kalau wagahai selalu ngerepotin kamu, tapi lain kali nanti wagahai bakal lebih ngerepotin kamu lagi, gak canda'

Subuhnya mereka bangun untuk menunggu matahari terbit, dan juga shalat subuh untuk yang beragama Islam.

Kaoru, Koga dan Adonis sudah bangun, mereka dibangunkan oleh [Name], begitupun dengan [Name] yang dibangunkan oleh Rei.

Dan saat ini mereka sedang menuju ke toilet untuk mandi, menyegarkan tubuh mereka.

Mantap mandi subuh-subuh 👍.

[Name] sudah mandi daritadi, sebelum adzan subuh berkumandang, agar tidak perlu mengantri saat ingin ke toilet untuk mandi.

Begitupun dengan Rei, yang saat ini sedang duduk di samping [Name], menunggu anggota unitnya yang sedang berada di toilet untuk mandi.

Saat ini [Name] sedang bermain dengan gawainya, ia membuka notifikasi dari grup sekolahannya yang sedari tadi ramai.

Oh ternyata hanya teman-temannya yang menanyakan bagaimana liburannya bersama dengan unit Undead, ada yang nitip oleh-oleh juga dengan [Name] saat ia akan pulang ke Jepang.

Tentang kembali ke Jepang, mereka akan pulang saat malam hari, jam 9 malam.

Jadi masih ada waktu untuk menikmati hari terakhir mereka di Magelang sebelum pulang ke Jepang.

'Subaru nitip Indomie buat apaan njir? Bukannya waktu itu udah beli Indomie sekardus?'Batin [Name] bingung saat melihat Subaru yang mengirimkan pesan kepadanya.

'Oasu ternyata habis mienya'

[Name] menatap datar layar gawainya, ia menghela nafas panjang, mematikan gawainya dan memasukkannya di saku celananya.

"Kenapa cuy?"Tanya Kaoru yang sudah kembali dari toilet bersama dengan teman satu unitnya, menatap penasaran kearah [Name].

"Gak kenapa-kenapa, tadi cuman ada yang nitip oleh-oleh doang"Mereka yang mendengar jawaban [Name] ber'oh' ria.

Warna jingga perlahan-lahan menghiasi langit, membuat mereka semua mengalihkan perhatiannya ke atas langit.

Matahari perlahan-lahan menampakkan dirinya menghasil warna keemasan. Para pengunjung yang melihat pemandangan matahari terbit dari tempat perkemahan segera mengabadikannya lewat gawainya.

Menikmati keindahan matahari yang sedang terbit, Kaoru dan Koga berteriak kegirangan melihat pemandangan di depannya. Belum pernah mereka melihat pemandangan matahari terbit seindah yang sedang mereka rasakan saat ini.

"Ucog ini bagus banget pemandangannya, yok foto yok lumayan nanti bisa di pamerin"Kaoru segera mengambil gawainya yang berada di saku bajunya, dan memotret pemandangan yang berada di depannya.

"Nanti fotonya bagi ke hp gw"

"Emang hp kamu kenapa wanko?"Tanya Rei kebingungan mendengar ucapan Koga, jangan-jangan hp-nya hilang-

"Batrainya habis"

Kini malamnya mereka sudah berada di bandara, setelah menghabiskan pagi, siang dan sorenya berjalan-jalan di Magelang.

Tak lupa juga membeli oleh-oleh untuk mereka bawa ke Jepang.

"Haah~puas banget tadi liburannya"Ucap Kaoru sambil tersenyum senang menatap gawainya, yang sedang melihat-lihat foto saat mereka berlima sedang liburan di Magelang.

"Iya seneng ngerepotin"

Kaoru yang mendengar perkataan produsernya tertawa kikuk, sedangkan produser menatapnya dengan tatapan malas.

"Aku ngerepotin kamu?"Tanya Adonis sambil menunjuk dirinya sendiri dengan polos membuat [Name] gemas.

"Gak bukan kamu, tapi mereka bertiga"Ucap [Name] sambil menunjuk ke arah Kaoru, Rei, dan Koga yang sedang duduk di bangku yang berada di depan mereka.

Sedangkan yang ditunjuk oleh produsernya, bersiul pelan, ada juga yang menundukkan kepalanya karena malu.

"Maaf mama"Ucap mereka bertiga serempak sembari menundukkan kepalanya.

"Saya bukan mama kamu"Cibir [Name] menatap kesal ketiga temannya yang berada di depannya.

Selang beberapa menit, pengumuman untuk pesawat yang akan mereka naiki untuk pulang ke Jepang telah tiba.

Mereka berlima segera mengambil barang bawaan mereka, tak lupa mengeceknya kembali takut ada yang tertinggal di bandara, sebelum pergi menuju ke terminal.

-Fin-

A/n: Yeayyyy booknya udah tamat, sksksk makasih banget yang udah mau baca book ini dan memberikan vote dan komennya.

Untuk book "Bandung ; Switch" sudah saya publish ya(◠‿・)—☆

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top