Spesial Lebaran Idul Fitri Idolish7

🍀 HAPPY READING 🍀
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"HORAA OMAERA BANGUN!" teriakan menggema di seluruh dorm, seorang pria bersurai orange memegang panci, satu tangannya melayang memukul kuat belakang panci tersebut. Membuat bunyi memekakkan telinga, mengusik mimpi indah para member Idolish7.

Kecuali Sang Pemuda bersurai Raven yang tengah menggendong bayi manis yang meminum susunya. Iori hanya bisa tersenyum pasrah sembari menutup telinga Ko dengan salah satu tangannya.

Clek...

Pintu pertama terbuka, menampilkan pemuda lain dengan pakaian rapi. Sougo menampilkan senyum lembutnya lalu berjalan mendekati Mitsuki.

"Ohayou Gozaimasu Mitsuki-san," sapa nya, ia sedikit bergeser untuk melihat Iori dan Ko yang berada dibelakang Mitsuki.

"Ohayou Iori-kun dan Ryuuzaki-kun," imbuhnya dan mengelus pucuk kepala Ko.

"Ohaou Sou-nii," balas Ko cadel dan merentangkan tangannya, mengkode agar digendong oleh Sougo.

Sougo mengambil alih Ko lalu tertawa gemas melihat pipi gembul yang terisi susu itu, telunjuknya tidak berhenti menoel-noel buntalan tersebut. Membuat Ko sedikit risih, "Ueee... Sou-nii belhenti! Ko mau inum cucu jadi cucah," seru Ko menjauhkan telunjuk Sougo dari pipinya.

"Gomen-gomen," Sougo membawa Ko kedapur lalu membuka lemari es.

"Ah-"

Mitsuki menepuk pundak Sougo pelan, "Biar Iori saja yang membantu ku Sougo, bangunkan saja yang lain bersama Ryuu," sambung Mitsuki dan mendorong Sougo keluar dari dapur.

"E-eh... Wakatta," balas Sougo bertepatan dengan pintu dapur yang tertutup rapat.

"Padahal aku ingin membantu memasak kuah gulai untuk lontong nya," gumam Sougo lalu beranjak ke pintu kamar Tamaki.

Ko yang mendengar itu hanya bergidik ngeri, ia tahu bahwa kakak nya yang satu ini sangat menyukai makanan pedas, bisa-bisanya ia nanti malah memasukkan Tobasco kesayangan kedalam Gulai.

Tok tok tok...

Sougo dengan sabar mengetuk pintu kamar Tamaki, menunggu Sang pemilik kamar membuka pintunya namun, lima menit ia menunggu pintu kamar tidak terbuka juga. Membuat berempatan imajiner muncul disudut dahinya.

Sougo menurunkan Ko dari gendongan lalu mengelus pelan kepala Ko, "Ryuuzaki-kun turun dulu ya, dan tutup telinga serta mata mu," ucap Sougo.

Ko mengangguk dan menutup mata serta kedua telinganya juga menjauh beberapa centi agar tidak terkena imbas.

Dengan pelan (Baca : Kuat) Sougo membuka pintu kamar Tamaki, hampir seperti dobrakan keras yang membuat Tamaki terlonjak dari kasur. Mencium harum lantai dibawahnya.

"Itte- Sou-chan!" Tamaki membuka pelan manik Light Sky Blue nya melotot menatap Sougo. Namun menciut kembali saat melihat iris Royal Purple milik Sougo menatap tajam seperti hendak menikam nya.

"Tamaki-kun, bangun sekarang juga," titah Sougo mutlak.

"H-ha'i!!" Tamaki segera berdiri lalu ngibrit pergi ke kamar mandi. Takut ditikam oleh tatapan Sougo.

"Baiklah~ Ryuuzaki-kun ayo pergi ke kamar yang lain," Sougo tersenyum lembut dan menggandeng tangan kecil Ko menuju kamar Riku.

"Sou-nii, mama bial Ko angunkan!" tawar Ko. Sougo mengangguk lalu membukakan pintu kamar Riku untuk Ko.

"Sou-nii akan pergi ke kamar Yamato-san dan Nagi-kun, hati-hati saat memanjat ke kasur Ryuuzaki-kun," ujar Sougo lalu pergi ke kamar Yamato.

Ko mengangguk lalu masuk dengan perlahan, melihat buntalan selimut yang ditebak adalah Mama nya.

Dia menaikkan satu kakinya, lalu tangan kanan nya meraih selimut Riku memanjat dengan hati-hati seperti nasehat Sougo.

"Mama Mama angun!" Ko mengguncang tubuh Riku.

"Uhm... Nghh... Iori sebentar lagi," Riku membalikkan badannya dengan sedikit bergumam.

"Mamaa!! Angun angun! Ita kan mau lebalan! Mama!" Ko berteriak dan mengguncang tubuh Riku.

"Ukhh... Ko?" Manik Criwsom sedikit terbuka, tangan lembut Riku mengelus pipi Ko.

"Ohayou Ko," ucap Riku.

Ko tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya yang belum utuh, "Ohaou Mama!" balasnya dan memeluk Riku.

"Mama! Hali ini kita belkunjung ke lumah Tenn-nii kan?" tanya Ko dengan mata berbinar.

Riku mengangguk dan mengelus kepala Ko, "Hun... Hari ini kita akan berkunjung ke semua rumah termasuk rumah Tenn-nii," balas Riku menapakkan kakinya ke lantai.

"Mama akan mandi, Ko mau kekamar yang lain?" Riku merenggangkan badannya lalu menatap Ko.

"Hum... Ko mau bantu Papa aja!" balas Ko.

"Baiklah ayo kedapur."

****

Suara beduk dan iringan takbir berputar memenuhi lingkungan sekitar mereka. Idolish7 kini tengah berkumpul diruang tengah dorm mereka. Sedang saling berpandang setelah pulang dari Sholat id.

Sarung dan juga peci serta baju koko masih melekat ditubuhnya, Yamato selaku paling tua duduk di sofa lalu sedikit menguap. Manik Dark Olive Green nya menatap satu-satu kearah para membernya.

"Tidak ada yang ingin minta maaf ke Oni-san ini?" ujar nya jahil memasang wajah sedih.

Mitsuki, Nagi, Riku, Iori, serta Sougo saling berpandang lalu tertawa kecil.

"Sepertinya kami tidak punya salah pada Yamato-san, iyakan Nagi?" celetuk Mitsuki mengangkat bahunya acuh lengkap dengan seringai jahil.

"Ouh! That's True desu! Watashi tidak punya problem pada Yamato," imbuh Nagi menyibak poninya.

"Because watashi tidak pernah berbuat salah desu," sambung nya bangga.

"Gomennasai Yamato-san, tapi sepertinya Yamato-san lah yang harusnya meminta maaf pada kami bukan? Terakhir kali Yamato-san merusak salah satu kertas lirik lagu ku. Dan pergi begitu saja," balas Sougo lengkap dengan senyum evil nya.

"Hun hun itu benar! Yama-san belum meminta maaf atas puding ku yang Yama-san makan ditengah malam!" seru Tamaki mendukung opini Sougo.

"Nikaido-san juga harus meminta maaf padaku karena harus mengatur semua jadwal mereka," celetuk Iori datar.

"Yamato-san juga harus meminta maaf karena sudah memakan donat pemberian Tenn-nii," jawab Riku lengkap dengan imajinasi ekor anjing nya yang menurun.

Yamato mendelik tidak terima, "Heii! Oni-san sudah mengganti dan meminta maaf untuk itu kan?" sela nya tidak terima.

"P-pftt..."

Kekehan kecil keluar dari mulut Mitsuki. Dia berjalan mendekat dan menepuk pundak Yamato.

"Gomen-gomen Yamato-san kami hanya bercanda," ujarnya.

Mitsuki lalu merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan Yamato lalu mencium tangan Yamato, membuat manik Dark Olive Green milik Leader nya sedikit berlinang air mata.

"Gomenna Yamato-san atas semua kesalahanku pada mu," ujar Mitsuki. Yamato tersenyum tipis dan mengacak surai Orange Mitsuki.

"Oni-san sudah memaafkan mu kok Mitsu. Warui na kalau Oni-san ini banyak merepotkan mu," balas Yamato. Mitsuki mengangguk lalu duduk disebelah Yamato.

Sougo pun maju dan ikut melakukan hal sama seperti Mitsuki, "Yamato-san maaf kalau aku ada berbuat hal salah pada Yamato-san," ujar Sougo.

Yamato tersenyum lembut dan menepuk bahu Sougo lembut, "Oni-san maafkan," ujar Yamato.

Sougo beralih kepada Mitsuki dan menunduk, "Gomennasai Mitsuki-san kalau aku banyak berbuat salah," ujar Sougo. Mitsuki mengacak-acak rambut Sougo, "Ou! Ou! Santai saja Sougo!" seru Mitsuki.

Sougo pun duduk disebelah Mitsuki, sekarang giliran Nagi.

"Yamato Sorry desu," ujar Nagi. Yamato mengangguk kecil.

Lalu Nagi memeluk Mitsuki, "Sorryy! Mitsuki!" ujar Nagi.

Mitsuki terhuyung kebelakang lalu menjitak sedikit kepala Nagi.

Mereka semua saling maaf-memafkan, selesai acara tersebut kompak Mitsuki,Riku,Nagi,Tamaki berdiri di depan Yamato. Membuat Sang Leader heran.

"Kenapa kalian berdiri didepan ku?" tanya Yamato.

Iori dan Sougo yang sudah tau hanya tersenyum maklum dan bermuka datar. Mereka hanya berdiri disamping Yamato, yang satunya terlalu malu untuk minta THR yang satunya dah kaya jadi ga perlu THR.

"Oi ossan! Masa lupa?" Mitsuki mengadahkan tangannya.

"That's right desu," imbuh Nagi.

"Yama-san THR," minta Tamaki.

Ko menatap mereka semua lalu menarik-narik kecil baju Iori, "Papa THR itu apa?" tanya Ko.

Iori terdiam lalu menyusun sebuah rangkaian kata di pikiran nya, "Semacam uang yang diberikan untuk anak-anak ketika hari besar seperti ini," jelas Iori agak ragu. Pasalnya dia bingung menjelaskan bagaimana.

Ko manggut-manggut lalu menjulurkan tangan kecil nya pada Iori, "Kalau gitu papa ugha halus belikan Ko THR dong," ujarnya polos.

Iori terkekeh lalu membisikkan sesuatu pada Ko, setelah itu Ko langsung saja berlari dan memeluk kaki Yamato.

"Yama-touchan..." Ko mengeluarkan jurus andalannya.

"Minta THl." Mata nya berbinar-binar, lengkap dengan pipi gembul nya yang makin dibuat membesar oleh angin didalam sana. Dan juga bibir kecil nya yang ia majukan menjadikan kesan imut dan membuat Yamato terkena Heart Attack.

"Ukhh... Sial Ichi itu curang," Yamato menatap sinis Iori sembari memegang dadanya yang terkena kemanisan dari Ko.

Riku pun maju lengkap dengan ekor dan telinga anjir imajiner nya, "Yamato-san tidak akan memberikan THR untuk kami?" ujar nya pelan, telinga anjing nya menurun menandakan kesedihan. Belum lagi mata besar yang berkaca-kaca siap untuk meluncurkan bom nya.

Yamato akhirnya dengan suka rela membuka dompet hijau nya dan mengeluarkan uang dari sana, "Ouhh! Yamato! Thanks desu!" Nagi dengan sopan nya langsung mengambil (merampas) semua uang Yamato lalu membawanya kabur.

Tentunya dengan Mitsuki,Riku,dan juga Tamaki yang menggendong Ko di belakangnya.

"Arigatou Yamato-san/Yama-san," teriak Mitsuki dan Tamaki. Sedangkan Ko sempat untuk mengecup pipi Yamato sebagai tanda terima kasih.

"Uang oni-san bulan ini..." gumam Yamato lirih meratapi nasib dompet nya yang sudah berpindah tangan pada para monster kecil.

Puk..

"Nikaido-san yang sabar ya," ujar Iori lalu menyusul yang lainnya.

"Yamato-san nanti kita akan berkunjung ke rumah Revale-san," Sougo seakan memberikan kode agar memeras dompet Senpai nya tersebut.

"Hoo... Ide bagus Sou," Yamato melambungkan seringainya.

"Senpai bersiaplah."

****

Disisi lain pasangan duo revale merasakan bulu kuduk mereka merinding.

"Darling ayo kita kunci pintu dorm," saran Momo.

"Ya baiklah Momo," balas Yuki mengiyakan dan mengunci pintu dorm mereka.

~End~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top