Milkshake Meeting♡
Fanfic ini milik saya
Disclaimer : Jalan cerita aslinya milik Fujimaki Tadatoshi
Shot 2 : Kuroko Tetsuya x OC
NB : Setiap OC adalah tokoh yang berbeda, kalau mau dianggap reader silakan ♡
Warning : rada flat, humor garing
Happy reading.
SMA Seirin.
Sekolah yang masih baru dibentuk di Tokyo. Musim semi masih tetap sama, banyak bunga sakura berguguran di sepanjang jalan menuju gerbang sekolah. Tapi, yang akan berbeda adalah banyaknya kouhai yang datang memulai hidupnya sebagai murid SMA.
Haru Kirishima, seorang senpai kelas dua SMA Seirin itu menjabat sebagai ketua OSIS. Dan ini debut pertamanya.
Dan target utamanya adalah mencari pacar!
Memang pikirannya sempit, tapi menjabat ketua OSIS adalah menjadi ajang kepopuleran yang tidak boleh dilewatkan. Pasalnya, awal Haru melakukannya karena ia mulai sebal oleh setiap cengiran teman sebangkunya yang tidak lain dan tidak bukan adalah soal cowok.
Tapi Haru juga tahu, konsekuensi menjadi ketua osis adalah ia harus disibukkan oleh segala kegiatan. Mulai pendataan klub murid hingga festival budaya.
Saat ini, banyak klub yang menawarkan para kouhai untuk bergabung. Haru berharap ia bisa pulang cepat dengan harapan semua kouhai masuk ke dalam klub tanpa tersisa adanya golput.
Klub yang sudah beres dengan limit anggota yang ditentukan adalah klub judo, sepak bola, paduan suara ..
Haru mengernyitkan dahi. Seharusnya masih ada selebaran lagi data klub jadi berjumlah empat yang telah beres. Oh, klub melukis!
Haru menoleh ke kanan dan ke kiri, tetapi hasilnya nihil. Memang ada banyak brosur yang berceceran di jalanan. Jadi mungkin saja kertas klub itu sudah terinjak-injak.
"Di mana kertasnya? Aduh,"
"Ano.."
"Kalau tidak ada gawat ini..."
"Ano.."
Haru menoleh saat menatap laki-laki bersurai sky blue menatapnya lebih dulu. Laki-laki itu menyerahkan kertas. KLUB MELUKIS.
"Ah! Kertasnya! Kenapa tidak bilang dari tadi?"
Kuroko menanggapinya dengan poker face. "Daritadi aku panggil kok, cuman baru ditoleh sama senpai sekarang."
Haru menggaruk tengkuk. "Gomen. Oh ya, terima kasih. Namaku Haru Kirishima, ketua OSIS SMA Seirin."satu tangan kanannya mengulurkan tangan.
Laki-laki bersurai Sky Blue itu tersenyum tipis saat menjabat Haru, "Kuroko Tetsuya, kouhainya Haru-chan. Aku masuk klub basket."
"Selamat berjuang, Kuroko-kun."
♡♡♡
Hari itu Haru mengerjakan begitu banyak proyek. Pengecekan keuangan setiap klub yang berjumlah 26 buah. Karena gadis itu yakin ia tidak akan menyelesaikannya di sekolah, ia membawa pekerjaannya ke rumah.
Haru melintasi toko 24 jam. Dan ia menemukan Kuroko sedang duduk sendirian menyeruput minuman sambil melahap burger.
"Kuroko-kun?"Haru menghampiri Kuroko, sepertinya kouhai satu ini masih sendirian karena belum mampu beradaptasi.
"Haru-senpai?"Kuroko berhenti menyomot burgernya. Haru tersenyum sambil menyapu pinggir mulut Kuroko yang tertempel roti bun.
"Nempel, hehe. Ngapain sendirian gini?"Haru terkikik sambil menatap Kuroko yang terdiam sesaat.
"Habis latihan basket."
Haru berohria. Mungkin saja ia terlalu berlebihan memikirkan Kuroko yang kesepian.
"Haru-chan tidak pesan makanan?"Kuroko melanjutkan melahap burgernya. Haru tertawa kaku. Uangnya habis untuk membeli makanan di kantin tadi sore. Ia lupa minumannya tertinggal di ruang OSIS.
"Tidak deh, hehehe. Aku pulang dulu, ya."Haru mengambil tasnya, tetapi Kuroko menahan tangannya.
"Senpai kehabisan uang jajan ya? Kalau tidak mau makan, minum juga boleh. Nih."Kuroko menyodorkan gelas plastik yang diteguknya barusan. Dan laki-laki itu menyodorkannya dengan wajah poker face.
Haru mengerjapkan mata beberapa kali. Seriusan anak itu mau berbagi minuman yang sama dengannya?
"Atau senpai kena penyakit mulut?"
Haru membentuk empat sudut siku-siku di dahinya. Enak saja. "Siapa juga?"rebut Haru menyeruput minuman yang ternyata lembut-lembut manis itu.
"Apa ini?"Haru masih belum puas dengan rasa manis yang menjalar di lidahnya.
"Vanilla Milkshake. Minuman kesukaanku. Aku akui senpai rajin, tapi jangan terlalu keras mengerjakannya. Aku duluan, ya."
Kuroko sepertinya mengetahui usaha Haru sebagai ketua OSIS dari lembaran tebal yang digenggam Haru. Dan kata-kata Kuroko memunculkan semburat merah di kedua pipi Haru.
Haru Kirishima, ketua OSIS Seirin .. jatuh cinta sama kouhainya?!
♡♡♡
Sesekali Haru sengaja mengintip hall basket indoor, mencari di mana Kuroko berada. Sayangnya beberapa kali ia pergi hasilnya selalu nihil. Laki-laki itu seolah tidak pernah berlatih di sana. Haru seringkali pulang dengan kekecewaan yang mendalam. Memang sih, ia tidak perlu disadari Kuroko, tapi entah sejak kapan Haru merindukan sosok poker face itu.
"Haru-senpai?"
Haru mungkin berhalusinasi. Mungkin Kuroko mengambil alih alam bawah sadarnya.
"Haru-senpai?"
Tapi sekarang ia masih dalam kondisi berdiri, matanya masih dalam kondisi terjaga. Ia tidak bermimpi. Kuroko berada di sampingnya sambil membawa bola basket.
"Kuroko-kun?"Haru terkejut, sedikit menjauhkan diri. Sejak kapan laki-laki itu ada di sini?
"Kenapa tidak masuk hall saja dan melihat kami latihan?"
"A-aku cuma lewat kok. Ahahaha."
"Tapi sudah tiga hari berturut-turut aku melihat senpai mengintip dari luar."
Haru membatu sesaat. Kenapa situasinya jadi seperti ini? Kuroko yang menyadarinya dan ia yang tertangkap basah. Sekarang ia mempermalukan dirinya sendiri. Jabatannya sebagai ketua OSIS bisa tercoreng. Bagaimana jika Kuroko membencinya dan menganggapnya stalker?
"Kuroko!"panggil laki-laki beralis cabang dua dari kejauhan. Warna rambutnya yang flame red basah ditutupi handuk. Kuroko melempar bola menuju laki-laki bernama Kagami Taiga itu, kemudian menggandeng tangan Haru.
"Ayo masuk."ajak Kuroko masuk ke dalam lapangan indoor basket. Awal mulanya ia hadir, ia dihujani oleh reaksi syok para kouhainya tetapi keributan itu dihentikan oleh Aida Riko, teman sekelasku itu dengan seringai tajam.
"Maklumi saja Haru-chan. Mereka jarang melihat wanita, jadi mungkin di antaranya ada yang sudah jadi homo atau biseks."
"Riko-senpai! Mungkin genus kami memang homo sapiens, tapi kami tidak homo!"laki-laki yang berwajah mirip monyet, Koganei protes dengan mata berapi-api.
Haru pun menanggapi dengan tawa dari candaan anggota tim basket Seirin. Haru jadi tahu tim basket ternyata memiliki kerja sama yang bagus dan kemampuan yang mengagumkan. Hari itu, Haru tidak jadi menyesal karena Kuroko mengetahuinya lebih dulu.
♡♡♡
Sejak saat itu, Haru meluangkan waktu untuk menonton latihan basket sesibuk apapun yang ia lalui sebagai ketua osis. Awalnya ia sering tidak menyadari eksistensi Kuroko, tetapi perasaan sukanya semakin dalam dan ia sadar, di mana Kuroko berdiri walaupun laki-laki itu berbaris di sudut-sudut lapangan.
Tapi hari bahagia Haru sepertinya meretak sejak kemunculan seorang gadis cantik bohai bernama Momoi Satsuki. Dengan kehadiran yang mengejutkan seisi hall basket, Momoi datang memeluk Kuroko.
"Tetsu-kun! Hua, lama sekali kita tidak berjumpaa. Aku rindu,"
Dan tentu saja puluhan pasang mata menatap Kuroko setajam silet karena ngiri. Haru saja tidak berani menyentuh tangan Kuroko walaupun mereka sering pulang bareng.
Riko meniup peluit keras-keras, dan tentu saja semua anggota menutup telinganya yang berdenging.
"Tolong jangan ganggu anggota basket yang lagi
latihan,"
"Tapi Tetsu-kun kan teman SMP. Masa berbagi kangen tidak bisa? Lagipula aku suka dia."
Persetan dengan peluit Riko, puluhan pasang mata anggota lainnya memelototi Kuroko lekat-lekat. Tingkat jealous overload!
"Tapi kehadiranmu membuat mereka nggak bisa latihan,"Riko bersikeras mengusir Momoi.
"Ya kalau menganggu, aku bawa Tetsu-kun keluar saja."Momoi menggandeng tangan Kuroko keluar dari klub. Haru terdiam sesaat. Haru memang tahu laki-laki itu kurang tinggi dan seorang poker face, tapi ia tidak menyangka ia memiliki pacar.
Haru langsung meninggalkan hall basket, mengacuhkan setiap panggilan terhadapnya.
♡♡♡
Beragam tugas osis seakan tidak ada habisnya. Ternyata Haru sadar, menjadi ketua osis bukanlah hal yang buruk selain melakukan ajang kepopuleran semata. Tapi dengan itu, ia bisa mengalihkan diri dari Kuroko.
Hari ini ia pulang saat petang lagi. Sejujurnya ia sangat malas untuk melalui toko 24 jam itu lagi. Ia teringat kembali saat Kuroko memberikannya Vanilla Milkshake. Dan berbagi indirect kiss dengannya.
Masa bodoh dengan indirect kiss, laki-laki itu mungkin tidak peka.
"Haru-senpai,"
Haru sangat menunggu suara datar laki-laki itu, tetapi tidak untuk sekarang.
"Haru-senpai?"
Haru terus melangkahkan kakinya menjauhi suara panggilan yang terus mendekatinya. Ia merasakan cengkraman di pergelangan tangannya. Ternyata Kuroko mengejarnya.
"Kenapa mengejarku?"Haru mendesah, menoleh Kuroko tanpa niat.
"Aku sudah lama tidak bertemu senpai. Jadi ini momen yang langka sekali. Ano, kenapa baru pulang sekarang?"
"Sibuk."
"Jadi ketua osis memang ribet. Tapi memang khas Haru sekali."
Sejak kapan Kuroko tahu tentangnya? Haru menumpahkan sedikit kekesalan yang ia tampung selama ini.
"Aku menyerah."
Kuroko terdiam beberapa detik. "Menyerah menjadi ketua osis?"
"Bu-"
"Haru-senpai tidak boleh menyerah begitu saja. Walaupun berat, tapi senpai menikmatinya kan? Sama halnya ketika aku bermain basket, aku memang menyukai kemenangan, tapi proses menggapainya adalah yang kusukai."
Haru terkekeh getir. Ia tidak sepolos Kuroko. Ia ingin populer kemudian menyesalinya saat telah menjabat ketua osis dengan segala pekerjaan yang meribetkannya sebagai gadis SMA.
"Aku ingin menyerah sebagai ketua osis, tapi aku juga ingin menyerah... dalam menyukaimu."Haru menekap wajahnya yang mulai basah oleh air mata, entah sejak kapan pertahanan hatinya rapuh begitu saja. Haru ingin melepaskan cengkraman Kuroko, tetapi laki-laki itu tidak membiarkannya pergi.
"Aku tidak akan membiarkan senpai menyerah dengan keduanya... ketika kami menang dalam turnamen."
Haru menatap bola mata sky blue Kuroko yang menatapnya penuh keyakinan. Kuroko memintanya untuk tidak menyerah akan keduanya? Termasuk dalam hal menyukainya?
Kuroko mengantongkan sebuah kantong putih di pergelngan tangan Haru. "Jangan menyerah."
Kuroko berbalik badan dan membiarkan Haru pergi. Haru masih belum beranjak dari sana, melihat isi kantong pemberian Kuroko.
Dua bungkus burger dan segelas Vanilla Millshake.
Haru bahkan lupa, cara untuk melupakan Kuroko.
♡♡♡
Haru ingin menghilang tanpa jejak sekalipun. Ia menyatakan perasaannya kepada Kuroko kemarin. Hari ini, tanpa ia sadari ternyata Seirin telah memulai turnamen.
Dan Haru berharap tim Seirin tidak kalah. Ia duduk di tengah-tengah stadion. Memasuki kuarter kedua, Seirin kebablasan 15 poin. Haru menyempatkan diri pulang awal dari tugas osisnya. Menunda rapat osisnya. Dan menimpakan semua rencana festival budaya kepadanya.
"Minna-san, ganbatte ne!"seru Haru berdiri, berteriak sekeras mungkin agar terdengar. Beberapa orang di sampingnya mengernyitkan dahi, menganggapnya gila namun Haru tidak peduli. Ia akan mendukung Seirin yang membawa nama dengan basket.
Orang lain yang mendominasi siswa Seirin ternyata ikut menyoraki dan mendukung. Anggota tim Seirin yang sedang break menoleh ke arah kursi penonton dengan kagum. Kuroko tersenyum tipis. Ia menemukan Haru berdiri mendukung timnya.
"Arigatou ne, Haru-senpai."
Pertandingan basket berakhir dan dimenangkan oleh Seirin dengan skor 43-42. Selisih dua angka lagi, atau Seirin tereliminasi dalam turnamen selanjutnya.
Hari mulai berganti petang. Anggota tim saling menunggu anggota lainnya keluar dari ruang ganti.
"Kuroko mana?"tanya Hyuuga, sang kapten tim.
"Entahlah. Sudah 30 menit waktu berlalu."Izuki menambahkan.
"Tidak perlu menunggunya. Kita pergi makan saja."Kagami menghampiri rombongan tim.
"Memangnya Kuroko ke mana?"Koganei masih kepo walaupun sebagian besar anggota timnya mengerti.
Duk. Riko menepuk kepala Koganei.
"Sudah kita masuk bus saja. Sms Kuroko kalau dia sudah sampai rumah dan membawa Haru dengan selamat."pesan Riko sebelum masuk bus.
"Sama Haru-chan?"Koganei terganga dan pada akhirnya digeser paksa Hyuuga masuk bus.
"Keduanya sedang bersama, bodoh."Kagami mendesah menyusul Hyuuga ke dalam bus.
♡♡♡
"Kuroko-kun?"
Haru dan Kuroko berada di lapangan basket yang kosong. Langit mulai menyemburkan sapuan indigo, tanda waktunya mulai malam.
"Sudah kubilang, jangan pernah menyerah."
Haru mengangguk, walaupun ia sebenarnya tidak pernah berniat menyerah dalam urusan osis.
"Aku tahu."
Kuroko mendribble bola jingga beberapa kali kemudian membawa bola itu kepada Haru.
"Senpai pegang ini. Coba biarkan aku tidak bisa merebutnya."tantang Kuroko.
"Tapi aku tidak bisa bermain. Aku ti-"
Kuroko tersenyum lembut. "Tidak apa, halau saja agar aku tidak bisa mendapatkannya."
Dalam rentang tiga meter, Haru mencoba menggerakkan bola ke arah manapun. Namun sapuan lembut membuatnya tidak sadar, kalau bola di tangannya telah sirna.
"B-bolanya?"Haru mengerjapkan matanya beberapa kali. Ternyata bola itu direbut Kuroko, tetapi Kuroko membiarkan bola itu terpental entah ke mana. Sekarang Kuroko dan Haru berdiri, saling berhadapan.
"Jadi, Haru-senpai pasti ingin bertanya kan?"
Haru berbohong jika ia tidak ingin bertanya. Tapi ia bingung oleh banyaknya hal yang ia ingin tanyakan. Kuroko mengenggam kedua tangannya.
"Kalau Haru-senpai sudah selesai bertanya, jadi aku ingin mengutarakan apa yang sebenarnya kupikirkan tentang senpai."
Haru seolah tersetrum oleh sentuhan Kuroko, tetapi Haru tidak membencinya. Haru menyukai kehangatan seorang poker face Kuroko Tetsuya.
"Jadi.. Momoi Satsuki itu pacarmu?"
"Dia cuma manager tim basketku dulu, SMP Teikou."
Haru mengerjap beberapa kali. Nama sekolah menengah pertama itu tidak asing.
"Kiseki no Sedai? (Generation of Miracles)?"
"Ah ya, aku anggota keenam. Invicible."
Haru dulu ingat, liputan Kuroko adalah yang paling minim dibandingkan pemain kisedai lainnya. Dan sekarang info Kuroko menjadi hot topic seisi Seirin.
"Tapi Momoi suka denganmu.."Haru masih belum pasti walaupun Kuroko secara official menyatakan Momoi bukan pacarnya.
"Tapi kalau aku tidak suka, lantas aku harus bersama dengannya? Tidak kan?"
Haru baru sadar Kuroko belum melepaskan genggamannya.
"Dan aku meminta senpai untuk tidak menyerah dalam hal menyukaiku. Aku suka senpai, sama halnya aku suka basket."
Haru mengangguk dengan wajah merahnya. Ia menatap kedua pipi Kuroko yang sedikit memerah.
"Jadi?"walaupun sudah jelas, Haru sepertinya sedang dalam mood untuk mengerjai kouhainya ini.
"Haru-senpai. Will you be my girlfriend?"
Haru memegang lengan baju Kuroko, menundukkan wajahnya di dada Kuroko. "Hm. I will."
Haru tidak peduli jika mereka diejek karena tinggi badan yang kurang lebih sama. Haru juga tidak peduli dengan image ketua osis.
Asalkan bersama sang kouhai, KurokoTetsuya ♡
END
-Author's Comment-
Ffn ini selesainya dalam kurun tiga jam aja. Pas padam lampu lagi/apaankokcurcol. Nyelesaikan part Aomine kemudian kepikiran shots Kuroko. Sayangnya shot Aomine malah ilang (nyusul deh)
Semoga reader suka ya♡
Pleasure to comment. Thankyouu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top