❁ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 1 - ʙʀᴀɴᴅ ɴᴇᴡ ᴅᴀʏ❁
.
.
.
.
"...Pindah, ya?" Gadis itu lagi lagi bergumam kepada dirinya sendiri, menatap ke arah surat kepindahannya.
"...kenapa harus sekarang...?" nada kecewa keluar dari mulutnya. Tangannya menggenggam kertas itu dengan sedikit kuat.
Di kertas itu tertulis sebuah surat yang dikhususkan untuk kepindahan dirinya. Sekitar beberapa bulan yang lalu, ia mendapatkan pengumuman bahwa ia terpilih menjadi orang yang akan dibawa ke Jepang untuk membantu mengurus idol-idol di sebuah sekolah bersama dengan beberapa orang lainnya.
Awalnya ia merasa senang, karena cerita ini bagai anime reverse harem yang ia biasa lihat di you*tube. Tetapi gejolak penolakan di hatinya makin lama mulai memuncak, ditambah lagi saat ia sadar bahwa ia tak mempunyai kenalan disana.
Ia tak suka berada di tempat asing tanpa siapapun yang ia kenali, sebisa mungkin ia ingin menghindarinya. Dia juga tak menyukai perpindahan yang mendadak, dan kasus ini memiliki semuanya.
Dih, kenapa ga dipikirin dulu matang-matang sebelum daftar? Namanya saja Najima Meru- Dia pasti nekad menyerbu suatu kesempatan, terkadang tanpa berpikir akan konsekuensinya.
Gadis bersurai hitam itu sebenarnya tak ingin meninggalkan semua kenangan yang ia miliki di Indonesia. Kenangan bersama keluarga serta teman-temannya yang berharga itu seakan mencegahnya untuk pergi kesini. Tetapi takdir lah yang pada akhirnya membawanya ke negeri sakura ini.
Rasanya ingin menarik kembali pendaftaran itu, rasanya ingin mengulang waktu. Tetapi, semuanya sudah terlambat, tak ada kata untuk kembali.
Memang, pergi dan sekolah di jepang adalah salah satu mimpi yang ia miliki, hanya saja, kenapa caranya harus seperti ini? Kenapa harus mendadak? Apalagi disini ia menjadi seorang produser yang bertugas membantu produser lain disana, yang pastinya akan sangat sibuk.
Anzu??? Kira kira itu nama produser yang ia maksud. Ia bahkan lupa nama orang yang akan ia bantu saking murungnya.
Sudahlah, tidak ada waktu untuk mengeluh. Itu hanya buang-buang waktu dan energi saja.
Setelah menghembuskan helaan penuh kesedihan terakhir, ia bangkit dari duduknya, lalu bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
Menatap lekat-lekat pantulannya di cermin, ia memantapkan hati.
'Kuatkan dirimu, Meru! Kau pasti bisa!'
.
.
.
.
Ditempat lain, pada latar waktu yang sama, seorang lelaki berambut hijau gelap sedang membaca dan memeriksa data data siswi yang akan direkrut menjadi produser tambahan pembantu Anzu. Matanya dengan teliti memperhatikan dan menghapal semua nama dan wajah mereka. Sesekali ia membetulkan letak kacamatanya yang perlahan meluncur dari batang hidungnya.
"Hasumi-senpai? Bagaimana data-data siswi siswi baru itu?" Lelaki surai maroon yang ada disampingnya membuka suara. Ia penasaran akan wujud murid Indonesia yang konon katanya hari ini sudah bisa memulai jadwalnya.
Keito hanya melirik ke arah Mao sebentar, lalu kembali kepada kertas dihadapannya. "Aku sedang memeriksanya, kau juga harus menghapalkan minimal nama mereka nanti." Tukasnya.
Pandangannya kemudian menangkap sebuah nama yang terpampang di atas kertas, lengkap dengan foto sang pemilik disampingnya. Tangannya kemudian memisahkan kertas itu dari tumpukkan lainnya.
"Ini produser baru khusus untuk Ra*Bits, tolong berikan pada Nito nanti."
---------------------------------------------------------
Berdiri dengan kaki yang bergetar di depan kelas, ia adalah Najima Meru, salah satu murid perempuan dari Indonesia yang di pindahkan ke Sekolah Idol Yumenosaki untuk kepentingan produser. Oke, sebenarnya nama itu bukanlah nama aslinya, itu hanyalah nama yang ia gunakan selama di Jepang.
Kenapa tidak merekrut dari negara lain, kenapa harus Indonesia? Ia pun tak tahu.
Tiba-tiba saja ia melihat pengumuman tentang perpindahan ke sekolah Idol dan secara tiba-tiba pula ia berada di depan laptop miliknya, menatap namanya tercantum di antara nama nama orang yang diterima.
"Perkenalkan, Namaku Najima Meru... Salam kenal...!" Matanya berkeliling ke penjuru ruangan, menatap apa saja kecuali kepada puluhan pasang mata yang juga memaku pandangan kepadanya. Wajar, selain ditatap oleh mata mata tak dikenal, ia adalah satu satunya perempuan di kelas itu.
'Aduh... Aku malu...' gumamnya pada diri sendiri. Tak bisa dipungkiri otaknya mulai mengarang skenario skenario romansa yang bisa terjadi. Perutnya mulai merasa aneh, isinya bagai di aduk-aduk.
"Nah, Najima-san, kau bisa duduk sekarang di samping Shino-san." Jari sensei menunjuk ke arah seseorang dengan rambut berwarna biru langit.
"H-hai'!"
'Eh? Ternyata, ada perempuan juga? Syukurlah, kukira hanya aku.'
Kakinya kemudian melangkah maju ke kursi itu dan menariknya, lalu duduk.
"Ah, Najima-san, bukan? Salam kenal, aku Hajime Shino~" Seorang dengan nama 'Hajime Shino' itu memalingkan kepalanya menghadap Najima.
Dengan senyum simpul, ia membalas sapaan tersebut.
"Salam kenal, Shino-san~"
.
.
.
.
Lembaran lembaran baru kehidupan gadis itu akan dimulai hari ini. Masa masa dimana kejadian manis serta pahit terjadi. Masa yang kelak akan tersimpan di sebuah kotak bernama 'kenangan' di dalam memorinya.
---------------------------------------------------------
Huweng akhirnya apdet- *Tepar
Jujur rada ragu sih apdet cerita ini, tapi sudahlah, saia gasken aja-
Nja, matane~
Mel/Meru❀
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top