Halu Daily [1]

Hari ini juga seperti biasa, Jum'at pagi di Rumah Halu terisi keributan.

"Shi! Jan dicomotin dulu bakwannya!" terdengar teriakan Tante Shan dari arah dapur.

"Aku suka bakwan jagung!" Shi lari menggondol bakwan dengan jawaban gak nyambung.

"AWAS AJA, NTAR GAK DIKASIH NASI LHO YA!"

"Ya udah, gak dikasih gak papa, aku tinggal ngambil sendiri! Wleee!"

"Sabar, nyong kudu sabar. Wong sabar disayang pacar,"

***

"Gochisousama deshita!" Manusia Halu berucap setelah perut kenyang dengan makanan.

"Gais!? Kalian nggak jadi ngepet? Kasihan Dazai-san sudah aku dandain biar mirip" Mbah Mars sendu.

"Siapa yang suka sama Dazai-san? Shaa? Shaa! Oh, Shacchan! Bener nggak sih?" Mars monolog linglung, nggak ada yang jawab.

"Ron," yang punya nama berdeham. "Chuuya nya mau di dandani sekalian?"

"Anjing!" Sharon berseru sangat keras sampai terdengar ke rumah pak RT yang berjarak 10 meter dari sana.

"Emaq kerasukan(。ノω\。)."

"Ini teh lagi manggilin Chuuya. Guguk~ puss~ anjing~"

***

"Lho? Kok stok roti didapur habis?" Tanya Tante Key entah kepada siapa. Ia terus mengubrak-abrik lemari dapur.

"Tadi dibuat Dazai ganguin si Akut, tapi malah gado sama harimau sumatra" Sahut Shi yang entah datang darimana.

"Hah? Masa?"

"Ngga! Tadi Dazai pakai roti hasil nyolong dikamar ku!" Datang lagi orang yang main nyahut. Shacchan datang dengan menyeret Dazai menuju pintu rumah.

"Terus siapa dong yang ngabisin stok roti?" Tanya ulang Tante Key, Shi hanya menggeleng tak tahu.

Entah kenapa daritadi banyak yang lewat tiba-tiba kayak setan. Shan yang baru aja mau lewat dapur langsung balik lagi setelah mendengar pertanyaan Tante Key.

"Hayoo Shan, jangan-jangan kamu ya?" ujar Tante Key menebak-nebak (baca: menuduh).

Mendengar namanya disebut, Shan membatu di tempat. Ia menolehkan kepalanya dengan terpatah-patah.

"Kok aku yang di sus? Coba tanya yang selalu mendekam di kamar, sapa tau dia laper trus ngambil roti. Ya 'kan?" jelas Shan berusaha meyakinkan, ia juga meminta sang ponakan untuk mendukungnya.

Shi selaku ponakan tersayang mengangguk. "Hu'um, sapa tau Kak Lin diem-diem ngabisin rotinya Tante Key."

Shan menghela napas lega, ia berbisik kepada Shi, "Bagus, nanti Tante beliin silverking."

"Masa iya Lin ngabisin rotiku? Dia kan anak baek-baek," monolog Tante Key.

"Kalo kamu lupa, coba inget-inget deh. Siapa yang paling deket sama anak itu? Ya si Jamet Paradis." Mbah Mars selaku yang paling tua dan paling waras mencoba untuk menengahi.

Key membalas, "Jadi maksud Mbah dia salah pergaulan?"

Semua yang ada di sana mengangguk menyetujui. Key lalu pergi ke kamar Lin. Membuka pintu kamar anak itu secara perlahan.

ceklek

Pintu terbuka. Alangkah kagetnya Tante Key ketika mendengar suara nyanyian dari dalam sana.

"Kamu siapa~ kamu siapa~ aku siapa~" Nyanyian itu terpotong ketika empunya menyadari kehadiran orang lain.

Tante Key yang berdiri di ambang pintu pun speechless melihat kelakuan ponakannya yang satu ini.

Nyanyian kembali dilanjutkan, "Kamu rindu kamu~"

"Lin ...."

Lin menyahut seadanya, "Ya?"

"Aku tau kamu yang ngabisin rotiku. Tapi sekarang bukan itu masalahnya."

"Lalu?" tanya Lin.

"Berobat yuk!"

"Eh?"

***

Pagi yang ribut cukup menjadi bukti betapa rusuhnya member Halu Project yang satu ini.

Sharon. Sang emak mulai memanggil satu persatu anak ayamnya untuk berkumpul di meja makan. Guna memupuk rasa kebersamaan antara mereka, karena perlu diketahui, tak semua member bersifat waras. Adapun diantara mereka yang kelakuannya abnormal seperti Kyojin.

"Oke absen, dari yang paling tua ya." Sharon mulai mengambil napas, bersiap untuk mengabsen anak-anak ayamnya. "Mbah Mars!"

"Ada!" sahut empunya.

"Rei!"

"Hadir."

"Shan!"

"HADIR DONG!"

"Key!"

"Jadi gini. Stok rotiku habis."

"Nggak ada yang nanya ya ampun. Oke lanjut." Emak Sharon kembali melihat daftar hadir di tangannya. "Saya? Oh tentu saja hadir dong."

Melihat tingkah absurd sang emak, mereka hanya bisa menepuk jidat.

"Shaa?"

"...."

Merasa tak ada sahutan, Mak Sharon pun panik. Dia juga tak melihat Shaa di meja makan. Sharon lalu mulai mengelilingi seisi rumah, dan menugaskan anak-anaknya yang lain untuk mencari Shaa.

"Shaa? Kamu nggak bundir bareng Dazai 'kan?" teriak Emak Sharon.

Tante Shan pun ikut. "Shaa, kalo ada masalah sini cerita."

Tiba-tiba suara Mbah Mars menyapa dari arah kamar. "Udah ketemu. Lagi mojok di kamar sambil baca penpik."

"Yokatta," ucap mereka minus Mbah Mars bersamaan.

Shaa pun digeret ke meja makan.

"Yak lanjut. Lin?"

"Tatakae!!!"

"Nathy?"

"Yes ma'am, Nathy here." Lepas memastikan dirinya hadir, Nathy kembali berucap, "Gimana? Estetik nggak?"

"Y," balas Mak Sharon singkat. "Shi?"

"...."

Tak ada sahutan. Mak Sharon menatap anak-anaknya satu persatu, begitu pula dengan mereka yang saling menatap.

"Kemana lagi tuh anak─"

Tok tok tok

Ketukan pintu berhasil menarik atensi dari para penghuni Rumah Halu. Sharon lalu membuka pintu depan.

"Tadaima─"

"Tadaima tadaima. Udah berani keluyuran ya kamu," omel Emak Sharon.

Shi yang diketahui adalah pelaku pengetukan pintu lalu tersenyum tanpa dosa. "Ehehe. Oh iya Mak, Shi bawa sodara baru."

Anak itu lalu menggeser tubuhnya, mempersilahkan seseorang yang ada di belakang punggungnya untuk menghadap pada sang Emak.

Anak yang bersama Shi lalu menyapa dengan nada gugup, "H-Hai Tante. Namaku Keke, aku temennya Shi─"

"Sshh, sekarang kamu bukan temenku. Kamu sodaraku," kata Shi menghentikan ucapan Keke.

Mendengar kata 'saudara'. Anak-anak ayam yang sedang makan itu lalu berkerumun di belakang Mak Sharon.

"Sodara?"

"Kita punya sodara baru?"

Mereka pun menerima dengan hangat kehadiran sodara baru mereka. Saat itu juga, adegan berpelukan ala Teletabis menjadi penutup keseharian hari ini.

Sungguh keluarga yang harmonis ya gaes.

Harmonis, harmonis. Sharon tekanan batin!

***

Special tag Nakajima_JinXX

Selamat datang di rumah setan, sayang🥰🙏🏻. Selamat menikmati nasi uduknya🥰🙏🏻

22 Maret 2021 juga,
Tertanda,
Penghuni surga🥰

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top