Chapter 8 - Mission : Exodus
Sekalipun diajak dalam misi, namun Xabat hanya diberikan tali pelontar, goggle pendeteksi suhu tubuh, tabung oksigen dan spray light-bender.
"Aku tidak percaya ini," kata Xabat tanpa menggerakkan rahangnya pada Ferrett, "kita masuk ke sarang vampir dan aku tidak diberikan senjata?"
Saat Bollevar mendatanginya bersama pistol pelontar tali, Xabat berpaling dari Ferrett, "ayolah Kolonel, mana senjataku? Kalian membawaku dalam misi ke sarang vampir dengan tangan kosong? Kau pikir aku anjing pemburu betulan yang ikut dalam misi untuk mengendus?"
Ucapan terakhirnya ditertawakan oleh Ingram dan Summer.
"Terakhir kau menggunakan senjata, aku kehilangan Reynold. Aku tidak akan memberikanmu pistol atau senapan atau pisau atau apapun yang bisa digunakan untuk berkelahi, sampai kau bisa berhenti kencing di celana setiap kali melihat gigi taring vampir."
"Oke kalau begitu, mungkin aku bisa membunuh vampir dengan sinar laser panas yang keluar dari goggleku ini."
Bollevar mendorong pistol pelontar tali di tangannya ke dada Xabat sehingga dia sedikit tersedak saat menerima alat tersebut. "Kau bisa menggunakan ini?"
Xabat lalu menerima pistol pelontar tali itu dan memeriksanya. Pelontar tali itu lebih besar daripada shotgun biasa walau bentuknya sedikit mirip. Pada bagian belakang pistol itu terdapat gulungan benang, tampaknya benang ini selain kuat, juga bisa mulur dan tertarik kembali seperti karet. Di ujung pistol pelontar terdapat kait yang berbentuk seperti anak panah.
"Hei, Benny, jangan arahkan ujung pistol itu ke wajahmu. Bisa-bisa kau mati sebelum mulai." Ejek Ingram.
"Diam kau," gumam Xabat dengan suara yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
"Bisa atau tidak? Kalau tidak bisa, pulang saja ke gorong-gorong," tegur Kolonel dengan suara lebih keras.
Dengan ragu, Xabat angkat bahu, "bisa. Kelihatannya gampang," tambahnya dalam hati; "semoga."
Ia masih terlalu muda dulu saat Norvam menculiknya dari patroli bersama Reynold. Pada masa itu, Spectreswarms masih belum menggunakan pelontar tali untuk bepergian.
Bollevar berkata di hadapan seluruh anak buahnya, "kita punya pemandu, Xabat. Tapi kalian masih ingat dengan peta yang digambar Chipper, kan?"
Sambil memeriksa persenjataan mereka, para prajurit itu menjawab bersamaan, "masih."
"Jangan lupakan peta itu."
"Siap, kolonel!"
Bollevar kembali berpaling pada Xabat saat para Spectreswarms menyemprotkan light-bender ke tubuh mereka sendiri sampai menghilang. "Pakai gogglemu."
Xabat menurunkan gogglenya dan memasang topeng gasnya. Saat dia siap, Bollevar menyemprotkan spray light-bender padanya hingga sosok Xabat mnjadi transparan, lalu menghilang seutuhnya. Lima tahun lalu belum ada alat ini, suntikan cairan seputih susu cukup membuat kulit tidak terlihat. Kini dia mengerti kenapa harus pasang topeng gas, karena bagian dalam mulut dan gigi bisa kelihatan saat berbicara. Namun seperti bola mata, bagian itu tidak boleh terkena spray light-bender.
Kemarin malam Bollevar memberikan detail operasi Exodus ini pada delapan squad pilihannya—minus Xabat—bila kali ini mereka ketahuan oleh pasukan anti-teroris, maka itu bukan karena Xabat.
Satu persatu mereka keluar dari gorong-gorong. Tapi tidak langsung bergerak karena Xabat sepertinya butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan tali pelontar ini. Ada tiga kali dia gagal menancapkan ujung kaitnya ke bagian atas gedung sehingga membuat prajurit lainnya bosan.
Dengan bosan, mereka menunggu, duduk di atas papan kayu yang lapuk, atau di antara rerumputan sambil menonton teman mereka belajar menggunakan tali pelontar. Bidikan Xabat yang sangat payah itu mengingatkan mereka saat masih dilatih di Sunshine Valley dulu.
Ingram tertawa kecil saat sekali lagi tali yang dilontarkan Xabat jatuh ke tanah tanpa mengenai apapun dan saat ditarik kembali malah tersangkut pada pagar kawat yang sudah berkarat. Namun karena Shaheed meliriknya dengan dingin, dia berhenti tertawa.
Saat akhirnya ujung kait Xabat menancap pada dinding bangunan, para Spectreswarms bertepuk tangan sambil bersuit-suit. "Akhirnya dia bisa!"
"Lalu bagaimana?" tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya, Xabat melepaskan pelatuk dan mendadak tali itu tertarik membuat tubuhnya terlempar ke angkasa. Mereka tertawa terpingkal-pingkal saat mendengar suara teriakan Xabat di angkasa, seperti orang naik jet coaster untuk pertama kalinya.
"Tarzan kota!"
"Anjing terbang!" gurau mereka.
Bollevar menggelengkan kepalanya sambil berdecak.
Xabat nyaris jatuh bebas ke atas reruntuhan Cox karena lupa menembakkan talinya lagi saat tubuhnya jatuh tertarik gravitasi bumi. Seseorang dengan sigap menangkap tubuhnya sebelum ringsek jadi prekedel di atas aspal yang retak.
"Segera saat tubuhmu mulai jatuh, lontarkan lagi ke puncak gedung lain sambil menarik talinya," kata Shaheed sambil terus berayun.
"Ya, ajari dia, Shaheed." Bisik Bollevar sedikit lega. Spectreswarms mulai meluncur mengikuti Shaheed.
Sekarang bekas anjing vampir itu mengerti cara kerjanya. Tali terlontar saat pelatuk ditekan, dan tertarik saat pelatuk dilepaskan. Setelah kait menancap pada gedung, dan tali tertarik, pada kepanjangan 2 meter kait yang tertancap pada bangunan itu terlepas sendiri dari dinding dan masuk ke dalam pistol pelontar, siap untuk ditembakkan lagi.
Xabat belum cukup terbiasa dengan ini, saat mereka melewati rel kereta maglev yang terbengkalai, talinya tersangkut sehingga pistolnya terlepas dari tangan.
"Sialan!! Aaarghh!!" jeritnya dengan nyaring, mendapati tubuhnya tertarik jatuh semakin cepat ke atas aspal.
Seseorang menangkapnya di pinggang dan tubuhnya berayun ke atas untuk mendarat di sebuah rusun yang sudah berumput lebat.
"Hati-hati, Ben." terdengar suara Ferrett di sebelahnya.
"Xabat, pistolmu!" Seseorang dengan logat India berayun di atas mereka berdua dan goggle infra merah Ferrett menangkap sebuah tabung panas yang dipasang di bagian atas pistol pelontar tali sebagai penanda. Perempuan itu menangkap pistol pelontar tali tersebut dan mengembalikannya pada Xabat.
"Aku tidak bisa."
"Kau bisa, jangan dengarkan Ingram. Dia menertawakan semua orang."
Xabat mencoba sekali lagi, untuk mengejar teman-temannya yang sudah berayun jauh. Agaknya dia terdesak oleh pikiran tidak ingin tertinggal atau membuktikan dirinya mampu sehingga pikirannya tidak fokus. Sekali lagi dia salah bergerak sehingga menabrak kaca jendela sebuah gedung terbengkalai.
"Oh, ini menyenangkan sekali," kata Ingram di sela-sela cekakakan yang berderai dari mulutnya.
Seperti anjing yang marah, Xabat menepis sisa-sisa kaca di tubuhnya dan berlari menuju jendela yang terbuka lalu melompat sambil melontarkan tali.
Coba untuk tenang, Ben, katanya pada diri sendiri, tenang dan fokus, jangan pedulikan yang lain, konsentrasi pada pelatuk saja.
Satu ayunan, dua ayunan. Semua mulus, dia berayun seperti spiderman di film, atau tarzan di hutan. Entah setan apa yang melintas sehingga dia tersadar bahwa dirinya berada di ketinggian puluhan meter di atas aspal. Pelontar tali ini sangat bahaya, kalau terlepas bisa mati. Kenapa mereka tidak membuat semacam gelang saja daripada begini?
"Kau sudah mulai terbiasa, Ben," tegur Ferrett.
"Awas, kalau jatuh kau jadi kue pie," ledek Ingram.
Semakin terbiasa dengan alat tersebut, Xabat semakin melupakan ketinggian. Dia lupa bahwa jatuh bisa mati, dia lupa betapa berisikonya alat ini, dia lupa manusia tidak bisa terbang. Yang ada dalam benaknya hanya pemandangan indah lanskap yang luas di kota metropolis hancur tak bermatahari, semilir angin pada tubuhnya, dan jari pada pelatuk pistol pelontar tali.
"Aku harus akui, sebenarnya dia berbakat." Puji Todd dengan tulus, melihat Xabat kini bisa bergerak cepat sekali. Jarak ayunannya jauh sekali, dia mampu memaksimalkan fungsi kerja pistol pelontar tali ini dibanding yang lain.
"Ya, kalau dia berhenti berpikir dan mempercayakan semua pada kemampuan fisiknya, dia sebenarnya cukup hebat." Bisik Ferret.
"Dia hanya tukang pamer," kata Ingram.
"Dan kau hanya iri," lama-lama Ferrett jadi kesal dengan sindiran-sindiran sinis Ingram itu.
Sekali lagi dia melewati rel kereta maglev yang melintas di ketinggian 35 meter di atas tanah, Xabat tidak tahu bagaimana mengatasinya, tapi dia tidak perlu berpikir, tubuhnya sudah bergerak lebih cepat daripada pikirannya. Sambil berakrobat di udara, dia melewati rel kereta maglev tersebut dan menyusul Ingram. Tak lama, dia berhasil menyusul Shaheed dan akhirnya melewati Bollevar, terdengar suara Ingram menyanyikan lagu tema "spiderman" di radio.
Xabat meraba-raba bahunya dan menemukan radio dua arah yang dihilangkan oleh spray light-bender. Bollevar keparat itu tidak cukup mempercayainya untuk menanam mikrofon pada rahangnya seperti yang lain!
"Kita ke distrik Timur. Di sana tempat peternakan Norvam."
"Kami tahu letaknya di distrik apa. Jangan kebanyakan bicara." Kata Bollevar. Cukup beralasan karena radio yang digunakan Xabat bukan jenis radio pribadi seperti yang digunakan Spectreswarms lainnya, bila dia bicara, gelombang frekuensinya bisa tertangkap.
Sampailah mereka di sebuah daerah yang cukup lapang terhalang oleh sebuah bukit. Dibalik bukit itu terdapat jalan aspal yang mulus dan bersih menuju ke sebuah tempat dipagari oleh tembok beton dengan kawat silet melingkar-lingkar di bagian atasnya. Bila para ternak berhasil melarikan diri dari kandang, mereka harus menghadapi tembok tiga meter dengan kawat mematikan di sana. Itu jelas bukan sesuatu yang mudah untuk dilalui.
"Peternakan darah Baron Norvam.
Blatter-red
Yang terbaik untuk keluarga anda."
Sekalipun dengan tali pelontar, mereka cukup kesulitan untuk masuk ke dalam karena tidak ada gedung tinggi di sekitar sana untuk mengangkat tubuh mereka dari gravitasi. Pada pagar setinggi tiga meter itu terdapat lingkaran kawat silet yang lebat dan dialiri tegangan tinggi. Norvam memang tidak tahu apa yang digunakan para Spectreswarms untuk terbang, dan dia sendiri kurang paham mengenai Spectreswarms. Bollevar tidak yakin kondisi peternakan yang seperti itu dimaksudkan untuk menyulitkan gembong teroris hantu untuk masuk ke dalam peternakannya.
Terima kasih pada Chipper yang mampu melihat masalah ini, dia membuatkan denah saluran air. Tentunya tidak detail karena Chipper tidak punya waktu untuk memeriksa seluruh gorong-gorong dan sistem perairan di peternakan, tapi setidaknya dia sudah memberikan jalan masuk menuju saluran air tersebut beserta titik-titik pintu keluarnya.
Bollevar membawa anak buahnya ke tepian sungai dimana terdapat pintu keluar saluran air dari peternakan tersebut. Di dalam sana, mereka kembali menyemprotkan spray light-bender yang akan habis dalam lima belas menit, lalu mulai memasuki saluran air peternakan tersebut.
Pada peta yang telah dipersiapkan, terdapat titik-titik merah di sepanjang saluran air. Pada titik tersebut mereka mengeluarkan sebungkus kotak yang ditempelkan dengan perekat, lalu diaktifkan sehingga lampu merah berkedip-kedip.
Bollevar bisa saja mengirimkan Ferret atau Shaheed bersama Xabat untuk memeriksa saluran air untuk mempercepat gerakan mereka saat operasi berlangsung pada hari sebelumnya. Tapi mendengar bahwa bisnis Norvam diambil alih oleh Count Allastair, dia menduga akan ada banyak sekali aktivitas dan pemantauan yang dilakukan oleh kepolisian di tempat ini, terutama pada hari-hari pertama. Bollevar tidak mau ambil risiko kelompok mata-mata mereka ketahuan sedang berkeliaran di peternakan dan ketahuan pada keesokan harinya sehingga para vampir itu mengetahui misi mereka dan mempersiapkan jebakan. Kalau harus ketahuan, mereka akan langsung melakukan konfrontasi habis-habisan.
Sesungguhnya Declan Allastair, putra pertama Count Allastair sangat tertarik untuk melanjutkan bisnis peternakan ini, namun mengingat dia seorang deviant, Charlotte meyakinkan ayahnya bahwa itu bukan ide baik. Sebagai deviant, Declan akan membebaskan beberapa ternak sehingga berkuranglah sumber makanan lezat bagi kaum vampir. Dan pastinya, Declan akan meniadakan proyek Blatter-red Baby yang lezat itu.
Sistem perairan di peternakan ini tidak sulit, namun ada beberapa pintu keluar dari saluran air yang tidak aman sehingga mereka harus mengganti pintu keluar. Xabat pun tidak terlalu berguna di sini karena selama menjadi peliharaan, yang dia lakukan hanya mengekor Norvam, dan Norvam tidak punya alasan untuk berkeliaran di gorong-gorong peternakannya sendiri.
Sesuai siasat, sepuluh orang itu dibagi menjadi tiga regu, tentu saja Bollevar tidak membiarkan Xabat berkeliaran tanpa pengawasannya. Xabat mengikuti kolonel Bollevar keluar melalui sebuah lubang saluran air di luar peternakan. Menyusul di belakangnya, Ingram dan Marvin. Sekarang mereka sudah berpijak di permukaan pada halaman belakang peternakan dekat toilet luar. Xabat bisa mengenali tempat ini dengan baik. Dia tahu pintu mana yang mengarah ke peternakan.
Bollevar menikam jantung vampir yang menjaga pintu belakang gedung peternakan, sementara mayatnya menjadi arang dan abu, Marvin mengeluarkan alat untuk memanipulasi kombinasi kunci password menuju ke bagian dalam gedung peternakan. Pintu terbuka, uap-uap putih mengepul di sekitar pintu saat mereka bergerak cepat memasuki gedung peternakan. Mereka menutup pintu tersebut dan menaiki tangga besi menuju lantai dua.
Peternakan ini sangat bersih, hanya punya satu warna untuk dinding, langit-langit dan lantai. Sesekali seorang penjaga berjalan melewati koridor dengan senapan mesin di tangan. Tampaknya senapan itu akan digunakan untuk melumpuhkan manusia yang melarikan diri atau menyusup masuk.
Seorang manusia kurus berkacamata dengan tato berinisial BN yang sudah diganti menjadi CA di lehernya, berjalan di koridor dengan alat pembersih lantai. Bollevar menyelinap di belakangnya dan memberikan cekikan sleeper's hold di leher agar pekerja itu pingsan, sementara Marvin dan Ingram mengawasi koridor lalu mematikan seorang penjaga vampir yang sedang melintas dalam damai.
Bollevar menyerahkan tubuh manusia budak vampir itu pada Xabat di depannya, "urus dia."
Xabat melihat sekeliling dan menyandarkan manusia itu di dinding, menaikkan salah satu kaki, memposisikan kedua lengannya memeluk tongkat pembersih jadi seakan dia sedang ketiduran. Ini lebih baik daripada memasukkannya ke dalam gudang sehingga membuatnya sadar ada yang menyusup ke dalam peternakan.
"Ruang operator, tahu letaknya, kan?" tanya Bollevar saat Xabat kembali ke antara mereka.
Xabat segera mengantar teman-temannya menuju ruangan tersebut. Mereka melewati ruangan demi ruangan yang pintunya terkunci oleh kunci otomatis. Pada ruangan itu terdapat dinding kaca dimana orang bisa melihat ke dalam namun yang di dalam tidak bisa melihat keluar.
Bollevar menahan amarahnya saat melihat bagaimana umat manusia dimanfaatkan seperti binatang ternak betulan. Ada satu konsol game di masing-masing ruangan, dan yang dilakukan para manusia itu hanya duduk bermain game kesukaan mereka sambil makan makanan tertentu seperti sayuran atau makanan diet yang sesuai dengan golongan darah mereka. Bila waktunya tiba nanti, darah mereka disedot. Ini seperti surga para pecandu game dimana mereka bisa bermain 24/7. Tapi bagi Bollevar, ini mendegradasi definisi manusia.
Dalam hati Bollevar bersumpah bila mereka sampai di Sunshine Valley nanti, tidak ada lagi para pemalas! Semua orang harus berjuang demi mendapatkan apa yang dulu milik mereka, bumi!
Xabat membawa Kolonel Bollevar ke ruang operator dimana semua pintu peternakan bisa terbuka hanya dengan menekan tuas-tuas yang ada. Tapi bila mereka lakukan itu tanpa menyingkirkan semua penjaga bersenjata di sepanjang lorong, maka keselamatan para ternak bisa terancam.
Setelah kematian Norvam, para petugas yang jumlahnya mencapai tiga ribu lebih itu dipindah tugaskan ke kesatuan militer dan keamanan sehingga di sini jumlah penjaga hanya tinggal beberapa ratus saja.
Xabat hafal kode kombinasi menuju ruang operator sehingga Marvin tidak perlu menggunakan alat peretas kode. Begitu pintu terbuka, dua orang vampir yang sedang berkelakar di dalam ruang operator itu menjadi korban dua bilah pisau perak yang dilemparkan oleh Ingram dan Marvin tepat kepada bagian kepala dan jantung.
"Sepertinya memang tidak ada vampir tulen di sini," Ingram mencabut kembali belati peraknya yang menancap di jantung vampir mutasi itu.
Xabat menutup pintu ruang operator dari dalam saat Tim Beta memanggil.
"Alpha di sini." Kolonel Bollevar menekan bagian bawah telinganya.
"Ruang pengawas berhasil diamankan."
"Bagus, tunggu Tim Gamma."
Sambungan berakhir.
***
Ferrett memalingkan wajah saat melihat beberapa penjaga vampir menyeret sembilan ternak di sepanjang halaman depan gedung peternakan. Manusia-manusia ternak itu menangis, memohon dan merengek, minta diberi kesempatan hidup untuk mendonorkan darah mereka.
Tapi kata penjaga itu sambil menghunus belati, "darah kalian tidak enak lagi. Kalian terlalu malas."
"Ampuni aku! Aku berjanji akan mengurangi waktu main game dan bergadang, aku akan mulai rajin berolahraga, makan makanan yang kalian sediakan dan menghabiskan semuanya. Beri aku kesempatan untuk memperbaiki darahku."
"Tidak bisa. Bayi-bayi itu tumbuh dewasa dan mereka lebih banyak bergerak daripada kalian." Dengan keji, penjaga itu menyembelih manusia ternak tersebut. Darah segar berhamburan keluar, namun mereka tidak tertarik untuk menyantap darah yang tidak lezat itu.
Satu persatu sembilan ternak yang darahnya tidak enak lagi itu dibuang ke dalam lubang lalu dibakar. Vampir-vampir penjaga itu tidak necis, rambut mereka tidak rapi dan pakaian mereka semerawut, indikasi termudah untuk mengidentifikasi mereka sebagai vampir mutasi. Dulu mereka adalah manusia, namun kini mereka menyembelih dan membakar manusia seperti sampah, tanpa emosi sedikitpun. Apakah perubahan manusia menjadi vampir juga memengaruhi perasaan dan pikiran?
"Kudengar mereka yang berubah menjadi vampir, berubah menjadi psikopat," bisik Summer.
"Ya, psikopat tidak punya rasa simpati atau empati, persis seperti apa yang mereka lakukan," kata Ferrett.
Bila bukan karena perintah Bollevar untuk tidak menarik perhatian, Ferrett sudah pasti akan langsung terjun untuk menyelamatkan sembilan manusia malang itu.
"Aku akan mengingat hari ini seumur hidupku karena membiarkan mereka diperlakukan seperti itu!" Todd geram.
"Lupakan, Todd, kalau kita menolong mereka, ribuan manusia lain yang di dalam bisa berada dalam bahaya. Mari kita percaya pada strategi Bollevar saja. Ayo."
Tim Gamma meninggalkan tempat itu untuk menemukan garasi.
Berdasarkan peta yang dibuat oleh Chipper, garasi itu tidak sulit untuk ditemukan. Tentunya ada di lantai satu dan di dekat pintu gerbang untuk keluar masuk. Ada dua orang vampir bersenjata sedang berjaga di tempat parkir. Selain dari itu, ada banyak mobil truk yang bisa digunakan untuk melarikan diri.
Tanpa suara, Ferret bergerak mendekati salah satu penjaga yang sedang berjalan santai, kemudian dia mengiriskan pisau peraknya di leher salah satu penjaga. Mulai dari leher, penjaga itu terbakar menjadi arang dan debu. Pada saat yang sama, Todd sudah membungkam mulut vampir itu dan menghujamkan pisaunya di jantung hingga vampir itu terbakar menjadi abu dan arang.
Garasi berhasil diamankan, melalui kode tangan, dia memerintahkan Summer untuk menjaga garasi. Summer segera mencari tempat dibalik dinding putih untuk menyamarkan dirinya. Sekali lagi mereka menyemprotkan spray light-bender.
Ferret dan Todd bergerak keluar garasi, kini tugas mereka adalah untuk mengamankan jalur kabur. Beruntung garasi tidak jauh dari pintu gerbang, mereka berdua bergerak menuju ke sana.
Melihat tiga orang vampir bersenjata yang berkeliaran di halaman luar, mereka memutuskan bahwa tiga orang vampir itu adalah homo mutos nosferatu. Todd demi mengirit peluru perak, ia menggunakan peluru bawang.
Peluru melesat, masuk ke dalam kepala vampir mutasi itu dan saat peluru penyok, serbuk bawang di dalamnya berhamburan membakar tubuh vampir tersebut. Dengan cepat tiga orang vampir mutasi di halaman utama berubah menjadi debu dan arang.
Rupanya dua orang vampir di dalam pos jaga melihat kematian tiga orang penjaga dan keluar menenteng senjata. Pisau perak tidak akan membunuh mereka seketika bila tidak dihujamkan ke jantung, dan Ferret beserta Todd melaksanakan tugas mereka dengan baik.
Masuk ke dalam pos jaga, Ferret memanggil Tim Alpha. "Jalur kabur aman."
"Di terima, Tim Gamma. Kerja bagus."
Sambungan selesai, kini Tim Alpha dan Beta bisa langsung beraksi membunuhi para penjaga di dalam dan membebaskan para ternak. Yang dilakukan sekarang adalah menunggu garasi terisi lalu membukakan pintu gerbang. Dari sini, mobil-mobil truk tidak perlu kembali ke Cox, mereka akan langsung bergerak ke Sunshine Valley benteng pertahanan manusia di luar Cox, dimana matahari masih bersinar terang tanpa tertutup awan kelabu yang misterius.
"Setelah kehilangan ternak, para vampir akan kelaparan selama beberapa bulan." Todd terkekeh.
"Untung Norvam sudah mati, jadi operasi ini bisa berjalan lebih mudah." Kata Ferret.
Perayaan kecil mereka terusik oleh suara klaskson mobil yang berada di luar gerbang peternakan. Dari kamera pemantau, Ferret dan Todd dapat melihat sebuah mobil limo menunggu pintu gerbang terbuka.
"Oh tidak." Desis Ferret.
Itu Charlotte Allastair.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top