Lembar 011
Paviliun Putra Mahkota.
"Yang Mulia Putra Mahkota, ini hamba Kasim Seo. Pangeran Jungkook ingin menemui anda."
Suara teriakan Kasim Seo dari luar pintu membuat Taehyung dan Changkyun serempak menoleh ke arah pintu.
"Baiklah, suruh dia masuk!" ujar Taehyung dan berusaha untuk duduk. Melihat Taehyung yang bersusah payah, Changkyun mendekat dan membantu Taehyung.
Terdengar suara pintu terbuka, senyum lebar menghiasi wajah Taehyung ketika melihat Jungkook di ambang pintu.
"Masuklah!" pinta Taehyung yang sudah duduk dengan benar, sedangkan Changkyun duduk di samping kaki Taehyung dan menunduk sekilas ketika Jungkook duduk berhadapan dengan Taehyung.
"Hyeongnim, apa Hyeongnim baik baik saja? Aku dengar Hyeongnim kurang enak badan."
"Ah... Tidak, tidak. Aku tidak sakit, hanya sedikit."
"Sedikit?" ulang Jungkook sembari menaikkan sebelah alisnya.
"Ah... Bukan apa apa, lupakan saja. Bagaimana perjalananmu hari ini? Apa kau mengunjungi banyak tempat." tanya Taehyung kemudian dengan antusias, sedangkan Jungkook menggeleng lemas dan tampak tidak puas.
"Kenapa? Apa terjadi sesuatu?"
"Changkyun tiba-tiba saja datang dan mengatakan bahwa banyak buaya di sana." terang Jungkook membuat Taehyung menaikkan sebelah alisnya.
"Buaya?" ulang Taehyung untuk memastikan kembali dan Jungkook mengangguk. Taehyung kemudian beralih ke Changkyun.
"Buaya?"
Changkyun hanya memandangnya seperti biasa.
"Bukan hanya itu." ucapan Jungkook mengalihkan perhatian Taehyung.
"Ada preman yang tiba-tiba datang dan menyerang kami."
"Lalu? Apa Changkyun mengalahkan mereka semua."
"Tidak Putra Mahkota." suara berat Changkyun menengahi keduanya.
"Hamba tidak melakukan apa apa. Pangeran lah yang mengalahkan mereka dan mengajak hamba untuk melarikan diri."
"Benar?"tanya taehyung seakan tidak percaya.
"Ahh... Sebenarnya tidak begitu. Sebenarnya mereka hanya bermain main denganku, jika Changkyun menggunakan pedangnya, aku akan sedikit membuat masalah di sana"
"Menghunuskan pedang pada seseorang bukanlah sebuah permainan, terlebih lagi pada keluarga Kerajaan. Itu merupakan sebuah penghianatan" terang Changkyun membuat Jungkook menatapnya dengan mulut terbuka, dia pikir Changkyun hanya bisa berbicara seputar tentang pedang. Ternyata dia bisa mengatakan hal yang bahkan dia sendiri belum tahu.
"Lalu? Apa yang terjadi setelahnya?"
"Aku dan Changkyun berlari dan setelah cukup jauh, kami melompati tembok dan....."
"Dan...?" Taehyung makin penasaran karna Jungkook menggatungkan perkataan nya dan malah menoleh ke arah Changkyun.
"Dan...?" pertanyaan Taehyung di tujukan pada Changkyun yang tidak bereaksi sama sekali.
"kami masuk sarang buaya" cetus jungkook.
"ne!?" lagi lagi taehyung di buat terkejut oleh perkataan jungkook,dia sedikit merendahkan kepalanya untuk melihat wajah jungkook.
"buaya"
jungkook mengangguk,dan seperti sebelumnya dia beralih kearah changkyun, "buaya" changkyun tidak menjawab tapi taehyung menangkap perubahan pada wajah changkyun,samar samar taehyung melihat telinga changkyun yang memerah.
"apa kau baik baik saja" tanya taehyung khawatir sembari memegang telinganya sendiri,changkyun tiba tiba berbalik memunggungi taehyung dan jungkook dan menunduk dalam tanpa sepatah katapun.
"buayanya,menyerang changkyun" cetus jungkook membuat taehyung menutup mulutnya sebelum tawanya meledak,membuat jungkook menatapnya khawatir.
"hyeongnim, kau baik baik. saja"
taehyung menundukkan kepala dalam dalam dan bahunya sedikit berguncang.
"hyeong-hyeongnim."
"hahaahaa....."
"ne!?" jungkook menatap heran kearah taehyung ketika tiba tiba dia tertawa dengan keras bahkan jungkook belum pernah melihat taehyung tertawa sekeras itu,saking tidak bisa mengendalikan tawanya taehyung sampai menjatuhkan tubuhnya di lantai namun tiba tiba tawanya terhenti.
"argh......"
"hyeongnim...."
"putra mahkota..."
"pung-gung-ku,aduh,tolong-aku,argh....."
"hyeongnim....maafkan aku"
"jangan sentuh yang itu,argh...."
"anda baik baik saja"
"tidak,ini sakit"
"saya tahu itu"
"awas kau"
🌾어린 왕 🌿
permaisuri young in menaiki tangga menuju paviliun putra mahkota dan seorang dayang menggeser pintu dan young in melangkahkan kakinya ke dalam,kasim seo dan kasim cha yang waktu itu berada tepat di samping pintu kamar taehyung menoleh ke arah pintu setelah mendengar pintu terbuka,mereka membulatkan mata mereka setelah melihat young in berjalan menyusuri lorong,berjalan ke arah mereka.
mereka kemudian berdiri berjajar dan membungkuk mengucapkan salam pada young in secara bersamaan.
young in melihat ke arah kasim cha,jika kasim cha berada di sana itu berarti jungkook tengah mengunjungi taehyung, young in menarik sudut bibirnya ke atas dan membuat sebuah senyum yang mendamaikan senyum yang sangat mirip dengan senyuman taehyung.
"apa pangeran sedang ada di dalam"
"ye,yang mulia permaisuri" jawab kasim seo yang menundukkan kepalanya.
"hamba akan memberitahukan kepada putra mahkota atas kedatangan yang mulia permaisuri" kasim seo hendak berbalik tapi suara young in menghentikannya.
"tidak perlu"
"ye!?" kasim seo memberanikan diri melihat ke arah young in,dan samar samar terdengar suara gaduh dari dalam kamar taehyung,membuat young in yang mendengarnya tersenyum ringan.
"sepertinya dia sedang bersenang senag,aku akan menunggu di sini"
"t-ta-tapi yang mulia"
"aku akan menunggu"
"hamba mengerti" pada akhirnya kasim seo hanya bisa menurut dan kembali ke posisinya sebelumnya,kasim cha yang berdiri di sampingnya melihat ke arahnya seakan bertanya bagaimana,tapi kasim seo hanya menggeleng pelan dan sekilas melirik ke arah young in yang berdiri tepat di depan pintu kamar taehyung.
"buahahaahaha......."
tiba tiba saja terdengar suara tawa yang meledak dari dalam kamar taehyung yang membuat kasim seo dan kasim cha terkejut dan sama sama melihat kearah kamar taehyung tak berbeda dengan para dayang yang berbaris di lorong sedangkan young in hanya menaikkan sebelah alisnya,pertanyaan mereka sama,siapa orang yang baru saja tertawa tersebut tapi di dengar dari suaranya yang sedikit berat hanya ada dua kadidat yaitu changkyun dan taehyung sendiri tapi jika changkyun tidak mungkin,mustahil jika changkyun tertawa seperti itu bahkan untuk membuat anak itu tersenyum saja sangat susah,young in tersenyum lebar dan terlihat geli setelah menyadari bahwa ledakan tawa barusan adalah putranya sendiri,young in bertanya tanya apa yang membuat taehyung sampai tertawa seperti itu,tapi semua orang kembali di kejutkan dengan suara teriakan bukan teriakan kegirangan seperti telah memenangkan lotre melainkan teriakan kesakitan dan setelahnya terdengar suara gaduh,sebenarnya kasim seo ingin segera menerobos ke dalam tapi tidak berani karna young in berdiri di depan pintu sekan ingin menjaga agar seseorang tidak masuk.
setelah beberapa waktu pintu tiba tiba terbuka dari dalam dan menampakkan raut wajah terkejut dari jungkook ketika mendapati young in berada tepat di depannya,jungkook kemudian membungkuk memberi salam.
"ibunda ratu ada di sini"
"ne....apa kau sudah ingin pergi"
"ne"
"sering serringlah mengunjugi hyeongnim mu,dan juga baginda raja,beliau sering menanyakanmu"
"ne,aku akan mengingatnya,aku permisi" jungkook membungkukkan badan sekilas dan berjalan melewati young in yang juga berjalan masuk ke kamar taehyung dan kasim seo menutup pintu dari luar dan melihat rombongan jungkook berjalan keluar
"kenapa mereka berkunjung di waktu yang sama" gumam kasim seo.
young in berjalan menghampiri taehyung yang tampak terbaring dan tepat di samping kakinya changkyun berdiri dan membungkukkan badannya sekilas tanpa mengucapkan sepatah kata pun,young in tersenyum melihat changkyun.
"duduklah"
changkyun menganggukkan sekilas kepalanya yang sudah menunduk dan hendak pergi ke sudut ruangan tapi suara young in menghentikan langkahnya.
"duduklah di tempatmu sebelumnya"
pelahan changkyun mengangkat kepalanya dan bertemu pandang dengan young in yang tersenyum kearahnya seperti saat dia tersenyum pada taehyung.
"apapun yang terjadi kau tidak boleh jauh jauh dari putra mahkota,bukankah itu tugasmu sebagai pengawal pribadi putra mahkota"
changkyun menunduk dalam,"duduklah di situ dan jangan anggap aku sebagai yang mulia yang harus kau hormati,anggaplah aku sebagai seorang ibu yang harus kau hormati"
changkyun kembali mengangkat kepalanya dengan tatapan mata yang sedikit terkejut,sebenarnya sudah lama changkyun bergulat dengan fikirannya sendiri kenapa sikap young in begitu berbeda saat memperlakukannya,berbeda bukan dalam artian yang buruk tapi young in selalu bersikap berlebihan padanya meski dia sepantaran dengan putra mahkota tapi tetap saja dia hanya orang dari kalangan bawah yang bertugas menjaga putra mahkota tapi kenapa young in seperti mengistimewakannya.
changkyun kemudian menjatuhkan lutut nya dan duduk di tempat semula setelah young in duduk di samping taehyung.
"kenapa ibunda ratu datang kemari" tanya taehyung sembari sedikit menoleh kan kepalanya untuk melihat wajah ibunya
"apa yang dilakukan seorang ibu mengunjungi anaknya yang sedang sakit"
taehyung tertawa. ringan"aku tidak sakit,eommoni tidak perlu khawatir "
"ibu tahu kau pasti baik baik saja" young in meraih tangan taehyung dan menggenggamnya.
"kenapa kau melukai punggungmu di saat saat seperti ini"
"saat saat apa maksud eommoni"
"ayahmu ingin kau menemuinya di pavliunnya"
"ahh.....itu" taehyung mengarahkan pandangannya kelangit langit paviliunnya sepertinya melihat ibunya dalam posisi seperti itu membawa lehernya sakit.
"aku benar benar minta maaf,tapi....aku benar benar tidak bisa pergi kemana mana sekarang"
"oleh sebab itu ibu kemari"
taehyung mengarahkan kembali pandangannya pada ibunya seakan meminta penjelasan.
"ini tentang pernikahanmu,kau tahu bukan bahwa kau sudah terlambat untuk menikah,oleh karena itu baginda raja memutuskan untuk segera menggelar pernikahanmu yang sempat tertunda"
taehyung kembali menatap langit langit,"apa hwagoon agassi putri dari ketua park yang akan menjadi istriku"
young in menaikkan sebelah alisnya,bagaimana taehyung bisa tahu padahal dia tidak pernah mengunjungi paviliun raja.
"dari mana kau mendapatkan informasi itu"
taehyung tersenyum lebar dan menoleh melihat ibunya,"aku memiliki orang yang bisa ku percaya"
young in kemudian mengarahkan pandangannya pada changkyun yang duduk di sampingnya sembari menunduk dalam,apa taehyung mengetahuinya dari changkyun karna dari semua orang yang melayani taehyung,hanya changkyun lah yang sering bergentayangan di istana gyeongbok, young in kemudian tersenyum lebar.
"changkyun-ah...bisa kau angkat kepalamu" ujar young in dengan suara lembutnya tapi mungkin karna suaranya terlalu lembut sampai changkyun tidak mendengarnya atau karna memang dia yang tidak ingin merespon.
"angkat kepalamu dan biarkan aku melihat wajahmu" ulang young in tapi tetap saja,changkyun tetap menunduk dalam seperti ada sesuatu yang memberatkan wajahnya.
"changkyun-ah" panggil young in sekali lagi dengan suara yang lebih pelan,tapi changkyun sama sekali tidak bergerak.
"anak itu tidak akan mau bicara jika sudah merasa asing dengan seseorang, eommoni harus sedikit memaksanya jika ingin melihat wajahnya" gumam taehyung
young in kemudian mendekat ke arah changkyun dan duduk di hadapannya membuat changkyun melebarkan matanya,meski sedang menunduk tapi dia bisa melihat hanbok yang di kenakan young in menyentuh lututnya,kemudian sebuah tangan menangkup kedua wajahnya dan perlahan menariknya,membuatnya menegakkan kepalanya dan bertemu pandang dengan young in.
"ibumu ini hanya ingin melihat wajahmu kenapa kau tidak mengangkat kepalamu,changkyun-ah...kau di anugerahi dengan nama kim sebagai nama bangsawanmu,kau harus ingat perkataan ibumu ini,kau bukanlah orang dari kalangan bawah jadi berhenti menunduk saat bertemu dengan ibumu ini dan biarkan ibumu ini melihat wajah anaknya,kim changkyun-ah"
"eommoni..." batin changkyun, bagaikan terhipnotis dia sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya dari mata young in yang berada tepat di hadapannya.
"dia tidak akan mau bicara dengan orang asing,eommoni harus memaksanya dulu"
young in sekilas melihat ke arah taehyung dan kembali menatap changkyun seakan mencari kebenaran dari perkataan taehyung.
setelah kepergian young in kamar taehyung kembali sepi karna kedua mahluk yang tersisa di sana hanya membiarkan deru nafas mereka yang saling bercengkrama,sejak tadi taehyung hanya menatap langit langit paviliun sembari berkedip sesekali sedangkan changkyun jangan di tanya jika ada jasa reparasi wajah taehyung pasti akan membawa changkyun ke sana agar wajah changkyun bisa berganti ekspresi selain ekspresi tertekan dan mengancam.
"changkyun-ah" taehyung bersuara namun tidak terlalu keras.
"hamba di sini putra mahkota"
"di situ rupanya" taehyung tertawa ringan namun langsung menghilang.
"changkyun-ah"
"ne,putra mahkota"
"kau jangan kemana mana,tetap duduk di situ"
"untuk hal itu hamba tidak yakin"
"jika kau mencoba untuk keluar akan kupatahkan kakimu,lihat saja nanti"
"putra mahkota tidak bisa bergerak bagaimana mungkin putra mahkota ingin mematahkan kaki hamba"
"changkyun-ah"
"ne,putra mahkota"
"awas kau"
"hamba selalu mengawasi putra mahkota"
"kau membuatku gila"
"ketua park mungkin akan berubah fikiran"
"mwo"
"jangan berteriak sebaiknya putra mahkota segera tidur"
"jangan kemana mana eoh..."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top