[28] Listrik dan Tuduhan

Setelah selesai dari kelas perbaikan kostum, anak-anak 1-A digiring ke kelas praktik. Di gedung olahraga gamma mereka melatih jurus pamungkas sekaligus mengetes kostum mereka yang telah di-upgrade.

Kostum (Name) telah selesai dirancang oleh anak itu. Karena pembuatan kostum membutuhkan waktu dan perlu izin pemerintah, (Name) hanya memakai seragam olahraga U.A.

Power-loader memberi item support kepada (Name) karena tahu mereka akan mengadakan kelas praktik. Meskipun basic quirk (Name) adalah tipe support, tetapi akan sulit baginya untuk melakukan tag team.

"Benda ini bernama Electric Bobbin. Aku diberitahu bahwa quirkmu sebenarnya adalah tipe listrik. Benda ini bisa membuat quirkmu aktif tanpa perlu menyentuh timmu. Namun, timmu harus memakai pasangan electric bobbin, yaitu redteel. Redteel harus dipasang di area yang terbuka," jelas Power-Loader sebelumnya.

Electric Bobbin itu berbentuk lingkaran dan diletakkan di pergelangan tangan. Mirip seperti alat yang digunakan Kaminari untuk mengarahkan listriknya. Hanya saja, milik (Name) lebih kecil dan ringan. Sementara redteel itu berbentuk seperti lencana untuk disematkan di kostum.

(Name) sangat terbantu dengan alat ini. Artinya dia bisa melakukan pertarungan tim. Ketika dirinya sendiri fokus pada pertarungan jarak dekat, dia juga bisa meningkatkan kemampuan temannya.

(Name) melempar salah satu redteel miliknya kepada Kaminari. "Kata Power-Loader-sensei quirk kita itu mirip. Kau mau berlatih bersamaku Denki?"

Kaminari menangkap pin berwarna hitam itu dan menyematkannya di rompi. "Tentu saja (Name)! Apa yang perlu aku lakukan?"

(Name) berjalan ke arah Kaminari dan melepas pin tersebut dari rompinya. "Jangan ditaruh di rompimu! Nanti quirkku hanya akan meningkatkan pakaianmu. Pakai di sini." (Name) menyematkan pin tersebut ke bagian baju yang juga bersentuhan dengan kulit Kaminari.

Jantung Kaminari rasanya ingin merosot. Pasalnya (Name) itu terlalu dekat. Perempuan itu sedang membungkuk sedikit di hadapannya dan memakaikannya pin. Kaminari mencoba membuang muka, malah papasan dengan Mineta yang menatapnya tajam. Pasti cebol mesum itu tidak terima dengan semua service yang Kaminari alami.

"Nah, sudah. Sekarang kita harus mencari lawan bertarung," ucap (Name) semangat.

"Aku saja yang akan menjadi lawan kalian!" teriak Mineta. Bagai ikan gobi yang keluar dari batu, Mineta berjalan ke arah Kaminari dan (Name).

"Aku tidak akan membiarkan kau bermesraan dengan (Name) lama-lama! Dasar listrik konslet!" sungut Mineta sambil menunjuk-nunjuk Kaminari.

"Hah?" (Name) menatap bingung Mineta dan teriakan anehnya barusan. Maksudnya apa coba?

"Tidak masalah, tapi sebaiknya kau juga mencari rekan. Soalnya aku setim dengan Kaminari sekaligus mencoba alat baruku."

Tiba-tiba datang suara dari arah lain. "Aku juga ingin berlatih dengan melawan kalian!" seru Mina. Gadis merah muda berlari kecil dan menghampiri Mineta.

"Untuk kali ini kita setim Mineta. Mari bekerja sama!" Mina dan Mineta melakukan tos.

Manusia anggur itu tentu saja menyambutnya dengan senang dan penuh haru. "Kau memang penyelamatku Mina Ashido!" serunya sambil melompat dan memeluk bagian tubuh Mina yang tidak perlu lagi dijelaskan itu bagian apa.

"Baiklah! Kita bisa mulai latihannya sekarang!" seru Kaminari bersemangat.

Di sisi lain Todoroki mengamati bagaimana (Name) melompat dengan lincah dalam menghindari serangan cairan asam dari Mina. Kaminari juga tampak bisa mengendalikan listriknya dengan lebih luwes padahal biasanya anak itu hanya mampu melepaskan listrik secara acak. Pasti kekuatan Kaminari sedang ditingkatkan oleh (Name). Namun, (Name) sama sekali tidak menyentuh Kaminari walau mereka bertarung di jarak yang berdekatan. Hal itu membuat Todoroki bingung.

Tentu saja lamunannya itu dijadikan celah oleh Iida dan dia melayangkan tendangan menukik ke bahu Todoroki. "Aku lihat belakangan ini kau terus mengamati (Name) ya Todoroki."

Todoroki mundur beberapa langkah. Dia mengembalikan fokusnya pada Iida dan membuat satu dinding es. "Aku cuma kebetulan melihatnya," balas Todoroki datar. Todoroki pun melanjutkan duelnya dengan Iida. Lelaki itu ingin melatih kecepatannya dalam merespon serangan walau sebenarnya pun quirk Todoroki sudah kuat.

"Denki jangan bertarung terlalu jauh dariku. Aku tidak tahu alat ini mampu mentransfer quirkku sampai sejauh apa tanpa perantara!" teriak (Name) sambil menunduk, menghindari serangan cairan asam Mina yang difokuskan pada satu arah.

"Quirkmu keren sekali sih Mina! Aku jadi iri!" (Name) memanfaatkan celah yang terbuka untuk mendekati Mina. Dari belakang gadis itu menyikut punggung Mina dan mengunci gerakan Mina.

Gadis bertanduk itu membalas kuncian (Name) dengan mengeluarkan cairan asamnya yang terasa panas. (Name) lantas melompat menjauh dan meringis.

"(Name) maaf! Apa aku berlebihan?" tanya Mina khawatir. Dia membungkuk di depan (Name) dan mengecek keadaan temannya itu. "Aku sudah menyetel cairan yang aku keluarkan hanya sedikit panas dan konsentratnya tidak tinggi. Harusnya tidak apa."

(Name) langsung melepas alat bantu yang digunakannya. Tepat saat itu juga terdengar dentuman listrik yang amat besar. Tentu saja, aliran quirk (Name) langsung terputus dengan Kaminari. Masalahnya tadi itu Kaminari sedang mengeluarkan jurus yang cukup besar. Karena koneksi jaringan terputus jurus yang dikeluarkan Kaminari jadinya kacau dan malah membuat gedung gamma seperti disambar petir.

Latihannya jadi agak kacau.

"Ah, maaf Kaminari!" (Name) langsung berdiri dan menghampiri Kaminari.

"Aku tidak apa-apa (Name)! Yang harus dikhawatirkan itu tanganmu loh." Kaminari yang terpental karena aliran listrik yang dikeluarkannya sendiri, mencoba untuk bangkit. Mineta yang jadi korban sambar petir, jangan ditanya nasibnya. Lelaki anggur itu sedang terdampar di bebatuan dan sedang ditolong Yaoyorozu.

(Name) langsung melihat tangannya yang memang terluka. Pergelangan kanannya yang tadi dia pakaikan electric bobbin dan mengunci Mina terluka. Namun, luka itu bukan berasal dari cairan yang mina keluarkan, melainkan dari alat yang dia pakai.

"Ketika bertarung tadi cairan asam dari Mina mengenai alatku. Aku pikir alat itu tahan dengan cairan dari Mina, sayangnya tidak. Karena perintah yang aku berikan adalah tingkatkan aliran listrik sebanyak seratus persen, jadi perintah itu balik menyerangku. Alasannya jelas, alat ini konslet ketika terkena cairan," jelas (Name) sambil mengangkat pergelangan tangannya dan memamerkan tangannya yang terdapat sedikit luka bakar.

"Untungnya ini cuma luka ringan," ucap (Name) santai.

"Hee! Kau itu tidak boleh santai begitu dong!" Kaminari mengguncang tubuh (Name).

"Ini cuma luka kecil. Ayo berlatih lagi! Mina, Kaminari! Kalian mau menjadi pahlawan yang hebat 'kan? Aku akan bantu!"

(Name) tetap memancarkan senyumannya yang menawan dan kembali fokus menghabiskan waktu jam belajar dengan berlatih quirk. Dia sendiri sebenarnya tidak menyangka bahwa quirknya mampu menyerang balik karena konslet di alat bantu. Anak itu jadi punya ide tambahan untuk kostumnya.

°°°°°

Malam harinya (Name) mendapat pesan dari Kaminari untuk pergi ke ruang santai. Karena (Name) tidak punya hal yang akan dikerjakan, jadilah dia turun ke bawah dan terkejut mendapati seluruh anak 1-A ada di sana.

"Werewolf game?"

"Aku membeli kartu permainan hehe." Kaminari memamerkan satu pak kartu bergambar serigala.

Mereka tampak antusias dengan permainan yang ditawarkan Kaminari. Masalahnya (Name) sama sekali gak pernah memainkan game jenis itu. Dia bahkan baru pertama kali mendengarnya.

"Kau juga harus ikut main (Name)!" seru Mina sambil menarik (Name) untuk duduk melingkar bersama temannya yang lain. (Name) pun duduk di antara Mina dan Tsuyu.

"Aku tidak pernah main permainan ini." (Name) menatap teman sekelasnya bergantian. Di sisi lain dia merasa sangat tersanjung. Sudah lama (Name) tidak bermain dengan remaja seumurannya apalagi ramai-ramai begini, pasti akan berakhir sangat menyenangkan, mungkin ....

"Aku juga tidak pernah memainkannya," sahut Todoroki diikuti oleh anggukan Midoriya, Uraraka, dan Koji.

Kaminari membuka satu pak kartu werewolf kemudian menjajarkan setiap kartu yang memiliki gambar berbeda. "Aku akan menjelaskan permainan dan peran-perannya."

"Wah, jadi ini seperti bermain peran?" (Name) semakin antusias. Mina yang duduk di samping (Name) memeluk anak itu.

"Ya ampun, kau ini kalau sedang antusias terlihat seperti anak kucing ya!" komentar Mina. "Tapi permainan ini cukup sulit loh. Apalagi kepercayaan dan analisis diperlukan. Makanya ini pasti akan sangat heboh!" 

"Karena alasan itu juga aku hanya mengizinkan bermain satu game saja," timpal Iida sambil membenarkan letak kacamatanya. Semua anak 1-A memang menyetujui keputusan ketua mereka. Kalau mereka main lebih dari satu game dengan pemain sebanyak ini bisa sampai besok pagi.

Apalagi kalau misalnya mereka terciduk oleh Aizawa-sensei. Tambah lagi besok mereka semua akan sekolah. Bisa ditatar wali kelas mereka yang tampangnya nolep tapi sangar itu.

"Pertama kita harus memilih naratornya. Dia harus orang yang adil dan tidak memihak," ujar Kaminari.

"Kenapa tidak kau saja? Lama!" sungut Bakugou sambil melipat tangannya di depan dada. Dari tadi anak ini tuh kebelet mau main. Tapi jadi lama banget karena pakai acara jelasin role dulu ke orang-orang aneh itu. Sebut saja (Name) dan Todoroki yang tidak tahu permainan werewolf. Mereka lahir di zaman batu apa?

"Aku juga mau bermain peran," balas Kaminari.

"Kalian tidak ada yang bersedia menjadi narator?" tanya Iida. Dia menatap seluruh temannya yang sedang duduk melingkar itu.

"Kau sendiri Iida?" Mineta balik bertanya dan disambut oleh gelengan singkat sang Ketua Kelas. Kelihatannya dua puluh satu orang di ruangan itu, tidak ada yang berniat untuk menjadi narator.

Kalau (Name) sih alasannya jelas. Dia baru pertama kali main, jika dia yang menjadi narator bisa gawat dan berantakan. Sementara yang lain lebih suka saling menuduh dan membuat drama daripada mengurusi data-data pemain.

Kalau begini permainannya tidak bisa dimulai.

Tapi tiba-tiba Tokoyami mengeluarkan Dark Shadow dari dalam perutnya. Dia meminta teman gelapnya itu untuk membantu dalam menjadi narator permainan.

Narator pun telah ditentukan. Dark Shadow ikut mendengarkan penjelasan tentang role dalam permainan werewolf. Mulai dari villager, guardian, werewolf, orphan, shaman, sampai doppleganger semuanya dijelaskan dengan rinci oleh Kaminari.

"Banyak sekali perannya," komentar Uraraka. "Tadi King itu punya dua suara untuk vote satu kali dalam permainan, lalu kalau mayor tadi fungsinya apa?"

"Mayor tugasnya membatalkan final vote. Pemilihan mayor berbeda dengan pemain lainnya, karena mayor dipilih dengan musyawarah," terang Kaminari lagi.

Semua orang yang ada di ruangan pun mengangguk paham. Kaminari kemudian menyusun kembali semua kartu yang telah dia jejerkan. Remaja itu memisahkan antara role yang harus dipakai dengan yang tidak untuk membuat permainan werewolf dengan dua puluh orang ini semakin seru. Dia pun memberikan dua puluh tiga kartu tersebut kepada Dark Shadow.

"Bagaimana dengan kartu ini Kaminari?" tanya Dark Shadow sambil menunjukkan dua kartu bertuliskan Mayor dan Amulet of Protection

"Kartu Mayor diberikan setelah rapat dan kartu amulet of protection diberi secara random olehmu. Jadi akan ada orang yang mendapat dua kartu."

Dark Shadow lebih dulu membacakan fungsi dari kartu equipment bernama amulet of protection itu. "Pemain yang memegang equipment ini tidak bisa mati, tapi jika equipment ini tidak berpindah di malam berikutnya, orang yang memegang kartu amulet of protection akan mati. Setiap malam pemain yang memegang kartu ini akan dibangunkan untuk melemparnya ke pemain lain secara acak."

(Name) menatap tumpukan kartu yang dipegang oleh Dark Shadow dengan senang. "Permainan ini kelihatannya seru sekali!" seru gadis itu dengan senyuman lebar.

"Tentu saja!"

"Oh teman-teman." Yaoyorozu menarik atensi seluruh kelas dengan seruannya. Ketika seluruh anak mengarahkan pandangannya pada gadis kaya itu, dia tersenyum sambil menengadahkan tangannya. Gadis berambut panjang itu menciptakan banyak penutup telinga dan penutup mata pada saat yang bersamaan.

"Kita akan gunakan ini supaya tidak ada yang curang. Masing-masing ambil sepasang penutup telinga dan satu penutup mata."

Kirishima mengacungkan ibu jarinya. "Kau pintar sekali Yaoyorozu!" Yang bersangkutan hanya tersenyum menanggapi pujian itu. 

"Jangan ada yang menggunakan quirk juga ya!" tambah Iida memperingatkan.

"Kalau begini permainnya bisa dimulai!"

*****

Ronde 1

Semua kartu telah dibagikan. (Name) mengintip dengan hati-hati. Gadis itu terkejut melihat role pertamanya dalam permainan ini. Dia mendapat bad side.

"Malam hari telah tiba. Pastikan kalian semua telah mengecek peran kalian. Harap seluruh pemain memakai penutup mata kemudian menunduk." Dark Shadow membacakan narasi. Semua pemain langsung melaksanakan perintah tersebut.

"Sekarang tunjuk seseorang yang kalian percayai untuk menjadi mayor."

Langsung saja semua anak 1-A mengacungkan jari telunjuknya ke orang yang berbeda-beda. Tipikal kayak Mineta, Mina, dan Aoyama udah pasti nunjuk diri sendiri. Habisnya mayor itu memiliki peran yang cukup keren dalam permainan ini; membatalkan final vote sebanyak satu kali.

Dark Shadow menghitung suara terbanyak dan ada tiga suara yang menunjuk ke arah Midoriya untuk menjadi mayor. Uraraka, Iida, dan Todoroki-lah yang menunjuk anak berambut hijau itu untuk memegang keputusan terpenting permainan ini, tanpa peduli jika Midoriya ada di bad side atau good side.

"Sekarang pasang penutup telinga kalian dan taruh semua kartu dalam di depan kalian. Jika memiliki amulet of protection acungkan di depan kepala!" perintah bayangan hitam dari tubuh Tokoyami.

Dark Shadow terkejut melihat Midoriya mengangkat kartu equipment di depan dahinya. Rupanya mayor dalam permainan pertama ini dilindungi oleh amullet of protection. Midoriya tidak bisa mati di ronde pertama.

Dengan cepat Dark Shadow mengitari seluruh pemain dan membenarkan posisi kartu. Beberapa kartu ada yang terbuka dan ada yang tertutup. Bayangan hitam itu membuat seluruh kartu tertutup agar ketika diskusi di siang hari tidak ada pemain yang mengintip. Sambil memperbaiki dia juga menghapal seluruh peran yang didapatkan oleh semua pemain.

Dark Shadow pun menceritakan narasi umum permainan werewolf sambil melihat catatannya. Dark Shadow kembali terbang melingkar dan membuka penutup telinga Kaminari. Burung bayangan itu berbisik, "siapa yang akan kau terawang malam ini?"

Kaminari langsung membuka penutup matanya dan tersenyum girang. Tanpa basa-basi anak berquirk listrik itu langsung menunjuk Mineta yang duduk di samping Shoji. Dark Shadow kembali berbisik, "warga desa. Sekarang kau kembali tidur."

"Tcih aku kira Mineta dapat peran bagus." Kaminari kembali memakai penutup mata dan telinganya. Kali ini Dark Shadow ganti menghampiri Koji, si pemilik quirk anima voice. Dia melakukan hal yang sama dan bertanya soal orang yang ingin diterawang. Koji memilih untuk menerawang (Name) dan dia terkejut dengan role gadis itu, werewolf.

Setelah menghampiri Koji, Dark Shadow terbang ke arah Sero. "Guardian, siapa yang ingin kau lindungi?"

Sero menatap seluruh teman sekelasnya. Tadinya Sero ingin melindungi Kirishima, tapi biasanya, kalau mereka main werewolf, Kirishima itu keseringan jadi bad sides. Menurut Sero Kirishima itu bau, makanya kartu jelek datang ke anak itu mulu.

Kalau mau lindungi Bakugou, anak itu mah ga tau diri. Udah dilindungi pas siang-siang entar malah Sero yang di-vote. Kan akhlaknya meledak. Mina itu liciknya sebelas dua belas kayak Bakugou. Atau dia lindungi anak baru aja? Tapi firasatnya ga bagus soal (Name).

"Lindungi diriku sendiri."

"O ... o-oke." Dark Shadow tak habis pikir. Rupanya masih ada modelan guardian yang akhlaknya dangkal seperti Sero. Burung hitam itu pun menurut saja dan menyuruh Sero kembali tidur.

Guardian selanjutnya adalah Uraraka. Tanpa berpikir dua kali, tentu saja perempuan itu akan melindungi Midoriya. Mayor kali ini mendapat dua perlindungan ekstra.

Bergeser beberapa orang dari Uraraka, Dark Shadow menanyai Guardian terakhir yang tidak lain adalah Todoroki.

"Aku ingin melindungi (Name)."

Sontak Dark Shadow memicing. Dia ingin tertawa, tapi menahannya. Bagaimana mungkin seorang werewolf dilindungi guardian? Faedahnya itu di mana?

Sebelum kembali bergerak untuk menanyakan beberapa peran lainnya, Dark Shadow lebih dulu mencatat orang-orang yang dilindungi oleh guardian. Barulah moderator hitam itu menghampiri Tsuyu Asui.

"Orphan, tunjuklah seseorang untuk menjadi orang tuamu."

Tsuyu memperhatikan keseluruhan anak 1-A. Dia hanya menggunakan insting kataknya dan menunjuk Kirishima yang akan menjadi orang tua asuhnya.

Setelah berkali-kali menanyai didapatlah data dalam permainan untuk fase pertama ini. Midoriya yang memiliki role asli lover menunjuk Mina sebagai pasangannya. Apabila Midoriya mati maka Ashido bakalan ikut mati, begitu pula sebaliknya.

Kirishima kali ini dapat role no side, dia seorang doppleganger dan menunjuk Mina sebagai target. Artinya, misalnya Mina Ashido mati, Kirishima yang akan mengganti perannya.

Karena masih ronde pertama, hunter tidak memutuskan untuk berburu. Dark Shadow juga telah membangunkan ketiga werewolf untuk berdiskusi.

"Ini gak papa diskusi?" tanya Sato.

"Penutup telinga buatan Yaomomo bagus. Mereka tidak bisa mendengar kalian," kata Dark Shadow. "Jadi ceoat tentukan."

"Aku saran bunuh Bakugou awal-awal aja. Dia kan berisik tuh, biar ga banyak bacot pas siang-siang. Telinga kalian ga sakit dengerin dia ngegas mulu?" usul (Name).

Teman-temannya yang lain memasang wajah datar. Alasannya buat bunuh Bakugou tuh ga masuk akal. Perkara berisik doang.

"Jangan gegabah (Name). Bisa jadi Bakugou itu werewolf yang tertunda," kata Shoji.

"Lah bisa gitu?"

"Bisa! Siapa tahu Bakugou itu orang tua dari orphan atau jangan-jangan dia adalah cursed. Lagipula lebih baik membunuh pemain yang cerdik dan analisisnya tinggi," timpal Sato. (Name) manggut-manggut. Pintar juga si Penyuka Makanan Manis itu.

"Kalau begitu kita bunuh Midoriya saja." Shoji menunjuk anak berambut hijau yang sedang menunduk itu.

"Setuju!" seru (Name) dan Sato. bersamaan.

Karena keputusan telah ditentukan siang hari pun telah tiba. Semua pemain membuka penutup mata dan telinganya. Masing-masing dari mereka menatap curiga dan cuma Bakugou yang langsung marah-marah.

"HOI BAYANGAN HITAM JELEK?! KAU MENGACAK KARTUNYA ASAL-ASALAN YA!" sungut anak itu.

"Kalau begini lebih baik aku tidur saja sialan!" Bakugou yang geram memukul-mukul lantai. Demi apa pun dia benci dengan role yang dia dapat.

"Kacchan memangnya kenapa dengan kartumu?" tanya Midoriya.

"Mengapa kau menanyaiku! Jangan-jangan kau werewolf kan? Sialan!" sambar Bakugou.

"Hee--bu ... bukan!"

"Bakugou, kau langsung berisik awal-awal itu strategimu untuk menutupi identitas temanmu yang werewolf kan?" goda Mina disambut anggukan Tsuyu.

"Biasanya yang jadi werewolf itu dramanya paling banyak, kero."

"JADI MAKSUDMU AKU MEMBUAT DRAMA! BEGITU?"

Mercon banting yang meledak-ledak itu pun bangkit dari posisinya. Tanpa sadar membuat kartu di depannya tersenggol. Karena dorongan angin yang datang dari pergerakan Bakugou yang tiba-tiba. Kartu itu pun terbuka di depan seluruh pemain membuat seluruh mata tertuju padanya.

Tersibaklah role Bakugou yang sebenarnya.

Baik werewolf maupun villager menatap miris Bakugou yang telah ketahuan telak. Sudah jelas, nanti malam dia yang bakal diterkam.

°°°°°

Ya ampun dah tiga minggu ini nganggur. Hutang tiga chapter kao heh//nodong diri sendiri.

Kalian sehat semua kan?
Iya kan? Iya kan?

Kalau lagi gak sehat aku doakan cepat sembuh aziq. Baik kesehatan fisik, jiwa, dan mentalnya. Semoga di new normal ini kita diberi perlindungan oleh Yang Maha Kuasa//aamiin paling serius.

Baidewai teman-teman semuaaahhhh. Aku udah merangkum usulan kalian untuk kostum (Name) di chapter sebelumnya.

Aku mencoba untuk membuat tiga jenis kostum dan menggabungkan lalu membagi ide kalian. Dan zuzah gezik. Gegara itu ga apdet-apdet.

Kalau dipikir-pikir progress-ku dalam menggambar lelet//ya emang ....

Terima kasih yang sudah setia menunggu. Kyaaaaa aku terlalu laknat untuk (Name) yang tak berakhlak.

See you in next chapter gez ....

//balik gambar kostum

- Charriot
Yang sedang tekapar depan leptop

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top