[07] Tawaran dari Tikus

20:14
Hari yang sama, di sebuah rumah sakit.
.
.
.
(Name) mengerjapkan matanya pelan. Tiga detik setelahnya kesadarannya kembali. Ia langsung tahu ini di rumah sakit. Sial! Sial! Sial! Ia ingin merutuki dirinya saat ini. Ia ingin lompat dari gedung rumah sakit, gantung diri, atau apalah. Ia pingsan pasti! Ia tidak suka ini. Identitasnya terbongkar sudah.

(Name) mencoba mendudukkan badannya tetapi ia terlalu lemas. Ia juga baru sadar bahwa kepalanya terbalut sesuatu, perban. Kadang ia lupa kalau dipertarungan itu dia terluka. (Name) melirik ke kanan di ranjang itu ada Sero yang perutnya dibalut perban. Di kirinya ada Tenya yang juga belum sadarkan diri. Dan di depannya ada...

"Selamat pagi (name)!"

"Eijiro! Tidak lucu!" balas (name) dengan kecut. "Jelas-jelas sudah malam."

(Name) dapat melihat kepala anak itu diperban juga sama sepertinya. Masa-masa ini datang lagi rupanya. Karena dirinya entah bagaimana ia melukai orang-orang di sekitarnya secara tidak langsung.

"Wah kau yang pertama kali sadar loh. langsung bisa cerewet begitu memang hebat sekali!" Ia mengacungkan jempolnya. Sungguh (name) tidak butuh pujian itu.

"Kepalamu?" tanya (name) lemas. Ia khawatir tapi semua tenaganya seperti hilang.

"Aman! Aku sudah bisa bertarung lagi nih!" ucapnya sambil memasang kuda-kuda. (Name) tersenyum, ia ingin tertawa padahal. Ia selalu menyukai sikap Kirishima yang semangat begitu.

(Name) ingin menanyakan soal keadaan yang lain, tapi belum sempat (name) buka mulut seakan Kirishima sudah paham, ia menjelaskan apa yang ingin (name) ketahui.

"Keadaan yang paling payah cuma Sero dan Iida tapi dengan bantuan Recovery Girl, sensei kami yang paling hebat urusan pengobatan, mereka mulai membaik walau butuh perawatan beberapa hari lagi. Terutama Iida karena katanya tubuhnya kekurangan nutrisi banyak sekali. Uraraka baik-baik saja, ia terus-terusan ingin tetap di sini dan menunggumu tapi ia disuruh pulang oleh Kepala Sekolah bersama Yaoyorozu dan Bakugou. Mereka menitip ucapan terima kasih padamu. Mereka bertiga pulih dengan cepat. Dan aku sendiri kata mereka masih butuh perawatan sedikit lagi. Hehe..." jelas Kirishima panjang lebar.

(Name) menggaris bawahi banyak hal dari yang baru saja ia dengar. "Cafe?" tanya (name) lagi dengan suara lirih.

"Sudah diurus dengan baik. Midnight-sensei juga sudah menjelaskan apa yang terjadi dan tidak ada penyebaran berita aneh selain cuma penyerangan diam-diam penjahat di sebuah Cafe di pusat kota. Terdengar bagus kan?"

(Name) mengangguk setuju. Syukurlah. Identitasnya tidak terbongkar luas. Mungkin yang mengetahui quirknya cuma anak-anak U.A ini dan...seingat (name) Kirishima tadi menyebutkan sesuatu soal kepala sekolah.

"Tadi kau sebut-sebut soal kepala sekolah?" ah, perlahan energi (name) kembali. Ia sudah bisa bicara agak panjang lagi.

"Oh, Nezu-sensei yang tahu kasus ini langsung menyuruh kita dirawat di rumah sakit. Ngomong-ngomong rumah sakit ini masih ada di bawah naungan U.A urusan biaya jika kau anak U.A gratis!" Kirishima mengacungkan jempolnya.

Kening (name) berkerut. Rasanya ia baru saja disambar petir. "TAPI AKU BUKAN MURID U.A!!! MAMPUS GIMANA BIAYA RUMAH SAKITKU!!!" pekik (name) .

"Kau baru sadar dan sudah teriak seperti itu," kata seseorang--atau mungkin hewan? (Name) tidak tahu--di pintu.

"Nezu-sensei!" Kirishima membungkuk hormat.

KEPALA SEKOLAH U.A

SEEKOR

TIKUS?

"Halo Tuan," ucap (name) sopan. Ia tersenyum mencoba menyembunyikan banyak tanda tanya yang sudah berbaris rapi di ujung lidahnya.

"Panggil aku Nezu saja," ucapnya kemudian. "Bagaimana keadaanmu?"

"Saya yakin besok sudah bisa kembali bekerja di cafe. Terima kasih sudah membawa saya ke sini," jawab (name) dengan nada sopan. Di hadapan orang penting ia memang sangat-tahu-adab. Kirishima salut sekali dengan skill (name) yang satu ini.

"Oh, Kirishima-kun bisakah kau meninggalkan kami?" tanya tikus putih itu. Kirishima tanpa basa-basi langsung keluar dari sana. Sebelum benar-benar hilang ia mengacungkan jempolnya pada (name) tanda bahwa semuanya akan baik-baik saja. (Name) tersenyum melihat jempol anak lelaki itu. Ia merasa tenang.

"Bagaimana kalau besok kau tidak perlu kembali ke Cafe?" usul Nezu-sensei yang langsung membuat (name) terkejut setengah mati.

Apa dia ditahan karena ia tidak punya uang untuk membayar perawatan sehingga besok adalah jadwal operasi untuk mengeluarkan isi perutnya? Mampus!

Tapi bukan itu yang keluar dari mulut (name). "Apa aku masih butuh perawatan lagi?" tanya (name) hati-hati. Kalau dia lama-lama di sini biayanya bisa membengkak. Gaji (name) selama satu tahunpun tak akan mampu melunasinya.

"Tidak, mulai besok datanglah ke U.A, kau seusia dengan Kirishima kan? Jadilah murid seangkatan dengannya di U.A di kelas hero," tawar Nezu.

(Name) langsung bangkit dari kasurnya. "Tunggu, kenapa aku harus repot-repot sekolah di U.A? kelas hero pula!!!" sungut (name) menghilangkan semua kesopanannya. (Name) memicingkan matanya. Karena tikus di depannya ini kepala sekolah ia pasti punya koneksi yang sangat luas dan menyimpan banyak misteri.

"Apa yang kau inginkan dariku?" tanya (name).

"Kau benar-benar gadis yang pintar. Tapi tidak perlu securiga itu aku hanya ingin melindungimu," jawab Nezu tulus.

"Terakhir aku mendengar kata-kata orang yang berjanji untuk melindungiku saat aku masih kecil. Dan mereka menjadikanku senjata hidup. Maaf sensei aku menolak ajakanmu," balas (name) sinis. Dia benci ini. Ia jadi teringat masa lalunya yang tidak terlalu bagus.

Nezu tersenyum penuh arti pada (name). "Apa kau tahu kau sedang diincar?"

"Aku tahu betul. Aku sudah mengantisipasi kejadian seperti ini, aku cuma tak menyangka datang lebih cepat. Penyerangan sore ini buktinya." Nada (name) tak lagi ketus. Ia mencoba bicara dengan sopan kembali. "Angkatan militer juga mengincarku," sambung (name).

"Dan menurutmu mereka memerintah U.A untuk merekrutmu?"

"Quirkmu membaca pikiran atau apa?"

"Aku cuma menerka." Nezu-sensei masih dengan senyumannya yang malah membuat (name) jengkel.

"Tapi tebakanmu tidak salah. Mereka memang meminta kami untuk menjadikanmu murid U.A dan mendidikmu menjadi senjata. Tapi aku tahu tidak ada manusia yang ingin dijadikan senjata dan aku menolak itu dengan tegas," jelas Nezu lagi. Tampaknya ia masih mencoba untuk meyakinkan (name).

"Kau mencoba memenangkan hatiku atau bagaimana?" (Name) menatap tikus itu hati-hati. Ia menolak menatap matanya, takutnya quirk kepala sekolah berasal dari tatapan mata. Bagaimana kalau nanti tiba-tiba dia terkena hipnotis dan menandatangani kontrak menjadi cleaning service gedung sekolah U.A yang besar sekali itu.

"Aku tidak tahu cara memenangkan hati manusia. Tapi tujuanku untuk menjadikanmu murid U.A adalah untuk menjadikanmu pahlawan," katanya lagi.

Emosi (name) langsung naik lebih daripada suhu badannya. Akhirnya kata yang ia tunggu-tunggu keluar juga.

"Siapa kau berhak menentukan takdirku? Kau tahu. Aku sudah muak sekali dengan semua ini. Penjahat dan pahlawan. Aku yakin kepala sekolah U.A tidak mungkin tidak tahu siapa kedua orang tuaku dan siapa yang membunuh mereka. Aku benci sekali dengan pahlawan. Aku juga benci sekali dengan penjahat. Dan aku benci quirkku. Aku tidak pernah suka dunia ini. Sebaiknya kau urus saja murid-muridmu daripada membujukku." Nada bicaranya menaik. Saat (name) mengatakan 'murid-muridmu' ia melirik Iida dan Sero bergantian.

"Aku menawarkanmu untuk menyembunyikanmu dari Dia dan angkatan militer. Sebenarnya apa yang paling kau inginkan di dunia ini?"

(Name) berdecih. "Kenapa? Kau akan bilang kau akan mengabulkan keinginanku supaya aku masuk ke perangkapmu?"

"Iya, kami akan menemukan adikmu."

Mata (name) membulat. Ia terkejut. Dari mana tikus ini tahu soal...

"Aku tidak pernah punya adik."

"Aku tidak bilang dia adik kandungmu."

"All Might brengsek itu masih hidup rupanya."

"Iya syukurlah si brengsek itu sehat-sehat saja."

(Name) berkedip beberapa kali. Kepala sekolah U.A menyebut All Might brengsek? Oh, paling dia cuma menyesuaikan dengan suasana hati (name).

"Pikirkanlah lagi tawaranku. Aku akan mendidikmu selama tiga tahun sampai kau cukup untuk bertahan dari pengejaran. Aku tahu selama ini hidupmu penuh dengan pelarian. Kau tidak harus mengambil kelas hero, kok. Kau gadis yang pintar sayang sekali kalau tidak lanjut sekolah. Seragammu akan ada di ranjang ini besok. Datanglah ke U.A. Aku sama sekali tidak membohongimu. Karena aku tidak mendapat apapun. Baik dari merawatmu tanpa menyerahkan ke militer atau menyerahkanmu ke militer. Aku hanya mengikuti insting hewanku." Selanjutnya Nezu berjalan menuju pintu keluar.

"Jadi kau benar-benar hewan?" tanya (name).

"Iya. Kau pasti mengira aku cuma manusia berquirk."

"Jadi kau berang-berang atau tikus?" tanya (name) lagi. Ia mengabaikan celotehan panjang lebar Kepala Sekolah U.A sebelumnya.

"Rahasia. Kalau kau ingin tahu datanglah ke U.A"

"Ah sialan!" ucapnya kasar sambil cemberut.

"Oh, soal biaya rumah sakit kalau kau datang ke U.A besok, semuanya gratis termasuk kehidupanmu tiga tahun ke depan," kata Nezu lagi.

Belum beberapa langkah Nezu keluar dari ruangan itu. Ia merasa terpanggil.

"NEZU-SENSEI BAWA AKU KE U.A MALAM INI JUGA!!! AKU BERSEDIA TINGGAL DI U.A SEUMUR HIDUPKU!!!" teriak (name), kepalanya tampak menyembul di pintu.

GADIS INI MURAH!!! KEMANA HILANGNYA SEMUA IDEOLOGINYA TADI? ASTAGA!

Nezu kemudian tersenyum. Ia kembali berjalan dan berpikir. "Kenapa aku tidak bilang itu dari awal saja? Mungkin semuanya akan berjalan lebih cepat, jadi begitu cara memenangkan hati manusia."

°°°°°

Shigaraki menghempaskan semua benda yang ada di atas meja. Suasana hatinya benar-benar jelek. Anggota Aliansi penjahat yang lain melihatnya tanpa berkomentar. Bagaimanapun mereka tidak ingin dihancurkan dengan satu sentuhan manis Shigaraki.

"Brengsek!!! Anak-anak U.A lagi!!!" Ia mulai meremas kepalanya sendiri dan berteriak. "Kalau begini..."

"Dia bilang, kita harus bersiap beberapa bulan ini untuk melakukan rencana terakhir." Kurogiri memotong. Shigaraki menatapnya kemudian menjadi lebih tenang.

"Apalagi yang akan Dia lakukan?"

"Entah, dia selalu sulit ditebak." Kurogiri mulai memungut pecahan kaca yang berserakan.

"Kurogiri, aku tak suka menunggu. Kenapa kita tidak pancing saja dia untuk datang. Kita punya umpan terbaik, kan?"

°°°°°

21:03
Ruang rapat U.A
.
.
Suasana menegang. Kini seluruh guru U.A tengah melakukan rapat mendadak mengingat insiden hari ini.

"(Surename)(name) akan datang besok," buka Nezu.

Midnight menyipitkan matanya. "Secepat itu?" Beberapa guru lain juga melakukan hal yang sama.

"Awalnya susah sekali membujuknya dan dia itu gadis yang cerdik. Saat aku bilang biaya rumah sakit dan biaya hidup selama di U.A digratiskan dia langsung mau," jelas Nezu. Guru-guru lain langsung sweat drop.

"Midnight, dia mirip sepertimu," komentar Aizawa.

"Hah? Kau mengejekku ya!!!" Midnight geram, ia menunjuk-nunjuk wali kelas 1-A itu.

"Bagaimana keadaan muridku?" tanya Aizawa, ia mengabaikan Midnight yang menclak-menclak di tempat duduknya.

"Cuma Iida Tenya dan Hanta Sero yang masih perlu perawatan khusus. Sisanya baik-baik saja termasuk (surename)(name)," jawab kepala sekolah. Aizawa menghela napas setengah lega.

"Tapi situasinya lebih dari itu," tambah Midnight. Midnight mengambil berkas yang ia bawa. Ia mulai menjelaskan laporan yang ia dapat dari rumah sakit.

"Di pertarungan itu Uraraka bilang mereka diserang oleh seorang anak kecil berquirk bunga mematikan dan sebuah cairan yang bisa bergerak sendiri seperti hidup. Yang membuat mereka kesulitan bukan gadis kecil melainkan cairan aneh yang dibawanya. Cairan itu memiliki efek membuat quirk seseorang menjadi abnormal hanya dengan terkena cairannya. Belum lagi cairan itu berkemampuan mengendalikan seseorang. Veera Okinora sudah dirasukinya di pertarungan itu dan menyebabkan luka serius pada Hanta Sero," jelas Midnight. Beberapa peserta rapat mulai berpikir apa yang menjadikan cairan itu kuat sekali. Apa sebenarnya benda itu?

"Untuk saat ini objek disebut Green-01. Green-01 berwarna hijau kental, dan sangat lengket. Baunya seperti bau darah. Cairan itu masih ada yang tersisa di tubuh Kirishima. Mereka mengambilnya untuk riset. Tapi saat itu cairannya sudah tidak berfungsi lagi. Dan mereka melakukan riset tentang komponen penyusunnya. Banyak material ganjil yang tidak diketahui. Cuma beberapa hal yang dapat diidentifikasi seperti terdapat sel darah merah manusia, beberapa jenis bakteri dan jamur. Namun setelah diriset lebih jauh. DNA yang terdapat pada sel darah merah yang jumlahnya sangat sedikit itu ternyata cocok dengan DNA milik (surename)(name)."

All Might tiba-tiba memukul meja membuat seisi ruangan terkejut. "Sial tidak mungkin!" ucapnya.

"Ada dua jenis DNA yang ditemukan, satu diantaranya cocok dengan DNA (surename)(name). Dan satu lagi, tidak dapat diketahui identitasnya," sambung Midnight lagi. "All Might apa yang kau maksud dengan 'tidak mungkin'?"

"Lanjutkan saja penjelasanmu dulu," tukas All Might. Midnight mengangguk kemudian membuka berkasnya yang lain.

"Berdasarkan informasi yang diberikan Bakugou Katsuki, (surename)(name) mungkin benar-benar si Tangan Emas yang Hilang. (Name) bisa meredam seluruh suara yang ada di dalam cafe hanya dengan menyentuh dinding cafe. Ia sepertinya meningkatkan fungsi dinding dalam membatasi suara dan memantulkannya kembali, karena itu pertarungan tidak terdengar. Berdasarkan survei lapangan pun penduduk cuma mendengar ledakan beberapa kali saja tapi mereka pikir itu cuma barang terbanting atau suara video game, mengingat di sebelah Verdent Cafe terdapat game center. Ia juga bisa menggunakan quirknya untuk meningkatkan quirk Bakugou sehingga penyerangan terjadi sangat cepat dan efisien. Lebih lanjut, ia dapat meningkatkan dua atau lebih hal secara bersamaan."

Midnight menjeda. Menarik napasnya kembali. "Ia bahkan dapat menyembuhkan luka Bakugou dengan mengaktifkan sel regenerasi Bakugou dengan cepat. Seperti kekuatan Recovery Girl. Namun, ia hanya bisa menggunakan kekuatannya saat menyentuh hal yang akan ia tingkatkan. Saat bertarung, ketika (name) turun dari punggung Bakugou, Anak itu bilang kekuatannya kembali normal. Dan (name) menunjukkan efek samping penggunaan quirk yang berlebihan seperti mengantuk, sakit kepala, dan terakhir demam. Untuk saat ini aku menamai quirknya dengan 'peningkatan'." Midnight mengakhiri penjelasannya.

Semua yang ada di rapat terdiam sebentar.

"Itu benar-benar quirk yang berbahaya di peperangan. Coba bayangkan gadis itu disuruh mengendarai tank, pesawat tempur, bahkan mungkin sebilah pedang saja bisa sangat berbahaya di tangannya." Cementos mencuri perhatian. Hadirin rapat mengangguk setuju.

"Karena itulah Angkatan Militer menginginkannya mengingat percikan peperangan tampak dengan jelas. Menggunakan (surename)(name) dalam peperangan seperti menggunakan banyak ratu dalam catur," tambah All Might.

"Ia bahkan bisa menaikkan kekuatan quirk seseorang sampai menembus batasnya tanpa memberikan efek samping. Bakugou bilang, jika ia mengeluarkan ledakan sebesar yang ia lakukan saat di dalam cafe satu ledakan saja bisa membuat tangannya putus. Walau ia tidak suka mengakui hal itu sih," sambung Midnight. Sifat gengsi Bakugou ya...

Aizawa mengelus dagunya. "Kalau dipikir-pikir ia seperti One for All versi support."

Satu ruang rapat terkejut.

"One for All meningkatkan seluruh kekuatan fisik dan kekuatan dasar pemiliknya sampai berkali-kali lipat dan batas maksimal. Sedangkan (name) dapat meningkatkan semua hal mendasar pada objeknya, mulai dari fisik sampai quirk secara bersamaan sampai batas maksimal."

Yang lain setuju. Tapi semuanya tahu, berbeda dengan One for All yang hampir tidak punya efek samping dengan catatan 100% menguasainya, quirk (name) memiliki efek samping. Terlalu lama menggunakannya dapat membuat (name) pingsan dalam keadaan demam. Parahnya lagi jika (name) pingsan sambil masih mengaktifkan kekuatannya ia bisa mati karena kekuatannya terus mengalir dan badannya memanas. Jantungnya tidak akan kuat memompa darah.

"Tapi untungnya dia sudah setuju masuk ke U.A," kata Nezu.

"Ke kelas mana dia akan masuk?" tanya Present Mic penasaran.

"Aku merekomendasikan kelas Hero karena tentu saja ia harus belajar mengendalikan quirknya, tapi ada hal yang membuatnya benar-benar alergi dengan hubungan pahlawan-penjahat," jawab Nezu.

"Tentu saja itu karena keluarganya tewas di peperangan." Tiba-tiba All Might bersuara. "Ia sangat trauma. Aku bahkan terkejut ia masih hidup. Setelah Shigaraki, aku juga merasa bersalah pada anak itu," sambungnya.

Midnight mengelus pundak lelaki kurus itu. "Bukan salahmu." ia mencoba menenangkan.

"Siapa keluarganya?" tanya Ectoplasm. All Might menghela napas. "Keluarganya bergerak di bisnis kegelapan dan banyak terlibat penyelundupan narkoba, judi, dan penyiksaan. Anggota keluarga (name) memiliki quirk yang hebat dan hampir semuanya buronan. Karena itu (name) memiliki quirk yang hebat juga."

Seisi rapat kembali terkejut. Penggabungan quirk kuat dengan kekuatan yang sama dapat menghasilkan quirk kuat yang lainnya. Mereka tahu betul akan hal itu. Todoroki Shoto adalah cetakan nyata dari filosofi 'bibit yang unggul akan menghasilkan buah yang baik'. Dan (name) adalah jenis lain dari buah paling sempurna yang ada di muka bumi.

"Tapi kelihatannya (name) tidak berniat meneruskan keluarganya," komentar Ectoplasm.

"Sepertinya dia punya masa kecil yang tidak terlalu bagus." Kali ini Blood King. Semua yang ada di rapat mengangguk.

"Kita tunggu saja keputusannya besok. Mulai hari ini kita akan melindunginya. Tidak peduli apakah dia dari keluarga mafia atau pahlawan. Ia tetap punya hak yang sama sebagai murid U.A, yang pasti kita tak boleh membiarkannya jatuh ke tangan yang salah," jelas Nezu penuh keyakinan.

All Might mengusap wajahnya, ia menatap seisi ruangan. "Kita harus hati-hati".

•••••

Tbc.
|
|
Mulai besok kau sudah masuk sekolah. Mari kita akhiri arc pembuka ini~.

Lov yah.
Charriot—.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top