Chapter 5 : (P) Bau Keanehan, Terlalu Pekat!

Disuatu Daerah, Afganistan Selatan
09:00

Di kejauhan 1000 meter, sebuah desa atau kota kecil terlihat. Torru keluar dari kendaraannya setelah melihat sekitarnya, tidak ada sebuah bukit ataupun kemungkinan dataran tinggi yang biasa akan dihinggapi penembak jitu. Diikuti beberapa personil yang lain, mereka keluar dari kendaraan mereka selagi melihat keadaan disekitar.

Ia mengambil posisi membidik dengan senjatanya, yang memiliki aksesoris EoTech sebagai pembidik utama dan sebuah aksesoris Magnifying untuk memperbesar target yang jaraknya jauh. Jadi benda ini dapat digunakan secara multi fungsi.

"Terlihat kosong." Ucap Torru. Beberapa prajurit yang juga sedang memantau, mengangguk setuju dengan apa yang komandan mereka katakan.

"Nggak salah sih ndan, dilihat dari mana pun, tempat itu kosong. Tapi kalau kita tetap melewati desa dari dalam, keraguanku mengatakan akan ada suatu bahaya." Eliana menjelaskan apa yang ada dipikirannya sambil mengelus-elus pipi dengan tangan kanan yang penuh dengan debu.

Beberapa rekan Eliana yang mendengar penjelasannya juga ikut berfikir, beberapa dari mereka juga berembuk untuk memikirkannya bersama. Torru juga sedikit tercerahkan, tapi hanya satu kalimat yang ia berikan kepada  sebagai jawabannya.

"Perintah adalah perintah. Bukankah begitu?"

Beberapa pemikiran dari prajurit yabg lain jug mendapat balasan yang sama oleh Torru, yang disisi lain ia hanya malas menyusun rencana baru dan ingin terlihat keren. Betul saja, ada dari mereka yang terpukau dengan kalimatnya yang pendek itu.

'Gw keren banget cuy.' Torru dalam batinnya dengan senyum bangganya.
Waktu mereka untuk mengambil nafas, memantau sekitar sudah habis. Torru memasuki kendaraan komandonya diikuti dengan personel prajurit yang lain, ia juga berteriak kepada prajurit yang masih berada di luar untuk segera masuk kedalam kendaraan mereka masing-masing. Mesin kendaraan tempur mulai berbunyi keras, pertanda perjalanan akan kembali dimulai.

Jarak unit Infantri Mekanis ke-21 ini masih jauh dari kata sampai, jarak yang mereka tempuh dari markas hanya sekitar 8% dari total jarak. Walau begitu, ada yang berasumsi bahwa operasi ini bukan operasi resmi NATO, melainkan operasi untuk kepentingan dengan embel-embel cap gajah dari Komando Pusat NATO.

Anehnya juga, dalam operasi yang dimana konvoi membawa kargo yang sangat bernilai harus dilindungi dengan personel yang sangat banyak, lengkap dengan bantuan intelejen lapangan, entah di darat seperti mata-mata yang melaporkan gerak-gerik apapun di lapangan yang akan dilalui oleh karavan dan udara seperti drone. Tentunya, bantuan kavaleri udara  seperti AH-64 Apache dan tentara respon cepat yang bergerak menggunakan CH-47 Chinook untuk membantu unit jika terjadinya kontak bersenjata yang memiliki potensi untuk membantai karavan konvoi atau apalah ini. Juga, disini hamperoin diatas tidak masuk dalam operasi yang dijalani unit Infantri Mekanis ke-21,yang berarti operasi ini dijalankan dengan sumber daya seminim mungkin, untuk mengurangi kebocoran intel, atau biaya, mungkin?

***
Disuatu Daerah Terpencil, Afganistan Selatan
09:40

Karavan kemudian berlanjut hingga mereka berhenti tepat di depan gerbang desa yang terlihat sudah tidak terawat entah beberapa tahun. Kali ini, mereka tidak berajak keluar untuk memantau, mengingat daerah sepi seperti ini rawan untuk penyergapan. Seluruh personil terlihat memeriksa kembali senjatanya, memastikan mereka bekerja dengan baik jika adu mekanik tiba-tiba terjadi.

Torru juga mengecek senjatanya, melihat dan memastikan agar tidak mandek saat nge-spam musuh nanti. Tepat disaat ia akan memasukan magazin baru ke senapannya, sebuah frekuensi radio masuk ke jaringannya VHF / Very High Frequency miliknya yang tergantung di plate carriernya.

(Dipake untuk unit pemberi komando / sinyal di garis belakang, karena jarak penyampaiannya lebih jauh ketimbang HF radio / High Frequency yang digunakan untuk berhubungan antar unit satu ke yang lain dari jarak yang agak jauh, ataupun ke posko komando di garis belakang. VHF digunakan oleh regu sinyal untuk mengirim pesan kepada markas militer terdekat.)

"Lagi? Kukira aku tidak akan pernah mendengar kresek-kresek radio dalam operasi ini." Keluh Torru yang dengan begitu tetap meraih radionya dan menjawab frekuensi aneh itu.

*Klik*

"Atmos, jangan ada yang keluar dari kendaraan." Suara yang tidak familiar muncul dari radio, memerintahkan Torru dan anak buahnya agar tidak meninggalkan kendaraan.

Mendengarnya, ia tak pernah ingat ada sesuatu yang disampaikan tentang hal ini oleh si pemberi perintah, C. William. Yang ia tahu, hampir seluruh akses diputuskan, jadi mendapatkan frekuensi seperti ini sangatlah janggal.

Komando diberikan, Torru menentang perintah si aneh tak diundang yang dengan sok asiknya memasuki jaringan radio VHF seenak perutnya, yang padahal kredensial jaringan ini sangat-sangat ter-proteksi dengan ketat, yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang memiliki kaitannya dengan operasi ini. Seluruh unit kembali bergerak memasuki desa tertinggal itu berdasarkan perintah oleh Torru untuk menyisir daerah.

Rumah-rumah hancur, dan beberapa bangunan bertingkat memenuhi pandangan sekitar, lengkap dengan rongsokan mobil, kendaraan tempur yang terlihat sudah sangat lama berada disini, sebuah BMP-1 (sebuah kendaraan bertempur infantri / IFV) dan BM-21 Grad (sebuah peluncur roket) milik tentara Soviet. Bisa dibilang, tempat ini bukanlah desa, tapi sebuah kota kecil dengan banyaknya bangunan dan ada satu dua gedung. Tapi yang cukup anehnya, jalanannya cukup terawat jika tempat ini memang kosong dari penduduk.

"Komandan. Kami memiliki masalah." Salah satu interkom radio masuk, itu dari kendaraan konvoi paling depan. Torru dan anak buah yang duduk di belakangnya terlihat fokus melihat radio yang kini berada di tangan si komandan, kemudian ia melanjutkannya.

"Ada apa?" Tanya Torru kepada konvoi paling depan.

"Ada bangkai kendaraan lapis baja tepat didepan kita." Belum selesai laporan itu, datang lagi intercom radio dari unit lain.

"Komandan! Mereka memblokir jalan masuk kita, mereka sedang memasang bom..."

*Duar* *Duar* *Duar*

Ledakan beruntun yang merusak pendengaran terdengar dari arah belakang konvoi, dan unit yang menjaga bagian belakang adalah..

"Kowalski! Lapor, ada apa dibelakang sana!?"

.


"Mereka baru saja meruntuhkan gedung bertingkat, jalan masuk kita menghilang. Komandan! Langsung terobos saja, mereka tidak memblokir arah jam 6 (depan) kita bukan?"

Bukan hanya Torru, intercom ini masuk keseluruh unit, sehingga menimbulkan kepanikan. Tapi, hanya sedikit saja yang tahu apa yang terjadi didepan sana..

*****

(Bagi yang belum tahu kendaraan-kendaraan tempur yang memblokir akses jalan 

Kalo ada ngebug, ingfo aja ya kidz.

😎🎉

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top