RED DAY
(Full Name) as Master
"Master... " panggil seorang pria bersurai biru, senyumnga sumringah.
"Iya? "
"Master! Master!" panggilnya lagi.
"Iya? Iya?"
"Master nikah yuk"
"Iy-"
Sfx : graughh graughh graughh aumm, nyamm nyam.
(Adegan ini telah dipotong oleh KPI agar layak di baca oleh reader dibawah umur)
"Gimana? Senpai baik-baik saja?" tanya Mashu berdiri di depan pintu kamar mu, raut wajahnya khawatir keringatnya bercucuran deras bak bapak-bapak nungguin istrinya brojolan tapi takut liat kepala bayi keluar duluan kek jumpscare film-film horror indo.
Cu Chulain namanya, servant class Lancer yang selalu mendapat Luck E disetiap kehidupan yang ia alami.
Pas hidup gajadi nikah suruh tamat kuliah dulu ke Scahatch, eh gajadi nikah kepincut anak gurunya sendiri.
Pas hohohihe malah matahin jari istrinya, napsuan saking lamanya jones :(.
Mati di tawur orang sekampung :(, pas idup disummon ngikut perang cawan suci eh disuruh bunuh diri sama Masternya sendiri.
Di Carnaval Phantasm di jadiin karung samsak Hercules, di Heaven Feels mo nge gae bolg jantung hassan malah kena colong duluan jantungnya.
Di chaldea jadi umpan macan ngamok.
Pria bersurai biru itu hanya mengacungkan jempol, sementara wajahnya kini penuh bonyok nan bekas gigitan.
"Nightingale-san, Lancer perlu oplas sekarang juga!"
"Heh! Gblk Nightingale suster specialis amputansi bukan oplas gblk!" Cu segera lari, sebelum ia menambah daftar bad luck disejarah hidup nya atau lebih parahnya kehilangan satu atau dua tangan dan kakinya.
"Btw, (Name) cocok jadi barsaker, masuk aja langsung jadi samsak kalian!"
(A/N bagi yang belum tau class Barsaker kek gini kira-kira)
(dari ujung rambut sampe ujung kuku otot semua isinya :v enak dijadiin bakso urat. Ga semua sih, tapi dominan keker keker kek ade Ray :v.)
Mashu menyerah, apapun yang ia lakukan, apapun yang ia tawarkan padamu tak berefek, seperti beberapa waktu yang lalu.
"Senpai Emiya san masak makanan kesukaan mu"
"Iya" jawab mu ogah-ogahan.
"Senpai, lihat! Da Vinci - san membuat seragam baru"
"Iya"
"Senpai selamat kau menang undian televisi kemarin"
"...." kini malah tak ada jawaban, dan terakhir.
"Senpai sekarang Banner Rate up Archer Gilgamesh"
"MASHUU! JUAL GINJAL KU KE BU*ALAPAK SEKARANG! "
Beberapa waktu lalu ia mendengarmu menggerang hebat sambil komat- kamit.
"Aing macan... Aing macan" seperti orang kesurupan hingga terdengar sampai ruang bawah tanah Chaldea seolah sengaja kau menggeram sakit dengan Toa mesjid.
Tentu saja sebagai Kouhai yang ingin ternotice Senpainya, Mashu merasa khawatir. Was-was juga merasa khawatir, takut-takut dirimu keracunan Coklat pemberiannya yang alih-alih buatan tangan sendiri tapi hasil mungut dari sampah.
Sudah beberapa paranormal angkat tangan pada mu.
Ki Joko Pinter, setelah ngitungin seluruh luas x panjang x tinggi = volume Chaldea biar gaada yang kelewatan di jampe-jampe katanya, lah dia malah pingsan karna saking gedenya Chaldea, ga nanganin (Name) malah minta onkos pulang sekalian jajan di jalan.
Roy Kiyoshi, udah booking dari 3 hari yang lalu rebutan ngebook lewat email sama partisipan lain. Dateng ke Chaldea bawa Kru kamera, staff-staffnya sekalian studio tv di bawa ke Chaldea semua, juga angkat tangan gakuat setannya kuat banget katanya. Mana tekor bedak, gincu, maskara buat make up juga.
Yang terakhir ngundang Limbad magician sebagai pilihan terakhir, eh 10 jam malah duet "Hmmmmmm.. Hmmmmmmm.... Hnnnnnn" lagu nisa sabiyan.
"SAKEEEDDHHHHHHHHH..." Mashu tak punya pilihan lain selain mengurung mu di kamarmu sendiri. Sengaja ia memasang Police Line jaga jarak binatang buas, supaya tidak ada lagi korban berjatuhan.
"SAKEDHHHH WOIIII!!!" teriaknya.
"Kalau sampai Senpai keluar dari sini, dunia dalam bahaya" ujar Mashu, siapaaa yang akan menyelamatkan kita semua!.
Tanya Mashu putus asa, dirinya sendiri tak berani mendekati pintu itu, dari jarak 3 meter saja terdengar cakaran kuku bergesekan dengan pintu besi kamarmu.
"Mashu! Mama Emiya hiks... Keluarkan aku disini gelap, aku kedinginan hiks"
Cklekkk...
Tanpa banyak bicara servant pria class archer yang bersifat keibuan itu segera membuka kuncinya.
Merentangkan kedua tangannya lebar-lebar...
"Datang lah kemama sayang!"
Brakkk...
"Enemy has been slain"
"Emiya san!! Gawat dunia akan hancur" Mashu mengejar hewan buas itu, padahal manusia larinya bak juara lomba balap karung 17 an kampung sebelah, atau memang (Name) lah juara pertama lomba balap karung waktu itu? .
Brukkk...
"Kalau jalan liat pake mata! Jangan pake lubang hidung bang-" dalam sekejap setan yang merasuki mu hangus jadi debu, setan mana yang tak hangus di hadapan malaikat macam Arthur?.
"Bang? " tanya nya.
"Abang ganteng..." lanjutmu.
Arthur tersenyum padamu, senyum malaikat yang membuat seluruh keturunan setan nan bibit-bibitnya hangus secepat duit gajian bulanan.
Lalu ia melewati mu begitu saja, membuatmu cengo...
"Kamu ga peka mz mending kita cerai sekarang! Aku mau cerai sekarang, balikin juga duit bensin, pulsa, hp, sama bayar kos bulanan mu mz, balikin aku ke orang tua ku mz, balikin aku jadi nolipe lagi mz... " kau mendramatisir
Lagi-lagi Arthur tertawa renyah, tawanya terdengar seperti ribuan lonceng yang membentuk irama surgawi, kau selalu suka melihat senyum itu, kaj jatuh cinta pada senyumnya.
Brakkkk.....
Tak bertahan lama sampai ia ambruk, kau memeluk tubuhnya, apa yang terjadi? Kenapa bisa begini.
"Arthur! Arthur! Arthur bangun! " berusaha menyadarkannya kau memanggil namanya.
.
.
.
"Dimana aku? Master? Apa itu kau?"
Kau meninggalkan pemandangan langit malam kutub utara, markas utama Chaldea dibangun. Bintangnya berubah setiap malam, membuat mu tak pernah bosa menatapnya lalu berharap bahwa masa depan manusia bisa terjamin seperti apa yang kini kalian sedang perjuangkan.
"Kau baik-baik saja? Aku sudah mendengarnya kau ikut misi tim lain kan? Arthur servant tanpa seorang master di dekatnya sangat berbahaya!" jelasku.
"Aku tidak akan bisa menerima kenyataan jika harus kehilangan mu"
" Maafkan aku, ku dengar dari Nightingale bahwa wanita saat Red Day mereka kesakitan. Lalu ku dengar sebuah buah yang menyembuhkan segala kesakitan berakhirlah aku pergi dengan mereka" ia menertawakan dirinya sendiri, lalu menyerahkan kantong padamu.
"Kurasa rumornya benar, pasalnya hanya ada 1 buah yang seperti itu" ia menggaruk pipinya malu.
Kau membukanya, tak kuasa air mata mengalir begitu saja...
"Ini hanya buah apel biasa, kulitnya agak berbeda bewarna kuning keemasan"
"Eh? Benarkah? Jadi? "
Kau melahap apel itu dengan satu gigitan besar.
"Terimakasih, sudah tak sakit lagi" bohong mu, meski perih mssih terasa.
"Aku tau pasti masih sakit kan? " Arthur membawamu ke pelukannya,ini kutub utara tidak peduki malam atau siang dingin menjadi makanan sehari hari kalian yang tinggal disini.
"Itu bintang polaris entah benar atau bukan orang-orang menyebutnya bintang harapan, aku berharap agar kita bisa saling merasakan sakit satu-sama lain. Atau jika itu tidak mungkin ku harap kau mau jujur padaku "
"Sakit... Sakittt sekali... Belum lagi nyeri nya" kau merengek dalam pelukannya sesekali memukul armor yang masih terpasang miliknya.
"sssshhh... Aku tau! Aku tau, sampai rasa sakit mu hilang, aku akan selalu disini bersamamu slamanya (Name), Ratu ku"
End~
Udah gaada A/N ini ff kelar jam 4.47 subuh...
2 Hari ge belum tidur gr gr ngemaso FGO jp, udah gitu salah rate up juga kimak...
Adios, Yukitan sayang kalian semua <3
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top