R-26

Tidak buang buang waktu lagi. Begitu Jungkook meninggalkan toko tsb, Yeri pun masuk.

Melihat gadis ini, Naree sudah tau kalau bencana akan menghampirinya.

Yeri hendak menampar Naree, tapi gadis ini langsung menahannya.

Ia pikir Naree gadis lemah kali ya, gak tau gadis ini sudah mengalami begitu banyak masalah dalam kehidupannya.

"Hei, apa apa an ini?" Teriak Inna juga.

"Maaf, bos. Aku akan membawanya kelu-akk!!"

Yeri sudah menjambaki rambut Naree.

Kesal, Naree pun menjambaknya balik.

Alhasil terjadilah jambak jambakan rambut disini.

"Ya ampun, apa yg kalian lakukan huh?!"

Inna berusaha melepaskan mereka berdua, tapi terlalu erat tangan keduanya sama sekali tidak mau terlepas.

Pengawal Yeri bahkan sempat menyuruh para pelangan yg ada ditoko tsb untuk segera keluar, sebelum mereka merekam kejadian tsb. Inna emosi, bagaimana bisa mereka seenaknya seperti itu?!

"Yach!! Bahkan ada yg belum membayar tagihannya--"

Tapi untunglah bodiguard Yeri sudah menyodorkan uang padanya membuatnya langsung tutup mulut "hm..."

Masih dalam aksi jambak jambakan tsb.

Keduanya kini bukan hanya perang pandangan sinis, bahkan mulut pun mulai berkoar koar tidak jelas.

"Kamu pikir kamu bisa seenaknya datang dan pergi, huh! Emanknya kenapa kalau kamu pernah jadi istrinya, sekarang ini dia milikku!!"

"Oh... berarti kamu akui kalau kamu itu hanya selingkuhannya dulu, hohoho kasihan sekali dirimu!"

"Apa kamu bilang? Selingkuhan?? Aku?? KIM YERI?? Haha... bagaimana mungkin putri dari seorang Suho Kim bisa menjadi selingkuhan orang lain. Aku adalah calon istrinya yg sah, kamu harus tau itu! Bahkan ayahku telah melakukan investasi yg banyak untuk kelangsungan perusahaannya. Apa yg kamu tau, dasar wanita jalang!!"

"Apa?? Jalang?! YACH!!"

Naree memperkuat jambakannya terhadap rambut Yeri membuat gadis ini berteriak histeris.

Kesal, Yeri pun langsung mendorong Naree hingga terjatuh. Ketika Naree sudah terhempas di lantai, Yeri langsung mengambil sebuah kursi dan hendak ia lempar kearah Naree. Tapi naas, bukan Naree yg kena melainkan orang lain.

"JUNGKOOK!"

"JUNGKOOK OPPA!!"
"CEPAT PANGGILKAN DOKTER LAY. CEPATTT!!"

,

Jungkook sudah keluar lama dari toko tsb.

Tapi setelah pergi tidak lama ia baru sadar kalau hape nya ketinggalan, pria ini pun kembali untuk mengambilnya. Diluar toko, ia terkejut melihat banyak sekali para pelangan yg keluar dari toko tsb.

Ia bertanya kenapa dan orang ini hanya menjawab ada yg berkelahi didalam sana, bawa pengawal lagi.

Jungkook pun langsung masuk, yah kan takut Naree nya ntar diapa apain.

Dan bener tebakannya, begitu masuk--ia pun melihat pemandangan dimana Yeri-- tunangannya hendak melempar sebuah kursi kearah Naree.

Gadis ini tersungkur di lantai dan belum sempat berdiri, andaikan berdiri juga gak sempat mengelak.

Pasti ada yg kena.

Tanpa pikir panjang, Jungkook pun langsung melompat di depan Naree dan membantunya menerima pukulan tsb.

PRANK/

Kursi kayu ini nampak terbelah setelah mengenai tubuh atletis Jungkook, pria ini langsung ambruk di dekapan Naree yg berada tepat dibawahnya.

"Jungkook ah!!" Cemas Naree juga.

Tapi Yeri langsung menjauhkan Jungkook dari Naree. "Menjauh darinya! Semua karnamu!! Bukankah sudah ku katakan menjauh darinya! Aagghhh!!!" Kesal Yeri sambil terisak tidak tega melihat Jungkook yg sudah terluka di dekapannya.

Ditambah pria ini terluka demi melindungi gadis itu, hatinya bertambah sakit dan cemburu.

Kenapa?? Walaupun kamu sudah hilang ingatan tapi kamu tetap begitu melindunginya? Lalu bagaimana denganku?
Apa aku untukmu Jungkook?😢

"Dokter Lay sudah bergegas menuju ke istana Kim, nona," ucap salah satu pengawalnya ini, lalu ia pun membantu membopong Jungkook dan mereka pun pergi. 

Naree terlihat khawatir, bagaimana pun Jungkook yg telah membantunya bukan.

Tapi tentunya Yeri tidak akan membiarkannya ikut.

Kamu harus baik baik saja, kook. Please... bodohnya diriku berusaha melupakanmu, padahal ketika hilang ingatan pun kamu masih tetap merasakan keberadaanku. Maafkan aku, Jungkook 😢

Inna mendekati Naree yg nampak sudah ingin menangis itu. "Apakah kamu baik baik saja?"

"Maaf, karna aku. Semua ini terjadi hiks."

"Jujurlah padaku... kamu kenal pria itu bukan? Sebenarnya apa hubungan kalian??"

"Hiks dia... dia suamiku."


☆☆☆

"Perkenalkan namaku Jeon Jungkook, aku ingin mengikuti asuransimu nona."

"Apakah kamu mau jadi sekretarisku, kita bisa membuka usaha bersama."

"...why you so tight baby."

"Aku... tidak akan pernah bisa melupakan kejadian malam itu, suaramu, desahanmu, kelembutanmu...."

"Apakah kamu mau menikah denganku?"

"Aku mencintaimu...."


"Kim Naree."



Jungkook membuka kedua matanya, bahunya terasa sakit bagaikan terbakar.

Iya, dia baru saja diobati setelah mengalami sedikit retakan pada tulang bahunya yg sebelah kiri.

Sambil mengendong tangan kirinya yg telah diperban ini, Jungkook pun turun dari kasur dan keluar dari kamar tsb. Jungkook tau ia sedang berada dimana, ini adalah istananya keluarga Kim.

Karna tidak ingin mendapatkan perhatian publik, mereka pun tidak membawa Jungkook ke rumah sakit, melainkan menyuruh dokter pribadi mereka untuk menanganinya dirumah.

Tepat dibawah, ternyata Yeri sedang berada disana menyiapkan bubur untuknya. Bila seperti biasanya, Jungkook pasti akan mendekap gadis ini dan mencium pipinya lembut. Tapi sekarang, ia sudah tidak ingin melakukannya lagi.

Kenapa?

Karna....

"Oh, kamu sudah bangun." Yeri langsung memeluk Jungkook dengan hangat. "Maaf, aku bukan sengaja ingin menyakitimu. Aku--" ditatapnya kedua mata Jungkook, pria ini terlihat amat sangat dingin.
"Kenapa? Kamu... marah ya? Maafkan aku! Okey? Hm...."

Bahkan ketika gadis ini ingin menyiumnya, Jungkook menghindari ciumannya tsb.

Sebenarnya ada apa ini?

"Kamu... kenapa... oppa?"

"Tidak apa apa." Jawab Jungkook seadanya, Yeri merasa lega.

"Ohya, aku memasakkan bubur untukmu, tunggu sebentar."

Yeri sedang menuangkan bubur tsb kedalam mangkuk.

"Yer...."

"Hm?"

"Apakah kamu menyukaiku?"

Yeri langsung menatapnya tidak percaya, apa yg sedang ditanyakan pria tampan ini.

Apakah ia mencurigai perasaannya yg tulus ini.

"What the hell!!"
"Apakah masih perlu ditanyakan lagi, tentu saja... aku begitu begitu begitu... menyukaimu, oppa." Yeri pun kembali memeluk Jungkook dengan eratnya.

Gadis ini senang, untuk pertama kalinya Jungkook bicara cinta cintaan didepannya.

"Tapi kenapa kamu rela menyakitiku?" Tanya Jungkook lagi yg membuat senyum Yeri langsung memudar.

"Maksudmu... apa, oppa?" Yeri melepaskan pelukannya, menatap Jungkook curiga.

"Aku bahkan telah membantumu, kenapa kamu tega membohongiku."
"Apakah kamu tau seberapa pentingnya gadis itu untukku? Dia istriku, aku sangat mencintainya!"

"O-oppa....." mata Yeri langsung memerah.

"Hentikan semuanya, Yer."
"Aku tidak bisa membantumu lagi, cukup sampai sini saja kamu memanfaatkanku. Yg mengambil kehormatanmu bukan aku, tapi orang lain. Akulah yg membantumu malam itu. Bila bukan karna kamu, aku juga tidak akan kecelakaan dan hilang ingatan. Bagaimana kamu tega--sudahlah... aku tidak ingin memperpanjang masalah ini lagi, cukup sampai disini!"

"Oppa! oppa!! Dengarkan aku dulu... aku...."

Jungkook melepaskan tangan Yeri dengan paksa, pria ini tetap mengenakan jaketnya walaupun hanya ditengekkan dikedua bahunya.

"Karna aku mencintaimu, oppa. Aku tulus... hiks"

Ya, Jungkook bisa merasakannya. Tapi--

"Aku mencintainya. Walaupun konsekuensinya ayahmu akan membatalkan investasinya atas perusahaanku, aku juga tidak peduli. Karna gadis itu lebih penting dari nyawaku sendiri. Maafkan aku, Yeri."

Jungkook pun pergi. Sedangkan Yeri menangis histeris disana. "Jangan pergi! Oppa... opppaahhhh!!!"

Tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top