08/10
Titik-titik air yang jatuh mengetuk atap rumahmu bagaikan denting piano yang mengalunkan nada-nada indah kesukaanmu. Kau resapi tiap alunan iramanya yang berbaur dengan bau khas tanah ketika baru terhujam bulir bening dari langit kelabu.
Dibalik jendela besar itu, kau tatap rinai yang berdansa mesra dengan angin basah, gemericiknya mampir juga di dedaunan yang melambai-lambai. Indah, hanya satu kata itu yang kau ucap saat hujan singgah. Tiap tetesannya bisa meluruhkan kepingan luka dan menjadi perangkai kenangan manis.
Hujan dan dirinya dalam satu potongan memori, karenanya kau kini semakin jatuh cinta pada hujan.
"Sudah kuduga kau ada disini."
Sebuah suara membelai lembut pendengaranmu. Kau tatap wajah sang pemilik suara yang kini sudah ada disampingmu.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyanya.
"Memikirkanmu."
"Memikirkanku?"
Kau tersenyum dan mengangguk. "Kau tau, Haru? Kau dan hujan adalah perpaduan sesuatu yang indah."
"Kalau tidak ada hujan?"
"Kau tetap hal terindahku." ucapmu yakin.
Perlahan Haru memindahkan posisi tubuhnya lalu kau rasakan dua tangan yang melingkar di pinggangmu.
"Aishiteru, [Name]." Bisik Haru di telingamu.
"Aishiteru mo, Haru-chan."
Awalnya Haru terlihat kesal dengan panggilanmu, namun rasa kesal itu seketika menguap ketika kau menyentuhkan bibir kalian.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top